NovelToon NovelToon
Terjebak Di Pernikahan Kakakku

Terjebak Di Pernikahan Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Air Chery

Karya ini orisinal, bukan buatan AI sama sekali. Konten *** Kencana adalah sang kakak yang ingin menikah beberapa waktu lagi. Namun kejadian tak terduga malah membalikkan keadaan. Laut Bening Xhabiru, menggantikannya menjadi istri pria dingin berusia 30 tahun yang bahkan belum pernah berciuman dengan wanita lain sebelumnya. Akankah mereka bahagia dalam pernikahan tanpa cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Air Chery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menggoda Segara

"Bumi Segara, dah dua tahun kita bercinta. Tapi awak tak pernah bawa saya balik rumah atau pun sekedar cium saya. Awak selalu bawa saya ke hotel ni, tapi hanya untuk hantar saya. Boleh tak awak bermalam di sini dengan saya malam ini?” kata Grace sembari bergelayut di tangan Segara.

“Baiklah, aku temani sebentar kamu di sini. Tapi beberapa jam ke depan, aku harus ke kantor. Ada sesuatu hal yang harus aku kerjakan.”

"Saya terus datang ke negara awak. Tapi awak tak pernah datang jumpa saya di Malaysia. Hari ini, saya nak dimanjakan oleh awak. Awak kena tinggal di sisi saya."

“Maaf, Grace. Aku akan usahakan malam ini lebih lama menemanimu,” balas Segara seraya membiarkan Grace yang membelai wajahnya.

Grace mendekatkan dirinya lebih jauh pada tubuh Segara. Membelai wajah dan leher kekasihnya itu.

Segara diam terpaku. Ia memberikan dirinya kesempatan untuk bersama wanita. Namun, kali ini ada yang aneh. Ia tak merasakan gejolak yang seperti ia rasakan saat bersama Bening.

Grace mengubah posisinya, ia berdiri dan mengarahkan tubuhnya persis di hadapan Segara. Melingkarkan kedua tangannya di leher Segara.

Grace mendekatkan bibirnya, ingin mengecup bibir yang tak pernah sekalipun ia sentuh sebelumnya. Tapi hari ini, ia bertekat untuk mendapatkan cinta sepenuhnya dari laki - laki itu.

“Grace, aku ingin ke kamar mandi,” kata Segara akhirnya. Ia benar - benar merasa kurang nyaman.

Di dalam kamar mandi Segara memikirkan ada apa dengan dirinya. Ia percaya jika ia mencintai Grace. Namun mengapa ketika ia bersama Grace, bayangan Bening selalu menyelimutinya? Segara menghela nafas kasar. Bahkan rasanya ia tidak ingin keluar terlebih dahulu. Ia tidak ingin bertemu Grace yang agresif sekarang.

...🍰🍰🍰...

“Bening, bagaimana kabar ayah dan bunda?” tanya Kencana ketika mereka sudah berada di kamar hotel.

“Ayah dan bunda sangat merindukan Kakak. Kakak harus cepat menemui mereka.”

“Apa ayah dan bunda sangat marah sama gue, Ben?”

“Orang tua kecewa itu wajar. Ataupun jika mereka marah, Kakak harus menghadapinya. Masalah apapun nggak akan pernah usai apabila nggak dihadapi,” kata Bening sembari menata koper - koper Kencana.

“Bening, lalu bagaimana dengan pak Jedan? Bagaimana kejadian setelah gue pergi?” tanya Kencana membuat Bening berhenti dengan kegiatannya. Ia menatap kosong sekitar.

Sesaat Bening menghela nafas panjang. Kencana memang belum mengetahui kejadian apa saja yang terjadi karena ulahnya.

“Kak, Bening sudah menikah,” kata Bening sembari menundukkan kepalanya.

