NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hafizah salsabila

"aahh teriak Mila, ampun jin penunggu kebun teh, saya tidak sengaja.

Biarkan saya pergi jin, saya gadis biasa tidak pantas jin jadikan istri.

"kata-kata Mila membuat Andrean ingin tertawa, lelaki tampan itu sekuat tenaga menahan tawa nya.

"Jan jin, Jan jin" sembarangan saja kalau ngomong.

ini saya guru kamu, ngapain kamu masih gelap lari-lari di jalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

"Nanti Kaka pesan kan, "untuk kamu juga, "tidak usah di jutek jutek kan muka nya."

"Ka Excel nyebelin." Vina mau pulang saja.

"Mau Kaka anter pulang." Tanya Excel.

"Tidak mau, "Vina mau naik taxi saja."

"Ka Zi, "aku pulang dulu ya." "kok pulang Vi, "kamu marah." Tanya Azizah.

"Enggak ka aku enggak marah, "cuma kesal sama ka Excel, "sekarang sudah tidak peduli lagi sama aku."

"Dek kamu kesal kenapa, "sama Kaka." Tanya Excel.

"Ya sudah Kaka minta maaf, "Ka Excel tidak ada maksud melupakan kamu."

"Kaka sayang sama kamu, "tapi sekarang Ka zi lagi sakit, "masa Kaka harus cuekin ka zi."

"Tetap saja, "Kaka sudah berubah." Ervina memanyunkan bibir nya.

Excel mendekati adik perempuan nya, dasar gadis manja Excel mengacak rambut adik nya.

"Ka Excel." Teriak Ervina sambil bersidekap.

Azizah hanya terkekeh, mendengar Kaka beradik berdebat.

"Kenapa mau marah lagi." Tanya Excel.

Ervina tidak lagi menjawab, pertanyaan Kaka nya.

Gadis manja itu sekarang malah duduk di sofa.

"Kenapa tidak jadi pulang.? Tanya Excel lagi.

"Ka Excel sudah, "kasian Ervina." "baiklah Kaka mau beli makanan dulu, "kamu Vi tetap di sini, "jangan kemana-mana."

Tidak heran Kaka beradik, memang suka sekali berantem, tidak lama juga akan baikan lagi.

Ponsel Ervina berdering, ada nomor baru masuk ke ponsel nya.

Dengan ragu-ragu gadis manja itu, menjawab telepon nya.

"Jallo siapa ya.? "ini gue Leo."

"Leo siapa.? "yang nganter loe ke rumah sakit."

"Oh maaf Ka, "aku pikir siapa."

"Kaka kamu bagai mana Vina.?

"Kaka sudah baik-baik saja Ka."

"Sukur lah kalau begitu, "ini nomor gue, "loe save saja di ponsel loe."

"Iya ka Leo nanti aku save."

"Ya sudah gue, matiin telepon nya."

Maklum saja kalau Leo, pake bahasa loe, gue.

Pergaulan Leo, sangat berbeda dengan Ervina.

Ervina tidak banyak bergaul, gadis cantik itu tidak di perbolehkan bergaul dengan teman-teman yang pergaulan nya kurang baik.

Cukup Kaka nya saja, yang pernah nakal, suka nongkrong bareng temen-temen nya.

Samapi lupa pulang

Pak luis tidak mau anak perempuan nya, rusak karna pergaulan.

Tidak lama Excel, masuk keruangan tempat istrinya di rawat.

"Ervina.? Panggil Kaka laki-laki nya!. gadis cantik itu tidak memperdulikan panggilan dari Kaka nya.

Ervina masih sibuk dengan gadget nya.

"Kamu masih marah, "sama Kaka.? Tanya Excel.

"Ya sudah, "kamu bisa minta apa saja, "untuk menebus kesalahan Kaka."

"Aku tidak menerima sogokan." Ujar Ervina.

Azizah yang sejak tadi diam, merasa tidak enak hati.

Adik ipar nya merasa cemburu dengan diri nya.

Zizi merasa bersalah

"Zi kamu makan dulu ya." Excel membuka bungkusan makanan nya untuk Azizah.

"Kamu masih sakit, "biar Kaka suapin."

"Tidak usah Ka, "Zizi bisa makan sendiri."

"Sudah jangan ngeyel, "liat tuh tangan nya luka seperti itu."

Azizah merasa tidak nyaman, dengan situasi seperti ini.

Zizi merasa, adik ipar nya itu cemburu.

"Vi, "Mau enggak suapin aku." tanya Azizah.

Ervina melihat ke arah sahabat nya, yang masih sakit.

Tanpa banyak bertanya, Vina bangun dari duduk nya, meraih makanan yang Excel pegang.

"Sini biar aku saja, "yang suapin ka zi."

 "Baik lah dari pada, "nanti marah lagi sama kaka."

