Dulu dia dibutakan cinta maka dari itu Douglas setujudengan perjanjian pernikahan mereka. Tapi, setelah hampir 4 tahun menikah Douglas merasa hampa tanpa hadirnya seorang anak dalam pernikahan mereka. Istrinya yang selalu sibuk tidak pernah ada waktu untuknya membuatnya semakin berada di titik jenuh pernikahannya.
"Kenapa kau tidak mencari wanita lain saja yang mau mengandung anakmu," saran sesat dari sahabat Douglas yang sepertinya patut untuk dipertimbangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mas Bule
Indonesia.
Doug berusaha menetralkan rasa terkejutnya, sambil berdehem pelan dia melangkah mendekati Bintang.
"Kau lagi rupanya." Doug berkata sambil duduk di samping gadis itu.
Bintang tersenyum canggung sambil mengusap tengkuk, wajahnya merona seperti tomat, karena dia kembali di pertemukan dengan pria ini dalam situasi yang hampir sama, dirinya dalam masalah dan terluka.
"Aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi," ucap Doug seraya membuka kantong plastik yang ia bawa. Mengeluarkan obat-obatan yang dia beli.
"Iya, Tuan. Aku rasa hutang budiku padamu semakin menumpuk," jawab Bintang tersenyum kecil.
"Kau akan membayarnya suatu saat nanti. Aku masih ingat janjimu itu."
"Ah, iya." Bintang tertawa canggung sambil menghadap Doug. "Aku bisa mengobati lukaku sendiri," ucapnya saat Doug akan mengoleskan antiseptik di wajahnya.
"Kau diam saja, biar aku yang mengerjakan." Doug mencodongkan wajah mengoleskan antiseptik dengan kapas ke sudut bibir Bintang yang berdarah.
Kendaraan lalu lalang menjadi melodi suasana di sana. Angin berhembus kencang merontokan daun beringin yang kering.
Doug mengoleskan antiseptik itu dengan lembut dan hati-hati.
Bintang memejamkan mata, sesekali meringis karena rasa perih disudut bibirnya.
Wajah mereka sangat dekat. Ah, tidak, lebih tepatnya Doug mengikis jarak diantara mereka.
Gerakan tangan Doug terhenti, ditatapnya wajah cantik gadis lokal ini dengan lekat. Ia meneguk ludah kasar saat tatapannya berhenti di bibir ranum itu. Ah, ini gila! Perasaan apa ini? Doug segera menjauhkan diri sebelum dirinya kehilangan kendali.
"Tuan, apa sudah sudah selesai?" tanya Bintang masih memejamkan mata.
"Sudah." Doug menjawab dengan suara serak. Dia berusaha menetralkan degup jantung dan perasaan aneh yang mulai membakar dirinya.
Bintang membuka kedua mata, melihat Doug sedang memasukkan obat-obatan itu ke kantong plastik.
"Terima kasih, Tuan. Aku janji akan membalas semua kebaikan Anda," ucap Bintang penuh kesungguhan.
Doug menatap Bintang sambil tersenyum. "Suatu saat nanti aku akan menagih janjimu."
Bintang melipat bibir, menahan senyum, "Jadi Pak De ku menjadi tour guide Anda ya?"
"Pak De?" beo Doug.
Bintang menjelaskan kalau panggilan itu adalah panggilan orang jawa untuk kakak laki-laki dari ayahnya.
"So, Sup, your daddy's older brother?"
Bintang mengangguk-angguk, sambil mengulurkan tangan, "BTW, kita belum kenalan. Namaku Bintang."
Doug tersenyum, menjabat tangan gadis itu dengan perasaan bahagia, "Aku Douglas. Kau bisa memanggilku Doug."
"Oke, Om." Bintang mengacungkan jempol tangan.
"Om?"
"Om Douglas."
Doug mengerutkan alis karena tidak mengerti artinya.
"Apa itu semacam panggilan kasih sayang?" tanya Doug penasaran.
"Panggilan kasih sayang?" Bintang menggaruk ujung alis dengan raut bingung. "Maksud Anda panggilan kesayangan?"
