Dan Akhirnya Aku Menyerah

Sementara itu di halte bis, Seka terus berusaha menghubungi Bayu, hari sudah mulai gelap belum lagi hujan lebat mengguyur kota itu, suara petir bersahutan membuat Sela ketakutan.

"Mas, kamu dimana si, harusnya kalo tidak bisa jemput kabari aku."Gumam Sela kesal.

Lalu dia menghubungi Andre sahabat sekaligus orang kepercayaan- Nya itu.

"Hallo Sel."

"Ndre jemput aku di jalan xx."Ucap Sela.

"Loh, kamu ngapain disitu hujan- hujan begini?"Tanya Andre.

"Ceritanya panjang, nanti aku ceritakan."Ucap Sela.

"Oke, kamu jangan kemana- mana, aku kesana sekarang."Ucap Andre.

"Iya, makasih ya ndre, maaf aku merepotkanmu."Ucap sela..

"Santai."Ucap Andre, lalu mematikan sambungan telponnya, dan bergegas meninggalkan Cafe untuk menjemput sela.

Hari yang gelap, dan hanya di terangi penerang jalan yang remang- remang, sela duduk sendiri kedinginan di halte, menunggu suami yang bahkan dia saja tidak tau kemana suaminya itu.

"Apa kamu sudah melupakan aku mas, aku sedari tadi menunggu dan menghubungimu, tapi tidak kamu respon sama sekali."Batin sela, air matanya kembali membasahi pipinya tanpa di minta.

**

"Aaaahhh, kamu selalu bisa membuatku senang baby.."Des*h Bayu, dia sedang bersemangat memompa keluar masuk vag*na istri keduanya itu.

"Aaaahhhh, kamu juga selalu bisa membuatku terbang mas."Racu citra.

Bayu terus memaju mundurkan tubuhnya, keringat keduanya sudah membasahi tubuh mereka masing- masing, keadaan semakin terasa sangat syahdu dengan iringan suara hujan di luar sana.

Bayu mencabut senjatanya dan membaringkan tubuhnya di samping Citra, Citra yang mengerti maksud suaminya, dia langsung bangun dan naik ke atas tubuh sang suami, dia memasukan senjata milik bayu yang masih tegang itu ke dalam vagi*anya.

Blushh..

"Aaaaahhhhhh.."Des*h keduanya, citra mulai menggoyangkan bok*ngnya, bayu juga memegangi pinggang Istrinya itu, sambil terus mendes*h menikmati goy*ngan citra..

Plak..

bayu menampar bok*ng citra dengan cukup keras, dan membuat citra mendes*h kenikmatan.

"Aaahhhh, ini nikmat sekali sayang."Racu bayu, dia terus meracu dengan iringan ritme goyangan dari citra..

bayu mengangkat tubuh citra dan langsung mengubah posisi-nya kembali, dia membuat citra menungg*ng di hadapannya dan memasukan kembali senjatanya, dia mulai memaju- mundurkan bok*ngnya menenggelamkan senjatanya dengan sempurna, dan menampar serta meremas bok*ng istrinya itu , hingga membuat citra berteriak mendes*h merasakan kenikmatan.

bayu menambah ritme kecepatan gerakannya, citra tau jika suaminya itu akan mengalami klimaks, dia juga membantu menggoyangkan bok*ngnya, agar membantu citra mencapai puncak kenikmatannya dengan sempurna.

"Aaaahh, ouhhh, ahhhhh."Desah keduanya,.

"Aku mau sampai.."Ucap bayu, dia menekan lebih dalam senjatanya dengan beberapa kali hentakan kuat akhirnya keluarlah lelehan hangat menyirami rahim milik citra, dan membuat mereka beruda ambruk di atas kasur.

Keduanya mengatur nafas dengan posisi yang masih sama, setelah cukup lega bayu mencabut senjatanya dan membantu citra telentang, citra tersenyum kepada suaminya itu, lalu bayu menci*m bib1r citra, citra menahan tengkuk bayu dan memperdalam ci*mannya, hingga, dia juga memegang senjata milik suaminya dan mulai menggesek- gesekannya kembali ke vagi*a miliknya, hingga terjadi kembali pertempuran panas keduanya.

**

Di perjalanan pulang ke rumahnya bersama Andre, Sela menceritakan semuanya, mengapa dirinya ada di sana hingga hari mulai malam.

"Lalu kemana sebenarnya dia?"Tanya Andre dengan raut wajah emosi.

"Aku gak tau, mungkin saja dia bersama istri keduanya."Ucap Sela.

