NovelToon NovelToon
ENCOUNTER

ENCOUNTER

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:241
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Laila

pertemuan yang membuat jatuh hati perempuan yang belum pernah mendapatkan restu dari sang ayah dengan pacar-pacar terdahulunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Laila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Pendekatan Maharani dan Baskara kian gencar. Tak banyak beda dengan sebelumnya, tapi kini lebih berani mengumbar kata manis dan sleep call. Jadwal Maharani yang sudah lebih longgar, memungkinkan mereka untuk makan siang barsama lagi.

Flirting diantara mereka selalu sukses membuat Maharani meleleh dan terkadang teriak seorang diri di ruang kerjanya atau di kamarnya karena kalimat simple dari Baskara. Dia merasa seperti remaja yang sedang jatuh cinta dan sudah lama dia tak merasakan hal ini.

Their date mostly, outdoor and sport activity. Keliling Jakarta dengan transportasi umum sambil kulineran, main panahan atau menembak, menemani baskara main bola kalau jadwal mereka cocok, atau hunting foto. Mostly, Maharani yang menjadi model foto Baskara dan tak jarang fotonya nangkring di IG Baskara. Untuk pertama kali juga, Maharani melihat Baskara latihan muaythai. Saat menemani (menonton) Baskara latihan, senyumnya tak pernah pudar. Mengagumi pria tinggi itu yang terlihat keren di matanya.

Hari ini, Maharani mengajak Baskara untuk nonton film. Katanya mau nge-date ala pasangan pada umumnya. Nonton, makan, dan jalan-jalan. Selesai nonton film action yang dipilih oleh Maharani, mereka mampir ke toko dessert favorit Maharani, Godiva.

Sambil menikmati dessert coklat di sana, mereka membahas rencana mereka dalam waktu dekat, 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun kedepan. Hanya gambaran kasar rencana yang sudah mereka miliki dan mereka ingin lakukan dalam kurun waktu tersebut.

Maharani mengatakan dalam rencana jangka pendeknya, dia belum ada kepikiran untuk menikah bahkan dia berniat untuk melanjutkan studi s2nya.

“Gue dukung, Ra.”

“Buat lanjut kuliah?” tanya Maharani dan di jawab dengan anggukkan kepala, “lo gak apa-apa gue tinggal nanti? Gue berniat ngambil di luar negeri loh,” ucapnya.

Baskara memberikan senyuman hangat dan meyakinkan Maharani yang duduk di sampingnya, “gak apa-apa. Gue akan jadi pendukung setia lo. Sekarang jaman udah maju. Kita bisa video call kalau kangen atau gue bisa terbang buat nemuin lo."

Pipi Maharani merona. Dia merasakan kehangatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Begini ternyata rasanya diberikan dukungan. Perasaan yang belum pernah dia rasakan dengan mantan-matan terdahulu.

...♥...

Akhir pekan ini, 4 Juni 2022, mereka lewati dengan bermain golf di lapangan bareng. Untuk pertama kali Baskara bisa bermain golf secara proper di lapangan golf sejak latihan pertamanya. Sambil memukul bola, obrolan diantara mereka berdua tak pernah putus. Ada aja topiknya.

Baskara memukul bolanya yang berakhir di hole. Meletakkan stick golf di tas, dan berjalan menuju gadis penuh senyum setelah menyelesaikan permainan mereka.

“Gimana? Asik, kan?” tanya Maharani.

“Seru,” jawab Baskara menatap gadis itu lekat, “aku punya sesuatu untuk kamu,” ucapnya merogoh kantong celananya. Mengeluarkan sebuah kalung dengan pendant berbentuk matahari dan permata berwarna kuning yang sangat berkilau.

“Ara, *will you be my girl*?” tanya Baskara.

Dengan senyuman lebar merekah di wajahnya, Maharani mendekati pria tinggi itu dengan wajah yang merekah, berkata, “Yes,” katanya dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.

Baskara memakaikan kalung itu dari depan tanpa tahu wanita yang baru saja menjadi kekasihnya itu sedang berusaha menahan nafasnya yang tercekat karena posisi mereka yang sangat dekat di pagi menjelang siang itu.

“How do I look?” tanya Maharani memegang pendant kalungnya.

“Pretty as always,” Baskara menyampirkan rambut panjang Maharani ke belakang telinga.

“Kenapa matahari, Kak?” tanya Maharani saat mereka sudah selesai mandi dan duduk di café. Menikmati brunch mereka.

“Karena kamu adalah matahari buat aku, Ra. Kehadiran kamu sendiri memberikan aku kehangatan,” ucapnya membuat pipi sang kekasih merona seketika. “thank you so much,” katanya menggenggam tangan Maharani yang ada di atas meja.

“Let’s be each other sun, light and happiness.”

“Yeah. Tolong ingetin aku ya, kalau aku udah berlebihan atau ada sikap aku yang bikin kamu terluka. Aku harap kita bisa mengungkapkan apapun yang kita rasakan satu sama lain dan mencari jalan terbaik.”

“We will, Kak,” Maharani melemparkan senyuman hangatnya.

...♥

...

1
Shion Fujino
Menarik perhatian.
Winifred
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
luhax
Bagus banget deh, bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!