NovelToon NovelToon
JURUS-JURUS TERLARANG

JURUS-JURUS TERLARANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Dimana masih ada konsep pemenang, maka orang yang dikalahkan tetap ada.

SAKA AKSARA -- dalam mengemban 'Jurus-Jurus Terlarang', penumpas bathil dan kesombongan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKSARA 19

Dari seorang gadis bernama Liona Sasmita yang ternyata sangat dekat dengan almarhum Gege Wangsa, Saka mengetahui jika Gege ternyata adalah anak angkat keluarga Siregarーkeluarga Yordan.

Gege diadopsi saat kelas enam SD dari panti asuhan yang menaunginya sedari bayi. Hanya Gege, tidak termasuk Gendhis yang kebetulan juga diadopsi keluarga lain dari kota berbeda. Yang ini cerita Gendhis.

Cerita lain Liona: Menurut sang ayah, yang kebetulan psikolog yang menangani Yordan, tujuannya pengangkatan Gege sebagai anak adalah demi tak menumbuhkan jiwa sosiopat dalam diri anak itu.

Sedari kecil Yordan sudah aneh kelakuannyaーmuram dan pendiam namun juga licik.

 Seringkali anak itu melakukan kekacauan antar teman-teman sebaya entah di sekolah atau acara-acara, membuat mereka menangis bahkan saling bertengkar dengan teman yang lain, semua seperti hiburan bagi Yordan, dia jadi penonton setelah jadi pelaku. Bibirnya yang mungil penuh seringai yang terkesan aneh untuk anak seusianya.

Yordan cacat sosial.

Ayah Liona ketika itu mengatakan jika Yordan butuh teman dalam bentuk keluarga agar bisa bersosialisasi dengan baik setiap saat, sebagai bentuk terapi. Dan Gege adalah anak dengan kepribadian ceria, dianggap cocok untuk membantu pemulihan Yordan yang menutup diri itu.

Separuh berhasil, Yordan sempat bisa membuka diri perlahan. Namun kepribadian menyenangkan Gege tak lantas membuatnya berhasil menjadi anak yang normal seutuhnya. Tetap ada kelakuannya yang membuat geleng kepala orang di sekitaran.

 Liona menambah cerita, jika Yordan menunjukkan kebencian pada Gege setelah dirinya diperkenalkan langsung oleh ayahnya di kediaman Siregar saat ulang tahun Yordan masa SMP. Liona yang langsung akrab dengan Gege sejak pertama kali saling kenalan, membuat Yordan dirundung iri.

Yordan suka Liona, dia sudah sangat cemburu walau belum menjadi pacar.

Dan lainnya, Yordan merasa Gege telah merebut banyak perhatian dan kasih sayang orang tuanya.

Begitulah kebencian menumpuk itu terlahir.

Tapi Liona tidak tahu fakta jika Yordan adalah pelaku pembunuh Gege.

Saka sekarang puas menyimpulkannya. Hanya tinggal mencari cara menumpukkan bukti yang kuat untuk diserahkan ke badan hukum. Yordan harus diadili secara benar.

Sabtu sore minggu yang sama.

Mengesampingkan sebentar masalah Yordan dan mendiang Gege, Saka melaju menuju Depok. Kampung Jenggala menantinya berhubungan dengan Faaz Wardani.

Kali ini Saka hanya sendiri, Aryani tidak bisa menemani karena sibuk di pekerjaan yang tak bisa ditinggalkannya. Saka tidak menggunakan motor karena cinta surganya melarang keras terkait dia yang belum memiliki surat izin berkendara. Dia pergi menggunakan bus.

Sampai di rumah sakit, Saka disambut Fahmiーkerabat Faaz dari Tangerang yang setia menemaninya, juga seorang wanita yang baru pertama kali dilihat Saka.

Saat itu Fahmi pamit ke mushola untuk sholat sekalian tidur sebentar, minta Saka menggantikan. Saka setuju saja.

 Faaz masih nampak pucat pasca operasi pertama Selasa lalu.

