NovelToon NovelToon
My Villainess Return

My Villainess Return

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kebangkitan pecundang / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Psikopat itu cintaku
Popularitas:20.8k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

Deva, seorang gadis petakilan yang menjadi anggota bodyguard di salah satu perusahaan ternama. Meski tingkahnya sering kali membuat rekannya pusing, namun kinerja Deva tak bisa di ragukan. Pada suatu malam, Deva yang baru selesai bertugas membeli novel best seller yang sudah dia incar sejak lama.

Ketika dia sedang membaca bagian prolog sambil berjalan menuju apartemennya, sebuah peluru melesat tepat mengenai belakang kepalanya dan membuatnya tewas.

Hingga sebuah keajaiban terjadi, Deva membuka mata dan mendapati dirinya menjadi salah satu tokoh antagonis yang akan meninggal di tangan tunangannya sendiri. Akankah kali ini Deva berhasil mengubah takdirnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Deva terpaku di tempat, tubuhnya mendadak kaku. Hembusan napas hangat dari Jack yang berdiri terlalu dekat membuat bulu kuduknya meremang. Ia sempat ingin menolak, tapi pada akhirnya menyerah.

"Oke… ayo naik," ucap Deva akhirnya.

Jack tersenyum samar sebelum menaiki motor di belakangnya. Mesin dinyalakan, motor pun melaju pelan menembus jalanan yang mulai ramai. Angin sore menyapu wajah Deva, membawa sedikit ketenangan meski pikirannya masih berantakan.

Namun, keheningan di antara mereka tidak bertahan lama. Jack kembali membuka suara.

"Tadi di kampus… kenapa lo nggak manggil dosen aja buat melerai? Bukannya itu lebih gampang daripada lo ribut panjang sama Dito dan Haikal?"

Pertanyaan itu menusuk Deva. Matanya tetap lurus ke depan, fokus pada jalan.

"Kayaknya percuma. Dosen di sini udah nggak peduli lagi sama keributan kecil kayak gitu."

Jack mengernyit, tidak setuju dengan jawaban itu. "Jangan asal nyerah gitu, Dev. Dosen bukan berarti tutup mata. Kalo lo coba manggil, setidaknya ada kemungkinan mereka turun tangan. Nggak semua orang di kampus ini ngebiarin masalah begitu aja."

Deva hanya mendengus. Ia tahu Jack bicara seolah masih ada harapan. Tapi di kepalanya, teringat jelas spoiler novel yang ia baca kalo dosen, mahasiswa, bahkan staf di kampus ini… tidak ada satu pun yang benar-benar menganggap Deva manusia. Semua orang sudah terlanjur memandangnya sebagai beban, sebagai pengganggu dan biang masalah.

"Percaya aja deh sama gue," balas Deva akhirnya, nada suaranya terdengar dingin. "Mau gue teriak sekeras apa pun, mereka tetep bakal pura-pura nggak liat."

Jack menoleh sekilas, ekspresinya sulit terbaca. Ia seperti ingin membantah lagi, tapi memilih diam, hanya menyimpan pikirannya sendiri.

Karena pada akhirnya, Deva sudah memiliki jawaban sendiri dan ia tak bisa membuat gadis itu berubah pikiran.

Keheningan kembali meliputi mereka. Hanya suara mesin motor dan hembusan angin yang menemani perjalanan itu. Deva mencoba fokus pada jalan, tapi pikirannya terus berputar antara kesal, lelah, sekaligus heran kenapa Jack malah peduli pada urusan sepele seperti tadi.

Bagi Deva, Jack adalah sosok misterius yang selalu dihindari orang-orang di kampus. Label anak nakal melekat kuat padanya, bayangan gelap yang menakutkan bagi siapa pun. Namun, entah kenapa, Deva merasakan sesuatu yang berbeda.

Ia merasa aneh… terjebak dalam momen bersama pemuda yang bahkan lebih dijauhi orang lain daripada dirinya.

"Lo tau nggak, kadang gue bingung sama lo," Deva memulai, suaranya lebih santai dari sebelumnya.

Ia merasa was-was kalau sampai salah bicara, dan tanpa sepengetahuannya Jack bisa saja menusuknya dari belakang. Sebab, Jack di sebut-sebut merupakan psikopat gila yang akan merebut Sera dari sang pemeran utama pria. Membayangkan hal itu saja, Deva sudah merinding.

