NovelToon NovelToon
Bukan Kamu, Bukan Dia

Bukan Kamu, Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Oksy_K

Luka Vania belum tuntas dari cinta pertama yang tak terbalas, lalu datang Rayhan—sang primadona kampus, dengan pernyataan yang mengejutkan dan dengan sadar memberi kehangatan yang dulu sempat dia rasakan. Namun, semua itu penuh kepalsuan. Untuk kedua kalinya, Vania mendapatkan lara di atas luka yang masih bernanah.

Apakah lukanya akan sembuh atau justru mati rasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oksy_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fix You

Sudah menjadi hal biasa bagi Sekar jika melihat putrinya memangku satu liter es krim. Yang mengartikan suasana hatinya sedang memburuk. Vania duduk menghadap TV, tangannya tak berhenti menyendokkan es krim ke dalam mulut.

 Sekar menggeleng pelan, menatap Vania yang tampak suram, dengan piyama yang tak serasi, rambut yang dicepol asal, hidung memerah, dan mata bengkak bekas tangis. Berbagai pertanyaan terlintas di benaknya, mengingat terakhir kali ia menyaksikan pemandangan serupa adalah saat Vania pulang sekolah, dua tahun silam.

Sekar mendekati Vania dengan perlahan, membelai pelan rambutnya dari belakang hingga Vania menoleh dan tersenyum tipis. Lalu ia duduk di sampingnya, melirik tub es krim yang sudah habis setengah. Biasanya, Sekar akan mengomeli kebiasaan Vania yang terlalu banyak makan manis. Namun kali ini ia membiarkannya saja, melihat mata putri kesayangannya itu sudah sembab membuatnya tidak tega.

“Kamu kenapa?” tanya Sekar dengan lembut. “Apa yang membuat putri kecil Mama ini sedih?”

“Nggak ada, Ma. Vania baik-baik aja.” Dengan suara yang dibuat ceria namun gagal.

Sekar mendengus pelan. “Kamu kalau mau bohong, dikompres dulu itu mata yang bengkak. Kalau bukan karena nangis, terus apa? Ditonjok orang? Atau... dicampakan?”

Mendengar itu Vania menunduk, hatinya seakan mencelos keluar, matanya kembali memanas, karena memang benar, ia telah tercampakan untuk kedua kalinya dengan orang yang sama.

“Iya! Memang Vania baru saja dicampakan!” serunya dengan suara pecah. Padahal sejak tadi, ia berusaha sekuat hati menepis kenyataan yang menyayat hati.

Tangan sekar sontak menutup mulutnya, terkejut dengan tebakan asalnya tepat sasaran. “Astaga ... anak mama yang cantik, imut dan limited edition ini dicampakan lagi?” balas Sekar dengan dramatis. “Ck, dia pasti matanya minus sepuluh! Kayak cowok yang buat kamu sedih dua tahun lalu, bisa-bisanya nggak peka sama perasaan putri kecil Mama ini!”

Kali ini tangis Vania lebih keras. “Karena dia orang yang sama, Ma!”

Lagi-lagi perkataan Sekar benar, padahal ia hanya asal berucap. Ia terkekeh pelan, merasa gemas dengan tangis Vania yang bercampur kesal terhadapnya. Sekar semula mengira, putrinya dicampakan oleh orang lain, tanpa pernah menduga Vania masih menaruh hati yang berujung terluka oleh orang yang sama.

Vania menyeka pipinya dengan kesal. “Jangan ketawa Ma, rasanya sakit banget tahu!”

“Iya Mama tahu, tapi apa enaknya sih jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kali. Gitu-gitu aja kayak sinetron.” Katanya dengan mengusap pipi putrinya yang basah.

Vania mendengus pelan, kembali menyendok es krimnya. “Vania pikir... Vania masih punya kesempatan untuk kembali menyukainya. ternyata hatinya tak pernah menganggap Vania.” Suaranya merendah.

“Sekarang kamu sudah tahu kenyataanya, sudahi sedih kamu, ya. Hati kamu gak pantas menerima seseorang yang tak ingin tinggal.” Ujar Sekar dengan lembut, berharap Vania tak terlalu larut dalam kegalauan.

