NovelToon NovelToon
DELUSI

DELUSI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:272
Nilai: 5
Nama Author: Prameswari Ayu

Aku tau,kamu tau..


komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?

Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.

Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 18

 Setelah melepas sementara salah satu pekerjaannya, sekarang zykra memiliki lebih banyak waktu untuk sang istri dan hanya di sibukkan oleh kasus tanah sengketa itu saja. Ternyata sidah itu membutuhkan waktu yang sangat lama, tapi untung saja saat ini sudah di tahap akhir dan pada minggu ke dua bulan ini sidang keputusan akan di laksanakan, dan zykra sangat percaya diri kasus ini bisa dia menangkan olehnya karena bukti yang dia peroleh sudah sesuai.

Usia kehamilan nisma sudah memasuki usia 4 bulan, dia sangat bersyukur karena sekarang suaminya memiliki banyak waktu untuknya dan calon anak mereka. Dia sudah tidak merasakan mual seperti di awal kehamilan, jika saat di awal dia susah menelan makanan berbeda dengan sekarang dia sangat senang sekali memakan makanan manis dan dingin, seperti saat ini dia sedang mencoba memohon kepada zykra untuk kembali memakan ice cream tapi sang suami tidak memberikannya karena sudah banyak ice cream yang dia makan dalam 1 minggu ini seperti kata dokter kandungannya bahwa dia tidak boleh berlebihan memakan makanan yang manis apalagi dingin.

" Aku mohon hanya satu scoop lagi " ucap nisma memohon pada suaminya sambil menyender pada pintu kulkas yang tengah di tahan oleh tangan suaminya.

" Tidak, nisma." ucap zykra

" Hanya satu." Tak gentar nisma terus memohon agar kembali di belikan ice cream. Melihat sang istri yang terus memohon setengah merengek membuat zykra menghembuskan napas dan berkata.

" Seperti kemarin, kamu berjanji untuk memakan satu scoop tapi kamu malah berlanjut dengan scoop yang lainnya." Kali ini dia yang memohon.

" Saya mohon, sudah cukup untuk minggu ini. Dengar kamu tidak boleh mementingkan keinginan sendiri kamu juga harus memikirkannya." ucap zykra dengan mengelus perut dan menatap mata sang istri agar mengerti.

" Baiklah." Jawab nisma singkat dan pergi dari depan kulkas menuju meja makan dan memakan salad sayur dan buah yang telah di siapkan oleh sang suami.

Melihat istrinya patuh walau sempat merengek zykra bersyukur karena nisma tidak drama dengan menangis pilu. Dia menghampiri nisma yang sedang makan dengan khidmat.

" Makan yang benar." ucap zykra sambil mengusap saus mayonais di bibir istrinya. Nisma hanya mengangguk dan melanjutkan makannya, sedangkan zykra hanya menatap istrinya yang makan dengan lahap, memang sejak awal dia sangat senang melihat sang istri jika sedang makan, apa lagi jika memakan makanan yang menurutnya enak, pasti dia akan mengunyah dengan tersenyum dan sesekali memejamkan matanya.

Melihat dirinya terus di tatap membuat nisma menawarkan salad yang tengah ia makan, dirinya mengira sang suami menginginkan makanannya.

" mas mau " tawarnya.

" Tidak " Jawab zykra masih menatap sang istri.

" Jika tidak mau, kenapa terus menatapku " nisma bertanya.

" Saya hanya senang melihatmu makan " jawab zykra. Mendengar jawaban sang suami membuat mata nisma yang berbinar berubah kecewa dia meletakan sendoknya dan menatap mata sang suami. Melihat istinya berhenti makan dan tatapannya yang kecewa membuat zykra bertanya.

" Ada apa?"

Nisma menatap mata sang suami dan berkata.

 " Kenapa setiap berbicara denganku mas selalu seperti berbicara dengan asistenmu."

Mendengar yang di katakan istrinya membuat zykra mengerut bingung tidak mengerti apa maksud sang istri.

" Apa maksudmu." zykra bertanya dengan alis yang hampir menyatu.

Bingung harus menjelaskan apa nisma berkara. " Bisa mas mengganti sebutan saya menjadi aku." mendengar yang di katakan nisma semakin membuat nya bingung. Melihat kebingungan sang suami nisma kembali berkata. " Seperti saat bicara dengan ibu, ayah dan bagas." Nisma berhenti dan kembali berbicara " Tidak ada jarak."