“Serius harus Singapore ya, Bang?” tanya Saka, setelah sapa menyapa, obrolan mengalir pelan dan mendapati kabar bahwa Faaz akan melanjutkan pengobatan ke luar negeri.

Faaz mengangguk lemah dalam keterbatasan gerak. Meski pucat, bibirnya tidak jelek dipakai senyum. “Iya, Sak. Kapan lagi Abang bisa ke luar negeri. Singapura terkenal bagus. Gak ada salahnya Abang coba.”

Saka juga tersenyum, namun antara sedih dan berat menyatu di wajahnya yang lugu-lugu tengik. “Iya, Bang. Saka juga mau Abang sehat lagi kayak dulu. Saka kangen dilatih lagi sama Abang. Janji pulang dari sana Abang harus sehat lagi, ya, Bang.”

“Iya, Sak, insya Allah. Jangan putus saja do'amu buat Abang, biar seenggaknya satu dari banyak do'amu itu, akan ada yang sampai ke pengabulan.”

Saka mengangguk paham. “Amin, Bang.” Sekilas dia melirik wanita yang duduk di kuris dekat dinding berseberang dengannya. Faaz menjelaskan di awal, perempuan itu hanya teman, tapi Saka yang beranjak dewasa ini memahami ada hal lain di antara mereka selain teman.

Namanya Hanggini.

Paham banyak yang harus dibicarakan Faaz dengan Saka, perempuan cantik dengan dandanan anggun namun sopan itu berdiri. “Aku keluar sebentar cari makanan. Saka jauh-jauh dari Jakarta, kasihan kalo gak dijamu,” katanya berpulas senyuman ramah.

Faaz menganggukinya dan Saka tersenyum sungkan.

“Gak apa-apa, Kak. Gak usah repot."

“Gak apa-apa juga. Saya gak merasa repot," balasan Hanggini membuat Saka cengar-cengir kaku.

“Kalo gitu makasih."

“Hmm." Tanggapan singkatnya mendorong Hanggini keluar setelah sesaat wanita itu melirik Faaz dengan lambaian tangan pertanda pamit sebentar.

Setelah Hanggini pergi, barulah Saka sebat bertanya, “Yakin dia cuma temen Abang?”

Faaz tahu Saka akan berekspresi seperti itu. Ini lagu lama dan dia sama sekali tak ingin menyanyikannya. Tapi Saka butuh jawaban karena terlanjur bertemu Hanggini, dan dia tidak berniat berbohong.

“Persisnya bukan, Sak," barulah mengakui.

“Terus?"

Faaz mendesah kasar, sekejap saja berpikir. “Perempuan yang hampir Abang nikahi tujuh tahun lalu," ungkapnya kemudian.

Sekian lama mengenal, baru kali ini Saka mengetahui jika Faaz juga punya kisah cinta untuk dikenang dan itu cukup mengejutkannya.

“Saka gak paham, Bang. Trus kenapa dia di sini sekarang?”

Faaz terkekeh lemah. “Abang gak pernah cerita, ya?”

Saka diam, tidak merasa kecewa karena setiap orang punya privasi dan batasannya.

“Dia mohon supaya Abang pergi sementara waktu. Selain untuk penyembuhan, seseorang lagi cari Abang, Sak.”

“Maksudnya, Bang?!” Saka memetik ada yang sumbang di balik kalimat itu.

Faaz terdiam, lalu menjawab setelah mengumpulkan segenap kata dalam kepala. Ditatapnya pasang mata Saka dengan seriuso. “Agra Badawi, orang yang dulu gagalkan rencana pernikahan Abang sekaligus suami Hanggini sekarang ... tak lain juga kakak seperguruan Abang ... belum nyerah sampe sekarang.”

Saka belum menyela, hanya kening yang terus mengerut.

“Setelah membawa lari Hanggini dan mendapatkannya, sekarang dia mengincar sesuatu dari Abang. Yaitu ... buku yang ada di tangan kamu sekarang, Sak.”

