NovelToon NovelToon
Alenia Cinta Milik Juliette

Alenia Cinta Milik Juliette

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:574
Nilai: 5
Nama Author: Inge

Suatu rangkaian perasaan untuk menjadi sebuah kisah cinta yang sempurna milik Juliette. Bermula dari pertemuan dengan seorang pria yang bernama Ronald sehingga mereka menjalin hubungan asmara yang diisi dengan suka duka, up and down, intrik dan terkuatnya sebuah rahasia. Mampukah Juliette mempertahankan hubungan asmaranya yang tidak selalu sesuai dengan keinginan mereka? Di rangkaian kata - kata kisah cinta milik Juliette inilah tertulis sehingga terbentuk Alenia Cinta Milik Juliette.
Happy reading 😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Bandara

Juliette menatap bentangan langit yang cerah dengan lukisan awan yang indah. Kemudian dia menatap runway yang di isi dengan beberapa pesawat yang sedang lepas landas dan mendarat. Apron yang dipenuhi dengan pesawat yang sedang parkir dari balik kaca jendela yang besar di Westchester County Airport. Mengalihkan pandangannya ke sekitarnya. Ruangan itu ramai dengan para penumpang pesawat. Ada beberapa anak kecil yang sedang berlarian. Sepasang anak muda yang sedang berdiri di pojok kiri ruangan. Ada tiga orang pria dewasa di pojok kanan ruangan. Di sebelah kanannya ada sepasang suami istri yang sedang berbicara dan seorang wanita yang fokus sama ponselnya.

Di depannya ada seorang laki-laki yang sedang mengetik. Memusatkan matanya ke arah laki-laki itu karena di bagian belakang layar laptop laki-laki itu ada sticker rumah sakit Cedars-Sinai. Dia mau berkenalan, tapi sungkan. Akhirnya dia melihat lagi lukisan langit yang indah dengan tatapan mata yang suka cita. Dia ingin melihat beberapa foto hasil jepretan kameranya. Dia membuka resleting tas ranselnya. Mengambil sebuah kamera, lalu diutak-atik kameranya, tiba-tiba kameranya tidak berfungsi. Dipencet semua tombol yang ada di kameranya.

"Ya ampun, kenapa kameraku tiba-tiba jadi rusak begini," gerutu Juliette.

"Ada yang error," celetuk laki-laki yang berada di hadapan Juliette.

Sontak Juliette menoleh ke laki-laki itu, lalu berujar lembut, "Boleh aku minta tolong perbaiki kameraku?"

"Boleh," jawab laki-laki itu sopan.

Tak lama kemudian Juliette menutup resleting tas ranselnya. Memakai tas ranselnya, lalu beranjak berdiri. Melangkahkan kakinya untuk menghampiri laki-laki itu. Memberikan kameranya ke laki-laki itu dengan sopan setelah menghentikan langkah kakinya. Laki-laki itu menerima kamera itu, lalu menyentuh beberapa tombol di kamera itu. Juliette melangkah ke samping kiri laki-laki itu. Membalikkan tubuhnya, lalu melepaskan tas ranselnya dari pundaknya.

Menduduki tubuhnya di samping kiri laki-laki itu. Memperhatikan gerak-gerik laki-laki yang sedang memperbaiki kameranya. Merasakan getaran dari smartphonenya. Membuka resleting tas ranselnya, lalu mengambil smartphonenya. Menyentuh ikon hijau untuk menjawab panggilan dari Albern. Mendekatkan benda persegi panjang itu ke telinga kirinya.

"Hallo Kak," sapa Juliette sopan.

"Kakak minta maaf karena tadi pagi tidak bisa mengantarkan kamu ke bandara karena ada urusan penting di Sisilia," ujar Albern yang merasa bersalah.

"Nggak apa-apa Kak, nyantai aja."

