sebut saja nama nya erika eka putri pradipta seorang wanita karier beranak 1 berjuang untuk merawat putri tercintanya.
erika eka putri memiliki dendam yang sangat bergejolak terhadap seorang lelaki bernama kenzi arya prawira.
namun dibalik dendam yang menguasai ada cinta yang masih tersimpan dalam lubuk hati erika untuk kenzi.
bagaimana keseruan kisah erika selengkap nya apakah cinta bisa mengalahkan dengan rasa dendam atau malah sebalik nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon baby face syaila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mendonorkan darah untuk alya
cuplikan.
"kamu sebenar nya mau ngomong apa Ar?"tanya ku dengan penuh selidik
"Erika apakah kenzi mempunyai darah yang sama dengan Alya?."tanya Ariana
aku terdiam sejenak.
"iya kamu benar, aku baru ingat kalau golongan darah kenzi AB+."ucap ku
""kenapa gak kamu suruh kenzi untuk mendonorkan darah nya ke alya."saran Ariana
"what!!, jadi maksud kamu, aku minta kenzi untuk donor darah nya ke alya gitu?."ucap ku
"iya er"ucap Ariana
"aku harus bilang apa?, kan gak mungkin aku bilang Alya adalah anak nya."ucap ku
"kita gak ada pilihan lain Er, Alya harus cepat ditangani dan alya sangat butuh darah itu, kamu jangan egois."ucap Ariana
"tapi!?"ucap ku
"gak ada tapi tapi,please demi alya okey."ucap Ariana
"okey aku akan coba."ucap ku
...----------------...
malam hari.pukul 18.30.
kenzi baru sampai rumah sehabis pulang kerja.
"tok..tok..tok.."kenzi mengetuk pintu
"sayang..?!, resti?! Aku pulang."ucap kenzi memanggil nama resti
tak lama, resti membuka pintu dengan raut wajah sinis.
"udah pulang kamu mas?"ucap resti memasang muka sinis
"iya."sahut ku sambil melangkah masuk kedalam rumah.
Setelah itu aku menjatuhkan diri ku ke sofa ruang tamu sambil menghela nafas panjang.
"huffft."menghela nafas
"bagaimana kamu udah dapat pekerjaan belum?."tanya resti dengan penuh selidik
"udah."jawab ku dengan singkat
Seketika wajah resti berubah menjadi ceria.
"syukurlah,ngomong ngomong di bagian apa?."tanya resti
aku diam mempersiapkan jawaban ku.
"mas jawab dong?, sebagai apa? Ceo kah?, bendahara kah?, direktur kah, atau HRD di perusahaan itu."ucap resti menebak pekerjaan ku dengan penuh samangat
"jadi OB."ucap ku
dengan sekejap wajah nya resti berubah jadi seperti mak lampir.
"apa?, jadi kamu kerja cuma jadi OB?"ucap resti dengan raut wajah marah dan kesal
"iya, mau bagaimana lagi?sayang, karna gak ada lagi pekerjaan selain ini."ucap kenzi
"uuhh!!, kalau gini gimana kita mau dapat uang banyak kamu aja kerja sebagai OB."ucap resti
"res, kamu pikir aku ini mesin ATM apa?, yang bisa ngasih kamu uang setiap hari, iya?" bentak kenzi
"heh mas,kamu pikir aku gak stres apa mikirin uang belanja, beli beras , minyak, gula, dan kebutuhan makan kita sehari hari kamu pikir itu semua gak pakai duit hah? Belum lagi aku ngutang di warung beli kebutuhan pokok yang lain kamu mikir dong mas."ucap resti lebih meninggikan suaranya
"oooh? Kamu nyesal nikah sama aku iya? Mana janji kamu yang kata nya akan tetap bersama aku sekalipun aku susah dan jatuh seperti ini."ucap kenzi mengingatkan janji kami dahulu.
