NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Dua Ikrar

Cinta Dalam Dua Ikrar

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: viaeonni

⛔: Ini hanya fiksi, jika terdapat kesamaan nama, tempat atau kejadian, itu hanyalah kejadian yang tidak disengaja.

Wilona percaya ia memiliki segalanya—cinta, rumah tangga yang hangat, dan suami yang setia. Tapi semua runtuh saat seorang wanita datang membawa kenyataan pahit: ia bukan satu-satunya istri. Lebih menyakitkan lagi, wanita itu telah memberinya sesuatu yang tak bisa Wilona berikan—seorang anak.

Dikhianati oleh orang yang paling ia percaya, Wilona harus memilih: terpuruk dalam luka, atau berdiri dan merebut kembali hidupnya.


"Ketika cinta tak cukup untuk setia… akan kau pilih bertahan atau pergi?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon viaeonni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

Beberapa hari berlalu.

Sore itu, langit mendung disertai gerimis, seolah menyatu dengan kepedihan yang dirasakan Wilona. Di dalam kamar keheningan terasa menyesakan. Udara dingin menyapu tubuh Wilona, meresapi kesepian yang menderanya.

Wilona duduk di tepi ranjang, tubuhnya membungkuk, tangan terlipat di atas lutut. Kamar itu, tempat ia dan Aryan pernah berbagi tawa dan harapan, kini hanya menyisakan jejak sunyi dan jarak yang tak terlihat. Dinding krem pucat tampak kosong, seakan lupa pernah menjadi saksi berbagai cerita.

Di dingin ruangan itu, terpampang sebuah bingkai foto yang besar. Di dalamnya, tampak potret pernikahan mereka. Wilona dalam gaun putih sederhana, Aryan di sampingnya dengan senyum yang dulu mampu membuatnya merasa aman. Kini, senyum itu hanya membekas di gambar, tak lagi hidup di dunia nyata.

Wilona membuka ponselnya yang berbunyi, ternyata itu pesan dari Radit.

"Sidang awal dijadwalkan hari Rabu minggu depan. Dan surat gugatan sudah dikirim kekantor Aryan hari ini. Kamu harus hati-hati, mungkin Aryan tidak akan terima dengan perceraian ini. Kalau ada apa-apa jangan sungkan menghubungi ku."

Deg

Jantung Wilona berdebar kencang. Ada rasa lega, sekaligus sedih dan kecewa. Pernikahan yang ia bina dengan pengorbanan besar harus kandas. Dan entah apa reaksi Aryan ketika ia dengan berani mengugat cerai pria itu, mungkin suaminya itu tidak akan menyangka, karena sepengetahuan nya hubungan mereka baik-baik saja.

Wilona memandang nanar kamarnya, mungkin dalam waktu dekat, ia akan pergi dari rumah ini. Rumah yang pernah menjadi saksi betapa bahagianya dia dengan Aryan sebelum perselingkuhan itu terjadi.

Bahu wanita itu bergetar hebat, isakan pilu memenuhi ruangan. Perceraian tidak pernah ia bayangkan, apalagi menjadi bagian dari hidupnya. Namun kali ini, ia terpaksa mengambil keputusan itu. Bukan karena lelah mencinta, tapi karena harga diri yang tak bisa lagi ditawar. Ia tidak pernah, dan tidak akan pernah mentolerir perselingkuhan, apa pun alasannya.

Ia membalas singkat. Baik. Terima kasih, Radit.

Siang itu, suasana di kantor Aryan mendadak berubah mencekam. Ruangan yang biasanya tertata rapi kini terasa sempit dan menyesakkan. Di tangannya, selembar surat panggilan dari pengadilan agama tergenggam erat, nyaris kusut di ujungnya karena tekanan jemarinya yang gemetar.

"Apa-apaan ini?!" bentaknya tiba-tiba, suaranya menggema, membuat beberapa staf yang mendengar dari luar ruangan saling menatap cemas.

Ia melempar dokumen itu ke meja, lalu berdiri dengan kasar hingga kursinya nyaris terjungkal ke belakang. Napasnya memburu, dadanya naik turun seperti baru saja berlari maraton. Tangannya meraih gelas kaca di meja, lalu dilemparkannya ke dinding.

Prang!

Suara pecahannya membuyarkan keheningan, membuat asistennya yang masih berdiri di depannya kaku dalam ketakutan.

"Apa yang istriku lakukan? Dia mengugat cerai aku?!" Aryan tertawa, tapi tidak terdengar lucu. Tawa yang pendek, kering, dan lebih menyerupai ledakan kesal.

"Setelah semua yang aku korbankan? Dia tega, dia berani?!?"

Namun hanya beberapa detik kemudian, ekspresinya berubah drastis. Suaranya melembut, tapi nadanya menyimpan kemarahan yang ditekan."Kenapa… kenapa Wilona tiba-tiba ingin bercerai dariku?" gumam Aryan, suaranya parau, seperti tak percaya pada kenyataan yang baru saja menghantamnya.

Matanya menatap kosong ke arah dinding, tapi amarah mulai menyusup di balik tatapan itu.

"Apa dia sudah tahu… soal pernikahan itu?" Nadanya berubah, kini terdengar tajam.

"Siapa… siapa yang berani membongkar rahasiaku?" Tangan Aryan mengepal, tubuhnya menegang.

