Dara Cantika Putri nama yang begitu indah, tapi takdir tak seindah namanya.
Dara yang berusia 12 tahun, harus hidup dengan kedua orang tua yang sama sekali tidak menyayangi nya, tapi Dara merasa bahagia setelah dia di bawa pergi oleh nenek Sri ( Nenek dari ibu ).
Dara dan Nenek Sri tinggal di kampung, Nenek Sri kerja banting tulang untuk menghidupi cucu pertamanya itu. mereka hidup rukun dengan segala kekurangan.
namun saat Dara berusia 15 tahun nenek Sri meninggal dunia, membuat kehidupan Dara yang bahagia menjadi suram.
namun Dara tidak putus asa dia mulai giat belajar dan dia bertekad akan menjadi orang sukses.
namun saat kesuksesan itu datang orang tua yang tidak berperan apapun tiba - tiba datang dan menganggu kehidupan Dara kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Benalu Datang
...# Halo Semuanya #...
...Ini adalah Novel terbaruku, semoga kalian suka dengan Novel terbaru ku ini....
...Terima Kasih Dan Selamat Membaca...
...****************...
Sesudah sarapan, Dara masuk ke dalam kamarnya untuk mandi dan bersiap pergi jalan - jalan dengan Erna.
sesudah Dara bersiap, dia keluar dari dalam kamar nya yang ada di lantai 2, dekat kamar Albert.
Di lantai 2 itu hanya di perbolehkan kamar anak - anaknya dan dirinya dengan kan cucu - cucu nya berada di lantai 4.
Namun karena Dara adalah cucu perempuan pertamanya yang sangat dia sayangi jadi kamar Dara ada di lantai dua bersama Albert.
Dan di lantai 2 juga di depan lift dan depan tangga menuju lantai dua di jaga oleh bodyguard.
karena Albert Tidak mau Alisa menginjakan kaki di lantai 2 dan tiga jadi Albert memperketat keamanan.
Tidak tau kenapa albert sangat menjaga jarak dengan Alisa dan tidak suka kepada nya.
Dara keluar dari dalam lift, dan melihat keluarga besar itu masih berkumpul di ruang keluarga terkecuali Albert yang sudah pergi entah kemana.
"Dara kamu mau kemana?" tanya Dirga.
"jalan - jalan" singkat Dara.
Dara langsung pergi sebelum Dirga menjawab kembali.
Dia keluar dan masuk ke dalam mobilnya, Albert membelikan mobil rubicon berwarna putih dan ber interior kuning, seperti mobil Lisa Black pink.
Saat Dara ingin menghidupkan mobilnya tiba - tiba dirga masuk ke dalam mobil dan duduk di sampingnya.
"ada apa?" tanya Dara.
"anterin ke cafe Cendana" jawab Dirga.
"gak. turun" tegas Dara.
"Lo adek gue kan. Anterin gue" ucap Dirga.
"Turun" balas Dara.
"jalan cepet" kekeh Dirga.
Dara kesal, dia malas berdebat dengan Dirga jadi dia menjalankan mobil dan mengantar Dirga.
Saat di perjalanan, Dirga melirik terus ke arah Dara seperti ingin bertanya sesuatu.
"mau nanya apa?" tanya Dara.
"lo selama ini tinggal sama siapa?" tanya Dirga.
Dirga memang mulai mecoba mendekatkan diri dengan Dara, walupun Dara baru masuk ke dalam hidupnya namun tidak bisa di pungkiri juga kalau Dara adalah adik kandung kesayangan yang dulu hilang.
"aku tinggal di panti asuhan" jawab Dara.
"apa mereka baik sama Lo?" tanya kembali Dirga.
"sangat baik, mereka sudah aku anggap sebagai orang tua ku. dan Tidak ada yang bisa menggantikan mereka" jawab Dara.
"apa Lo gak mau coba, dekat dengan mamah sama papah?" tanya Dirga.
"mereka sudah tidak mau berhubungan dengan ku lagi, jadi aku juga akan menjaga jarak dengan mereka. Toh tempati ku saja sudah tidak ada" jawab Dara.
Dirga hanya diam, ucapan Dara benar walupun Dara sudah di temukan namun perlakuan mereka terlihat tidak terlalu menyambut kehadiran Dara.
Mereka terlalu fokus dengan Alisa, dan mengabaikan Dara.
Drett... Drett... Drett
Telpon Dara berbunyi, di layar tertulis nama seseorang.
Ibu Eva
"halo Bu" jawab Dara dengan suara lembut.
Membuat Dirga terkejut, ini pertama kalinya dia mendengar suara Dara yang lembut dan hangat seperti ini.
"halo nak, gimna kabar kamu sekarang? Apa semuanya lancar?" tanya Bu Eva
"kabar ku baik Bu. Kabari ibu bagaimana? Apa semuanya lancar di sana, tidak ada kekurangan apapun kan" jawab Dara.
"Semuanya lancar nak, dan tidak ada kekurang apapun. Kamu selalu mengirimkan uang untuk adik - adik mu jadi kami di sini hidup dengan bahagia berkat kamu" balas ibu Eva
"iya Bu, kalau ada apa - apa jangan segan untuk menelpon ku ya Bu" ucap Dara.
"iya nak. kamu sedangan apa nak?" tanya ibu Eva.
"aku lagi di jalan Bu, mau ketemu sama teman. Ibu lagi apa?" tanya Dara balik.
"ibu lagi gendong cila ini" jawab ibu Eva.
"wah, cilaaaa" panggil Dara kepada Cila.
