Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
...Happy Reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
"Kami tidak mau! Angkat saja meja mu sendiri!" ucap mereka, menolaknya dengan nada yang keras dan tidak sopan.
"Oh, tidak mau ya," kata Greland, sambil tersenyum kecil. Ia masuk ke dalam kelas, dan mengambil meja mereka. Lalu, dengan gerakan yang cepat dan kuat, ia melemparnya keluar. Brak!
Meja itu jatuh ke tanah dengan keras, dan suara pecahnya meja terdengar jelas. Tapi, Greland tidak berhenti di situ. Ia mengambil beberapa meja lagi, dan melemparnya keluar. Brak! Brak! Brak!
"Greland! Apa yang kamu lakukan?!" teriak mereka, panik dan tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Mereka tidak bisa membiarkan Greland melakukan hal ini.
"Ini akibatnya karena melawan ku!" ucap Greland, tersenyum puas. Ia merasa bahwa ia telah menunjukkan kekuatannya, dan tidak ada yang bisa mengganggunya lagi.
Murid-murid itu semakin panik, dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka tidak bisa melawan Greland, karena ia terlalu kuat.
Greland mengambil mejanya dan ia pun membawa masuk, sementara para siswa itu terpaksa mengambil meja mereka sendiri yang dibuang Greland tadi. Mereka mengangkat meja dengan wajah yang murung dan kesal, sambil memandang Greland dengan mata yang penuh kebencian.
"Awas saja Greland, kami adukan pada Bu Gina!" ucap mereka, amat kesal dan tidak terima dengan perlakuan Greland.
Greland sama sekali tidak peduli, ia menatap mereka sambil mencibir. "Adukan saja, aku tidak takut," kata Greland, dengan nada yang santai dan tidak peduli. "Aku sudah melakukan apa yang benar, dan aku tidak akan meminta maaf atas apa yang telah aku lakukan."
Greland memandang mereka dengan mata yang tajam, seolah-olah menantang mereka untuk melakukan sesuatu. "Kalian harus belajar untuk menghormati orang lain, dan tidak boleh melawan tanpa alasan," kata Greland, dengan nada yang tegas.
Para siswa itu semakin kesal, dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk menghadapi Greland yang semakin berani ini.
Mia mengambil ponselnya lalu menghubungi kakak laki-lakinya itu. Tuuut... Tuuut... Tuuut... Tuuut... Setelah beberapa kali dering, kakaknya menjawab.
"Halo Mia, ada apa?" tanya kakaknya dari balik telpon, dengan nada yang santai dan peduli.
"Kak! Aku di-bully, namanya Greland, dia seenaknya saja memperlakukan aku kurang ajar, aku ingin kakak memberi pelajaran padanya," ucap Mia, mengadu pada kakaknya itu dengan nada yang kesal dan marah.
"Aku tidak percaya, siapa Greland itu?" tanya kakaknya, dengan nada yang penasaran. "Apa yang terjadi? Ceritakan padaku."
Mia mengambil napas dalam-dalam, dan mulai menceritakan apa yang telah terjadi. "Dia memperlakukan aku dan teman-teman lain seperti budak, dia seenaknya saja memerintah kami melakukan ini dan itu. Aku tidak tahan lagi, Kak. Aku ingin kamu memberi pelajaran padanya."
Kakak Mia terdiam sejenak, dan kemudian berkata, "Baiklah, aku akan menanganinya setelah pulang sekolah nanti," ucap kakaknya itu dengan nada yang tegas dan percaya diri.
"Iya kak, makasih kak," ucap Mia dengan manja, merasa lega dan percaya bahwa kakaknya akan membantu menyelesaikan masalahnya dengan Greland.
Panggilan pun diputuskan, dan Mia menatap Greland dari jauh dengan mata yang penuh kebencian. Greland tidak menyadari bahwa Mia sedang memandangnya dengan niat jahat.
"He he he he, habislah kau Greland setelah bertemu dengan kakak ku, akan ku kembalikan kejahatan mu berkali-kali lipat!" ucap Mia tersenyum licik, membayangkan bagaimana kakaknya akan menghadapi Greland dan memberinya pelajaran yang setimpal.
Mia merasa yakin bahwa kakaknya akan mampu menghadapi Greland dan membuatnya menyesali perbuatannya. Ia tidak sabar menunggu saatnya kakaknya menghadapi Greland dan memberinya pelajaran yang keras.
Sementara itu, Greland masih tidak menyadari bahwa ada badai yang akan datang menimpanya. Ia masih berjalan dengan santainya, tidak tahu bahwa Mia telah meminta bantuan kakaknya untuk menghadapi dirinya.
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
semangat up banyak"ceritanya bagus