NovelToon NovelToon
SANTET PEMBUNUH KELUARGA

SANTET PEMBUNUH KELUARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Mata Batin / Iblis
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: janda#hot

"Teganya kau membunuh keluargaku mas, salah apa keluargaku sama kamu mas," tangis ibu pun pecah.
keluarga yang hangat harus hancur di tangan keluarga itu sendiri, hubungan yang terjalin dengan baik harus hancur karena iri hati seorang saudara kepada adiknya sendiri.
"Santetmu akan kembali padamu,"
"Karma akan menghampirimu,"
"Tidak habis pikir kamu bisa membuh keluargaku dengan ilmu hitammu itu,"
"Kau akan mati di tanganku durjana,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Pagi menjelang, Intan dan Dinda sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah dan kampus dengan segala susu dan sepiring nasi mereka memulai hari dengan ceria.

"Makan lah yang banyak nak, tubuh kalian makin kurus gara-gara kejadian kemarin," ucap Bu Wati.

"Iya nak, makanlah yang banyak setelah itu bapak antar ke sekolah. Kalau kamu Din, kamu pakai aja motor mas Setia aja yah," ucap pak Bimo.

"Iya pak," jawab mereka berdua.

"Loh Bu, mas Rizky nya Ndak ikut sarapan bareng kita?" tanya Intan.

"Mas mu tadi udah ibu antarkan sarapannya,biarkan mas mu sarapan di kamar aja," jawab Bu Wati.

"Dinda, Intan mulai sekarang kalian bantuin Ibu dan mas Rizky mengelola semua cabang toko kita yah," ucap Bu Wati.

Intan dan Dinda terdiam sejenak mencerna ucapan dari ibu mereka.

"Apa maksud nya bu? Bukankah selama ini bapak yang menghandle semuanya, apa ada masalah pada bisnis kita Bu, pak?" tanya Dinda heran.

"Iya Bu, memangnya ada apa bu? Biasnya kan bapak yang menghandle nya sendiri?" tanya Intan.

"Ehmm...begini nak, ka-kan toko kita ada banyak cabang dan sebelumnya kita juga ndak terlalu fokus karena kita fokus mengurus Setia dan santet Itu makanya bisnis kita saat ini keteteran, apa lagi Rizky saat ini belum bisa membantu karena kondisinya sama seperti Setia itu sebabnya ibu mau meminta bantuan kalian," jelas Bu Wati terbata karena takut kedua putrinya akan curiga.

"Oalah begitu to bu, iya Bu Intan dan mba Dinda akan membantu Ibu dan bapak dan kalau nanti mas Rizky sembuh pasti akan ikut membantu," ucap Intan.

"Iya nak makasih yah, bapak nanti pasti jarang memperhatikan bisnis kita jadi bapak mengharapkan bantuan kalian untuk melanjutkan bisnis kita ini," ucap pak Bimo sedih.

"Iya pak," ucap Intan dan Dinda.

Intan mencoba untuk mengerti dengan kondisi kedua orang tuanya, mungkin saja syarat untuk menyembuhkan mas Rizky dan menghilangkan santet ini melibatkan bapak nya sehingga bapak nya tidak bisa lagi mengelola bisnis mereka.

"Ya sudah, kalian berdua habiskan makanannya," ucap Bu Wati.

"iya Bu," jawab mereka

Kini Intan kembali bisa bersekolah, tentunya ia di berondong oleh banyak pertanyaan dari teman dan sahabat nya.

Terutama sahabatnya Indah yang sedari tadi memberondong dirinya dengan banyak pertanyaan tentang kematian Setia.

"Intan ayolah jujur sama aku, apa yang terjadi dengan mas Setia dan keluargamu? Aku khawatir sama kalian sekeluarga, mau mengunjungi tapi jarak nya terlalu jauh dan Ibu, bapak ku melarangnya. Keluarga mu sedang kena santet yah tan?" tanya Indah.

"Iya Ndah, tapi semuanya sudah membaik ko dan aman terkendali. bapak ku sudah menyelesaikan semuanya," ucap Intan.

"Iya kah Tan, udah ndak bakalan ada korban lagi?" tanya Indah.

"Iya Indah sayang," jawab Intan.

"Syukurlah kalau gitu, semenjak ada salah satu teman sekolah kita yang menyebarkan tentang kematian mas mu, aku jadi khawatir dengan mu dan keluarga mu tan, santet apa toh yang menyerang keluargamu, Sewu Dino?, Pring Sedapur? atau apa tan?" tanya Indah.

"Wah kamu tau banyak nama-nama santet yah ndah, ngeri kali yah," ucap Intan.

