NovelToon NovelToon
Diceraikan Suami, Dipinang Sahabat Kakakku

Diceraikan Suami, Dipinang Sahabat Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengganti / Cerai / Wanita Karir / Angst / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Anjana

Adinda tak pernah membayangkan bahwa pernikahan yang ia jaga dengan sepenuh hati justru kandas di tengah jalan. Sejak mengalami insiden yang membuatnya harus menjalani perawatan panjang, ia kehilangan banyak hal—termasuk komunikasi dengan suaminya sendiri. Berbulan-bulan ia berjuang seorang diri, berharap ketika pulih, rumah tangganya masih bisa dipertahankan.

Namun harapan itu runtuh seketika. Saat suaminya akhirnya pulang dan berdiri di hadapannya, bukan pelukan hangat atau kabar baik yang datang… melainkan satu kalimat yang menghancurkan seluruh dunianya: ia diceraikan.

Adinda hanya bisa terpaku, tak pernah menyangka bahwa ketegarannya selama ini justru berakhir pada kehilangan yang lebih besar daripada rasa sakit yang pernah ia derita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31 Pulang ke kediaman

Pemakaman Oma Hela berlangsung dalam suasana duka yang dalam. Hujan gerimis turun seolah ikut meratapi kepergian sosok yang begitu dihormati. Namun, satu hal yang terasa paling menyesakkan dada banyak orang adalah ketidakhadiran cucu kesayangannya, Vikto. Tidak ada yang tahu bahwa di rumah sakit, Vikto hanya mampu menatap langit-langit kamar rawat dengan mata sembap, mendoakan mendiang neneknya dari kejauhan.

Di sisi tempat tidur, Adinda tak pernah lepas dari suaminya. Tangannya menggenggam jemari Vikto, jemari yang kini terasa lebih lemah dari biasanya.

Vikto merasakan kehilangan yang menyesakkan, nenek yang selama ini menjadi sandaran ketenangannya, satu-satunya keluarga yang benar-benar memihak kepadanya, kini telah pergi untuk selamanya, sementara dirinya tak mampu hadir di pemakaman.

“Dinda…” suara Vikto bergetar. “Aku… bahkan tidak ada di samping Oma di saat terakhirnya.”

Adinda duduk lebih dekat, menepuk pelan punggung tangan suaminya.

“Kak… Oma pasti tahu Kakak sangat menyayanginya. Beliau tidak akan pernah marah. Yang penting sekarang Kakak harus pulih dulu… Oma pasti tidak ingin melihat Kakak menyalahkan diri sendiri.”

Vikto memejamkan mata, menahan air mata yang hampir luruh. Sementara itu, Ziro datang membawa kabar mengejutkan.

“Bos… ada yang harus saya sampaikan.”

Vikto membuka mata perlahan, menatap Ziro dengan lemah.

“Apa?”

Ziro menelan ludah, lalu mendekat.

“Saya mendapat informasi… kalau Tuan Abdi sebenarnya… tidak benar-benar sakit. Semuanya… cuma pura-pura.”

Ruangan itu tiba-tiba terasa jauh lebih sempit.

Wajah Vikto mengeras, rahangnya menegang.

“Papa… berpura-pura sakit… demi memaksaku menikah dengan keluarga Hambalang?”

Ziro menunduk dalam.

“Saya… minta maaf, Bos.”

Adinda segera memegang tangan Vikto lebih kuat.

“Kak… jangan… jangan dipikirkan dulu. Kakak belum pulih.”

Namun, mata Vikto memanas, penuh amarah dan kekecewaan.

“Dinda… Oma meninggal karena stres memikirkan perjodohan itu. Karena tekanan yang Papa dan Mama ciptakan. Dan sekarang aku baru tahu… semua ini rekayasa.”

Adinda menunduk, hatinya ikut sesak.

Ia mendekap lengan suaminya, berusaha meredam gemuruh emosi Vikto.

“Kak… Oma sudah pergi. Jangan biarkan kemarahannya menjadi sia-sia. Kakak harus hidup dengan baik. Kakak harus bangkit, karena… itu yang Oma inginkan.”