"Yes!" Doug mengangguk mantap.
"No! itu bukan panggilan kesayangan," jawab Bintang.
"Lalu?"
"Lalu apa?"
"Apa panggilan kesayangan untukku?" Douglas bertanya dengan nada memaksa.
"What?!" Bintang mengerutkan alis saat menatap wajah tampan Doug yang menatapnya penuh harap ingin mendapatkan panggilan kesayangan. "Bule edan, baru ketemu wes njaluk sayang-sayangan," gumam Bintang, garuk-garuk kepala.
"Hei, kenapa kau diam saja?!"
"Kenapa Anda meminta panggilan kesayangan?"
"Agar kita lebih akrab. Terlebih lagi kau adalah keponakan Sup." Sebenarnya dia sedang modus.
"Owh." Bintang terkekeh malu. Ia sempat berpikir kalau pria bule ini menyukainya, ternyata dia salah paham. "Baiklah, kalau begitu aku akan memanggilmu Mas Bule."
"Mas Bule? Panggilan kesayangan untukku?" Doug menunjuk dirinya sendiri dengan penuh kebahagiaan.
Dough terlihat bhgia bnget dengan bintang, ia meras hidup nya lebih ringan dan bebas dr pad saat bersama Freya.
maka nya hati hati Dough jgn asal nyemplungin aj. untung masih selamat
Doug sudah gerak cepat hubungi pakde Sup meminta ijin meminang keponakannya.
Terpesona kau Bintang menyaksikan roti sobek berjalan - sampai air liurmu sulit kau telan atau menetes bahkan /Facepalm/.
Benci jadi cinta lho Bintang - mas Bule tampan, tajir pula.
Doug type bule yang sopan - masih bisa mengendalikan rudalnya untuk tidak mengeksekusi Bintang yang tidur sekamar.
Bintang tidur di ranjang berdua sama Doug atau bagaimana ini - kepo.com
Daniel jadi tahu kalau Doug tinggal sekamar dengan Bintang ketika suara Bintang terdengar di telinganya - minta tolong dibawakan pakaian yang dia lupa bawa ketika mau mandi.
Penasaran tuh Daniel - apa Doug sudah tidur dengan Bintang.
Daniel tak tahu saja Bintang gadis yang baik - tahu menjaga diri.
Daniel tak percaya dengan Doug yang mengatakan Bintang belum dia sentuh - dan tidak mau disentuh.
Semakin tak percaya kalau Bintang masih perawan.
Doug - anggap ocehan Daniel yang semakin bikin kesal sebagai bentuk perhatiannya kepadamu.
Artinya - Daniel memang peduli dengan kebahagiaanmu - jangan salah pilih perempuan untuk kedua kalinya.
Tuh Daniel dimarahi ibu Isa - disuruh bersikap sopan terhadap Doug yang lebih tua.
Daniel memang sering usil kepada Doug tapi itu baginya cuma bercanda.
apa ini para pembaca , Mas Bule yang terlalu tampan itu mencium Little Star omo omo.😂😂🤣🤣
gak bisa ini gak bisa ,tanggung jawab gak Mas SEKARANG
nikahin Bintang besok TITIK🙏🤣🤣
Tapi bagus juga setelah kejadian itu - Doug jadi tertegun wajahnya ditangkup dengan kedua tangan Bintang /Facepalm/.
Jadi romantis juga setelahnya perlakuan Doug terhadap Bintang - yang bikin jantungnya tidak aman - kedua pipi merona.
Doug pandai membual bikin Bintang baper yang berusaha ditepisnya - tapi jiwanya meronta tak karuan.
Bintang tahu tidak sih kalau bagimu bualan tapi bagi Doug itu serius.
Tahu banget ya Bintang...
Sudah mulai nyaman nih Bintang dalam gendongan Doug - tak meronta lagi dengan tindakan Doug yang tiba-tiba menggendongnya.
Jangan kau pungkiri Bintang - kamu sudah jatuh dalam pesona Doug mas Bule yang tampan itu.