"Sudah lah Intan jangan mengalihkan pembicaraan lagi!" ucap Indah.

"Iya, iya Indah. Keluargaku terkena Santet Wongge Ireng," jawab Intan

"Apa!" ucap Indah dengan keras. Hal itu membuat Intan dan orang sekitarnya kaget karena teriakan keras dari Indah.

"Heh! Suara kamu itu di kecilin bego! ndak jelas kali kau ini!" ucap Intan menegur sahabatnya.

"Maaf Intan aku terkejut! Tapi gila kali Tan, keluarga mu bisa terkena santet yang sangat mengerikan itu. Ini mah kuat banget, beneran bapak mu sudah mendapat penangkalnya? Kamu yakin Tan?. Bukannya aku meragukan bapak mu tapi santet ini adalah santet yang dapat membuat satu keturunan binasa mirip-mirip lah sama santet Piring Sedapur hanya bedanya jangka waktu santet Pring Sedapur memberikan waktu yang cukup lama untuk memakan korbannya yakni empat puluh hari sedangkan santet ini hanya memberikan waktu selama tujuh hari saja, dimana santet ini memerlukan media untuk menyantet dan tidak sembarangan," ucap Indah yang membuat Intan terkejut.

"Ka-mu tau hingga se-sedetail itu Ndah? Luar biasa semua ucapan mu benar tentang santet itu. Aku akan memberitahumu sesuatu tapi kamu janji jangan pernah memberitahu siapapun tentang hal ini!" ucap Intan sembari menatap lekat sahabatnya.

"Iya Tan, aku janji. Kamu ndak percaya to sama aku? Aku mulai tertarik dengan santet ini sejak kematian tetangga ku yang pernah ku ceritakan kepadamu waktu itu! sehingga untuk jaga-jaga agar keluarga ku terhindar dari segala macam santet aku mempelajari semuanya dan bagaimana cara menangkalnya selain mendekatkan diri pada SWT tentunya," ucap Indah yang membuat hati Intan seperti tertohok karena Intan sadar ia dan keluarga nya jauh dari sang penciptanya.

"Iya Indah, jadi itu alasan mu toh. Semua perkataan mu tadi benar, bahwa setelah tujuh hari kematian mas Setia kini mas Rizky yang jadi target selanjutnya kejadiannya sama dengan mas Setia, tubuhnya panas dan keluar bintik-bintik merah pada awalnya yang akan berubah menjadi luka koreng bernanah dan berbau busuk," ucap Intan.

"Aku turut berduka yah Tan, atas meninggalnya kakakmu!" ucap Indah sedih.

"Iya Indah ndak apa-apa kok, tapi yah tentu saja sekarang semua itu berhasil di tangani oleh bapak ku," ucap Intan tersenyum bahagia.

"Apa orang yang mengirim santet telah mencabut santetnya dari keluarga kalian Tan? Menurut buku yang aku baca bahwa santet ini membutuhkan tumbal sang pengirim nya dan saat mencabutnya pun membutuhkan tumbal nyawa, misalnya aku jadi seorang dukun dan kamu mau menyantet orang menggunakan santet ini maka kamu harus merelakan nyawa mu sebagai media untuk mengirim kan santet pada tujuannya dan ketika ingin mencabutnya tentu memerlukan satu nyawa lagi bukan? nah itu adalah nyawa ku sebagai dukun yang mengirimkan santetnya. Jadi santet ini sangat ribet Tan, tapi jika benar bapak mu telah menemukan cara untuk mematahkan santet ini berarti bapak mu telah menemukan orang yang mengirim santet ini dan meminta maaf," jelas Indah.

"Pengetahuan mu benar-benar luar biasa Ndah, aku sangat takjub dengan mu! Semoga saja yang kau ucapkan itu benar yah, sepertinya memang benar bapak ku telah menemukan dukun itu dan memohon untuk melepaskan kami dari santet ini," ucap Intan.

"Mungkin saja Tan, tapi jika benar begitu bapak mu merupakan orang yang beruntung loh, soalnya si dukun benar-benar mau mencabut santetnya kan meski mempertaruhkan nyawa nya sendiri," ucap Indah.

"Iya ndah, ya sudah lah kita berhenti saja membahas tentang santet ini. Lagian keluarga ku udah aman kok Ndak ada lagi santet yang meneror kami," ucap Intan.

"Iya Tan, semoga keluarga mu terhindar dari segala gangguan yah," ucap Indah.

'Amin ndah," jawab Intan.

1
Mericy Setyaningrum
santet emang serem Kak
janda#hot: dah lama terjadi kakak,,waktu masih SMA,om ku sendiri yang nyante aku dan keluarga. aku di buatnya jadi kaya orang gila
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!