Merajut Takdir Dunia

Arcy sedang membaca buku di sebuah perpustakaan megah dengan arsitektur mewah dan sentuhan magis.

Rak-rak buku tinggi menjulang, dipenuhi dengan jilid-jilid kuno yang berderet rapi. Di tengah ruangan, sebuah pohon besar tumbuh, ranting-rantingnya menjalar di sekitar tangga spiral yang elegan.

Langit-langit kubah menampilkan lukisan langit malam yang berkilauan. Cahaya biru lembut terpancar dari pohon dan langit-langit, menambah kesan mistis pada perpustakaan ini.

Namun, walaupun tempat itu terlihat seperti perpustakaan, tapi itu adalah toko Merajut Takdir Dunia. Arcy kini sedang berada di dalam toko Merajut Takdir Dunia di alam bawah sadarnya.

Beberapa saat yang lalu, dimalam Jum'at pukul 00.00. Arcy masuk ke alam bawah sadarnya, ia mendapati dirinya berdiri ditengah lautan antara siang dan malam, tiba-tiba Arcy merasakan sakit pada tubuhnya, dan seketika ia tenggelam kedalam laut.

Ia berusahalah berenang ke atas, tapi tubuhnya terlalu lemah berenang, hingga ia pun tenggelam dan hilang kesadaran.

Arcy mendengar deru ombak di pantai, dan ia perlahan membuka matanya. Arcy mendapati dirinya telah terdampar di tepi pantai pulau siang. Arcy mengalami hal serupa seperti pertama kali masuk ke tempat ini. Arcy melihat dari kejauhan cahaya ungu gelap vertikal menembus langit, itu adalah META.

Arcy kemudian melihat rumah besar berdiri di pulau itu. Di papan tertulis: Toko Merajut Takdir Dunia.

Arcy dengan tubuh yang masih lemah berjalan mendekati toko, ia melihat pintu toko terbuka dengan sendirinya seakan menyambutnya. Arcy tak terkejut lagi setelah pernah mengalaminya.

Saat ia masuk kedalam, ia terpukau dengan interior ruangan toko itu. Toko itu lebih tampak seperti perpustakaan, atau lebih tepatnya toko buku.

Arcy berjalan pelan mendekat ke meja, dan melihat ada peti kecil di atas meja. Arcy membuka peti itu, terlihat sebuah gulungan kertas emas yang berisi daftar judul buku.

Seperti sebelumnya, Arcy kembali diminta mencari, tapi kali ini ia diminta mencari buku-buku yang tertulis di kertas tersebut.

Dengan tubuh yang lemah dan sakit, ia memaksakan dirinya mencari ke setiap sudut ruangan, dan menaiki tangga panjang.

Arcy membawa banyak buku ditanganya, dan meletakkannya di meja, dan kembali lagi mencari buku yang lain.

Setelah beberapa kali mondar mandir mencari buku, akhirnya semua buku telah terkumpul dimeja.

Tulisan kertas itu kemudian terbakar, dan muncul tulisan baru yang meminta Arcy untuk membaca semua buku tersebut.

Di antara buku-buku tersebut, ada buku tentang pengenalan item, obat herbal, dan sejarah. Namun dari semua buku itu, ada satu buku yang menarik perhatian Arcy. Buku itu berjudul, "ASTRALIA"

Arcy mengambil buku tersebut kemudian membukanya. Di bab pertama memperkenalkan dunia yang disebut dengan ASTRALIA.

ASTRALIA adalah dunia dengan energi spiritual primordial yang berlimpah, dihuni oleh berbagai ras kuat, termasuk manusia dan naga. Di dunia ini, manusia memiliki jiwa surgawi yang membuat mereka menjadi pelindung sekaligus penghancur.

Karakteristik Dunia ASTRALIA

- Energi Spiritual Primordial: ASTRALIA kaya akan energi spiritual yang menjadi sumber kekuatan bagi para penghuninya.

- Ras yang Kuat: Berbagai ras mendiami ASTRALIA, dengan manusia dan naga sebagai yang terkuat.

