NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Keponakan Tiriku

Terpaksa Menikahi Keponakan Tiriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Konflik etika / Dendam Kesumat / Anak Haram Sang Istri
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aerishh Taher

Kisah ini tampak normal hanya dipermukaan.

Tanggung jawab, Hutang Budi(bukan utang beneran), Keluarga, cinta, kebencian, duka, manipulasi, permainan peran yang tidak pada tempatnya.

membuat kisah ini tampak membingungkan saat kalian membacanya setengah.

pastikan membaca dari bab perbab.

Di kisah ini ada Deva Arjuno yang menikahi keponakan Tirinya Tiara Lestari.

Banyak rahasia yang masing-masing mereka sembunyikan satu sama lain.

____________

Kisah ini sedang berjuang untuk tumbuh dari benih menjadi pohon.

Bantu aku untuk menyiraminya dengan cara, Like, Komen dan Subscribe kisah ini.

Terimakasih

Salam cinta dari @drpiupou 🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aerishh Taher, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Kana dan Rencana Untuk Menangkap Nini Lampir

Tiara melangkah memasuki rumah dia pulang ke rumah Deva.

Rasa lelah dan muak bercampur aduk di dadanya.

Setelah menghilangnya Deva dari rumah Barbara.

Tiara bingung harus mencarinya kemana.

Sedangkan dia tak mengenal wanita yang membawa Deva malam itu.

"Bi Surti! Bi Surti!" teriaknya.

Tidak ada jawaban.

Rumah itu benar-benar kosong.

Tiara mengambil ponselnya, mencoba menghubungi Deva, tapi nomornya tidak aktif.

Tiba-tiba, sebuah ketukan terdengar di pintu depan.

Tiara bergegas membukanya dengan harapan Deva yang kembali.

Namun, di ambang pintu, berdiri seorang wanita yang tidak asing.

Wanita itu memiliki wajah cantik dan mata yang tajam, mengenakan pakaian sederhana namun elegan.

Hati Tiara langsung bertanya-tanya.

"Dokter Kana?" tanya Tiara, suaranya terdengar dingin.

"Ya, Bu Tiara," jawab wanita itu, tatapannya tenang.

"Ada apa dokter kerumah saya?" Kata Tiara. Ia mengerutkan keningnya.

Dia ingat Kana adalah dokter yang pernah memeriksa kandungan nya di RS Royal Sherafim.

"Mas Deva ada bersamaku," katanya. "Dan untuk sekarang, itu saja yang perlu kamu tahu."

Sebelum Tiara mengatakan sesuatu,

Kana melangkah pergi, meninggalkan Tiara yang berdiri mematung di ambang pintu.

Tiara mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. "Sialan! Apa hubungan dokter kandungan itu dengan Mas Deva!" Bisiknya pada dirinya sendiri.

Keringat membanjiri dahinya.

Tiara merogoh ponselnya yang berada di dalam tasnya.

Berniat menghubungi selingkuhannya.

Pada dering kedua.

Panggilan itu di angkat oleh seorang wanita.

Yang suaranya Tiara kenal sebagai Tante Angelica, ibu Robert.

"Halo, sebentar yah Tiara. Robert lagi ribut sama Sera." Kata Tante Angel, suaranya bergetar entah apa yang sedang terjadi di kediaman Lewandowski.

Tiba-tiba terdengar teriakan menggelegar di sebrang telpon. "Beraninya kamu Robert! Setelah kamu menghamili wanita murahan itu! Sekarang kamu berencana menikahinya diam-diam! Padahal dia masih istri orang lain!"

Prankkkk....

Jantung Tiara berdebar mendengar suara pecahan dan bentakan yang dia tau dari Sera.

"Hentikan Sera!" Suara bentakan yang tak kalah keras dari suara Sera.

"Robert... Aku peringatkan kamu untuk terakhir kalinya!" Ada jeda sejenak sebelum perkataan itu di lanjutkan. "Jangan melakukan hal yang akan membuat mu menyesal... Sampai kapanpun aku nggak akan biarkan wanita itu menjadi istrimu! Bahkan jika aku harus mati!"

Tiara menutup panggilan itu dengan jemari yang bergetar.

Matanya berkaca-kaca.

