NovelToon NovelToon
Gadis Miskin Kesayangan CEO

Gadis Miskin Kesayangan CEO

Status: tamat
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa / Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Indaria_ria

Elena Rosalina adalah gadis desa lulusan sarjana yang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan,harus menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang cleaning service.tapi dia di pertemukan dengan seorang bos CEO Evan Mahendra ya notabennya adalah pemilik Skyline Corporation sebuah perusahaan besar yang di mana di situla Elena bekerja.Elena akhirnya di jadikan sekertaris oleh Evan,disanalah seorang Evan Mahendra baru pertama merasakan jatuh cinta dengan seorang gadis cantik dari desa.apakah hubungan mereka akan tetap berlanjut ...???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 #Mengungkapkan Perasaan

Evan masih setia menunggu Elena di rumah sakit, dia hanya sesekali datang ke kantor untuk menyelesaikan berkas-berkas yang harus ia tanda tangani.

Sudah empat hari Elena dirawat di rumah sakit, keadaanya pun sudah sedikit pulih. tapi untuk ke kamar mandi saja Elena masih di bantu Evan.

Evan yang sedang sibuk dengan laptop nya segera mengalihkan pandangannya, dia melihat Elena yang sepertinya membutuhkan sesuatu.

"Apa kamu butuh bantuan?" ucap Evan yang bergegas mendekati Elena.

"Saya ingin ke kamar mandi Pak, tapi tidak apa-apa saya bisa sendiri!" tolak Elena yang merasa tidak enak pada bosnya padahal untuk berjalan saja dia masih tertatih, beberapa tulang belakangnya ada yang sedikit retak hingga mengakibatkan dirinya harus  sedikit lama di rumah sakit.

"Saya bantu!"

Evan dengan segera memapah tubuh Elena untuk segera menuju ke kamar mandi, sebenarnya Elena merasa canggung setiap Pak Evan ada di dekatnya, padahal Evan sangat tulus membantunya.

Sesampainya di depan pintu Elena berusaha untuk masuk sendiri tapi? tanpa ia duga kaki kanannya terpeleset dan....??

Aaaaaaaaakh....Evan dengan cepat menarik Elena yang akan terjatuh, tanpa sadar posisi Elena berada dipelukan Evan, dengan Evan yang berada di belakangnya.

Mereka akhirnya saling tertegun, desiran darah mereka sama-sama berkecamuk, entah perasaan apa yang sedang mereka rasakan, mereka sama-sama belum pernah merasakannya.

"Kamu tidak apa-apa?" ucap Evan yang masih memegangi pinggang Elena, mereka sangat dekat dan bahkan Elena hanya mampu melihat tangan Evan berada di pinggangnya.

Elena yang merasa canggung mencoba melepaskan dirinya dalam dekapan Evan, tapi dengan sengaja Evan tetap belum melepaskannya, Entah dorongan apa seorang Evan Mahendra ingin sekali mendekap tubuh Elena, dia merasa nyaman berada di sana.

"Pak tolong lepaskan saya!" Saya mau masuk terimakasih Bapak sudah membantu saya!" Evan baru sadar dengan apa yang dia lakukan akhirnya dia segera melepas dekapannya.

"Maaf, saya hanya takut kamu terjatuh lagi!" Evan pun mencari alasan.

Akhirnya Elena masuk ke kamar mandi, dengan masih tertatih dia sengaja berhenti di depan kaca. Disana dia memandangi wajahnya yang masih memerah, detak jantungnya saja belum beraturan. Dekapan Pak Evan benar-benar membuatnya seperti terhipnotis.

Tapi dia sadar, dia hanya seorang sekretaris, mana mungkin Pak Evan menyukainya. Dia segera menepis perasaannya mungkin saja Pak Evan hanya sekedar membatunya dan perhatian terhadapnya.

Sementara itu Evan yang berada di luar masih setia di depan kamar mandi menunggu Elena keluar, pikirannya entah kemana dia merasakan perasaan yang tak pernah sebelumnya ia rasakan.

