NovelToon NovelToon
Lampu Kuning Kawah Sikidang

Lampu Kuning Kawah Sikidang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Ketos / Perjodohan / Cintamanis / Reinkarnasi
Popularitas:374
Nilai: 5
Nama Author: Ys Simarmata

Tak ku sangka kawah gunung itu menyatu kan garam lautan dan asam pegunungan,lampu kuning penanda kehidupan ternyata jalan ku menemui dia sebagai teman sehidup semati ku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ys Simarmata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

serapan pagi with him 2

Baring ku hanya sebentar, selanjutnya aku memilih memasak ala kadarnya untuk sarapan pagi Sagam, dia berhak mendapatkan pelayanan dariku biar pun entah ada perceraian diantara kami atau gimana kedepannya,tapi tetap kan ada catatan administrasi Sagam adalah suami pertama ku.

Turun dari tangga dengan sigap menemui ku.

Sagam:

Sagam:" Eh gue balik yak."

Adriana:[mengeluarkan nasi goreng dan telur di sebuah piring] Makan dulu gih."

Kiranya Sagam tidak menolak perhatian ku.

Adriana:" Sagam.Maaf terkesan lemah atau manja sekarang ini tapi gue boleh gak minta lo tinggal di rumah ini,Lo berhak kok mau tinggal dikamar terpisah sama gue tapi please ada ya disetiap gue butuh lo."

Sagam menghentikan suapan,terdiam seribu bahasa.Ku tinggal kan ia ke kamar memberikan kunci mobil untuk dia pakai mengangkut barang-barang nya.

Adriana:" Kalau kamu menerima tawaran ku bawa mobil didepan untuk angkat barang-barang kamu setelah pulang kerja.Aku gampang bisa hubungi mobil kantor atau setidaknya pesan taksi."

Keputusan itu begitu sulit ya Sagam sampai-sampai kamu bingung dengan keadaan yang ada.

Sagam:" Aku akan semakin jauh bekerja"

Adriana:" Masa kamu gak ada pengorbanan buat kita sih gam, soal kamu jauh kerja bawa aja mobil aku mah gampang tinggal panggil supir atau kamu antar/jemput nanti pulang aku tinggal pesan taksi."

Butuh waktu lima belas menit untuk Sagam mengambil kunci lalu pergi meninggalkan rumah,dia setuju dengan permintaan ku.Lanjut dengan menunggu Bibi bangun aku telah usai bersiap duduk menikmati sisa serapan yang Sagam tinggalkan, sayang kalau harus dibuang.

Setelah Sagam pergi, aku duduk sejenak menyelesaikan sarapan. Sisa makanan di piring mengingatkanku akan betapa sepele aku baginya. Tapi sudahlah, hari masih panjang. Kantor menunggu.

Adriana:" Bi,supir ku sudah menunggu di depan.Nanti kalau Sagam datang bantu berbenah ya."

Bibi 1:" Ia Dri,sore kan ya."

Adriana:" Enggak tau, mungkin aja."

Aku termenung sejenak, kemudian membawa Tas menuju mobil kantor dan ya pak supir sudah menunggu ku, senyuman pagi serta sambutan "Selamat pagi Bu Adriana." adalah ciri khas dari mereka,aku sudah lama tidak memakai fasilitas kantor jadi whay not sesekali menikmati apa yang telah disediakan untuk ku.

Adriana:" Pak nanti kalau saya pakai bapak setiap hari gimana?"

Ia mengangguk kemudian mempertegas ucapannya." Gak apa-apa Bu Adriana, kan saya juga jadi ada kerja nya." Oke deh kalau begitu kan asik jadinya kalau soal supir aman deh biar Sagam aja yang bawa mobil.Mudah-mudahan nanti Sagam bisa antar jemput aku kalau dinas nya masuk malam.

Nanti bisa kali pulang kerja Sagam yang jemput atau diantar juga gak apa-apa.

Case baru dimulai besok ada acara dikantor yaitu acara olahraga pagi bawa menu sehat ala-ala nih dan wajib datang lebih pagi,pihak staff juga sudah semangat dengan kegiatan ini aku enggak boleh bikin mereka kecewa.

Indra:" Pagi Bu Adri,auauau aura mau merid semakin cerah aja nih,"

ejek mereka melihat kedatanganku.

Adriana:"Tau darimana Lo, stalking Lo ya."

Kata ku menolak ejekan Indra, indra memang anak nya agak lainya padahal kita enggak berteman loh dimedsos apa pun bisa-bisanya dia berpikir kesitu.

Indra:"Seorang Indra apa sih yang gak tahu."

