Eva Calista, seorang siswa jenius berusia 17 tahun, terjebak dalam sebuah cerita novel yang membuatnya tertarik. Saat membaca tentang penindasan yang dilakukan protagonis terhadap antagonis, Eva merasa tidak tahan dan tertidur karena kelelahan.
Namun, saat terbangun, Eva menemukan dirinya berada di tubuh antagonis saat masih bayi. Ia tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi ada sebuah sistem yang muncul dan menjelaskan bahwa Eva telah bereinkarnasi ke dalam cerita novel.
Sistem tersebut memberitahu Eva bahwa ia harus mengarungi peran sebagai antagonis dan mengubah jalannya cerita. Eva harus menggunakan kecerdasan dan kemampuan analitisnya untuk memahami sistem dan mengubah nasibnya sebagai antagonis.
Dengan sistem yang menemani dan membantu, Eva mulai menjelajahi dunia cerita novel dan menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Apakah Eva bisa mengubah jalannya cerita dan menjadi antagonis sejati? Cerita ini akan membawa Anda ke dalam petualangan yang menarik dan penuh kejutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Rumah Keluarga Whystan
Sesampainya di rumah, Reva dengan segera mencari keberadaan Reihan. Dia harus menanyakan banyak hal mengenai bagian tersembunyi di dalam novel. Selama ini dia melakukan banyak hal hanya berupa perkiraan dan ingatan yang ada sesuai alur novel.
Saat melihat keberadaan Reihan, Reva segera menarik Reihan ke dalam ruang baca miliknya.
"Ada apa nona? Apa ada masalah?" tanya Reihan dengan wajah polosnya
Reva yang melihat itu merasa sangat kesal. Dirinya yakin bahwa Reihan tau banyak hal, karena dia sebenarnya sebuah sistem bukan manusia asli.
"Nggak perlu basa-basi. Kau pasti tau apa yang terjadi, bukan?" geram Reva
Reva menatap tajam Reihan yang berdiri diam. Duduk di sofa mengamati Reihan yang berdiri tegak. Tangan Reva bersendekap, menunjukkan otoritas kekuasaan miliknya.
"Apa yang ingin nona ketahui?" tanya Reihan
"Kau adalah sebuah sistem, kau mengetahui seluk beluk novel ini kan?" Re hanya mengangguk sebagai balasan
"Dan sebagai sistem, kau tak bisa memberitahuku kejadian yang belum terjadi. Namun kau hanya bisa memberi peringatan serta memberitauhal-hal penting padaku, termasuk kejadian yang sudah lampau. Benarkan?" tanya Reva dan lagi-lagi hanya dibalas anggukan
"Kalau begitu, kau harus mendengarkan semua tebakan yang telah ku susun selama ini. Bahkan termasuk kejadian yang baru saja terjadi," Re hanya diam dan tak berkomentar. Dia menatap Reva dalam diam.
"Tentu nona, akan saya dengarkan," Re segera menyiapkan teh yang tersedia di ruang baca Reva, kemudian duduk di sofa bersama dengan Reva.
"Yang pertama adalah Mason. Aku mengubah banyak hal seperti perasaan kesepian milik Mason yang tak diketahui Reva asli. Dan aku mengubah itu, setidaknya sedikit memperbaiki sikap haus perhatian Mason..—" Reva menatap sejenak Re.
"... Namun, aku tak bisa mengubah kepribadian dan hubungan Mason dengan keluarganya karena ketamakan yang dimiliki mereka," Reva memainkan gelas minum miliknya yang disediakan Re sebelumnya
"Benar nona, ada hal yang anda bisa ubah. Termasuk pertemanan anda dengan Laila dan yang lain. Bahkan rasa haus kasih sayang dan perhatian milik Mason bisa anda hapus karena anda memberikan perhatian pada Mason," jelas Re
"Lalu, Quinlan? Quinlan marga Ellie di novel dengan Quinlan yang aku kenal...."
"Mereka marga yang sama. Dalam novel Quinlan adalah keluarga bangkrut dan kepala keluarga meninggal karena serangan jantung akibat mendengar perusahaan miliknya bangkrut. Kemudian keluarga anda membeli marga itu untuk Ellie," jelas Re
"Dan aku mengubahnya tanpa sengaja. Waktu itu aku hanya berpikir bahwa nama itu sama hanyalah kebetulan," Reva merasa pusing.Dirinya memijat keningnya sendiri saat mendengar penjelasan Re.
"Benar nona. Anda secara kebetulan membantu mereka dan membuat mereka berhasil menemukan putri mereka,"
"Ya, namun aku curiga bahwa ada batu yang tersembunyi di dalam kasus itu. Tidak mungkin Keluarga Quinlan menemukan putri mereka semudah itu," ujar Reva
Re tersenyum. Reva begitu peka terhadap sekitarnya. Meskipun tak ia beritahu, Reva bisa memahami dengan baik sekitarnya. Kecerdasan milik Reva, sangat ia akui.