Jack meliriknya, senyum pemuda itu tak kunjung pudar. "Kenapa? karena gue ganteng?"

Deva hanya bisa mendengus, tapi dalam hatinya, ia membenarkan hal tersebut. Mungkin, di balik semua tingkah Jack yang menakutkan, ada sisi lain yang patut untuk di hargai yakni wajahnya.

Melihat respon Deva, Jack tak bisa menahan senyumnya. Pinggang ramping, serta postur tubuh yang lebih pendek darinya mampu membuat Jack tak bisa mengalihkan pandangan dari gadis di depannya.

"Jadi, bagaimana menurut lo tentang gue, Dev?" tanya Jack, suaranya terdengar santai.

Deva mengangkat alis, mencoba menampilkan sikap acuh. "Entahlah. Setiap orang punya cerita masing-masing, dan gue bukan peramal yang bisa menebak isi pikiran seseorang."

Jack terdiam sejenak, merenungkan kata-kata gadis itu. Ia merasa seperti ada dinding yang mulai retak, membuka celah untuk memahami siapa sebenarnya gadis itu.

"Lo tahu, kadang gue merasa dunia ini nggak selalu ramah termasuk sama orang seperti gue." Sahut Jack, tatapan matanya nampak sayu.

Deva mengangguk setuju, baginya dunia yang kini ia tempati bahkan sangat tidak adil untuknya. "Benar, nggak cuma lo tapi gue juga berpikir kaya gitu."

Kata-kata Deva mampu menggugah perasaan naluriah milik Jack. Ia mulai menyadari bahwa ada kebenaran dalam pernyataan itu. Dalam keheningan yang tiba-tiba menyelimuti mereka, Jack merasakan ketegangan di antara mereka.

"Dev... apa lo juga menganggap gue sebagai monster," ujar Jack pelan, mengalihkan pandangannya sejenak.

Di balik helm full facenya, Deva tersenyum tipis. Ia merasa lucu dengan sebutan monster yang Jack ucapkan. Namun, Deva tak menyahut pertanyaan itu.

"Kenapa lo diam aja?" Desak Jack tak sabar.

"Gue nggak tahu harus jawab apa," Deva menarik sedikit sudut bibirnya ke atas. "Lo mau gue jawab gimana?"

"Terserah lo, gue cuma penasaran sama pandangan lo ke gue."

Deva terkekeh, ia menarik napas pelan sebelum menjawab. "Kalo lo hidup dengan memikirkan pandangan orang lain, yang ada lo bakal sakit hati terus menerus."

"Maksud lo?"

"Nggak semua orang suka dengan perilaku kita, kadang orang yang lo anggap baik juga belum tentu baik." Deva menoleh ke arah kaca spion yang memantulkan wajah Jack. "Intinya, selagi lo nggak bikin hidup gue susah lo masih gue anggap manusia."

Jack terdiam mendengar jawaban itu. Matanya menatap lurus ke jalan, tapi pikirannya sibuk mencerna kalimat singkat Deva. Sesuatu di dadanya terasa aneh, seakan gadis itu baru saja menampar logikanya dengan kebenaran sederhana.

"Manusia, ya…" gumam Jack lirih, nyaris tak terdengar jika saja angin tidak ikut membawa suaranya.

Ada nada getir, seolah kata itu baginya adalah sesuatu yang sudah lama hilang.

Deva pura-pura tak peduli, tapi sebenarnya ia bisa merasakan tatapan Jack dari balik kaca spion yang terus tertuju padanya. Sejujurnya, ucapannya tadi bukan untuk menghibur, melainkan bentuk kejujuran yang keluar begitu saja.

Hening kembali mengisi ruang di antara mereka. Hanya suara angin dan deru motor yang menemani perjalanan itu. Namun, hening tersebut bukanlah kosong melainkan sarat dengan perasaan yang tidak bisa mereka definisikan.

Jack akhirnya membuka mulut lagi. "Dev… lo sadar nggak, lo beda dari orang lain di kampus."

"Beda gimana maksud lo?" Deva menoleh sedikit, keningnya berkerut.

Jack menghela napas panjang, lalu menunduk sebentar sebelum kembali menatap jalan. "Lo nggak ikut-ikutan mereka. Nggak pura-pura suci, nggak sok peduli. Lo keras, dan songong."

Deva mendengus, "Itu pujian atau hinaan? Kok kayaknya lo lagi ngomongin kejelekan gue."

