NovelToon NovelToon
LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Genius / Budidaya dan Peningkatan / Transmigrasi
Popularitas:113.5k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Clarissa, yang terikat oleh sistem terpaksa harus menjalani dua kehidupan lagi agar dia bisa mati dengan tenang.
Setelah dalam kehidupan sebelumnya, suskses sebagai wanita karir yang dicintai oleh keluarga dan semua orang, kini dia terlempar ke jama di era 80 an yang terlahir sebagai bayi dari keluarga buruh tani miskin yang tinggal di desa Sukorejo.
Misi kali ini adalah mengentaskan keluarganya dari kemiskinan dan menjadi wanita suskse seperti sebelumnya.
Mampukah Clarissa yang kini bernama Lestari,seorang bayi dengan otak dan pemikiran wanita dewasa,yang sudah pernah jatuh bangun dalam menjalankan usahanya mampu menyelesaikan misinya?
Kehidupan di era 80 an tidaklah mudah, keterbatasan alat dan juga masih tingginya praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) membuat hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Lestari yang dalam kehidupan sebelumnya banyak ditunjang oleh kemajuan teknolgi dan percepatan informasi.
Penasaran...
ikuti terus kisa Lestari dalam cerita ini!
HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EKSEKUSI

Didalam pondok milik kyai Jamal, pria berusia lima puluh delapan tahun tersebut bersama istrinya tengah berbincang dengan Nur yang datang mengunjunginya mengenai kejadian yang membuat gempar desa Sukorejo dua hari terakhir ini.

Kyai Jamal tak bisa terlalu ikut campur karena keputusan untuk memakai susuk adalah kebebasan individu. Dan masalah orang-orang yang celaka setelah melihat Jumilah, dia juga tak bisa menyalahkan wanita itu karena semua balik lagi kepada kesadaran diri masing-masing orang sehingga masalah ini kyai Jamal juga tak bisa ikut campur terlalu dalam.

Nur yang mendengar penjelasan kyai Jamal merasa kecewa, meski begitu dia juga tak menyalahkan pimpinan pondok tersebut karena memang dalam hal ini tak ada hukum yang bisa menjerat Jumilah.

Melihat kekecewaan diwajah Nur, kyai Jamal hanya bisa memberikan catatan yang berisi beberapa surat pendek dan ayat kursi yang bisa dipergunakan untuk membentengi kita dari semua hal-hal buruk yang dilakukan oleh jin, iblis, setan dan pengikutnya.

“Bacalah setiap kali selesai sholat, terutama menjelang maghrib dan sebelum tidur. Insyaallah, dengan amalan ini Allah akan senantiasa melindungi kita dari hal-hal buruk yang dilakukan oleh segala macam jin  dan pengikutnya”, ucap kyai Jamal sambil memberikan secarik kertas kepada Nur.

Mendengar ucapan kyai Jamal, hati Nur sedikit merasa lega karena dia memiliki pegangan, setidaknya bisa dia terapkan dalam rumahnya agar suaminya terhindar dari marabahaya yang disebabkan oleh kehadiran Jumilah.

Baru saja Nur akan pergi, Sugeng berlari terbirit-birit menuju rumah kyai Jamal. “Pak kyai! Gawat pak Kyai! Jumilah...Jumilah kesurupan!”, ucapnya panik.

Kyai Jamal dan istrinya serta Nur yang melihat Sugeng datang dan langsung berlari masuk setelah memarkirkan motornya diteras pondok.

“Coba tenang dulu. Ambil nafas panjang, keluarkan secara perlahan”, ucap kyai Jamal sambil mempraktekkan cara mengambil nafas dalam beberapa kali kemudian menghembuskannya secara perlahan kepada Sugeng.

Melihat Sugeng sudah merasa lebih tenang, kyai Jamalpun segera menyuruhnya untuk menceritakan apa yang sebenarnya tengah terjadi.

Mendengar cerita Sugeng, kyaiJamalpun masuk kedalam sebentar untuk mengambil air wudhu dan berganti pakaian kemudian ikut dengan pria itu kerumah Supardi.

Nur yang diantar anaknya juga ikut pulang karena dia penasaran dengan cerita Sugeng mengenai kondisi Jumilah saat ini.

Didalam rumah Supardi, suasana semakin lama semakin ramai. Sudah banyak warga yang datang untuk melihat apa yang sedang terjadi disana.