"iya, aku nyesal nikah sama ku mas kenzi, aku nyesal."ucap resti dengan penuh kemarahan
"keterlaluan kamu resti."bentak ku sambil mengangkat tangan ku mau memukul nya
"apa?, kamu mau pukul aku iya? Pukul sekarang pukul?"bantah resti
wajah kenzi penuh dengan emosi dan ke kesalan, tanya penuh dengan api kemarahan, giginya menggeram.
sebelum kemarahan ku semakin meledak,resti melangkah pergi ke dalam kamar sambil membanting pintu.
Setelah pertengkaran itu, tiba tiba pesan whatsap masuk di handphone kenzi
"tinggg"suara notif Wa masuk
Kenzi segera membuka handphone nya dan melihat chat grup dari OB squad
"haah?, ini Erika kenapa tulis pengumuman gini?"gumam kenzi
"dicari orang yang memiliki golongan darah AB+, siapa diantara kalian memiliki golongan darah tersebut maka silah kan hubungin saya segera."isi pesan grup yang aku kirim
"maaf bu Erika saya tidak memiliki golongan darah yang ibu sebutkan"balas dadang
"saya juga tidak punya golongan darah AB+."balas ucok
"akhir nya, ini yang aku tunggu."gumam ku
"bu saya mempunyai golongan darah yang sama."balas kenzi
"baiklah, besok kamu datang kerumah sakit yang akan saya kirim lokasi nya.
"okey."balas kenzi.
tak lama setelah pesan grup berakhir kenzi menelpon ku,dan dengan cepat mengangkat nya.
"iya,halo."ucap ku
aku mau nanya sama kamu"tanya kenzi
"ya,tanya apa?"sahut ku dengan cuek
"untuk siapa donor darah itu?, siapa yang membutuhkan darah?"tanya kenzi penasaran
"alya."jawab ku
"a.alya?"ucap kenzi terpatah patah
"iya,kenapa?"ucap ku
"ya, tidak apa apa sih."sahut kenzi
"ya terus?, ada lagi yang ingin kamu bicarakan?."tanya ku
"tidak ada,cuman itu aja."ucap kenzi
telepon pun berakhir.
"aku harus cari tahu tentang siapa alya sebenarnya, kenapa Erika bisa kenal sama alya, besok aku akan cari tau sendiri kebenaran nya."gumam ku
...----------------...
Keesokan harinya.
Kenzi bersiap berangkat kerja,tiba tiba notif pesan wa masuk dari ku.
Aku mengirim lokasi rumah sakit alya dirawat.
"kenzi aku sudah kirim lokasi rumah sakit nya sama kamu, cepat kamu kesini kondisi alya makin memburuk."isi chat wa yang aku kirim
"aku segera kesana sekarang."balas kenzi
"ya"balas ku singkat
"see you to hospital Erika."balas kenzi
"gak usah sok manis deh kamu."balas ku jutek
"jutek amat sih mantan istri ku"balas kenzi
"orang kayak kamu memang pantas di jutekin."balas ku
"galak amat sih, jangan galak galak nanti luntur cantik nya."balas kenzi menggoda ku
Aku tak membalas chat dari nya lagi.
Aku segera kerumah sakit melihat kondisi Alya
...----------------...
Sesampai dirumah sakit. Aku langsung melangkah ke ruang IGD, aku melihat mama Amara keluar dari ruang IGD.
"mama."aku memanggil mama Amara
"erika?!"sahut mama Amara
"ma bagaimana dengan kondisi Alya?."tanya ku
"belum ada perubahan nak."seru mama Amara
mendengar Alya belum ada perubahan sama sekali hati ku rasa nya sakit,air mata ku tak henti jatuh.
Mama menenangkan ku dengan mengusap bahu ku.