"Ini semakin rumit, apa yang harus aku lakukan."–bisiknya menahan sesak yang memenuhi dadanya.

Tak lama kemudian di sela isakannya, ponselnya berdering.

Tring...Tringg...

Nama "Cila" tertera di layar ponselnya.

Sebelum mengangkat panggilan dari sahabatnya itu, Tiara mengusap air matanya.

"Ha—halo Cila, ada apa?"

"Ra... Kamu nggak ngampus? Udah lama loh kamu nggak masuk." Ucap Cila.

"Nggak tau Ci.. aku lagi nggak enak badan soalnya sekarang. Butuh istirahat.... aku lagi hamil." Jelas Tiara.

"What????"pekik Cila di seberang telpon. "Kamu... Ha—mil? Wahh.. aku bakalan jadi Aunty dongg. Udah berapa bulan Ra?" Sambungnya girang.

Tiara menunduk, bibirnya menyunggingkan senyum tipis.

Matanya kembali mengembun.

"Iya kamu bakal jadi Aunty.... Aunty yang cerewet." Ejek Tiara. "Masuk enam belas Minggu Ci." sambungnya.

"Dihh! Enak aja... Aku aunty cantik bukan cerewet yah." Sangkal Cila dengan nada merengek. "Hhhmmm enam belas Minggu?" tanyanya seolah memastikan pendengarannya tidak salah.

"Iya ci... Kenapa emangnya?"

"Ah... e..ng..ggak Ra." Jawabnya terbata-bata."

Tiara tau Cila bingung kandungan Tiara yang sudah enam belas Minggu, padahal pernikahan dirinya dan Deva baru Dua bulan.

Cila ingin tau namun dia sungkan untuk bertanya.

Dan untuk pertama kalinya Tiara merasa kehadiran Cila adalah suatu berkah untuk dirinya.

Memiliki sahabat seperti Cecilia yang tidak banyak bertanya namun selalu perhatian membuat Tiara nyaman berteman dengan gadis polos itu.

"Makasih yah Cil." Ucap Tiara tiba-tiba.

"Hah? Untuk apa?"

"Untuk kamu yang selalu ada untuk aku." Jawab Tiara tulus. Bibirnya bergetar saat mengatakannya dan genggaman pada ponsel nya mengerat.

"Kita sahabat Ra, walau kamu sering hilang-hilang nggak jelas sihh... Tapi—kamu tetep sahabat aku." Ucap Cila.

Tiara tertawa menjawab perkataan Cila. "Hahaha, kaya jin dong ilang-ilangan."

Air matanya mengalir membasahi pipinya sekali lag.

"Hihihihi, yaudah Ra aku matiin telepon nya... Cepet baikan yah. Sehat terus sama baby-nya. Jangan suka hilang dan jangan lupa kabarin aku terus." Ucapnya sebelum memutuskan panggilan.

Tiara menatap ponselnya. Dia tidak rela panggilan itu terputus. Tapi paling nggak, rasa sepi dihatinya sedikit terobati karena perhatian Cila di telpon tadi.

"Terimakasih Cecilia"

_____

Sedangkan di sisi lain, Deva, Kana dan Yasmin merencanakan sesuatu untuk menjebak Barbara.

Kana mendengus. "Apa harus menggunakan Deva sebagai umpan.. Yas?"

Yasmin mengangguk. "Iya itu harus... Barbara membutuhkan Deva untuk menguasai harta keluarga Alfod.

"Tapi—"

Kana ingin menentang perkataan Yasmin tapi di sela Deva. "Sayang.... Aku akan baik-baik aja."ucap Deva sambil merengkuh tubuh istrinya.

"Kamu janji... Nggak akan kenapa-kenapa ya Mas!"balas Kana.

"Iya... Mas janji sama kamu dan anak kita Lily." Ucap Deva sambil mengusap punggung sang istri.

"Yaelah... Malah mesra-mesraan di depan gue! Yaudah gue mau balik ke tempat Tiara. Kasihan juga bini lu yang gila itu." Keluh Yasmin yang sudah beranjak dari sofa yang ia duduki.

"Ah, aku lupa ngasih tau ke kalian.... Hmmm, aku habis nemuin Tiara."ucap Kana santai.