“Maksud Abang ... buku jurus-jurus itu?!”

“Iya.” Pandangan Faaz lurus ke langit-langit, tatapannya mengenang. “Buku itu warisan dari guru kami. Masing-masing dari kami mendapatkan satu warisan sebenarnya. Tapi Agra ... mau semuanya. Lebih tepatnya, mau semua yang Abang punya.”

Jelas, ada perasaan iri dari sekilas saja cerita itu.

Saka mendengarkan serius dalam cemas yang mulai menggugu, satu yang dia ingin tahu sekarang, “Memangnya, seberapa berharga buku itu, Bang?”

“Seharga kehancuran masa depan anak muda di jagat ini, Sak. Satu alasan kenapa guru kami gak mengajarkannya secara langsung tapi malah memberikannya sama Abang, karena nilainya yang berbahaya. Dan Agra bukan orang yang tepat untuk hal itu.”

Perangai serakah Agra yang dicemaskan guru mereka dan ambisinya yang selalu melebihi harkat.

Di telinga Saka, itu terdengar mengerikan.

Tapi lebih mengerikan tikus di kursi pemerintahan.

“Kalo seberbahaya itu? Kenapa Abang kasih ke Saka?”

Pertanyaan bagus, Faaz tersenyum. “Karena kamu punya nilai tinggi di atas langit.”

“Ma-makー”

“Jiwa altruisme!” sambar Faaz. “Kamu punya itu, jiwa peduli sesama. Jadi buku dan jurus-jurus itu akan aman di kuasa kamu, Sak. Kamu akan bisa memanfaatkannya tanpa kesombongan penguasaan.”

Saka terdiam, memikirkan mendalam.

“Udah, pokoknya pelajari aja. Abang yakin suatu saat kamu akan butuh!” sergah Faaz. “Dunia ini sangat keras dan kadang jahat, Sak. Selain pola pikir yang harus cerdas gak gampang dibodoh-bodohi, kekuatan fisik juga diperlukan, seenggaknya untuk dirimu sendiri, selebihnya untuk sesamamu.”

Satu kata pun, Saka tidak menimpal, hanya mendengarkan, dan itu berhasil menyusup ke dalam hati.

Naik satu tangan Faaz, mengusap lengan atas Saka dengan senyuman. “Bergunalah untuk sesamamu, Sak.”

Saka menatap lelaki itu, lalu mengangguk. “InsyaAllah, Bang.”

Dan soal keberangkatan ....

“Abang menuruti Hanggini pergi ke Singapore bukan karena Abang takut sama Agra atau Abang gak punya harga diri, tapi ....”

Faaz dalam keadaan sakit, tidak ada yang bisa dia lakukan dengan kondisi tubuh selemah itu. Dan jika Faaz memaksa tetap berada di tempat atau dengan kata lain menolak tawaran Hanggini, maka lambat laun, Agra juga akan mengetahui di mana keinginannya berpusat. Termasuk buku yang ada di tangan Saka, juga Saka sendiri akan jadi incaran.

Hanggini yang sepertinya masih menyimpan rasa mendalam pada Faaz, cemas lelaki yang pernah terpaksa ditinggalkannya itu akan mati di tangan suaminya. Agra dalam kekuatan yang tidak main-main sekarang.

Hanggini tak sengaja mendengar pembicaraan Agra dengan seseorang di balik telepon, isinya membahas Faaz dan merebut buku itu.

Karena itu, alasan Hanggini mencari keberadaan Faaz lalu akan mengirimnya ke luar negeri sekarang. Meski besar kemungkinan Agra juga akan menemukannya, setidaknya jarak jauh bisa membuat waktu terulur lambat, sampai tubuh Faaz lebih membaik.

Mulanya Faaz menolak keras, tapi Hanggini mengatakan, “Setidaknya sehatlah agar bisa melawan Agra.”ーMelawan suaminya sendiri.