"Brengs*k, biarkan aku menghajarnya."Ucap Andre dengan geram, dia sudah mengepalkan tangannya menahan emosi, terlebih dia melihat Sela tadi duduk sendiri meringkuk kedinginan, menunggu laki- laki tidak bertanggung jawab yang berstatus suaminya itu.

"Biarkan saja Ndre, aku tidak mau memperpanjang masalah ini, ini memang salahku, harusnya aku tidak perlu mempercayainya,"Ucap Sela, dia mengatakan hal itu sambil mengusap air matanya yang kembali menetes membasahi pipinya, sekuat apapun dia berusaha tegar menghadapi semuanya, namun ternyata dia masih saja rapuh.

"sel, kamu harus secepatnya mengambil keputusan, kamu jangan seperti ini terus, laki- laki seperti bayu tidak pantas mendapatkan cinta kamu, dia tidak pantas kamu tangisi, simpan baik- baik air mata kamu itu, jangan kamu buang- buang untuk menangisi laki- laki tidak tau diri seperti dia."Ucap Andre kesal, dia sangat kesal kepada sela yang masih saja bertahan dengan suaminya itu, yang jelas- jelas sudah menyakitinya.

"Ndre, aku juga ingin mengakhiri semuanya, tapi belum waktunya, masih banyak pertimbangan yang aku pikirkan, mengambil sebuah keputusan harus dengan pikiran yang dingin, aku tidak mau nantinya menyesal."Ucap sela, dia menatap sahabatnya yang sedang fokus ke jalan di depannya itu.

"Apa yang akan kamu sesali sel? Dan apa yang kamu pertimbangkan di pernikahanmu yang sudah tidak sehat ini, kamu tidak memiliki sesuatu yang kamu beratkan dalam rumah tangga kamu, banyak yang bertahan hanya karna anak, sedangkan kamu apa? Bahkan rumah tangga kamu hancur seperti ini hanya karna gara- gara kamu belum memilikinya bukan."Ucap Andre, dia terus berusaha membuat sahabat yang sudah di anggapnya sebagai adiknya sendiri itu untuk sadar, jika dia hanya membuang- buang waktu saja bertahan dengan suatu hubungan yang sudah tidak lagi sehat itu.

"Ndre, gak segampang itu."Ucap sela, dia menangis terisak di hadapan sahabatnya. "Aku masih mencintainya, sebesar apapun rasa benci yang ada di hatiku, nyatanya rasa cintaku lebih besar dari rasa benciku Ndre, meskipun dia selalu menyakitiku, tapi rasa sayangku tidak bisa hilang, aku tau bersamanya memang sakit, tapi jika tidak bersamanya itu jauh akan lebih sakit dari ini Ndre."Ucap sela, dia menutup wajahnya, isakan tangisnya terdengar sangat menyayat hati, membuat Andre menepikan mobilnya dan berhenti, dia menarik tubuh lemah sahabatnya itu kedalam pelukannya, hatinya sangat sakit dan hancur melihat wanita yang besar bersama dengannya kini hancur karna laki- laki yang di cintainya, dia saja sakit melihatnya apalagi lingga kakaknya.

"Maafkan aku, maaf aku sudah mengatakan hal itu, aku tau ini sangat sakit dan berat untuk kamu, tapi kamu cobalah untuk melangkah."Ucap Andre. "Aku tau tidak akan mudah, tapi coba kamu perlahan untuk melepaskan duri yang sedang kamu genggam, karna semakin kamu menggenggamnya, dia akan semakin membuatmu terluka, tapi jika kamu melepaskannya, dia justru akan melindungi kamu, dia akan mengenai tangan jahat yang akan menggenggam mu."Lanjut Andre.

"Apa aku bisa tanpa dia ndre."Ucap sela dengan lirih.

"Kamu belum mencobanya,kamu hanya di hantui bayangan yang tidak pasti, kamu hanya perlu membuka lembaran baru, buka mata kamu dunia tidak se-sempit bayangan kamu, "Ucap Andre.

"Pulihlah bersama waktu, jika kamu belum sembuh sempurna jangan pernah melibatkan orang baru untuk mengobati rasa sakitmu, karna jika nanti kamu telah sembuh kamu sudah tidak membutuhkan obat itu lagi, dan obat itu akan kamu tinggalkan lalu kamu lupakan, itu akan menyakitinya." lanjut Andre, dia masih tetap memeluk erat tubuh sela yang bergetar karna menangis itu.