Seperti sebelumnya, setiap orang yang berusaha membantu Jumilah akan ditampol hingga tangan mereka memerah dan terasa nyeri, membuat semua orang pun tak ada lagi yang bernisiatif membantu dan hanya membiarkan wanita itu terus berguling kesana – kemari dilantai keramik yang dingin.

Agar tubuh Jumilah tak terbentur, Supardi dan beberapa orang sengaja membawa kursi tamu keluar sehingga ruang tamu menjadi kosong, membuat Jumilah bebas bergerak kesana-kemari tanpa takut tubuhnya terbentur barang.

“Apa sebenarnya yang terjadi dengan Jumilah? Kenapa dia menjadi seperti itu?”, tanya salah satu orang bergosip.

“Mungkin, dia memakan pantangan dari susuknya sehingga menjadi seperti itu”, ucap yang lainnya menimpali.

Mereka terus bergosip sambil menyaksikan Jumilah yang seperti orang kesurupan, menggeliat dilantai sambil terus berteriak “Panas! Panas!” tanpa berani mendekat karena setiap orang yang mendekat akan Jumilah cakar dan pukul, membuat semua orang hanya bisa menontonnya dengan berbagai macam ekspresi.

Tak berapa lama kyai Jamal yang dibonceng oleh Sugeng datang, membuat semua orang pun segera membukakan jalan untuknya.

Kyai Jamal yang melihat kondisi Jumilah pun segera menyuruh Sugeng untuk mengambilkan daun kelor yang biasa tumbuh subur dihalaman belakang warga.

Sementara warga yang lainnya menyiapkan air dan baskom plastik dan juga segelas air putih yang akan kyai Jamal bacakan doa untuk diminumkan kepada Jumilah nanti.

Sebelumnya, begitu tiba di depan rumah Supardi, kyai Jamal sudah merasakan aura yang berbeda dari dalam rumah. Setelah melihat kedalam, sosok nenek memakai kebaya dan jarik hitam menatap kearahnya. Keduanya berkomunikasi melalui tatapan mata, membuat kyai Jamal pun tahu langkah apa yang akan diambilnya selanjutnya.

Api yang nenek buyut Srikandi berikan kepada Jumilah bertujuan untuk meleburkan zat-zat mistis yang ada dalam tubuh wanita tersebut. Dan sekarang tugas kyai Jamal untuk mengeluarkannya, agar wanita itu tak bisa lagi mempengaruhi Supardi dan mengganggu keharmonisan keluarga kecil Srikandi.

Hosh...hosh...hosh....

“Apa segini cukup pak kyai?”, tanya Sugeng sambil mengatur nafasnya yang memburu.

Melihat daun kelor yang Sugeng petik, kyai Jamalpun segera meraihnya. “Sudah cukup...”, jawabnya.

Supardi yang melihat Sugeng kelelahan langsung menyodorkan segelas air putih yang langsung pria itu teguk habis dengan cepat.

“Terimakasih”, ucap Sugeng dengan ekpresi penuh kelegaan.

Sugeng yang juga sempat jatuh alam pesona susuk pemikat Jumilah hatinya terasa sakit melihat wanita berguling-guling dilantai dengan ekpresi kesakitan sehingga tanpa sadar dia mengajukan diri untuk menjemput kyai Jamal tanpa tahu karena tindakannya ini akan membuat Jumilah nanti akan sangat membencinya karena dianggap campur tangannya membuat susuk berlian yang dia pasang dengan harga mahal hilang begitu saja sebelum tujuannya menjadi istri kedua Supardi tercapai.

Setelah mendapatkan daun kelor ditangannya, kyai Jamal memasukkannya sebentar kedalam air dalam baskom yang sebelumnya telah dia bacakan doa-doa dan langsung memukulkannya rata keseluruh tubuh Jumilah dan terakhir dibagian area wajahnya dengan durasi paling lama karena  dianggap paling banyak memiliki susuk dibanding area tubuh yang lainnya.

Begitu daun kelor menyentuh tubuhnya, Jumilah sudah tak lagi merasakan rasa panas se[erti sebelumnya. Beberapa benda berkilauan perlahan muncul diwajah dan beberapa anggota badannya membuat beberapa orang yang penasaran mendekat.

“Jadi begini bentuk susuk berlian dan emas itu”, ucap salah satu warga terkejut karena dia baru pertama kalinya melihat susuk.