1
Be___Mei
susuk nggak tuh kwkwkwkw
Be___Mei
kwkwkwkwkwk selamat bergabung dalam hiruk pikuk dunia cinta yang membagongkan, Sak 🤣🤣 Liona, Gendhis, semoga nggak ada cewek lain yang pengen ketemu kamu langsung kek Liona sekarang yaaa 🤭🤭
Be___Mei
Pasti canggung banget ketawanya saka 🤣🤣
Be___Mei
Bau bau persaingan dua wanita mulai kecium. Semoga jalan cintamu nggak kayak trek ninja Hatori
Be___Mei
Lailahailallah, jadi serius mau langsung cap neng Gendhis pacar kamu, Sak? Sat set banget 🤣🤣
Be___Mei
Sak, woi!! Ini bagian dari rencana ape gimana nih? PD banget ente 🤣🤣
Be___Mei
Bisnis Garam cina? 😶
Be___Mei
Tarung dulu deh baru komentar. Ini contoh manusia liat produk dari bungkusnya doang
Batsa Pamungkas Surya
ini mantap banget
Wan Trado
bingung kan sak..?? gendhis atau liona yg menawarkan diri..??
sama-sama beresiko dan bermuara pada satu orang.. yordan..
Wan Trado
sak..?? sak semen kahh..?? 🤣
Batsa Pamungkas Surya
dan.... besok jawabnnya
Batsa Pamungkas Surya
ada misi apakah si Grayon kok menampakkan diri?
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: Liat2 aja, Kak🤣
total 1 replies
Wan Trado
sejauh ini alur berjalan baik, tidak bertele-tele.. intrik dan misteri tersedia dalam kondisi realita, kondisi pertempuran dan keilmuan beladirinya juga dapat diterima logika.. namun hati-hati dalam mendapatkan kesaktian jangan terlalu dibuat sangat luarbiasa, mengingat usia saka yg masih muda sudah mampu berilmu sangat tinggi melampaui lawan-lawan yg sudah mendalami ilmu tahunan.. buat bertahap atau diadakan percepatan saka sudah menjadi lebih dewasa..
🙏
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: Muda bukan tolak ukur lemah atau kuatnya individu, bukan patokan bodoh atau cerdas, bukan juga mentah dan matangnya pola pikir seseorang. Usia dewasa hanya perkara angka, bukan jaminan pengalaman seseorang bisa sebaik yang [mungkin] memangku anugerah. Anugerah yang bahkan bisa saja didapat sejak dalam kandungan. Di dunia ini gak ada yg mustahil meskipun bertentangan dengan logika.

Dan satu lagi ... It's just fiction.

Buat kakak yang baik dan kerena abis, makasih sarannya, sangat aku terima.
Makasih taburan bintangnya, dan makasih juga buat bergelas2 kopi yang bikin melek itu.😍😜

Saranghaeyo..🥰
total 1 replies
Wan Trado
ga keliatan juga senyum sinisnya, kan pake masker... 😁
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: Gak tau kenapa, sistem lagi sentimen banget. balasan komentar aku semuanya kena hide🥴
total 1 replies
Be___Mei
Shiva shiva shiva kwwkkwkw
Be___Mei
ngenes cinta modelan begini, kasih tak sampai lebih parah dari Mangu Yara sama Jefrey 🥺
Be___Mei
Bukan kadang aja mak, selalu jahat buat korban KTP pinjol 😅🤣🤣
Be___Mei
Ohh, jadi si Yordan ini introvert sikopet yang cintanya ketahan karena Liona sukanya sama Gege. Bahaya sih otaknya, Gege happy dikit auto kebakaran hatinya. Kudu di ruqyah mak ni anak 😱
Be___Mei
'P' nggak tuh 😭 gedeg banget kalo ada yang chat pake pe gini. Kayak nggak ada salam baik gitu lhoooo
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: Sama, Mak.
Sepanjang miara WA, sekalipun belum pernah aku pake 'P' buat ngechat orang
kalo Liona di sini kan genZ🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!