Suara Dinda bergetar, namun lembut dan penuh ketulusan.

Vikto menunduk, tangannya perlahan mengusap kepala Dinda.

“Terima kasih… kamu selalu ada di sini buat Kakak.”

Di tengah kesedihan, kehadiran Dinda adalah satu-satunya cahaya bagi Vikto.

Meskipun kehilangan Oma menyayat hati, Vikto masih merasa ada alasan untuk bertahan, karena perempuan yang kini duduk di sampingnya, perempuan yang kini telah sah menjadi istrinya, dengan semua ketulusan dan perhatiannya.

-----

Waktu telah terlewati di rumah sakit yang penuh dengan penyesalan, akhirnya paginya, Vikto telah diizinkan pulang. Meski sebenarnya belum diizinkan sepenuhnya, namun Vikto bersikukuh tetap memohon untuk pulang.

Sekalipun diizinkan pulang, tetap harus kontrol untuk hari berikutnya.

Setelah urusan administrasi beres, mereka akhirnya meninggalkan rumah sakit. Ziro mengantar mereka pulang dengan wajah serius, seakan tahu badai berikutnya belum usai.

Di dalam mobil, Vikto tidak melepaskan genggaman tangan Adinda sedetik pun.

“Walau Oma pergi… dia pasti bahagia lihat kamu di sampingku,” kata Vikto lirih, nadanya patah tetapi tulus.

Dinda menunduk, menahan tangis.

“Maafkan aku… aku tidak bisa hadir di pemakaman,” ucap Vikto, suaranya terdengar seperti luka terbuka.

“Kehilangan Oma itu berat, tapi yang lebih berat lagi… kalau kamu tidak bisa tahan emosi."

Adinda memeluk lengan suaminya, air matanya jatuh tanpa ia bisa cegah.

Vikto menatap luar jendela.

“Papa harus bertanggung jawab atas semuanya… aku tidak akan tinggal diam. Tapi yang paling penting sekarang… aku pulang bersamamu.”

Mobil melaju meninggalkan rumah sakit.

Meninggalkan duka.

Meninggalkan pengkhianatan.

Namun untuk pertama kalinya…

Vikto pulang dengan harapan kecil dalam genggaman.

Adinda. Istri yang memilih tetap bersamanya, meski dunia menentang.

"Kamu tidak keberatan kan, ikut pulang bersamaku?" tanya Vikto yang tidak ingin memaksa istrinya untuk ikut pulang ke kediaman.

Adinda menggeleng. Ia masih ingat dengan jelas pesan dari Oma Hela, yakni untuk tetap berada disisinya.

"Aku akan selalu berada disamping Kakak, kemanapun, dan dimanapun. Dinda udah janji sama Oma, tidak akan pernah ninggalin Kakak."

"Sungguh?"

Dinda menoleh dan mendongak, serta menatap wajah suaminya dengan tatapan begitu serius. Vikto pun tersenyum samar, karena masih terasa sedih dengan keadaan yang menimpanya.

"Terimakasih, Dinda. Kakak juga berjanji, tidak akan pernah ninggalin kamu," ucap Vikto. Lalu, ia menggenggam erat tangan istrinya.

Vikto meletakkan tangannya didada bidangnya, rasanya begitu nyaman. Tidak terasa juga, lama dalam perjalanan pulang, akhirnya sampai di kediaman.

Suasana dihalaman rumah, terlihat jelas kepergian Oma Hela. Kesedihan Vikto semakin menyayat hatinya. Saat turun dari mobil, air matanya lolos begitu saja. Kehilangan sosok yang benar-benar ia sayangi dengan cara keji, sangatlah menyakitkan. Beberapa asisten rumah langsung menyambut kepulangan Vikto dari rumah sakit. Dengan kasar, Vikto langsung menepisnya.

"Aku tidak butuh sambutan dari kalian. Minggir!"