Cila pun bersuara, namun hanya celotehan bayi yang senang karena mendengar suara Dara.
"Cila kangen kakak Dara ya" ucap Bu Eva.
Di balas dengan celotehan cila, membuat Dara tersenyum tanpa sadar, Dara juga lupa di sampingnya masih ada Dirga yang melihat aneh kepadanya.
"ternyata kamu bisa tersenyum seperti ini" ucap Dirga dalam hati.
"Minggu depan kamu bisa pulang gak nak?" tanya ragu Bu Eva.
"aku gak tau Bu. memang ada apa?" tanya Dara.
"Minggu depan ulang tahun bintang, dia ingin kamu datang di acara ulang tahunya" jawab Bu Eva.
"aku akan usahakan pulang Bu, tapi jangan beritahu bintang dulu ya. takutnya Dara Tidak jadi pulang Bu" balas Dara.
"iya ibu mengerti, maaf ya merepotkan kamu" ucap Bu Eva.
"kenapa ibu ngomong gitu, kan aku sudah jadi kakak untuk mereka dan aku juga sudah jadi anak ibu, jadi tidak adak kata merepotkan ya" balas Dara.
"iya iya anak ibu yang cantik. Kalo gitu, ibu matikan ya telponnya, hati - hati di jalan nya" ucap Bu Eva.
"iya, bye ibu" balas Dara.
"bye sayang" balas Bu Eva.
Telpon pun di matikan, dan Dirga yang di samping masih terdiam mendengar percakapan Dara dan ibu Eva.
Karena tadi saat Dara dengan Bu Eva berbicara volume telpon nya di kencangkan jadi Dirga bisa mendengar obrolan mereka.
Dirga hanya diam Dara pun tidak menanyakannya.
Mobil pun berhenti dan Dirga masih terdiam.
"udah sampe" ucap Dara.
"hm ah maaf. Makasih ya udah di anterin" ucap Dirga.
"ya sama - sama" balas Dara.
Dirga keluar dari mobil Dara, dan Dara langsung melajukan mobilnya.
Dirga masih terdiam di tempat melihat mobil Dara menjauh dari hadapannya.
"Abang harap kamu bisa memperlihatkan senyuman itu di depan keluarga kita dek" monolog Dirga.
Dirga langsung masuk ke dalam Cafe dan bergabung dengan teman - temanya.
Sedangkan Dara yang sedang ada di pejalan menuju kosan Erna, namun dia sekarang sedang berhenti di Restoran Pagi Sore untuk membeli nasi Padang untuk dirinya dan Erna.
Saat Dara menunggu, dia melihat 4 orang yang tidak asing di matanya.
Mereka adalah Dewi ibu angkat Dara yang selalu menyiksanya, dengan suami barunya dan anak - anaknya.
Anak - anak Dewi lebih muda 1 tahun dari Dara, Dewi dan Fikri memliki hubungan yang bruk sebagi suami istri karena mereka berdua berselingkuh dan memiliki anak juga dari selingkuhan nya masing - masing.
Dara tidak menggubris mereka, dia menunggu pesanan sambil duduk.
10 menit kemudian
Pesanan Dara pun datang, Dara pun langsung membayar dan pergi dari sana.
Karena Dara akan makan bersama dengan Erna di kosan Erna.
Saat dia bejalan keluar, tiba - tiba ada yang memanggilnya.
"DARA" terikat seorang wanita.
Dara menoleh ke belakang dan orang yang memanggilnya adalah Dewi ibu angkatnya.
Dara tidak menjawab hanya melihat mereka yang berjalan mendekatinya.
"heh kamu lagi apa di sini? Emang mampu kamu makan di sini, lebih baik tuh di sana nasi padangnya murah cuma 15 ribu di sini mahal mana mampu kamu" ejek Wini anak pertama Dewi.
"iya mana mampu, anak miskin kaya kamu" balas Dewi.
"eh mah liat tuh, baju nya bagus sama tas nya juga. Aku mau dong" ucap sini tiba - tiba.
Saat melihat Dara memakai pakaian bagus dan tas bermerek Dior.
"ah pasti itu cuma palsu, gak mungkin dia bisa kebeli" ucap esa.
"iya juga. tapi aku mau, ambil Bu" balas Wini.
Dewi mengangguk paham.
"kemarin kan tas itu, anak saya mau tas itu" pinta Dewi dengan Tidak tau malu.
"emang kamu siapa? Tiba - tiba mau ambil barang -barang saya" balas Dara.
"dasar anak durhaka" teriak Dewi
Dia ingin memukul Dara namun Dara mengelus dan menjauh dari hadapan Dewi, dan Dewi hampir terjatuh karena dia tidak bisa memukul Dara.
"dasar hama" dingin Dara
Dara bejalan ke arah mobilnya dan masuk langsung menjalankan mobilnya pergi dari sana.
Mereka ber 4 terkejut melihat Dara yang mengendarai mobil Rubicon yang memiliki harga yang mahal.
"kita harus dapatkan mobil itu mah" ucap Wini.
"iya, dia harus memberikan mobil itu untuk kamu. Dia harus tau diri dulu dia di urus oleh siapa" balas Dewi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
satu lagi IBUMU
my Badas girl sikat abis kalau ada tikus" di perusahaan jangan ada kata ma"af
sobek menyobek kulit ku rasa cukup
ga cuma buat si angkat tapi jg KK dan ibunya di tunggu ya Thor 👍👍
menunggu saat di mana mereka di siksa ,,yg namanya mafia tuh kenal sodara biarpun satu rahim Babat habis Thor. i like it 🥰🥰🥰🥰