Zykra bukan orang bodoh sehingga tidak mengerti apa yang di maksud sang istri.

" Maaf bukan maksudku untuk seperti itu hanya saja " zykra berhenti berbicara dan menatap sang istri sedangkan nisma menunggu apa yang ingin suaminya kataka.

" Hanya saja, itu salah satu cara saya untuk menghormatimu." Ucap zykra menatap mata istrinya.

Nisma mengerti apa yang coba disampaikan oleh sang suami. Dia tersenyum dan memegang tangan suaminya dan berkata.

" Tapi aku lebih suka mas berbicara padaku seperti mas berbicara pada keluargamu."

" Baiklah jika itu membuatmu nyaman saya akan mencobanya."

Mendengar itu nisma tersenyum lebih lebar dan berterima kasih. Kenapa baru sekarang nisma menyebutkan keberatannya jawabannya karena dia baru berani tadi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

 Hari ini adalah jadwal untuk pemeriksaan rutin bulanan kandungan nisma, jadi hari ini seperti bulan- bulan sebelumnya zykra menemani sang istri untuk pergi ke dokter kandungan. Di perjalanan nisma tidak berhenti berbicara bahwa setelah selesai dari dokter dia ingin mampir ke toko-toko random yang dilewati oleh mobil mereka. Mendengar sang istri yang tidak berhenti bicara zykra hanya mengiakan apa yang istrinya ucapkan.

Sesampainya di rumah sakit, nisma di periksa oleh dokternya. Dokter memeriksa dan mengatakan bahwa kandungan nya sehat sesuai dengan pertumbuhan usianya. Mendengar itu nisma dan zykra bersyukur bahwa calon anak mereka sehat. Setelah itu mereka pulang dan tidak lupa mengunjungi toko random yang di tunjuk oleh nisma untuk di kunjungi.

Mereka mengunjungi toko satu persatu dengan sabar zykra mengukuti keinginan sang istri, setelah merasa kelah nisma mengajak sang suami untuk pulang. Di perjalanan nisma tertidur karena kelelahan.

Jika zykra tengah sibuk mengurus sang istri berbeda dengan sang adik, bagas yang tengah sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk belum lagi dia kesal dengan sekretarisnya yang sedikit lemot tidak mengimbanginya dalam bekerja. Dia jadi menyesal meminta persyaratan pergantian sekretaris pada sang kakak pasalnya sekretaris kakak nya terlebih dahulu adalah seorang pria tua yang dia inginkan sekretaris pria yang seusia dengannya tapi kakak nya pilih malah adalah pegawai magang seorang wanita tapi tidak sesuai keinginannya.

" Aku bilang yang itu, bukan yang ini." bagas berteriak karena zera asisten nya yang salah membawa berkas yang dia pinta.

Sedangkan wanita itu hanya mengelus dada nya karena kembali mendengar teriakan bos nya.

" Padahal dia bilang yang ini barusan." gumamnya kecil.

" Saya dengar apa yang kamu katakan." bagas kembali berteriak.

Zera bergidik ngeri dengan kemampuan bos nya yang bisa mendengar isi hatinya. Sebab bukan sekali dua kali dia ketahuan mengumpat sang bos dalam hati.

" CEPAT !!!" Bagas kembali berteriak. Dengan terburu-buru zera membawa berkas yang benar.

" Ini tuan, maaf "

" Maaf, maaf hanya itu yang bisa kau lakukan." bagas berbicara dengan pedas.

Zera hanya bisa menunduk mendengar omelan bagas karena dia sudah terbiasa, berbeda jika dulu dia suka diam-diam menangis karena tersinggung tetapi sekarang dia sudah kebal dengan mulut pedas atasannya. Setidaknya dia harus bertahan 1 tahun lagi untuk menjadi pegawai tetap.

" Apa jadwalku setelah makan siang." bagas bertanya tiba-tiba.

" Jadwal anda setelah makan siang tidak ada tuan." zera menjawab.

" Baiklah kamu boleh pergi dari hadapanku". ucap bagas sambil mengibaskan tangganya.

Lagi- lagi zera hanya bisa mengelus dada melihat tingkah bagas. Tapi menurut zera di balik mulut pedasnya, bagas adalah seorang yang pintar dan tekun dan bisa di andalkan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!