You Cheat You Die..!

"Ingat... Kau harus memikirkan dan mempertimbangkan kembali tawaran menarik itu... Atau kau diskusikanlah dengan suamimu dulu. "

Yang Soo masih bersikeras membujuk Ju Kyung untuk memikirkan tawaran itu baik-baik untuk terakhir kalinya.

Ju Kyung mengantarkannya menuju pagar rumah mereka, Yang Soo harus pamit dan pulang karena dia ada jadwal meeting dengan salah satu klien dari perusahaan Brand Pakaian yang ingin menjadikan Ju Kyung sebagai Brand ambassador mereka.

"Iya... Nanti aku akan PIKIR kan lagi. "

Ju Kyung mengatakan itu sambil mendorong tubuh Yang Soo untuk keluar dari rumah nya.

"Hey!!! Kauuu... Aku akan cepat pergi ya ampun aaaa... Jin Ju Kyung! "

Yang Soo kesal tubuhnya di dorong-dorong oleh Ju Kyung agar cepat keluar melewati pagar rumah nya.

"Baiklah... Sampai nanti, tapi ingat jangan pergi kemana pun... Karena jika kesepakatannya berlangsung lancar. Mungkin kau harus memenuhi jadwal fitting hari ini...."

Yang Soo melangkah meninggalkan Ju Kyung menuju mobilnya yan terletak di luar rumah Ju Kyung.

"Aku tidak mau... Terlalu mendadak.. "

Ju Kyung melipat kedua tangannya di dada.

"Tidakkk... Tidakkk mendadak. Kau kan lebih banyak menganggur di rumah. Turuti perkataan ku Bulgemgi!!! "

Yang Soo berteriak sebelum masuk ke dalam mobil nya.

"Yaaaya... Pergilah cerewet. "

Ju Kyung mengibaskan tangannya mengusir Yang Soo yang terus berbicara dengan suara melengking.

"Daaaahhhhhh.... Ingat kata-kata ku Bulgemgi!!!! "

Yang Soo salah menginjak rem malah pedal gas yang ia injak sehingga hampir saja menggilas seekor kucing.

*Meeeeeooookkk

Kucing itu menjerit kaget.

"Maaaf.. Maafff Daahh"

Setelah bergumam meminta maaf pada kucing, Yang Soo melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Ju Kyung.

Ju Kyung memijat pelipisnya melihat kelakuan Yang Soo, yang masih saja seperti pengemudi amatir. Setelah itu, Dia Kembali ke dalam rumah nya.

10 menit setelah kepergian Yang Soo, Go Joon datang. Dia membelokkan stang sepeda yang ia kendarai dengan tajam memasuki garasinya.

Dia meletakkan sepedanya sembarang. Lalu naik tangga ke dalam rumah.

"Sayangggg.... Sayanggg kau di mana.

Go Joon mencari keberadaan Ju Kyung dengan memanggil-manggil namanya. Dada nya naik turun menetralkan nafasnya yang tersengal akibat kelelahan mengayuh sepeda dengan cepat.

Selagi Go Joon yang mondar-mandir mencari istrinya, Ju Kyung yang sejak tadi menatap heran ke arah suaminya dari pintu kaca besar di kursi halaman belakang dengan novel di tangannya hanya bisa menghela nafas panjang.

Dari dalam Go Joon tidak sengaja melihat penampakan Ju Kyung, yang duduk diam dengan terus menatap nya. Pria itu pun Menghampiri istrinya dengan perasaan lega.

"Huhhhh... Huuhhh sayang.. Kau kemana saja.. Aku mencarimu.. "

"Aku tidak kemana-mana.. Hanya disini.. Oppa terlihat cemas ada apa? "

Ju Kyung membuka kembali novel misteri yang ia baca sambul bertanya pada suaminya.

"Aku takut kau khawatir.. "

Go Joon mengatakan itu dengan wajah cemas dan dahi berkeringat.

