Elang Langit Perkasa, sifat yang dimiliki Elang sangat sesuai dengan namanya. Bebas, kuat dan juga pantang terkalahkan. Dan yang membuatnya semakin brutal karena terlahir di keluarga Mafia.
Dari sekian banyak wanita yang mendekatinya, hanya seseorang yang bisa mencuri hati Elang, Raysa Putri Ayu. Wanita yang dia temui di waktu yang salah, wanita yang menyelamatkan nyawanya. Tapi untuk mendapatkan Raysa tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh perjuangan ekstra dan juga air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MJ.Rrn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku hamil, Angga.
“Raysa, kenapa kamu jadi seperti ini nak. Kenapa kamu mencari-cari kesalahan yang tidak dilakukan Angga, padahal semua itu kesalahan kamu.” Ucap Fajar menegur Raysa, Angga langsung tersenyum puas karena ternyata perkataan Raysa tidak dipercaya oleh orang tuanya.
“Ray, kalau kamu memutuskan Angga karena kesalahan itu. Baiklah kami memaafkan kamu, asalkan kamu berjanji tidak mengulanginya lagi dan jangan berhubungan dengan pria itu setelah ini. Angga pasti akan kembali menerima kamu dan pernikahan kalian akan tetap dilaksanakan.” Ucap mama Angga, Raysa menggelengkan kepalanya.
“Tidak perlu, aku tidak butuh maaf dari Angga. Keputusanku sudah bulat, aku ingin hubungan ini berakhir.” Balas Raysa, Fajar papa Raysa mengepalkan kedua tangan mendengar perkataan sang anak.
Kedua orang tua Angga langsung kecewa mendengar perkataan Raysa, padahal mereka selama ini sangat menyayangi Raysa dan beharap Raysa menjadi menantu mereka.
“Buka mata kamu Ray, dia…pria yang kamu pertahankan itu bukan orang sembarangan. Pasti kamu tidak tahukan siapa dia dan latar belakang dia, dia itu seorang Mafia Ray. Mafia…kamu pasti paham apa arti dari kata Mafia, kamu tidak sebodoh itu Ray. Jadi apa kamu yakin akan berhubungan dengan seseorang seperti itu, dia tidak punya hati nurani Ray. Membunuh hal biasa bagi nya, apa kamu siap dengan resiko yang akan kamu terima. Dia bisa saja menyakitimu, paham kamu.” Teriak Angga geram.
Raysa terdiam setelah mendengar semua perkataan Angga, Raysa memang belum mengetahui apa pekerjaan Elang yang sebenarnya. Tapi mengingat apa yang selama ini terjadi kepada Elang, yang dikatakan oleh Angga berkemungkinan benar. Elang adalah seorang Mafia, buktinya dia selalu terluka. Bahkan kejadian beberapa hari silam dimana hampir saja merenggut nyawa mereka berdua, menambah bukti siapa pria itu sebenarnya.
“Jadi benarkan kamu tidak mengetahui siapa dia? Bodoh? Kamu ingin melepaskan aku demi seseorang yang kamu saja tidak tahu dari mana asal usulnya.” Sambung Angga tertawa mengejek Raysa, Raysa kembali menatap tajam ke arahnya.
“Terserah siapa dia, aku tidak peduli. Tapi aku tetap ingin hubungan ini berakhir.” Balas Raysa lantang, Angga terpana mendengarnya.
“Raysa, astaga nak. Kemana logika berpikir kamu ha? Kamu mengecewakan papa.” Teriak Fajar marah, Raysa menggelengkan kepala lirih.
“Pa, alasan aku memutuskan Angga bukan karena Elang. Tapi karena dia sendiri, dia mengkhianati aku pa. Papa jangan terlalu percaya dengan mulut manis Angga, dia tidak sebaik yang papa pikirkan.” Balas Raysa, Raysa bahkan meninggikan suaranya karena sangat marah.
“Jangan menuduh sembarangan Raysa, tante pastikan anak tante ini anak baik. Dia setia sama kamu, dia tidak pernah mengkhianati kamu.” Sela mama Angga yang juga sudah tersulut api kemarahan di dalam dirinya atas sikap Raysa.
“Apa bukti aku mengkhianatimu? Tidak ada kan? Cuma alasan kamu saja?” Sambung Angga menatap rendah kepada Raysa, Raysa kembali tersenyum sumbing membalas tatapan Angga.
“Kamu yakin mau melihat buktinya, apa kamu tidak akan malu kepada orang tua aku dan kamu? Atau sebaiknya kamu jujur saja.” Balas Raysa juga menatap jijik kearah Angga, Angga mendengus kesal.
“Apa buktinya? Mana?” Tantang Angga, Raysa menganggukkan kepala.