“Apa!” Mendengar pertanyaan adiknya, Kencana terperanjat. Ia membulatkan matanya karena tak percaya. “Mengapa? Mengapa harus tanpa gue, Ben? Lo juga nggak pernah ngasih tau lo punya cowok sebelumnya. Lo nutupin dari gue? Lo anggap gue apa, Ben?!” seru Bening mulai meninggikan suaranya.

Bening terdiam, bibirnya bergetar dan air mata itu sudah keluar deras di pipinya. Ia belum mampu mengeluarkan suara.

“Dari semua keadaan, mengapa lo harus menikah di saat gue nggak ada? Heh! Jawab!” teriak Kencana membuat Bening tersentak.

“Ini semua gara - gara Kakak!” balas Bening berseru.

“Apa maksud lo? lo nyalahin gue atas dasar apa, Ben?” seru Kencana lagi.

“Karena Kakak, gue harus nikah dengan Segara. Lebih tepatnya gue dipaksa untuk menggantikan mempelai wanita laki - laki itu! Gue dijadikan tumbal citra keluarga!” Bening menumpahkan segala emosinya. Ia berbicara dengan nyaring sembari mengeluarkan tangisannya yang sudah tidak bisa ia tahan lagi.

“Apa! Ben, Ben ….” Kencana menghempaskan dirinya di sofa. Menggosok kasar wajahnya. “Jadi ini lo menanggung semua kesalahan gue, Ben? Gue pembawa sial, gue pembawa sial keluarga,” gumam Kencana sambil menarik - narik rambutnya juga memukul - mukul dirinya sendiri.

Bening yang melihat tingkah Kencana yang seperti orang depresi segera berlari mendekati Kencana. Ia berusaha mengesampingkan egonya sendiri.

“Kak, kak!” seru Bening yang marah melihat Kencana menyakiti dirinya sendiri. Bening memegang erat tangan Kencana.

“Bening, gue bukan cuma merusak masa depan gue sendiri. Tapi gue juga merusak masa depan adik gue sendiri. Gue nggak pantes hidup lagi, Ben. Hiks, hiks, gue nggak pantas hidup lagi. Gue cuma nyusahin di dunia ini,” kata Kencana tersedu.

“Kak, pikirin ayah dan bunda. Mereka akan bertambah sedih kalau Kakak begini. Bening sudah janji akan membawa Kakak ke rumah lagi dengan keadaan baik - baik aja. Tolong jangan pernah berpikir untuk menyakiti diri Kakak sendiri, kak,” ucap Bening lalu memeluk tubuh Kencana.

“Tapi, Ben. Hidup lo hancur gara - gara gue. Selama ini gue nggak pernah ngebahagian lo, tapi malah bikin lo tersiksa gara - gara gue.”

“Badai pasti berlalu. Cerita hari ini akan jadi cerita masa lalu belaka nantinya. Kita harus lewati ini bersama, Kak.”

“Bening, apa lo disakitin sama cowok itu? Lo sudah diapain sama cowok itu? Apa dia pernah mukul lo?” tanya Kencana yang bergitu khawatir. Ia tahu Segara yang bermulut pedas dan juga sangat menentang pernikahan ini.

Bening menggelengkan kepalanya pelan. Baginya segara tidak menyakitkan dalam bentuk fisik. Tapi menusuk hatinya.

“Sejauh ini Bening baik - baik aja. Bening juga sudah berkerja sebagai jurnalis,” kata Bening sembari menghapus air mata kakaknya.

“Benarkah?”

“Iya, Kakak harus janji untuk menghadapi masalah kita dengan tidak gegabah. Kita harus saling memberikan kekuatan,” kata Bening.

Mendengar kata demi kata yang diungkapkan oleh adiknya. Kini Kencana menumpahkan air matanya lagi. Ia masih tidak menyangka, adiknya lebih kuat darinya. Adiknya bisa bertahan sejauh ini karena kesalahan yang sudah ia perbuat sendirian.