Jack tersenyum samar, kali ini tanpa nada menggoda. "Kenapa? Gue orangnya jujur jadi gue bilang apa adanya."

"Sialan."

Jack terkekeh. "Jangan suka ngumpat, nanti nggak ada yang suka."

"Biarin, jomblo lebih enak tahu."

"Masa? Buktinya lo tunangan sama Elliot, kan?"

Ucapan itu membuat Deva terdiam. Tepat setelah tiba di perempatan, Jack turun dari motor Deva dan membiarkan gadis itu pergi tanpa menoleh lagi padanya.

1
Wahyuningsih
d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu thor tetp semangat
Hikam Sairi
😂😂😂😂😂👊👊👊👊👊
Amazing Grace
kenapa sih karakter nya si Deva jadi menye menye gini? padahal di awal penggambaran nya ga gitu deh
jadi agak aneh crita nya
dan juga Daddy nya itu bukan nya sayang sama dia?
kalo memang si deva ini di fitnah dan dihina sedemikian rupa kenapa masih tetap berharap dan bertingkah sama keluarga nya?
katanya dia punya perasaan dan dia juga manusia tapi sikapnya ga sesuai sama apa yang di cerita kan
kesel banget
Amazing Grace
terlalu menye menye dan klasik tapi tetap semangat author
Amazing Grace
crita agak ga nyambung tapi semangat author, dan di bab sebelumnya sama bab ini juga si Deva ini udah tau si Sera menye menye bahkan ada dialognya"padahal gue yang jatuhnya lebih keras daripada dia" seolah olah dia belum paham tentang sifat munafik si Sera
jdi kesannya kayak si Deva ini lebih menye menye dan agak lain yang didalam tanda kutip karakternya"kelihatan tidak sesuai sama penggambaran karakter awalnya" seolah olah di awal hanya sebatas penggambaran di awal saja
tapi tetap semangat ya authori💪
"hmm.. " ❄❄❄❄❄❄❄❄❄
triplek gak tuh.. /Chuckle/
"hmm.. " ❄❄❄❄❄❄❄❄❄
hmm... menarik.. 😏
Inay
mw sampe bab berapa begini terus? gk ada yg percaya sama deva.
Raine
sat set gebukin , habis cuman ngomong doang
Raine
nah ternyata benar , ayah juga sama aja makanya deva di hina terus
Raine
bapaknya salahhh weii , tegas dari awal kan gak mungkin sampe kekgini, kecuali emang sudah diacuhkan dari awal deva di hina
saniati Amat
saran jha y,klau gx mw istrinya mati jgn buat anak,hidup jha berdua,jd gx ada yg jd korban keegoisan,gx usah cari ahli waris,udah tahu mlahirkn taruhannya nyawa,msih geser jha tuch otak gx nalar,buat sedih jha,
Zee✨: iya bnr bgt, di kira lahiran gampang tinggal brojol kali😄
total 1 replies
Wahyuningsih
thor buat kluarga deva menyesal d buat segan mtipun tk mau biar nyakho mreka n buat deva badas abiz
Wahyuningsih
asli thor q smpe nangis nyesek banget pas baca
Lina Hibanika
adu mulut mah ga ada habis nya,, dah adu jotos aja Deva,, kamu kan jago,, ga cape apa adu mulut terus
Lina Hibanika
suka heran dengan orang yang punya pemikiran kematian sang istri saat melahirkan anaknya,, malah menuduh bayi yg sudah membunuhnya,, otak sengklek emang 😡
Zee✨: bener banget kak🤣🤣
total 1 replies
Lina Hibanika
kamu pantas bahagia Deva, tapi mungkin belum waktunya
Lina Hibanika
aku yg bacanya juga ikutan nyuutttt hati ini, dasar bapa gendeng,, ta kutuk jd kodok burik
fril bunny🌼
sumpah klo aja gw bisa masuk ke dlm ni novel,,udh gw cincang-cincang si gio njing😭🗿🔪
Zee✨: sabar2 tugas itu biar si deva yg ambil alih wkwk
total 1 replies
Wahyuningsih
asli thor q marah banget ama ke 2 kakaknya deva lbh percaya pd oran lain ketimbang adiknya sendiri menyebalkn,thor buat kakaknya menyesal d buat segan matipun tk mau biar nyakho dia n buat si pick me menderita lbh dri deva d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu jga keshtn tetp semangat n tengkyu buat author🥰🥰🥰
Zee✨: siap, makasih dah baca ceritaku kak☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!