- Manusia dengan Jiwa Surgawi: Manusia di ASTRALIA memiliki jiwa surgawi yang memberi mereka potensi besar, tetapi juga konflik internal.

- Konflik dan Perdamaian: Dunia ini diwarnai oleh konflik ideologi dan perebutan kekuasaan di antara manusia, tetapi juga oleh upaya untuk menciptakan perdamaian.

- Naga yang Ambivalen: Ras naga memiliki peran ganda, sebagian ingin menguasai dunia setelah manusia hancur, sementara yang lain khawatir akan kehancuran total.

- Pusat Kekuatan Alam Semesta: ASTRALIA adalah pusat kekuatan terkuat di alam semesta, raja bintang di bawah surga.

Konflik Utama di ASTRALIA

Dua kelompok manusia terkuat saling berselisih, mengancam keseimbangan dunia. Seorang kaisar naga sejati berupaya menghentikan konflik ini dengan membentuk aliansi dengan manusia yang menginginkan perdamaian. 

ASTRALIA adalah dunia yang kompleks dan penuh dengan potensi, di mana nasib alam semesta bergantung pada keseimbangan antara kekuatan yang bertentangan.

***

Malam itu, Elis berdiri di depan pintu Arcy, ia telah kembali ke apartemennya.

Elis menekan bel pintu.

Ding-dong!

Sunyi! Tak ada respons dari dalam. Elis menekan lagi, dan lagi, namun tetap tak ada jawaban. Arcy tidak ada di apartemennya.

Elis kembali ke apartemennya. Ia duduk bersandar di sofa, lalu melihat kembali pesan Arcy di kertas tersebut.

Elis mulai merasa ada yang aneh dengan Arcy. Wajah Elis serius, saat kembali mengingat fenomena cahaya waktu itu, yang mana cahaya itu muncul di rumah Arcy.

Pertama kali bertemu Arcy, ia tampak seperti orang biasa, tidak ada energi spiritual dalam dirinya, maupun setelah fenomena itu terjadi, dia masih tidak merasakannya.

Namun, melihat Arcy yang terluka parah, Elis jadi sedikit ragu. Orang biasa yang mendapat luka seperti itu pasti akan mati, tapi Arcy masih hidup.

Elis menganggap, Arcy mungkin ada hubungannya dengan kejadian itu, atau mungkin Arcy lah penyebabnya.

Sambil rebahan, Elis diliputi banyak pertanyaan dan rasa penasaran.

"Jika Arcy kembali, aku akan menginterogasinya habis-habisan," batin Elis. "Berani-beraninya dia keluar tanpa izinku? Akan kuhukum dia!"

Sementara itu, di luar apartemen, seorang pria duduk di mobil sambil melihat foto Arcy. Ia adalah suruhan dari pria tampan yang terobsesi dengan Elis.

Setelah penyelidikan, ia mengetahui bahwa teman Elis adalah seorang anak laki-laki bernama Arcyareksa atau dipanggil Arcy yang merupakan seorang siswa SMA Teknologi. Ia kemudian mengabarkan pada tuannya.

"Tuan, saya sudah mendapatkan informasi tentang anak laki-laki itu. Namanya Arcy, putra dari seorang pegawai kantoran, ibunya seorang desainer, dan dia punya adik yang masih SMP."

Orang diseberang telepon terkejut. "Temanya laki-laki?" Orang itu kemudian menjawab dengan nada dingin, "Bagus. Selanjutnya, pastikan anak itu menjauh dari Elis. Kalau dia melawan... buat saja dia menghilang dari dunia ini."

"Baik. Sesuai perintah Tuan!"

Panggilan kemudian ditutup.

Terlihat seorang pria berjas berdiri melihat pemandangan kota dibalik jendela kaca sambil minum segelas anggur.

Ia bergumam dengan tatapan tajam, "Aku tidak mau ada orang yang merebut Elis dariku. Tidak ada yang boleh merebutnya dariku! Elis akan menjadi milikku, selamanya!"