Ledek nya dengan gaya boti itu, astaganaga Indra lemes banget tuh mulut pengen remas kuat deh.

Adriana:" Awas Lo jadi kompor ya NDRA!!!"

Memang begitulah aku, aku bisa jadi atasan bisa juga jadi teman diwaktu yang tepat.Enggak melulu jabatan menjadi penghalang mereka mengenal ku, Rina juga staff ku nyaman kan bercerita tentang kehidupan nya begitu juga Indra,dua staff ini amat dekat dengan ku cuman itu minesnya si Indra jiwa koruptor nya tinggi banget.

Indra:" Bu. Kalau kita gak dapat undangan wihh perlu dipertanyakan tuh."

Adriana:" Ah bising Lo NDRA."

Tegas ku meninggalkan dia, dia tidak sakit hati dengan ucapan ku tadi malah tertawa itu anak.

Gak ngerti harus gimana sih ini nanggapi si Indra. Kalau di publish entar keuangan sama Rina bisa kena si Indra, apalagi kalau ada banding dari pak jaya selaku kontraktor kami.Ah apa pun itu Lo harus bersikap selayaknya atasan dri,loh hukum Indra bukan karena benci tapi karena kesalahan nya.

Dan gak ada hujan gak ada angin tetiba hati ku rindu sekali kehadiran Sagam apa bawaan si bayi ya,ah entar minta Sagam bawa makanan lah, sekarang kerja dulu.

Layar laptop mulai menyala untuk hari ini tiada jadwal keluar cukup dengan ruang AC selama delapan jam, cukup dengan analisis laporan-laporan sebelum di kirim ke pusat dan menyertakan beberapa tanda tangan persetujuan ku atas formulir yang telah di persiapkan.

Pikiran ku mulai ruwet saat ada beberapa dokumen yang tidak sesuai dengan kondisi dilapangan, grafik dari staff tidak ada yang jelas Aduhhh bingung banget aku.

"Indra,ke ruang dong,"umum Ku menggunakan telepon kantor, Indra langsung datang menemui ku.Segera ku perintahkan Indra untuk memulangkan dokumen yang salah pada nya tanggung jawab staff dibebankan.

"Kurang jelas ndra," Indra langsung paham atas permintaan ku,ia membawa dokumen dan memerintahkan lagi untuk di revisi. Pukul 5 sore seluruh kegiatan telah usai.Kerinduan berubah pada bang Jonas kakak laki-laki ku kira-kira dia dan kak Tere masih menyatu enggak ya.

Kembali kerumah dengan melihat matahari terbenam merupakan anugerah Tuhan yang tak dapat ku dusta kan, Sagam sudah dirumah itu buktinya mobil sudah diparkiran.

Ia beraktivitas di dapur seperti membuat sesuatu tapi apa ya.

Sagam:" Tumben cepat pulang,oh iya nih."

Akhirnya aku menemukan Sagam versi lembut dan perhatian, oh iya aku melupakan nya tadi aku pengen banget Sagam bawa makanan kan.

Adriana:" Apa nih? Kelapa kok kecil banget."

Ternyata dari tadi Sagam mengupas buah mirip banget dengan kelapa tapi kecil-kecil banget, terlalu besar kalau dibilang kolang-kaling.Seger,enak banget banyak airnya.Aku makan 2 dari 4 buah yang Sagam bawa,2 ia kupas untuk para Bibi, Sagam humble banget dengan bilang "Sini Bu bareng kita," asik gak tuh ajakan tuan muda amat menggoda.

Ya mereka dengan ajakan Sagam berani lah duduk bersanding dengan ku,ya aku bodomat ya selagi itu membuat perhatian Sagam terus mengalir.

Adriana:" Kamu gak coba?"

Satu buah ku serahkan dari tangan ku.

Sagam:" Udah sering makan nya, kamu aja."

Aku menggeleng,dan ya lagi-lagi Sagam menuruti perintahku,aku tertawa kecil dan Bibi saling pandang apa yang terjadi dengan ku,Kenapa aku rasa kebahagiaan ada saat tangan ku menyentuh bibir Sagam, terlebih ketika Sagam makan dari apa yang ada ditangan ku.

Adriana:" Ini buah apa sih."

Ih aku jadi salting,pipi ku merah merona bak kena blush-on.Aku menundukkan pandangan dari mereka namun Sagam bereaksi biasa aja, aku sadar dalam hubungan ini aku yang terlalu berharap pada Sagam but dengan perhatian Sagam seadanya telah mengubah hidup ku yang hampa.Biasanya kalau enggak ada Sagam dan aku pulang terlalu cepat singgah kerumah Dina, singgah makan atau gimana lah menghabiskan malam di kota Jakarta ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!