Setelah memastikan semuanya keluar, dalam satu gerakan tangan, semua susuk yang tadi terlihat diatas bagian tubuh Jumilah, terutama bagian wajah tiba-tiba saya lenyap tak berbekas. Dan aura penuh kemuliaan dan kecantikan yang tadi terlihat lenyap sudah.

Kini penampilan Jumilah sangat merusak pandangan mata. Bukan hanya wajahnya yang penuh bopeng dan flek hitam serta kusam, kulit tubuhnya yang semula terlihat kencang dan putih kini tampak kusam dan bergelambir karena jarang berolahraga sehingga bentuk tubuhya yang semula tampak proporsional kini sudah tak terlihat lagi.

Penampilannya kini bahkan berada dibawah level budhe Sumiati yang berusia lebih tua darinya sepuluh tahun yang tubuh dan kulitnya terlihat masih kencang karena biasa dipergunakan untuk mengangkut kayu bakar dari hutan dan menimba air dari sumur serta mengangkat beberapa barang dalam pekerjaan sehari-hari sehingga otot bergelambir akibat penuaan usia tak terlihat, begitu juga dengan wajahnya, meski tak putih namun terlihat sehat dengan warna coklat tua seperti kulit orang Asia pada umumnya.

Jumilah yang masih sangat lemas tak tahu jika setelah susuk didalam tubuhnya keluar semua kini penampilannya sangat mengerikan dan dia dengan patuh meminum air putih yang sudah kyai Jamal bacakan doa dengan beberapa kali tegukan, dengan bantuan budhe Sumiati yang menopang tubuhnya yang tampak lemas.

Melihat acara keseruan sudah berakhir, semua orang pun satu persatu kembali kerumahnya, hanya menyisakan Sugeng yang amsih diam mematung didepan pintu rumah Supardi, syok dengan apa yang dilihatnya sekarang.

“Geng, kenapa masih bengong saja disitu. Ayo antar Jumilah pulang”, ucap Sumiati lantang.

Sugeng yang sebelumnya sempat gembar-gembor akan mengantarkan Jumilah pulang setelah selesai disembuhkan oleh kyai Jamal tak bisa menjilat ludahnya kembali dan dengan enggan mengantarkan Jumilah ayng pesona kecantikan dan kemolekan tubuhnya telah lenyap tersebut pulang ke desa Sukorame.

“Terimakasih pak kyai. Jika tanpa bantuan pak kyai, entah apa yang akan terjadi dengan Jumilah selanjutnya”, ucap Supardi penuh rasa syukur.

Supardi tak tahu bagaimana nasibnya jika terjadi sesuatu hal buruk pada Jumilah ketika tengah berada dirumahnya sehingga kedatangan kyai Jamal yang membuatnya merasa sangat bersyukur.

“Tidak perlu berterimakasih. Ini sudah kewajiban saya untuk mengembalikan orang yang salah jalan agar kembali ke jalan yang Allah ridhoi”, ucap kyai Jamal penuh rendah hati.

1
YuWie
lagi tegang2 nya nih
Bagian Pendaftaran Cristal Biru Meuligo
mantap surantap Thor nuhun pisan update nya makin seru
MSIT
suara hati lestari kalo bisa cuma bapaknya supardi dan ibunya srikandi yg bisa dengar.
kenapa Mandala bisa mendengar juga ya
Irma Minul
luar biasa 👍👍👍
Wanita Aries
Lanjut thor
Wanita Aries
🤭🤭🤣🤣 lestari menggemaskan
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Shinta Dewiana
ho..ho..ho...supardi ternyata seorang pewaris
Shinta Dewiana
wk..wk..wk....tari tari....lagi tegang tegangnya malah lawak
Shinta Dewiana
makim seru
Sribundanya Gifran
lanjut
Shinta Dewiana
apa danang selingkuhan si lela yg genjed itu...
Shinta Dewiana
apa melati adiknya tarjo ya bukan adik solikah...
huh gila x ini si solikah yang dia cari malah pendeta...aneh...
Shinta Dewiana
bhuaaa..aaa..aaaa...narto kamu ketahuan....
Shinta Dewiana
ternyara supardi anak oka ya....sungguh mengecutkan ini
Shinta Dewiana
mantap
Shinta Dewiana
waduh sistem begitu munjul malah yang fitur gosif....ha...ha..ha...
Shinta Dewiana
ho...ho..ho...si jalang akhirnya mati sama si dukun santet...
Shinta Dewiana
srikandi tidak berzikir kah.....supardi udah selamat tadi...
Shinta Dewiana
apa sistemnya belum.kembali ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!