Berada di dekat Elena sungguh berbeda, dia bisa merasakan desiran darahnya yang tiba-tiba memanas, serta jantungnya yang tidak lagi bisa beraturan. Pikirannya juga entah kemana dia tidak bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan, saat ini dia hanya ingin berada di samping Elena.

Setelah kurang lebih lima menit akhirnya Elena keluar dari dalam kamar mandi, dia berusaha bersikap sewajarnya, walaupun hatinya tidak bisa melupakan apa yang baru saja terjadi.

Evan yang melihat Elena keluar langsung dengan cepat membantu dan memapah Elena sampai ke bed tempat tidurnya.

"Kamu membutuhkan yang lain?" ucap Evan menawarkan bantuan.

"Tidak Pak, terimakasih banyak Pak!" ucap Elena terus merasa tidak enak.

"Kamu sudah berapa kali mengatakan terimakasih pada saya, padahal saya membantumu tulus. Kamu tidak perlu berterimakasih lagi!"

Evan menyandarkan tubuhnya di kursi dekat Elena, sedang Elena sendiri berbaring di bed tempat tidurnya. dengan rasa yang entah kenapa dia begitu nyaman di perhatikan Pak Evan.

"Pak apa Bapak tidak pergi ke kantor, saya bisa sendiri?" ucap Elena sambil menatap bosnya.

"Kamu tidak mau saya disini?" Evan merasa sedikit kecewa padahal dia menginginkan Elena mengatakan supaya dirinya tetap disampingnya.

"Bukan..Bukan begitu Pak, saya cuma tidak enak kalau menggangu pekerjaan Bapak itu saja!" ucap Elena yang sedikit menyesal dengan ucapannya "Sepertinya aku salah bicara"

"Elena ada sesuatu yang ingin saya katakan!" Dengan sedikit gemetar Evan memberanikan diri mengutarakan apa yang beberapa hari ini sulit dia ungkapkan.

Elena yang mendengarnya akhirnya mulai bertanya-tanya "Apa yang akan Pak Evan sampaikan".

"Elena entah mengapa saya begitu nyaman berada di sampingmu, saya juga tidak tau baru pertama kali ini saya merasakan hal yang berbeda, berada di dekatmu saya merasa bahagia, maaf kalau saya lancang. tapi saya sudah tidak tahan memendam perasaan ini sendirian." ucap Evan yang mulai yakin dengan hatinya.

"Elena apa kamu merasakan hal yang sama?"

Evan memberanikan diri menanyakan perasaan Elena terhadapnya, Evan sebenarnya sedikit takut seandainya Elena tidak merasakan hal yang sama dengan dirinya, tapi setidaknya dia sudah mengutarakannya.

Elena yang mendengarnya sungguh tindak menyangka, bahwa seorang CEO menyimpan rasa yang sebenarnya Elena juga merasakan hal yang sama sejak pertama melihat Pak Evan.

"Em...Apa yang Bapak tanyakan?" Elena sebenarnya sungguh malu dengan pertanyaan bosnya.

Jantung Elena mulai berdetak tak beraturan, dia sebenarnya bingung, jawaban apa yang akan ia katakan.

Evan sebenarnya tau Elena begitu gugup atas pertanyaanya mungkin dia terlalu cepat menanyakan hal ini, dengan keberanian yang Evan punya akhirnya Evan mencoba meraih tangan Elena.

"Maafkan saya, mungkin saya terlalu cepat mengatakan perasaan saya!"

Dengan segera Evan bangkit dari tempat duduknya, dan segera melangkah dan berjalan menuju ke sofa yang berada tidak jauh dari Elena. Elena yang melihat Evan pergi menjauh darinya sungguh sangat terkejut.

"Pak saya sebenarnya juga merasakan hal yang sama!"

