NovelToon NovelToon
Bukan Lagi Istri CEO

Bukan Lagi Istri CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Janda / Kehidupan di Kantor / Slice of Life
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Cerita yang memberikan inspirasi untuk wanita diluar sana, yang merasa dunia sedang sangat mengecewakannya.
Dia kehilangan support system,nama baik dan harapan.

Beruntungnya gadis bernama Britania Jasmine ini menjadikan kekecewaan terbesar dalam hidupnya sebagai cambukan untuk meng-upgrade dirinya menjadi wanita yang jauh lebih baik.
Meski dalam prosesnya tidak lah mudah, label janda yang melekat dalam dirinya membuatnya kesulitan untuk mendapat tempat dihati masyarakat. Banyak yang memandangnya sebelah mata, padahal prestasi yang ia raih jauh lebih banyak dan bisa di katakan dia sudah bisa menjadi gadis yang sempurna.

Label buruk itu terus saja mengacaukan mental dan hidupnya,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sisi Lain Britania

Selamat Membaca

.

.

.

Ponsel di saku Rayyan bergetar panjang, ia segera mengangkatnya sembari memarkirkan sepeda.

***"Iya, Kak Chacha, ada apaa?"***sahut Rayyan dengan cepat.

"Britania di rumah singgah, Ray?"

"Nggak, ini Gue baru sampai rumah nggak ada Kak Bri, kenapa?"

"Gue teleponin nggak diangkat, terus di apartemen juga kosong, harusnya udah pulang dari kantor dari sore sih, Ray."

Tanpa menjawab, Rayyan langsung mematikan teleponnya dan kembali meraih hoodie yang baru saja dia lepaskan tadi. "Dave, kunci motor manaa?"

"Di atas kulkas, mau kemana lagi, Bang? Makan dulu kek..." sahut Dev dari ruang TV bersama anak-anak lainnya.

"Kata Kak Cha, Kak Bri ngilang, Dev, Gue mau cari dulu."

"Hahh! Ada masalah apa Kak Bri sampai ngilang?"

"Gue juga belum tahu, Lo jagain anak-anak yaaa? Kayaknya Gue nggak pulang malam ini." Dev mengangguk saja, meski ia pun ingin ikut mencari.

Rayyan segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan malam yang sudah mulai sepi, ini sudah jam dua belas malam. Namun tidak sulit untuk dia menemukan Britania. Perempuan kesayangannya itu tidak punya teman dekat selain Olivia dan Chacha, jadi kalau tidak ada bersama mereka, Rayyan sudah tahu tujuannya kemana.

Laki-laki muda menjelang dewasa itu tersenyum lega kala memarkirkan motornya di halaman parkir yang luas, di depan bangunan menjulang tinggi yang cukup mewah di kota ini. Tempat yang hanya diperuntukan bagi manusia dewasa. Dia langsung bisa menemukan keberadaan mobil Britania juga yang terparkir di antara puluhan kendaraan lain di sana. Dengan tingkat kejeliannya, tidak salah memang dia menjadi bodyguard.

Rayyan menghela napas kasarnya. Sudah bisa ia tebak kalau Brii sedang tidak baik-baik saja kalau sudah mengunjungi tempat itu. Setelah memarkir motornya lantas dia berlari menuju lantai tiga bangunan  tersebut.

Rayyan tidak perlu menyusuri tiap lantai, karena bisa dipastikan Briella berada di tempat yang sama tiap kali ke sana sendirian seperti ini. Suara ketukan sepatunya menggema di lorong-lorong sepi yang ia lewati. Berbeda dengan lantai satu yang begitu riuh oleh musik keras dan pekikan para pengunjung.Di lantai tiga, adalah area VVIP.

"Kalau mau minum, ngajakin gue. Jangan sendirian." bisiknya tepat di telinga Britania. Brii sendiri masih memejamkan matanya menghadap langit-langit, sama sekali tidak kaget mendengar suara Rayyan menghampirinya. Dia sudah tahu, pasti Rayyan akan menyusulnya kesana.

"Aku lagi pengin sendiri, Ray," ucap Britania, mencoba membuka matanya yang berat.

"Nggak boleh, lo nggak boleh sendirian, Kak. Gue temenin..." Rayyan memanggil waitress untuk membawakan minuman untuknya. "Kak Briii, udah pernah gue bilang kalau lo boleh kuat dan hebat seolah tanpa kelemahan sedikitpun di hadapan orang lain, lo boleh melakukan semua hal sendiri, lo mampu gue yakin. Gue percaya itu, tapi please, di depan gue lo harus jadi diri lo sendiri. Lo bisa nangis sama gue, bisa teriak sama gue, lo mau manja sekalipun sama gue, gue siap, Kak Brii. Asal jangan bikin gue khawatir dengan ngilang gini." Suara  tulus Rayyan menyimpan rasa mendalam yang sulit ia jelaskan.

Britania tersenyum, padahal dadanya sesak. Ia mengalihkan pandangannya menatap keluar jendela, memindai pemandangan malam yang gelap namun cantik karena terhias cahaya-cahaya lampu jalanan yang berpendar. "Rayyy... Thanks yaa?"