"Ka Excel sudah." Ujar Azizah.

"Huuuh." Ervina menyoraki Kaka laki-laki nya.

Excel geleng-geleng kepala, dengan tingkah adik perempuan nya.

Lelaki tampan itu belum menyadari, kalau adik perempuan nya cemburu dengan sikap nya sama Azizah.

Ke dua orang tua Azizah, datang kerumah sakit.

"Assalamualaikum..." Pintu di buka dari luar.

"Waalaikumsalam..."Abhi." Excel menyalami, mertua nya.

"Abhi sama umi, "naik apa ke sini." Tanya Azizah.

"Abhi, "pinjam mobil pesantren zi." Ujar Abhi Herlambang.

"Zi kamu baik-baik saja." Tanya umi bersamaan sama Abhi.

"Abhi, umi." "zi tidak apa-apa, "suami sama adik ipar sangat baik, "mereka sudah menjaga zi."

Terlihat Ervina, sedang menyuapi anak nya Abhi.

"Terimakasih ya nak, "sudah mau membantu anak nya Abhi." Ujar Abhi Herlambang.

"Sama-sama Abhi." jawab Ervina.

"Abhi tau dari mana, "Zizi masuk rumah sakit." Tanya Azizah.

"Abhi di kabarin nak Excel, "kata nya anak Abhi masuk rumah sakit, "karna kecelakaan."

"Jadi Abhi buru-buru, "pergi ke sini sama umi."

"Terus ngajar Abhi di pesantren, "siapa yang gantiin."

"Abhi izin sebentar, "hanya ingin memastikan, "kalau anak nya Abhi, baik-baik saja."

Azizah tersenyum. "terimakasih ya Abhi."

"Ya sudah, "berhubung luka nya tidak serius, "Abhi sama umi pulang dulu."

"Kok cepat sekali Abhi." tanya Azizah.

"Abhi di tungguin, "di pesantren nak, "Abhi tidak enak bawa mobil pesantren terlalu lama."

"Ya sudah Abhi, "tidak apa-apa." jawab anak perempuan nya.

"Umi Eva memeluk anak nya, "cepat sembuh ya zi, "Umi sama Abhi pamit dulu.

"Jaga diri baik-baik, "jangan sampai ini terulang kembali."

"Insyaallah umi." "umi tidak perlu kawatir, "Ka Zi akan Ervina jagain."

"Terimakasih ya sayang, "kamu baik sama seperti Kaka mu."

Azizah mencium punggung tangan, kedua orang tua nya.

"Nak Excel, "umi sama Abhi nitip Azizah."

"Umi sama Abhi pulang dulu, "kalau ada apa-apa kabarin umi sama Abhi."

"Ia Abhi, "hati-hati di jalan."

Setelah kepergian orang tua Azizah, ruang rawat kembali seperti semula.

Dingin tanpa ada pemecah keheningan.

Excel juga merasa bingung, dengan sikap adik nya.

Lelaki tampan itu duduk di sofa, yang berada di ruang rawat istri nya.

Tidak lama ponsel nya berdering, papah Luis menghubungi anak laki-laki nya.

Excel menjawab panggilan dari papah nya.

"Halo pah." jawab Excel.

"Di mana kamu, "kenapa tidak balik lagi ke kantor."

tanya pak luis di balik telepon nya.

"Excel kamu tuh sudah punya istri, "mau sampai kapan kamu lalai dengan kerjaan."

Teriakan pak luis di balik telepon, membuat lelaki tampan itu menjauhkan, jarak ponsel dengan telinga nya.

"Pah dengerin dulu, "maaf sebelum nya, "Excel tidak memberi tahu papah."

"kalau Excel, "tidak bisa balik lagi ke kantor."

"Menantu papah kecelakaan, "Excel sekarang berada di rumah sakit."

Papah Luis memutus telepon sepihak.

Azizah melihat suami nya, di amuk papah Luis, merasa kasian.

"Ka Excel baik-baik saja." Tanya Azizah.

"Iya zi, "Kaka baik-baik saja."

"Maafin Zizi ya ka."

"Untuk apa, "Zizi minta maaf."

"Tadi papah marah ya ka, "tidak sengaja Zizi mendengar, "teriakan papah di balik telepon."

"Itu sudah biasa zi, "tidak usah di pikirin."

Ervina merasa kasian sama Kaka nya. "ternyata Kaka tidak seperti yang aku pikirkan. Ervina membatin.

Gadis manja itu mendekati Kaka nya, ka Excel maafin Vira ya.

"Kamu kenapa Vi." Tanya Excel.

Ervina memeluk Kaka nya, Vira gak tau kalau Kaka suka di marahin sama papah.

Ervina menangis di pelukan Kaka nya, maafin Vira ya ka.