Deeeeg....Evan akhirnya berhenti melangkahkan kakinya, dia segera menoleh ke arah Elena berada. dan dengan langkah seribu dia berbalik arah berjalan menuju ke tempat Elena.

"Apa kamu serius, Apa kamu benar-benar merasakan hal yang sama dengan saya?" Disana Elena hanya bisa menganggukan kepalanya dan tersenyum malu.

Evan tidak begitu percaya bahwa Elena juga punya rasa yang sama terhadapnya, tanpa ragu dia segera memeluk Elena, Elena pun hanya bisa terdiam menerima pelukan dari Pak Evan.

"Elena apa saya boleh mengatakan sesuatu?" Evan akhirnya mulai mengambil keputusan mungkin ini waktu yang tepat untuknya menyatakan perasaan yang sesungguhnya terhadap Elena. Disana lagi-lagi Elena hanya bisa menganggukan kepalanya.

"Elena saya sudah tidak bisa menahan perasan ini, saat kamu di culik. Entah mengapa aku merasakan ada sesuatu yang hilang pada diri saya, saat bersamamu saya sangat nyaman dan bahagia, Elena saya mencintaimu!"

Deeeeg....Giliran Elena yang merasakan jantungnya terasa berhenti sejenak setelah mendengar perkataan bosnya. Sebenarnya dia belum bisa percaya dengan apa yang Pak Evan katakan apakah Pak Evan sungguh-sungguh atau hanya sekedar menghiburnya.

"Pak apa Bapak tidak salah mencintai saya?" giliran Elena yang bertanya. "Pak saya hanya seorang sekretaris, saya juga tidak sederajat dengan Bapak, saya takut Bapak akan menyesal!"

"Apa yang kamu katakan, saya tidak pernah melihat sesorang dari harta yang dia punya, saya melihat ketulusan di matamu itu saja sudah cukup.

"Hilangkan pikiranan itu di hatimu, saya tidak suka mendengarnya. Sekarang apa jawabanmu?" Evan ingin mendengar jawaban langsung dari Elena, disana Elena akhirnya hanya bisa terdiam dan dengan malu-malu akhirnya Elena menjawabnya.

"Saya juga mencintai Bapak, semenjak saya bertemu Bapak entah mengapa rasa ini merasakan hal yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya."

Evan yang mendengar perkataan Elena sungguh sangat bahagia, setidaknya cintanya tidak bertepuk sebelah tangan, harus Evan akui ini adalah pertama kalinya dia mengungkapkan perasaannya terhadap seorang perempuan, bisa di bilang Elena adalah cinta pertamanya.

"Apa sebelumnya kamu sudah pernah punya kekasih?" tanya Evan pada Elena.

"Em....saya????

#JANGAN LUPA DUKUNGANNYA YA LIKE,KOMEN DAN SUBSCRIBE SERTA VOTENYA hehehe.....Terimakasih#

1
Selamet Turipno
klu tak ada culik menculik kenapa rupanya
Indaria_ria: /Chuckle/Lanjut kak
total 1 replies
Yunita Mulyati
benrr setuju
Indaria_ria: Lanjut baca kak, semoga suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
Maulidia Okta
alex sodaraan sama. elena kali y
Indaria_ria: Lanjut kak Maulidia Okta, smg suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
Tiek
BPK & ank sama" punya ambisi yg jahat
Tiek
ya biarlah cinta rita kembali ke Renaldy dan Damian bersama bela serta ank Tania
Tiek
si Damian menuntut atas kesucian istrinya tp tidak dengan dirinya juga sdh tdk suci itu egois sekali
Tiek
pasti mereka saling bertemu di rumah sakit Rita , Rinaldy n elena
Tiek
anj angkat tk tau diri
Tiek
kisah elena mengharukan mirip" diriku/Sob/
Tiek
😘❤️🌹
Tiek
serem
Indaria_ria: Lanjut kak, jangan lupa kasih like nya kak Tiek.../Kiss/
total 1 replies
Tiek
pasti ke tempat yg dah di siap kan apartemen
Tiek
semoga Evan segera datang menolong
Tiek
bucin Evan
Tiek
rasanya menarik sekali cerita nya lanjut Thor
Indaria_ria: Silahkan kak Tiek...semoga suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
Ayachi
👍
Ayachi
Heran sama nih ibu² satu, nyalahin hidupnya diantara dua cinta. LAHH ELOO YANG NGASIH HARAPAN KE DAMIAN TOLOL.
Indaria_ria: /Chuckle/Sabar kak/Grin/
total 1 replies
Ayachi
Nahhkan makin jijik sama Si Rita ini, kesempatan mau menemukan Renaldy? heyy ngapain??!! udah jadi bini org Masi ngincar mantan, heran deh, pdahal sbelum diterima kembali sama si Damian, si Rita yg katanya udah ngebuka hati mau fokus dapat diterima sama Damian. Sekarang pas udah diterima mau sama mantan yg lebih kaya.