Rayyan menatap wajah Britania lekat, memperhatikan senyum yang nampak palsu di matanya. Sebenarnya rasa sakit apa yang sedang perempuan itu simpan, sampai ia sendiri tidak menyadarinya. "Lo ada masalah?" Britania tak bergeming. Rayyan meraih tangan Brii, menggenggamnya cukup erat.

"Selama ini sampai bertahun-tahun lo yang selalu nyelesaiin masalah gue sama anak-anak. Sekarang kalau lo yang punya masalah harusnya cerita sama kita, kalau nggak sama mereka yaa setidaknya sama gue, Kak. Gue udah besar bukan anak SMA lagi seperti yang lo temuin dulu, lo anggap gue nggak sih, kak? Kita keluarga yang harus saling dukung. Kalau lo kayak gini, merasa hancur sendiri itu bikin gue merasa nggak berguna." cerocos Rayyan mengutarakan perasaan jujurnya, ada sedikit nada frustrasi karena membiarkan Britania dalam masalahnya sendirian.

Rayyan bisa menyimpulkan kalau Britania  pasti tengah dalam masalah yang cukup mengguncang jiwanya, karena secapek apapun dirinya menghadapi persoalan selama ini, mentok hanya akan meminta pelukan darinya. Kalau sudah lari ke bar pasti otaknya sedang begitu berisik, apalagi kali ini sendirian, bisa dipastikan ada yang tidak beres dalam diri Britania.

"Tempat ini sepi kak, cuma ada kita." tutur Rayyan kemudian. "Setidaknya, buat sebentar aja, lo berhenti sok kuat. Berhenti tersenyum, yang dengan senyum itu justru bikin aku makin gila. Di depan gue aja kak, jujur sama diri lo."

"Rayyy Aku pengin nangiiissss..." tubuh Britania ambruk ke dalam pelukan Rayyan, menangis di sana sambil terus meracau. Rayyan terdiam, hanya mengusap-usap punggungnya, memberi ruang untuk melepaskan emosinya yang terpendam.

Rayyan tidak ingin mengucap apa-apa selama Brii menangis, hingga akhirnya reda, dan mulai tenang. Pelukan dan usapan lembut darinya cukup menenangkan walaupun tidak menyelesaikan masalah. Rayyan benar-benar mengambil peran sebagai rumah tempat perempuan rapuh itu pulang, bohong kalau Bri akan baik-baik saja dan tidak kena mental setelah mendengar omongan Bu Widia siang tadi.

"Aku bodoh ya Rayy? Harusnyaaku dengerin kamu sama Dave. Udah bener emang gue sendiri aja dari dulu, nggak usah terlibat cinta dengan siapapun."

"Nggak bodoh! Mereka yang bodoh kak."

Dari tempat yang tak jauh, Chacha dan Brianda juga tengah memperhatikan mereka dalam posisi membelakangi Britania. "Hufh, aku tahu pasti dia di sini. Ya sudah, udah ada Rayyan kita pulang aja, babe. Brii udah aman. Mungkin besok dia baru mau cerita sama aku," ucap Chacha, ia sudah menggandeng lengan Brianda bersiap untuk turun.

"Bentar, babe, Nathan lagi otw ke sini jugaa..." Orang yang dimaksud Brianda, kini baru saja berdiri di belakang mereka dengan napas terengah-engah.

"Itu siapa yang peluk Britania??" seru Nathan, hampir saja berlari menghampiri Bri dan Rayyan namun dicegah Chacha. Meskipun Nathan tahu Brii sedang dalam masalah, naluri posesifnya tetap muncul, sebuah refleks yang sulit ia kendalikan mengingatkan pada trauma masa lalunya.

"Itu Rayyan, adik angkatnya Brii yang di rumah singgah. Nggak usah khawatir, Pak Nathann." ujar Chacha menjelaskan.

"Ck.." Nathan mengusap wajahnya dengan kasar. "Dia Rayyan, Nda. Lo tahu kann?? Apa Lo nggak paham sama itu bocah??" Nathan seolah tahu ada sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan kakak-adik antara Bri dan Rayyan. Dari awal Nathan sudah bisa menduga kalau Rayyan punya perasaan lebih pada kekasihnya.

Lalu bagaimana hubungan Nathan dan Rayyan??

Next yaa...

1
Roxanne MA
ceritanya bagus
Yazh: Terima kasih kak, nanti aku mampir ceritamu juga/Smile/
total 1 replies
Roxanne MA
semangat ka
Yazh: Iyaa, semangat buat kamu jugaa😊
total 1 replies
Roxanne MA
haii kak aku mampir nih, janluo mampir juga di karya ku yg "THE ROCK GHOST"
Yazh: siap kak, terima kasihh💙
total 1 replies
Eliana_story sad
bagus tapi gue kurang ngerti ingres
Yazh: hehehe,, cuma sedikit kak kasih bahasa inggrisnya buat selingan.
total 1 replies
Eliana_story sad
hay mampir ya
Yazh: hai juga kak,, siap mampir,,
total 1 replies
KnuckleDuster
Menarik dari setiap sudut
Yazh: terimakasih kakk
total 1 replies
Yazh
ok kak,, terima kasih.. gass mampir 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!