Vikto yang tengah berjalan beriringan dengan Dinda, masuk kedalam rumah. Suasana tidak sehangat sebelumnya, seolah berubah menjadi kelam.

"Sayang, kamu sudah pulang? Maafkan Mama yang pulang duluan tanpa berpamitan sama kamu. Mama harus bawa Papa pulang karena pemakaman Oma."

Vikto menatap ibunya dengan sinis.

"Kalau bukan akal akalan kalian, Oma tidak akan sampai meninggal setragis ini. Aku benci kalian. Jangan harap, ada kata maaf dariku."

Vikto langsung meraih tangan istrinya, dan mengajaknya masuk kedalam kamar.

1
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya tuan Abdi dan nyonya wirna dihukum berat dan Adinda dan Vikto dapat hidup bersama dengan damai dan bahagia
Sunaryati
Riko sekarang sadar syukurlah, semoga Dinda bahagia selalu dan cepat tumbuh kecebong Vikto di rahimmu
Sunaryati
Ada tiga pasangan, yo yang dua segera dihalalkan
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya cinta mendekati Erizon-tia,Diva-Ziro akankah menuju pernikahan
Uba Muhammad Al-varo
Diva renungankan apa yang dikatakan Vikto, hidup itu pilihan dan yang menentukan hidup mu mau dibawa kemana itu diri mu sendiri Diva.
Sunaryati
Kamu jadilah perempuan baik, Diva. Ikuti kata kakak Vikto, jangan seperti kedua orang tuamu.
Sunaryati
Dinda mau jadi mak comblang kakaknya 🤣🤣🤭
Uba Muhammad Al-varo
kebenaran apa yang sebenarnya ditunjukkan oleh Oma Hela ke Vikto membuat Vikto letih dan menanggung berat beban
Sunaryati
Bikin penasaran apalagi yang di dapat dari oma Hela, semoga masalah lancar ditangani
Uba Muhammad Al-varo
waktunya kamu bahagia dengan berkumpul kembali dengan kakak mu dan hidup bersama dengan suami yang mencintaimu dengan tulus
Uba Muhammad Al-varo
kasih banyak misteri yang tersembunyi, apa sebenarnya pesan yang disampaikan orang kepercayaan Oma Hela sehingga nggak boleh ada yang tahu🤔🤔🤔
Sunaryati
Kesalahan kedua orang tuamu, namun kamu kena getahnya Diva
Uba Muhammad Al-varo
ternyata banyak konspirasi yang terjadi antara pak abdi,Bu wirna dan keluarga Hambalang demi keserakahan harta mereka membunuh keluarga goawana (kedua orang tuanya Adinda dan Erijon)dan Kesuma ( kedua orang tuanya Vikto)semoga aja pak abdi dan Bu wirna dan keluarga Hambalang dapat hukuman yang berat
Sunaryati
Makanya Ny Hela memberikan saham dan aset paling banyak untuk Adinda ternyata itu milik keluarganya. Selamat menikmati masa tua di penjara Pak Abdi dan Ny Wirna dan juga keluarganya Hambalang. 💪Thoor
Sunaryati
Seharusnya sudah curiga sejak Pak Abdi da Bu Warna memaksamu menikah dengan wanita pilihan mereka. Ternyata hanya anak angkat Nenek Hela. Semoga segera terungkap
Uba Muhammad Al-varo
ternyata banyak misteri yang terjadi pada kehidupan nya Vikto
Sunaryati
Kenapa Oma Hela tidak mengungkapnya, ketika masih sehat. Apa ada ancaman Abdi?
Sunaryati
Rahasia apa sih Oma kok bikin penasaran saja
Sunaryati
Suka
Sunaryati
Semoga liburan kalian membuahkan hasil, segera tumbuh Victo yunior, Otw bahagia Dinda. Untuk Riko demoo kamu dapat jodoh lagi, buka hati kamu untuk dicintai dan mencintai wanita. Jodoh kamu bukan Dinda. Semoga orang tua dan adik Victo segera sadar akan kesalahannya jika belum juga sadar semoga dapat karma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!