“Kakak sebaiknya mandi dulu dan istirahatlah. Bening akan turun dan membeli makanan nantinya,” kata Bening sembari menunjukkan senyum manisnya walau matanya masih terlihat sembab.

Kencana mengangguk, ia juga ingin ke kamar mandi agar lebih puas mengeluarkan tangisannya. Ia tidak ingin membuat Bening terlalu sedih karenanya lagi.

...🍡🍡🍡...

“Grace, sepertinya aku harus keluar membeli kopi,” kata Segara setelah keluar dari kamar mandi.

“Kalau begitu saye ikut awak,” balas Grace lalu kembali merangkul tangan Segara.

Mereka berdua keluar dari kamar bernomor 205, tepat dengan keluarnya wanita di kamar 207 yang tidak lain adalah Bening. Ternyata Bening berada di satu hotel yang sama dengan Segara dan juga Grace.

Kembali ia melihat pemandangan ini lagi. Melihat Grace yang bergelayut manja di tangan suaminya. Terlebih mereka baru saja keluar dari dalam hotel.

“Awak lagi?” tanya Grace melihat kehadiran Bening. Ia menatap Bening dengan penuh kemarahan.

“Maaf, permisi,” kata Bening lalu berjalan lebih cepat ke arah lift. Grace berjalan tidak kalah cepat sembari menarik tangan Segara. Mereka bertiga akhirnya berada dalam satu lift. Segara memperhatikan wajah istrinya. Ia melihat mata Bening yang sembab. Ia begitu ingin menanyakan keadaan Bening, namun ia tidak ingin Grace bertambah marah apabila ia tahu jika Segara mengenal Bening, terlebih jika tahu hal yang sebenarnya.

“Orang seperti anda tidak termasuk dalam hotel ini. Aura awak bukan seperti orang kaya!” kata Grace melihat penampilan Bening yang kusut.

“Grace!” tegur Segara. Entah mengapa ia merasa benci setiap kali Grace memperlakukan Bening seperti itu.

“Kenapa? Awak bela perempuan ni? Awak bela dia dari pada pacar awak sendiri?”

“Kamu terlalu berlebihan!”

“Anda mungkin kaya harta dan uang, tapi anda miskin sopan santun,” balas Bening.

“Heh! Kau! Dasar!” teriak Grace, Segara menahan lengan Grace.

“Grace, kendalikan dirimu!” seru Segara.

“Dia sudah merendahkan saya!”

Pintu lift terbuka, Bening dengan cepat melangkahkan kakinya. Meninggalkan dua orang yang tengah berdebat itu.

‘Pacar? Kalau dia punya pacar sedari belum menikahi gue, lalu kenapa ia tidak menikahi wanita itu saja?’ batin Bening. Ia mendengus kesal karena harus bertemu dengan dua orang itu lagi.

...🍯🍯🍯...

...Karya Orisinal bukan Hasil AI...

1
Dewi Sarah
upppss🙈
Dewi Sarah
plotwist bangettt huaaa 😭😭😭
Dewi Sarah
lanjuyttt baca guysss
Dewi Sarah
lanjuyttt baca guysss
Dewi Sarah
harus baca klen we, bab pertama aja udah seru kali 😚jadi penasaran kenacana bakal berlayar cintanya sama siapa hehehw
Dewi Sarah
jadiii penasaran ... 😬
Darmawan
penasaran
Darmawan
🤩
Darmawan
lanjut
Darmawan
SEmakin pesaran
Darmawan
mulai membaca
Ahm Adafiyan
lanjut Thor, penasaran
Ahm Adafiyan
hahahha
Ahm Adafiyan
Bening
Ahm Adafiyan
Bening lucu
Ahm Adafiyan
mantap
Ahm Adafiyan
bagus
Ahm Adafiyan
permulaan yang bagus, Thor
Putriani Winingsih: Terima kasih
total 1 replies
Dewi Sarah
kalian harus baca guys! sumpah seru banget ....🥺
Dewi Sarah
kerennn kali !!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!