NovelToon NovelToon
Two Promises

Two Promises

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Slice of Life
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Penulis Anonim

Minamoto Haruki adalah seorang pemuda yang hancur. Kebahagiaan dan kehidupannya porak-poranda ketika kekasihnya, Yoshimoto Sakura, tewas dalam sebuah kecelakaan tragis. Diliputi penyesalan dan keputusasaan, Haruki hanya bisa berharap bisa kembali ke masa lalu dan mengubah takdir kelam itu.

Ajaibnya, harapan Haruki terkabul. Ia terbangun dan menemukan dirinya kembali ke masa lalu, tepat satu tahun sebelum tragedi terjadi. Di sinilah, di hari pertamanya di tahun ketiga SMA, ia bertemu kembali dengan Sakura yang masih hidup dan ceria, serta temannya yang protektif, Yoshida Hana.

Dengan kesempatan kedua di tangannya, Haruki bersumpah akan melindungi Sakura dan mengubah masa depan mereka. Namun, ia segera menyadari bahwa mengubah takdir tidak semudah yang ia bayangkan. Ada detail-detail kecil yang berbeda, interaksi yang tak sama, dan rahasia yang belum terungkap.

Ikuti kisahnya di "Two Promise"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(Part 2) Ch.19 - Awal Musim Panas

Hari di mana angin sejuk berembus cukup kencang...

"Haruki-chan ... aku mencintaimu."

Kata-kata itu terucap dari mulutnya. Aku tak menyangkanya, kalau Megumi mencintaiku.

"Apa maksudmu ... Megumi?" aku pun bertanya padanya untuk memastikan.

Namun dia tetap tersenyum dengan air mata yang masih mengalir di pipinya. "Aku mencintaimu."

"Hanya itu yang ingin aku ucapkan padamu di pertemuan kali ini ... Haruki."

Aku membeku, terkejut mendengar perkataannya hingga aku tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.

Tak lama setelah mengucapkannya, Megumi berbalik badan. "Akhirnya aku dapat mengucapkannya ... terima kasih sudah meluangkan waktumu, Haruki."

Dia pun berjalan pulang ke rumahnya, meninggalkanku yang masih belum percaya dengan apa yang aku dengar sebelumnya.

Setelah beberapa menit berlalu, aku pun pulang ke rumah dengan perasaan bersalah karena tak bisa menjawabnya pada hari itu.

Sudah 2 bulan berlalu semenjak hari itu, jarak di antaraku dengannya semakin menjauh hingga saat ini.

Sudah selama itu juga, aku tak lagi mendengar suara aneh itu. Selain itu, aku juga sudah mengetahui hubungan masa lalu di antara Akari dan Megumi.

—Aku tak menyangkanya ... Megumi dan Akari memiliki hubungan seperti itu.

[9 Juli — 2015]

[•] Sekolah

—Tetapi ... kenapa Megumi menghindariku?

"Kenapa ya .... ."

Bahkan sekalipun di sekolah, dia masih tetap menghindar dariku.

Hanya di kelas dan kantin-lah tempatku dapat mengobrol dengannya. Namun, dia tetap bersikeras untuk mengurangi interaksi denganku.

Ketika melihat keluar jendela kelas, aku melihat cuaca yang semakin panas belakangan ini.

—Musim panas sudah dimulai ya...

"Minamoto-kun!" ucap Hana yang duduk di sebelahku.

Aku tersentak. "Yoshida-san?! sejak kapan kau duduk di sini?"

"Nee, Minamoto-kun... "

"Ada apa?"

"Apa ada sesuatu yang terjadi di antaramu dengan Kamihara-san? belakangan ini kalian jarang mengobrol," Hana bertanya padaku.

Kata-kataku tertahan. "Maaf Yoshida-san ... aku tak bisa memberitahumu."

"Apa pun itu ... kau harus berbaikan lagi dengannya, Minamoto-kun," ucap Hana memberi saran.

Hana benar, aku harus dapat berbaikan dengan Megumi secepatnya.

"Terima kasih, Yoshida-san ... aku akan berusaha!"

"Sama-sama ... Minamoto-kun."

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

Setelah kelas selesai, Megumi langsung pulang ke rumahnya, lalu merebahkan tubuhnya di kasur.

[•] Kediaman keluarga Kamihara

*POV Megumi

"Ah ... kenapa aku tak dapat berbicara dengannya kali ini?!"

Semenjak hari itu, aku tak dapat berbicara dengan normal di harapannya.

—Ada apa dengan diriku ini ya...

Padahal aku sudah memberanikan diriku untuk mengatakan perasaanku yang sebenarnya kepadanya di hari itu.

Namun kenapa sekarang aku tak mampu mengobrol dengannya, bahkan saat melihat wajahnya di kelas, aku langsung mengalihkan pandanganku.

"Besok aku harus mampu melihat wajahnya dan mengobrol dengan benar... "

[10 Juli — 2015]

[•] Sekolah

Hari ini ... aku harus dapat berbicara lagi dengannya.

Aku pun langsung menghampiri mejanya dengan perlahan.

"Haruki... "

Pasti bisa ... aku pasti bisa!

"Selamat ... pagi ... Haruki .... ."

Haruki menoleh, melihat ke arahku. Bisa! aku bisa menatap wajahnya dengan benar!

"Selamat pagi juga ... Megumi."

Gawat ... aku tak mampu melihat wajahnya lagi. Bagaimana ini?

"Megumi ... kenapa kau diam saja?"

"A ... maaf tidak jadi!" tanpa pikir panjang aku pun langsung berlari menjauh darinya.

—Bodohnya aku ... malah berlari ketika kami sudah bisa mengobrol.

Aku harus minta maaf dengannya nanti.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

Sehabis pulang dari kerja paruh waktunya, Haruki langsung merebahkan tubuhnya di kamar apartemennya.