"Hah?" Hanya itu yang keluar dari bibir Yasmin.

Matanya berkedip berulang kali sebelum mengatakan hal lainnya. "Dia tau lo istri pertama dari Deva?"

"Nggak.. aku cuma ngomong kalau mas Deva lagi sama aku, dan hanya itu yang bisa dia tau saat ini." Jawaban Kana membuat Yasmin terdiam.

"Terus respon Tiara gimana sayang?"tanya Deva penasaran.

"Ya... Nggak tau! Ku tinggal gitu aja." Jawab Kana acuh tak acuh.

Tangannya sibukk membolak balikkan majalah fashion.

Tak lama Yasmin tergelak mendengar jawaban santai Kana. "Hahhaha.... Kebiasaan lu!"

"Ya males aja. Lihat muka pura-pura polosnya itu. Bawaannya pengen nyakar."jawab Kana lagi.

Deva dan Yasmin menggelengkan kepala mereka.

"Hmm... Jadi—rencana untuk menangkap Barbara kapan di mulai?" Ucap Kana kembali membahas soal rencana mereka.

Deva mengedikkan bahunya menatap Kana dan Yasmin bergantian. "Kalian yang tentuin, aku akan ikut.

" Aku dapat informasi dari temen ku yang kerja di perusahaan Trovic corp. Barbara akan menghadiri acara ulangtahun perusahaan itu tiga hari lagi." Jelas Yasmin. "Gimana kalau di acara itu." Sambungnya.

"Oke."

"Hmm... Itu akan menjadi hari yang menyenangkan bagi kita semua." Seringai Kana.

"Gimana kalau kalian balik ke rumah yang di Aruna bareng gue." usul Yasmin.

Kana memutar bola matanya, "Ah... Aku ngerti sih jalan pikiran mu Yas. Kamu ingin menyiksa Tiara kan?

Deva tersenyum kecil melihat Kana memutar bola matanya. "Lebih baik lagi kalau dia tahu, Kana adalah istriku.

Kana dan Deva saling menatap detik selanjutnya bibir mereka sudah beradu.

Membuat Yasmin menghentakkan kakinya ke lantai.

"Gila yah kalian! Sempat–sempatnya! Cipokkan! Auah... kesel gua!" Cibir Yasmin. Bantal sofa sudah melayang ke arah mereka berdua.

Sedangkan Kana dan Deva tidak terganggu sama sekali, malah pindah posisi untuk melanjutkan permainan mereka.

"Sialan! Nasib jomblo." gumamnya meninggalkan ruangan

1
iqueena
agak sus nih sama si Yasmin, kok gampang masuk ke sarang singa
Azurre
alamak Hulk Sampek sini🤣🤣🤣
Rezqhi Amalia
kena mental nggak tuh Tiara 🤣
Rezqhi Amalia
Tiara mode on🤣
bluemoon
Deva menang banyak we bini ny ada dua🤭
Pandandut
serakah sekali andaaaa/Angry/
Muffin
Lansung bantai barbara aja gak bisa emng ? Hehe
Muffin
Memang lag hulk bbt dia
Muffin
Mbulet thor semuanyanpunya dendaaaam kayaknya 😩😂✌️
Muffin
Hueeeek
Muffin
Algojo ya kamu yass ?
Muffin
Mau diapain emng bayinya kalau lahir ,
Muffin
Kasian banget tiara padahal lagi hamil
Muffin
Bisa jadi bisa jadi haha cari lah pacar
Muffin
Siraaam aer sih kalo gue mah kwkw
Afriyeni Official
ini karena dendam kesumat keluarga toh
Dewi Ink
jadi antagonisnya siapa Thor?
Athena_25
setelah 3 ronde baru lo tnya apa yang lo lakukan bang,😏 dsar bngke😐
drpiupou: hahahaha
total 1 replies
Athena_25
rasa obsesi tiara terhadap belaian pria sangat menakutkan🙈
Athena_25: mndg di buat mati aj si deva, g guna jg jd laki😂😂
drpiupou: /Sob/endingnya sama Tiara aja nggak sih/CoolGuy/
total 2 replies
Athena_25
wah bner2 ya tu lampir, licik banget otaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!