"Hati-hati selama bekerja di sana, kami sudah tidak bisa memantau kamu lagi karena permintaan kamu sendiri. Pakai pistol dari Kakak jika keadaan darurat," wejangan dari Albern untuk adik kesayangannya.

"Baik Kak, terima kasih atas nasehatnya Kak," ujar Juliette senang karena selalu diperhatikan oleh semua kakaknya.

"Udah dulu ya Dek, bye."

Seketika sambungan telepon itu diputuskan oleh Albern secara sepihak. Menjauhkan benda persegi panjang itu dari telinga kirinya. Menaruhnya di tempat semula. Menutup resleting tas ranselnya. Mengalihkan lagi pandangannya ke laki-laki yang sedang memperbaiki kameranya itu. Laki-laki itu menghela nafas panjang setelah memperbaiki kamera milik Juliette.

"Kameranya sudah benar, tadi ada kesalahan teknis program kameranya," ujar laki-laki itu smbil menyodorkan kamera itu ke Juliette.

"Terima kasih banyak, kalau boleh tahu siapa nama kamu?" ucap Juliette sopan sambil menerima kamera itu.

"Andre," ucap laki-laki itu sambil mengulurkan tangan kanannya ke Juliette.

"Aku Juliette," ucap Juliette sambil membalas uluran tangan kanannya Andre.

Tak lama kemudian mereka berjabat tangan. Juliette melepaskan jabat tangan itu, lalu menurunkan tangan kanannya. Begitu juga dengan Andre. Juliette membuka resleting tas ranselnya. Menaruh kamera miliknya ke dalam tas. Menutup resleting tas ranselnya. Juliette melirik ke layar laptop Andre. Dia melihat sebuah artikel kesehatan paru-paru. Juliette yakin bahwa Andre adalah seorang dokter.

"Kamu seorang Dokter?" tanya Juliette sopan sambil menoleh ke Andre.

"Iya, aku seorang Dokter spesialis paru-paru. Kalau kamu apa?" ucap Andre yang masih mengetik

"Aku juga Dokter, Dokter ahli bedah. Kamu dokter di mana?"

"Di Cedars-Sinai, kalau kamu?"

"Aku akan menjadi dokter ahli bedah di Cedars-Sinai, besok hari pertama aku bekerja di sana," ucap Juliette yang membuat Andre kaget.

Sontak Andre menoleh ke Juliette, lalu berucap, "Selamat bekerja di sana Dokter Cantik," ucap Andre ramah.

"Terima kasih."

"Nanti aku kenalkan kamu dengan beberapa dokter yang ada di sana."

"Perhatian, para penumpang Eagle Air Inc dengan nomor penerbangan EA 134 tujuan Los Angeles dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A 10," kalimat announcements yang keluar dari speaker.

"Ayo kita ke pesawat!" ajak Andre.

Tak lama kemudian Andre dan Juliette beranjak berdiri. Melangkah kaki bersama para penumpang yang lain. Mereka berjalan menuju pesawat Eagle Air Inc. Melewati pintu yang sudah terbuka secara otomatis. Menelusuri lorong panjang dan air bridge. Juliette merogoh saku dalam jaketnya untuk mengambil kertas print yang merupakan sebuah tiket pesawat itu. Menyodorkan tiket itu ke salah satu pramugari yang berada di ambang pintu pesawat. Pramugari itu merobek setengah tiket itu, lalu memberikan setengah tiket itu ke Juliette.

Juliette melanjutkan langkah kakinya masuk ke dalam pesawat. Celingak celinguk mencari nomor kursi penumpang di bagian kelas bisnis yang akan dia duduki. Akhirnya Juliette menemukan kursinya. Dia melepaskan tas ranselnya dari pundaknya, lalu menduduki tubuhnya di kursi itu. Kursinya berada di samping kanannya jendela pesawat. Juliette senang karena dia bisa merasakan naik pesawat umum dan merasakan suasana keramaian di bandara.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!