sebelumnya Mon maap thorr, TPI gw esmosi pen ngeludahin si rita² ini
Indaria_ria: Sabar kak Ayachi/Chuckle/ Ok di maafkan kak/Kiss/
total 1 replies
Ayachi
aku agak gak sregg sama si Rita yaa:
Pertama, dia ninggalin anaknya cuma karena ga mau hidup susah sdangkan di luar sana banyak yg ibu single parent yg bisa ngidupin anaknya seorang diri tapi aku ga trlalu nyalahin jga Krena gimanapun. mental tiap org beda².
Kedua, yang paling bikin ga sregg itu udah tau dlu hidupnya menderita sama suaminya Krena dia ketauan udah ga perawan TPI dia malah semakin menutupi semuanya, dia ga jujur, cuma karena takut dia dibuang atau takut hidupnya menderita tanpa Harta Damian. Meski disini, dia slalu bilang rindu putrinya - rindu putrinya, aku ngerasa itu cuma kayak bullshitnya semata, karena ketakutannya sama Damian. Intinya, dengan dia ninggalin anaknya demi nikah sama orang kaya itu udah sangat salah bangett!!
Ketiga, di part² sebelumnya ngejelasin KLO Rita ini udah mau buka hati sama Damian, nahh pas Damian udah Nerima dia skarang, dia malah plin plan Masi mikirin mantan. Masi mikirin mantan tapi nikmatin hidupnya sama Damian. Disini Kepribadian Rita sangat jelek banget, plin-plan, ga punya pendirian padahal udah tua juga.
Indaria_ria: Trimakasih kak Ayachi, Othor jadi terharu kakak sangat menghayati alur ceritanya...lanjut baca ya kak/Kiss/
Ayachi: Menurutku alasan dia ga sanggup hidup berdua sama Elena itu cuma karena dia ga sanggup biayainnya itu ga bisa Ku maklumi selain ga menunjukkan pertanggung jawaban, Sikapnya dari dua alasan diatas sangat memuakkan, dia g pantes jdi seorang Ibu!! Intinya deh mending si Rita ini KLO MW dijadikan antagonis jangan stengah² dehh, muakk banget aku liat sikapnya, sok merasa bersalah tapi masih menikmati sam Damian, menjijikan banget, udah gitu ga mw jujur lgi sama Damian. Aku malah berharap si Rita ini ga usah muncul² lgi dalam kehidupan Elena! Maunya kena karma aja dianya tapi yasudahlah, cukup dia ga plin-plan aja udah bagus itu, sama si Damian aja dia, biar nanti klo suaminya masuk penjara karena kasus pembunuhan papanya Evan dia juga kena karmanya.
JANGAN SAMPAI DIA BALIK KE RENALDYY!!!! SANGAT TIDAK PANTAS WAHAI AUTHOR TERCINTA🙏🏻
total 2 replies
슈가
Luar biasa
Indaria_ria: Trimakasih....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!