"Khawatir karena? "

Mata Ju Kyung terus tertuju pada halaman novel.

"Sayangggg..... Lihat aku... "

Go Joon merengek kesal karena Ju Kyung lebih memilih fokus ke bacaannya dibanding dirinya. Akhirnya, Ju Kyung mengangkat kepalanya dia tidak ingin mendengar rengekan suaminya yang sesekali bersifat kekanakan itu.

"Aku sudah melihatmu oppa.. "

"Mmmmm apa kau tadi melihat berita di tv? "

Go Joon menanyakan itu dan mendudukan dirinya di samping Ju Kyung.

"Iya.. "

Ju Kyung menjawab pertanyaan sambil mengangguk.

"Sungguh... Sayang itu bukan aku, itu pengacara Ham Gang Jung.!!!!"

Go Joon spontan mengatakan bahwa pengacara yang tewas di tv itu bukanlah dirinya.

"Sudah pasti itu bukan dirimu... Jika itu benar dirimu, kau tidak akan berbicara denganku saat ini oppa.."

Ju Kyung menyatukan alisnya mendengar celotehan konyol daru mulut suaminya.

"Aku takuttt kau berburuk sangka mengenai diriku... "

Go Joon bernafas lega dan mengulas senyum tipis karena merasa malu sudah terlalu khawatir berlebihan.

"Tidak.... Tapi tunggu..."

Ju Kyung menghentikan kata-katanya, lalu matanya yang tajam menatap lurus ke wajah Go Joon dengan ekspresi sepertu mencurigai sesuatu.

"Kau mengatakan sebuah kalimat ambigu (itu bukan aku). Tapi dalam kasus itu terdapat beberapa konteks yang mengarah pada beberapa topik yang berbeda. Pertama mengenai tewas tertembak, Kedua mengenai perselingkuhan dan Ketiga mengenai tindak kekerasan. Mana topik yang kau maksudkan itu sehingga kau melontarkan kalimat (Itu Bukan Aku).? "

Ju Kyung menjelaskan kecurigaannya secara detail mengenai topik yang dimaksudkan suaminya. Hal itu, membuat Go Joon merasa dirinya belum selamat sepenuhnya. Dia menelan ludahnya kasar melihat ekspresi wajah istrinya sekarang.

"Kalimat itu.. Tertuju untuk semua topik sayang.. Mengenai yang Tewas, Yang perselingkuhan, dan yang melakukan tindak kekerasan. "

Go Joon menjawab pertanyaan istrinya dengan hati-hati, takut asal bicara.

"Ohhhh.. Baiklah"

Hanya itu lah respon Ju Kyung, padahal dirinya sudah sukses membuat Go Joon merasa tegang. Wanita itu lanjut membuka halaman terakhir yang ia baca di novel misteri, kriminal favoritnya.

"Aku.. Aku takut kau menyangka bahwa akulah yang ada di berita itu karena inisial nama itu dan tkp yang disebutkan kurang detail. "

"Unit apartemen milik seorang wanita muda... "

"Hhhmmmmm? "

"Tkp itu.. Sama dengan tkp yang diceritakan dalam novel ini.. Jelas tempatmu Bukan disana kan, kau menghabiskan waktu di pagi hari di pusat kebugaran. Karena bau keringat ditubuhmu telah mengkonfirmasi hal itu"

Ju Kyung bangkit, menutup novelnya dan berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan Go Joon yang bengong di kursi halaman belakang.

Mendengar sindiran istrinya mengenai bau keringat tubuhnya membuat Pria itu mengangkat kedua tangannya dan mencium aroma bau dari sana yang ternyata benar.

"Padahal tadi aku sudah mandi dan sedikit khawatir saat mengetahui bahwa aku lupa membawa shampoku, tapi karena mengayuh sepeda dengan terburu-buru membuat tubuhku kembali bau.. syukurlah.. Bau keringat meloloskan ku dari kecurigaannya. "

Go Joon mengusap dadanya, memenangkan dirinya sendiri.