"Minta maaf untuk apa, "ini semua karna kesalahan Kaka."

"Sudah Vi jangan menangis, "Kaka tidak apa-apa sayang."

Tidak lama pak luis, masuk ke ruangan menantu nya di rawat.

"Papah." Excel memanggil papah nya.

Pak luis mendekati anak laki-laki nya.

"Kenapa tidak memberi tahu papah." Tanya pak luis.

"Excel lupa pah." pak luis menjewer telinga anak laki-laki nya.

"Kalau ada apa-apa itu, "kasih tau papah lebih dulu."

"Dasar anak nakal."

"Aw pah sakit." Excel meringis.

"papah lepaskan Ka Excel, "kasian ka Excel pah."

Pak luis melepaskan tangan dari telinga anak laki-laki nya.

"Itu menantu papah, "kenapa bisa masuk rumah sakit."

Lelaki tampan itu memegangi, telinga nya yang sedikit perih.

"Pah ini hanya kecelakaan, "Zizi sudah baik-baik saja."

"Ini bukan kesalahan ka Excel." Azizah memberitahu pak luis dengan suara lembut nya.

"Sudah kita lupain masalah itu, "sekarang bagaimana keadaan menantu papa."

"Alhamdulillah pah, "sudah lebih baik."

"Syukur kalau begitu, "papah jadi lega mendengarnya."

"Pah kok mamah tidak ikut." Tanya Azizah.

"Mamah sedang ada arisan, "tidak bisa di tinggal kata nya."

"Kamu ada luka serius tidak nak." Tanya pak luis.

"Alhamdulillah tidak ada pah."

"Maaf ya papah tidak bisa lama, "kerjaan papah sangat banyak."

"Suami kamu tidak mengerjakan, "kerjaan nya dengan baik."

"Ya sudah, "papah pulang dulu ya."

"Vi, kita pulang saja, "biarkan Kaka mu di sini, "nemenin istri nya."

"Ia pah, "Ervina juga sudah merasa gerah."

"Ya sudah cel, "papah pulang dulu, "kamu jagain istri mu dengan baik."

Pak luis keluar dari ruang rawat Azizah, bersama anak perempuan nya.

Setelah ke pergian pak luis, Excel duduk lagi di atas sofa.

"Ka." Panggil Zizi. "iya zi, "ada yang bisa Kaka bantu."

"Zizi mau ke toilet ka, "bisa bantu Zizi enggak."

Lelaki tampan itu, bangun berjalan ke tempat di mana istri nya berada.

"Mau bantu seperti apa zi, "Apa mau Kaka gendong, "sampai dalam toilet."

"Tidak usah ka, "Zizi hanya minta di pegangin saja."

"kaki Azizah masih terasa ngilu."

Excel meraih tangan istri nya, dengan perlahan Azizah turun dari atas tempat tidur rumah sakit.

"Ka maaf ya, "Zizi sudah merepotkan Kaka."

"Saya suami kamu zi, "saya bertanggungjawab atas diri kamu."

Sebenernya Azizah, masih merasa canggung sama suami nya.

Mungkin karna belum terbiasa, dekat dengan lawan jenis.

"Zi kenapa tegang begitu." Tanya Excel.

"Tidak apa-apa ka, "Zizi hanya merasa sakit di bagian kaki saja." Jawab Azizah berbohong.

Padahal Azizah merasa gugup, berdekatan dengan suami nya yang baru dia kenal.

"Ya sudah, "biar Kaka gendong saja."

"Tidak usah ka." jawab Azizah pelan.

"Aduh ka Excel, "tambah bikin deg degan saja." Azizah membatin.

"Tapi Kaka kawatir, "kaki kamu sakit zi."

"Tidak apa-apa ka, "hanya sakit sedikit."

Azizah sudah berada di dalam toilet, perasaan Azizah sudah tidak karuan.

Jantung nya berdetak dengan cepat, siapa yang tidak deg-degan berdekatan dengan lelaki tampan.

Perempuan mana pun, akan merasakan hal yang sama.

Gadis berwajah manis itu, menekan hendel pintu kamar mandi ke bawah.

Setelah pintu terbuka Azizah terkejut mendapati suami nya, yang masih berdiri di depan pintu.

"Eh ka, kenapa masih berdiri di situ." Tanya Azizah.

"Kaka sengaja nungguin kamu, "Kaka takut terjadi apa-apa sama kamu zi."

1
junia
lanjut Thor jangan kasih kendor💕
Xiaojin
novel nya bagus
junia
lanjut author
junia
novel nya bagus.
Godoy Angie
Ngangenin deh ceritanya.
Hafizah salsabila: terimakasih ka
total 1 replies
Ara Mae Alisoso Engbino
Emosinya terasa begitu dalam dan nyata. 😢❤️
Hafizah salsabila: masyaallah terimakasih ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!