“Oke, kalau itu yang kamu mau.” Jawab Raysa mengeluarkan ponselnya dan mengirim video perselingkuhan Angga ke nomor ponsel orang tua Angga dan juga kedua orang tuanya. Raysa juga tidak lupa mengirimnya kepada Angga.
Wajah kedua orang tua Angga dan Raysa langsung berubah ketika melihat video, wajah orang tua Angga selain marah juga malu atas apa yang telah dilakukan oleh anak mereka.
“Angga, apa ini semua benar?” Teriak papa Angga, pria paruh baya itu menatap tajam dengan mata memerah kearah anaknya.
“Pa, dengarkan dulu penjelasan aku.” Jawab Angga berusaha menenangkan papanya, papa Angga menggelengkan kepala lirih.
“Dari mana kamu mendapatkannya Ray? Kamu mematai-matai aku? Apa semua ini kerjaan pria itu? Jawab?” Bentak Angga marah, pria itu menggertakkan giginya dengan nafas naik turun.
“Angga, kamu jangan seenaknya saja membentak anak saya.” Teriak Fajar yang tidak suka dengan sikap Angga kepada Raysa, Angga langsung terdiam.
“Maaf om.” Ucap Angga menundukkan kepalanya.
“Angga, apa semua ini benar nak?” Tanya mamanya lirih, wanita itu menatap sedih kearah anaknya.
“Tidak ma, semua itu bohong dan hanya rekayasa. Aku di jebak.” Jawab Angga masih membela diri, Raysa kembali tersenyum kecut untuk kesekian kalinya.
Raysa tidak percaya Angga masih bisa mengelak, padahal terlihat jelas pria di dalam video itu adalah dirinya.
“Baiklah Raysa, kalau benar yang di dalam video ini adalah Angga. Maka om minta maaf sebesar-besarnya kepada kamu, om mewakili Angga. Berarti sekarang impas, kamu juga menduakan Angga dan kami memaafkan kamu. Begitu juga dengan Angga, kami berharap kalian juga memaafkan kekhilafannya. Kami paham dengan semua yang terjadi, hubungan kalian LDR. Jadi disaat kekosongan dan kebosanan muncul, kalian mencari kebahagian dengan orang lain. Sekarang sebaiknya kita bicarakan untuk kedepan, jadikan masalah hari ini sebagai pelajaran dan kalian kembali menata hubungan kalian, bagaimana?” Ucap papa Angga berusaha untuk berbicara dengan tenang kepada Raysa, Raysa menatap sendu kearahnya.
Sebenarnya dari dalam lubuk hati Raysa dia tidak menyakiti orang tua Angga, maupun kedua orang tuanya. Dia ingin mereka bahagia dimasa tua mereka dan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tapi Raysa juga tidak ingin mengalah karena itu, dia juga harus memikirkan kebahagiaannya.
“Tidak om, aku dan Angga tidak bisa bersama lagi. Angga punya seseorang yang harus dipertanggung jawabkan om.” Balas Raysa, semua orang disana kembali terkejut mendengarnya.
“Apa maksud kamu Ray?” Tanya Angga kembali meninggikan suaranya, dia tidak paham dengan perkataan Raysa.
“Angga, aku hamil.” Ucap Jessica masuk kedalam rumah Raysa, wanita itu menatap sedih kepada Angga.
“Ha? Siapa kamu?” Teriak mama Angga bertanya, dia shock mendengar perkataan Jessica.
“Dia Jessica tante, wanita yang selama ini selalu bersama Angga. Sekarang Jessica hamil anak Angga, jadi Angga harus bertanggung jawab atas semua yang dia lakukan.” Raysa yang menjawabnya, Raysa mengulurkan tangan kepada Jessica, Jessica menyambut uluran Raysa dan Raysa minta Jessica untuk duduk disampingnya.
“Jessica, kenapa kamu ada disini? Dan apa yang kamu katakan? Jangan bohong dan menambah masalah.” Teriak Angga marah menatap tajam ke arah wanita itu, Jessica meneteskan air mata mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
“Aku tidak bohong, aku hamil anak kamu. Bukannya selama ini aku hanya tidur bersama kamu, jadi kalau akhirnya aku hamil itu wajar.” Jawab Jessica lirih, Angga memalingkan wajahnya sembari menghela nafas untuk menenangkan diri.
Tangan mama Angga gemetar mengambil foto usg yang diletakkan Jessica di atas meja, air mata wanita itu langsung jatuh berderai. Papa Angga memeluk erat sang istri, sakit yang dirasakan oleh istrinya juga dia rasakan saat ini. Mereka tidak percaya anak yang sangat mereka cintai dan sayangi mengecewakan mereka sesakit ini.
Bersambung...