“Coba lihat sekitar, mungkin ada seseorang yang diam-diam naksir kamu. Bisa saja si Rayhan anak tetangga belakang?” imbuhnya setengah menggoda.

“Kenapa jadi Rayhan?” tanya Vania heran, alisnya mengerut penuh tanda tanya.

Sekar tertawa pelan, “Dia kan ganteng, siapa tahu suka sama putri Mama yang cantik ini. Kalau sama dia, mah, Mama seratus persen setuju!” serunya sambil mengangkat jempolnya.

Vania langsung melotot kecil. “Jangan ngawur deh, Ma ...”

“Hati kamu itu terlalu mahal, sayang. Jangan kasih ke orang yang cuma bikin air mata kamu tumpah.”

Vania terdiam, perkataan mamanya memang ada benarnya. Ia menghambur, memeluk Sekar dengan erat, mencari ketenangan di sana.

Sekar berpikir sebentar, mencari cara untuk menghibur putrinya. “Gimana kalau kita pesen donat? Cuma sember es krim belum cukup naikin mood kamu, kan?”

Mata Vania terbuka lebar, mood–nya langsung naik seketika. Baru kali ini Mamanya mengizinkannya memakan lebih banyak camilan manis. Dengan semangat Vania mengangguk setuju sebelum Sekar berubah pikiran.

Vania berbaring di atas kasurnya, mengusap perutnya yang kenyang sehabis melahap satu dus besar donat. Dengan setengah ngantuk ia menatap langit-langit dengan hampa.

Hari itu adalah salah satu hari terberatnya, namun satu hal yang ia syukuri, yaitu Rayhan. Kehadiran Rayhan yang tidak pernah ia duga, nyatanya mampu membawa sebagian kesedihan yang ia rasa. Dengan hiburan sederhana dan ruang untuknya meluapkan emosinya.

Mungkin jika Rayhan tidak datang kala itu, Vania akan terisak dengan keras di hadapan Jalu karena tak mampu membendung air mata.

Vania memeluk boneka beruangnya, “Hari ini gue gak tahu harus sedih atau bersyukur,” gumamnya lirih, sambil menatap bonekanya seakan benda itu mengerti setiap perkataanya.

Kantuknya seketika hilang saat mendengar notif di ponselnya, terlihat pesan dari Rayhan. Ia membukanya dan tersenyum tipis ketika melihat Rayhan kembali mengirimnya sebuah rekaman. Segera ia mengambil earphone, tak sabar ingin mendengar lagu apa yang akan dinyanyikan Rayhan untuknya.

Suara merdu Rayhan beradu dengan petikan gitarnya. Begitu lirik pertama dinyanyikan, dada Vania seolah bergemuruh hingga napasnya tercekat. Sebab lelaki itu menyanyikan lagu Coldplay yang berjudul Fix You. Seakan memberinya pernyataan, bahwa dia bersedia ‘memperbaiki’ hatinya yang hancur.

“When you try your best, but you don’t succeed. When you get what you want, but not what you need.”

Vania mendengus pelan, Rayhan sedang meledeknya dengan cara yang baru, lirik itu sangat menggambarkan dirinya saat ini. Vania memejamkan matanya, ingin lebih fokus mendengarkan setiap nada dan lantunan dari Rayhan. Hingga lirik terakhir yang pria itu nyanyikan terdengar begitu menyentuh hatinya.

“Lights will guide you home ... and i will try to fix you.”

Tes...

Air mata Vania kembali jatuh, kali ini bukan kesedihan, melainkan rasa haru. Ia tak menyangka seseorang yang sebelumnya selalu membuatnya kesal, justru menjadi orang pertama yang menghiburnya di tengah keterpurukan.

Vania beranjak dari kasurnya, lalu menggeser pintu balkon kamarnya. Di seberang sana, Rayhan masih duduk dengan gitar akustik di pangkuan. Ia sedikit terkejut saat mendapati Vania menatapnya tajam. Vania kemudian menempelkan ponselnya di telinga, dan untuk pertama kalinya, ia benar-benar menelepon Rayhan.

Mata Rayhan seketika membelalak, senyumnya berseri saat mendapat panggilan dari Vania. Segera ia mengontrol suaranya agar terlihat lebih cool, ingin memberi kesan awal yang mempesona.