"sabar ya nak, mama yakin kok Alya pasti sembuh, oh iya Er apakah sudah ada pendonor darah untuk alya?"tanya mama Amara
"ada ma."sahut ku
"syukur lah, mama senang mendengar nya, tapi ngomong siapa dia?"tanya mama Amara penansaran
"kenzi."ucap ku
"hah, apa? Kenzi?, kenzi mantan suami kamu?"ucap mama Amara kaget
"iya ma."ucap ku singkat
"kok bisa?"tanya mama Amara
"kebetulan dia kerja diperusahaan ku sebagai OB ma."ucap ku
"oh my god, dunia ini begitu sempit."ucap mama amara
selang beberapa waktu, kenzi sampai dirumah sakit.
"pagi er."sapa kenzi kepada ku
"aduh udah deh, gak usah basa basi langsung aja kamu donor kan darah kamu untuk Alya."celetuk ku
"ya, sudah sabar ngapa?"ucap kenzi
Tanpa berlama lama aku memanggil suster.
"suster, ini sudah ada pendonor untuk Alya."ucap ku
"oh baik bu, bapak silah kan ikut saya keruangan itu agar darah bapak diambil."ucap suster
Baik sus."ucap kenzi
"sebelum itu silahkan bapak isi dulu formulir nya."ucap suster sambil memberikan sebuah kertas
lalu, kenzi mengisi formulir lalu menandatangi nya.
"sudah sus."ucap kenzi sambil memberikan kertas tadi kepada suster
Beberapa menit menunggu proses pengambilan darah nya kenzi akhir nya selesai.
Kenzi terlihat lemas dan hampir terjatuh,kemudian aku memberikan air putih untuk memulihkan tenaga nya.
"kamu gak apa apa kan?, nih minum dulu."tanya ku sambil menyodorkan botol yang berisi air mineral
"makasih."ucap kenzi
"sama sama."sahut ku
"mumpung aku ada dirumah sakit aku harus cari tau Siapa alya, aku curiga alya adalah anak erika dan aku juga curiga kalau saat kami bercerai Erika sudah mengandung, jalan satu satu nya adalah tes DNA."gumam kenzi
saat aku ingin melangkah pergi, kenzi menahan tangan ku.
"tunggu Er."ucap kenzi
"kamu butuh sesuatu?"tanya ku
"tidak, tapi apakah kau mengizin kan aku untuk bertemu dengan alya."ucap kenzi
Aku terdiam sejenak sambil menarik nafas
"hufft,ya silahkan jangan lama lama
tanpa berpikir panjang Kenzi langsung masuk ke ruang IGD.
Kenzi melihat alya yang masih terbaring tak sadarkan diri, entah kenapa hati nya begitu sakit melihat kondisi alya.
Kenzi mendekati alya.
"alya, ini om kenzi baik yang menolong kamu semalam, bangun nak, jangan lama lama tidur nya alya apakah benar kau adalah putri ku?, jika kau putri ku, aku pasti akan sangat bahagia."ucap lirih kenzi dan tak terasa air mata nya jatuh
kenzi mengambil gunting dan memotong sesikit rambut alya dan memasukkan nya ke dalam plastik transparan.
Lalu kemudian kenzi melangkah keluar dari ruang IGD
"Er aku pamit ya, urusan ku disini sudah selesai."ucap kenzi berpamitan
"iya,sana sana."ucap ku jutek
Kenzi melangkah pergi dari situ,setelah agak jauh,kenzi mendatangi suster yang ada di resepsionis.
"sus saya mau tes DNA."ucap kenzi
"baik, atas nama siapa ya?"tanya suster
"alya pradipta "ucap ku
"kalo boleh tau bapak siapa nya ya?, dan apakah sudah ada persetujuan dari ibu nya pak?tanya suster
Aku terdiam.
"sudah sus."ucap kenzi berbohong
Baik lah kalau gitu silahkan isi formulir nya."ucap suster
kenzi dengan cepat isi formulir itu
"ini sus formulir nya."ucap ku
"baik kalau gitu serahkan sempl darah atau rambut bapak dan alya."ucap suster
kenzi menyerahkan sample rambut itu kemudian pergi dari rumah sakit, karna takut ketahuan.
Bersambung...