[9 Juli — 2015]

[•] Kamar Apartemen Minamoto Haruki

"Ah ... bagaimana caraku dapat mengobrol dengan Megumi ya?"

Di tengah malam yang dingin ini, aku terus memikirkan berbagai cara untuk mengajak Megumi mengobrol.

Di saat aku sedang memikirkan caranya...

"Benar juga..."

Tanpa kusadari, sudah banyak sekali hal yang berubah di masa lalu ini.

Beberapa perubahan besar di antaranya adalah, kehadiran Megumi, pertemuanku dengan Akari, liburan bersama, dan Megumi yang menyatakan cintanya padaku.

Semua itu telah terjadi, semenjak aku kembali ke masa lalu, 3 bulan yang lalu.

—Apakah benar ... kalau itu semua hanya kebetulan atau .... .

"Tidak ... aku tidak boleh berprasangka yang tidak tidak."

Besok ... aku harus bisa mengobrol dengannya.

[10 Juli — 2015]

[•] Sekolah

Ketika aku sedang duduk di kelas, Megumi menghampiriku.

"Haruki... "

—Megumi memulai pembicaraan?

"Selamat ... pagi ... Haruki .... ."

Bagus ... sekarang aku bisa mengobrol dengannya.

Aku pun tersenyum. "Selamat pagi juga ... Megumi."

Namun, setelah aku membalas salam paginya. Megumi hanya diam saja.

—Megumi?

"Megumi ... kenapa kau diam saja?"

"A ... maaf tidak jadi!" setelah mengucapkan itu, Megumi berlari keluar kelas.

Padahal baru saja aku melihat cahaya terang di balik permasalahan ini.

—Kenapa kau malah berlari ... Megumi?

Aku pun langsung berdiri dari bangku, dan langsung mengejar Megumi yang melarikan diri dariku.

"Tak akan aku biarkan ini menjadi sia-sia ... Megumi!"

Aku berlari dengan cepat hingga dapat mendekati Megumi yang sedang berlari itu.

"Megumi!" aku berteriak memanggil namanya.

Namun, semakin keras aku memanggilnya semakin cepat pula dia berlari dariku.

"Berhenti Megumi!" teriakku sekali lagi.

"Maaf Haruki ... aku tak bisa berbicara denganmu sekarang!"

Kenapa kau malah menjadi penakut seperti itu, Megumi? aku tak bisa membiarkannya terus seperti ini.

"Kumohon berhentilah ... Megumi!"

Setelah aku berteriak seperti itu, Megumi menghentikan langkah kakinya.

"Akhirnya kau berhenti juga ... Megumi," ucapku sambil menarik napas karena kelelahan setelah berlari.

"Kenapa kau bersikeras menghentikanku ... Haruki?"

—Hal seperti itu saja kau tidak tahu...

"Tentu saja karena aku ingin berbicara denganmu ... Megumi," jawabku.

Megumi berbalik, menatap wajahku secara langsung. "Maaf Haruki ... aku terus menghindarimu selama ini."

"Harusnya aku yang meminta maaf padamu, Megumi ... aku tak berani mengajakmu bicara selama 2 bulan ini."

—Kumohon mengertilah ucapanku ini...

"Haruki... " Megumi memanggilku.

"Kenapa ... Megumi?" tanyaku.

"Maukah kamu pulang sekolah bersamaku ... Haruki?"

Aku tersenyum. "Tentu saja, Megumi."

Megumi terdiam sebentar setelah mendengar jawabanku, kemudian dia pun tersenyum. "Terima kasih ... Haruki."

Dengan begitulah ... akhirnya kami berdua dapat kembali mengobrol seperti biasanya.

Waktu pun berlalu, aku dan Megumi pulang ke rumah bersama-sama.

[•] Di tengah perjalanan

Di saat aku dan Megumi berjalan bersama...

"Nee Haruki ... mau mampir ke taman sebentar?" Megumi mengajakku ke taman.

"Baiklah ... Megumi."

Aku menerima tawarannya, dan kami berdua pun mampir ke taman dan duduk berdua di bangku taman.

[•] Taman

"Kenapa kamu tiba-tiba ingin ke taman ... Megumi?" tanyaku padanya yang duduk di sebelah kananku.

Kepalanya sedikit menunduk, kakinya berayun-ayun. "Aku hanya sedang ingin ke taman ... Haruki."

"Oh, begitu ya."

—Ada apa ini oy ... tiba-tiba Megumi mengajakku ke taman di mana dia menyatakan perasaannya padaku.

Aku harus bisa menyingkirkan suasana canggung ini.

"Nee Haruki... "

Aku menoleh. "Ada apa ... Megumi?" tanyaku.

"Ano sa ... apa kau masih ingat hari di mana kita ketemuan di taman ini 2 bulan yang lalu?"

—Apa-apaan pertanyaan itu Megumi?! kenapa kau malah mengungkit hari itu?

"Apa maksudmu bertanya seperti itu ... Megumi?"

"Maaf ya ... aku berlari setelah mengatakan itu padamu waktu itu .... ."

"Kau tak perlu minta maaf Megumi ... aku yang harusnya minta maaf, tidak mengerti perasaanmu waktu itu."

"Nee Haruki... " Megumi memanggilku.

"Ada apa lagi, Megumi?"

Megumi pun menarik napas panjang, kemudian dia menoleh ke arahku. Dia menatapku dengan serius.

"Haruki... "

"Apakah kau menyukai Yoshimoto-san?"

Bersambung....

1
Roxanne MA
okay next thor bab berikutnya aku penasran sma next chapter
Reaz
ayo mampir juga/Coffee/
Lounyx
semangat Thor/Hammer/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!