“Hallo ....” sapa Rayhan dengan suara beratnya, ia beranjak dari duduknya, menatap intens Vania dari kejauhan.

Napas Vania sesaat tercekat, ketika mendengar suara Rayhan yang begitu dekat di telinganya. Ia berdehem pelan dan menarik napas panjang.

“H... hai. Sorry gue ganggu,” balas Vania sedikit gugup, karena ini pertama kalinya Vania menelpon seorang pria.

“Nggak, kok. Justru gue seneng banget.” Sahut Rayhan, sambil mengusap tengkuknya yang terasa hangat. Sekuat tenaga ia menahan debaran jantungnya yang terasa ingin keluar dari tempatnya.

Vania tersenyum tipis, dengan tulus ia berkata. “Makasih, Ray. Lo udah berusaha menghibur kesedihan gue. Sekali lagi ... makasih, ya.”

“Iya ... Mungkin gue gak bisa menghapus luka lo saat ini. Tapi ... gue akan selalu ada untuk menemani di saat senang dan duka lo. Sekarang, istirahatlah kalau lo merasa lelah, menangislah kalau lo sedih, teriaklah kalau lo marah, dan saat lo butuh hiburan atau sandaran, bahu gue akan salalu tersedia.”

Mendengar perkataan manis Rayhan membuat pipi Vania merona, hatinya yang tadi siang terasa dingin dan menusuk, malam ini menghangat tanpa ia sadari.

‘Sebenernya gue kenapa, sih? Lo baru aja patah hati Vania... kenapa sekarang malah deg-degan? Sepertinya memang ada yang salah dengan hati gue.’ Batinnya berkecamuk.

“Gue ... masuk duluan.” Kata Vania, tak tahu harus membalas apa. Ia hanya ingin segara masuk ke dalam kamarnya, mengatur debaran yang datang tanpa ia minta.

“Oke, good night, Vania ....” jawab Rayhan pelan. Walau sebenarnya ia masih ingin mendengar suara Vania, namun ia tahu batas.

Dan, dalam keheningan malam itu, keduanya sama-sama tahu. Ada sesuatu yang tumbuh, sederhana namun nyata, yang perlahan menyembuhkan luka.

1
Royati II
iya bang iya
Royati II
apa sih nih org ganggu mulu/Panic/
Oksy_K: Cassie: Aku kn calon pacarnya kak Ray/CoolGuy/
total 1 replies
Royati II
jangan galak-galak om
Royati II
ayo van, jangan lari di tempat Mulu, kejar balik
Oksy_K: /Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Royati II
lah malah tanya 😂
Oksy_K: emang gtu, denial mulu
total 1 replies
Oksy_K
/Heart//Heart//Heart/
Via Aeviii
Hai aku mampir kk ...🤗
Bagus k, saya suka yg temanya sekolahan gini. jadi kangen masa” skolah 😄
Oksy_K: ayo nostalgia bersama~~
total 1 replies
Jemiiima__
masa kalah sma bocil, ga dongg
Oksy_K: harus dilawan/Determined/
total 1 replies
Jemiiima__
cakep bgt kan ray /Facepalm/
Oksy_K: beutipuuuuullllll
total 1 replies
Jemiiima__
gada yg ga pantes semuanya perlu waktu, cuma waktumu dipercepat saja 😅
Jemiiima__
anjay dibahas wkwkw
Oksy_K
/Panic//Panic/
Oksy_K
padahal udh mau lupa/Grievance/
Oksy_K
/Applaud//Applaud//Applaud/
Jemiiima__
diateh bukannya msh bocil gak sih /Facepalm/
Jemiiima__
pake diingetin lg wkkw
Jemiiima__
oo tidak bisa, disaat seperti hari bergerak lebih cepat dr otak wkwkkw
Jemiiima__
yah gajadiii udh nunggu tdnya eh hahaha
Oksy_K: eaaakkk kena prank wkwk
total 1 replies
Royati II
inget ya, jangan berdua nanti ketiganya setan. nah, si Ali ini setannya/Curse//Curse/
Oksy_K: wkwk iya juga
total 1 replies
Jemiiima__
BOLEH BOLEH SOK LAH!
aww gemes ih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!