"Sebenarnya, jika sesuai dengan novel yang anda baca Keluarga Quinlan adalah keluarga yang bangkrut. Sanak saudara mereka memakan mereka secara perlahan, hingga membuat mereka sejatuh-jatuhnya. Hingga marga mereka dibeli oleh keluarga anda dan diberikan ke Ellianore sebagai hutang budi."
Reva diam, dia menyimak penjelasan milik Re. Penjelasannya bisa menutupi lubang yang ia temukan. Teka teki yang ada haruslah terpecahkan. Dirinya tak mau salah dalam mengambil langkah.
"Lalu, soal Kieran?" tanya Reva
Kieran adalah tokoh favoritnya. Meskipun dia jahat dan membunuh Reva dalam cerita aslinya, namun Reva yang sebenarnya Eva sangat menyukai karakter Kieran. Cinta yang dimiliki Kieran adalah cinta tulus namun menyakitkan.
"Anda berhasil mengubah banyak hal dalam hidup Kieran, nona. Selama saya tidak ada, saya tau banyak hal yang anda lakukan untuk Kieran..."
"... nona berhasil mengubah alur hidup Kieran yang harusnya menderita dan penuh siksaan. Dengan kehadiran anda yang menyemangati dan memotivasi, membuat Kieran mampu mengambil langkah besar dan pergi meninggalkan keluarganya,"
Kieran memang saat ini sudah berada di luar negeri. Reva mengingat dengan jelas, bagaimana luka di tubuh Kieran selalu bertambah setiap harinya. Luka karena tawuran dan luka karena hukuman. Mana mungkin dirinya tega membiarkan tokoh favoritnya menderita seperti itu. Selain ingin mengubah Kieran bertemu Ellie, Reva juga ingin Kieran maju.
Jika di dalam cerita aslinya, Kieran mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Namun, karena halangan keluarga Kieran tidak bisa pergi, berakhir menderita cukup panjang hingga dia berhasil membalas dendam.
Namun, kali ini berbeda. Dia membantunya pergi untuk menggapai impiannya. Membuatnya lepas dan menjauh sementara waktu dari keluarga itu. Membuatnya tenang menyusun rencana balas dendam.
"Semua yang anda lakukan sangat berdampak bagi Kieran, nona," Reva menatap ke arah Re. Dia menyukai Kieran, namun terhalang ikatan yang ia miliki dengan Mason. Ia tahu, bahwa Mason menyukainya. Namun, di hatinya sudah terisi nama seseorang.
"Soal Erika, kau tak perlu menjelaskannya. Aku tau dia siapa sebenarnya. Mengingat liciknya keluarga Ellie, pasti jika ada kesempatan mereka pasti mengeruk banyak hal," ujar Reva memikirkan Erika yang begitu misterius.
"Hanya saja, mengapa dia tidak ada dalam alur novel?" tanya Reva. Dia ingat betul bahwa nama Erika tidak tercantum dalam novel. Nama itu tidak pernah muncul maupun disinggung sepanjang cerita.
"Anda ingat soal sungai nona. Dalam novel Ellie terjatuh ke sungai dan di tolong Mason hingga membuatnya jatuh cinta. Sebenarnya alasan Ellie ke sungai adalah membuat Erika mati tenggelam dan Ellie berpura-pura ingin menyelamatkannya. Namun sayang, dia ikut tenggelam dan berakhir di selamatkan Mason. Hanya saja, Erika terlupakan dan mati tenggelam."
Mendengar itu, Reva menatap Re dengan serius.
"Jadi, adegan sepele itu ada konspirasi besar di dalamnya?" Reva tak habis pikir. Keluarga itu begitu menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah keuntungan. Mereka tak mendapatkan keuntungan dari Erika sehingga dia membunuhnya dengan mudah.
"Benar, nona. Bantuan kecil anda dapat mengubah banyak hal nona,"
Re sangatlah bersyukur, dengan kehadiran Eva dalam tubuh Reva semua kemalangan dalat terhindar. Dan tujuannya membantu Eva yang ada dalam tubuh Reva dapat terpenuhi tanpa gadis itu sadari.
"Lalu, langkah apa yang akan anda lakukan selanjutnya?" tanya Re
"Apalagi, tentu saja menemukan bukti bahwa Ellie bukanlah anak kandung keluarga Quinlan. Selain itu, rencana untuk lepas dari ikatan harus segera dilakukan. Aku sudah muak dengan ibu tua serakah itu," ujar Reva
"Nona, tolong jangan terlalu keras pada Mason. Dia juga adalah korban, nona," pinta Re
"Aku tau. Aku tidak akan menyentuh dia selama dia tidak mengusik kehidupanku. Tenang saja, aku tidak akan berlaku jahat pada orang yang tidak seharusnya," jelas Reva
Mendengar itu, Re menjadi tenang. Re tahu, dia sangat tau bahwa Eva adalah orang yang licik, pintar, mandiri, dan gesit. Namun, dibalik itu semua dia orang yang cukup baik hati.
"Baiklah nona. Saya akan membantu anda sebisa saya," ujar Re dengan sangat serius