"Kalau aku tahu siapa orangnya… aku tidak akan segan menghajarnya!"

Suara itu menggema di ruangan, mencerminkan kemarahan yang tak lagi bisa disembunyikan. Bukan hanya karena rahasianya terbongkar, tapi karena egonya terusik, bahwa ada seseorang yang mengganggu 'dunia' yang selama ini ia kendalikan.

Ia mulai mondar-mandir di ruangan, bibirnya komat-kamit seolah sedang meyakinkan dirinya sendiri.

Lalu tiba-tiba, ia berhenti dan membalikkan badan dengan sorot mata liar. Suaranya kembali membentak.

"Tapi kalau dia benar-benar membawa masalah ini ke pengadilan, aku tidak akan tinggal diam. Aku akan pastikan dia menyesali keputusannya. Tidak ada yang meninggalkan Aryan. Aku tidak pantas ditinggalkan." Sisi manipulatif pri itu mulai terlihat.

Wajahnya merah, urat-urat di lehernya menegang. Ada ketakutan dalam ketenangan yang ia ciptakan sendiri. Emosinya naik turun seperti gelombang tak terkendali, sekejap penuh amarah, sekejap ingin memohon, lalu kembali mengancam.

Asisten yang semula berdiri terpaku langsung melangkah mundur, lalu buru-buru meninggalkan ruangan. Wajahnya pucat, keringat dingin membasahi pelipis. Ia nyaris tak bisa menahan gemetar, rasanya seperti ingin terkencing di celana saat melihat kemarahan tak terkendali atasannya.

"Ya Tuhan… ini orang beneran nggak waras," gumamnya pelan, hampir tak terdengar, saat ia mempercepat langkah keluar dari ruangan.

Tingkah Aryan makin tak masuk akal. Setelah mengamuk dan membanting barang, tiba-tiba saja ia tertawa terbahak-bahak, panjang dan keras, seperti orang kesurupan. Tawanya menggema, menggetarkan suasana sunyi di kantor itu.

Asisten itu sempat menoleh sekali. Wajahnya tegang, matanya penuh ketakutan.

"Gila… ini lebih parah dari yang kukira…" gumamnya lagi, sebelum akhirnya benar-benar menghilang di balik pintu, berharap tak pernah dipanggil lagi ke ruangan itu dalam waktu dekat.

......................

Udara malam terasa pengap, meski semua jendela rumah telah terbuka lebar. Angin enggan singgah, seolah ikut menahan napas bersama kegelisahan yang menggantung di dalam rumah itu.

Wilona duduk di tepi ranjang, mata sembabnya menatap kosong ke koper yang kini tertutup rapi di sudut kamar. Ia telah mengemas semuanya, bukan hanya pakaian, tapi juga keberanian dan harapan kecil bahwa percakapan malam ini bisa diselesaikan dengan tenang. Ia ingin pergi tanpa meninggalkan dendam, berharap Aryan bisa melepaskannya secara baik-baik, selayaknya mereka memulai hubungan diawal dulu. Meski rasanya begitu sakit, bohong jika ia bilang baik-baik saja.

Namun suara deru mobil yang berhenti mendadak di depan rumah membuat jantungnya mencelus. Dentuman pintu mobil yang dibanting, langkah kaki yang menghentak tanah dengan tergesa, semuanya mengirimkan peringatan sunyi ke seluruh tubuhnya.

Tiba-tiba jantungnya berdetak tak karuan, entah kenapa ia merasa perasaan yang tidak enak.

Wilona menarik napas dalam-dalam. Dalam hatinya, ia tahu... malam ini tidak akan berakhir dengan tenang.

Pintu dibuka kasar.

Aryan masuk dengan napas memburu, wajahnya merah padam. Di tangannya masih tergenggam surat gugatan yang tadi dikirimkan lewat pengacara.

"Jadi ini bener? Kamu ngajukan cerai?"

Suara itu berat, tajam, dan penuh bara.

Wilona berdiri perlahan. "Iya. Aku sudah mantap. Kamu tahu alasannya, tidak perlu meminta penjelasan."

"Aku… aku sudah ikhlas, Mas," suara Wilona bergetar, matanya menatap lantai karena tak sanggup menatap wajah pria itu. "Aku nggak sanggup berbagi suami. Tolong… lepaskan aku. Itu saja. Aku nggak minta apa-apa. Aku juga nggak butuh penjelasan, karena semuanya… semuanya sudah terlalu jelas."

Nafasnya tersengal pelan, seperti sedang menahan gelombang emosi yang nyaris meledak.

"Kamu menikah lagi… dan bahkan punya anak dari wanita lain," lanjutnya, suaranya nyaris seperti bisikan, namun tiap katanya menampar dengan tajam. "Aku tahu aku bukan siapa-siapa lagi untukmu, dan aku nggak bisa memaksakan tempat yang sudah bukan milikku."

Ingin rasanya ia berteriak, memukul dada, menangis histeris sambil menanyakan "kenapa". Tapi apa gunanya? Hanya akan membuat dirinya terlihat lemah di mata orang yang telah mengkhianatinya.

Air mata jatuh tanpa suara, membasahi pipinya, tapi Wilona tetap berusaha tegar.

"Aku cuma ingin pergi dengan sisa harga diri yang aku punya. Jangan paksa aku tinggal dalam luka yang kamu buat."

BERSAMBUNG.....

JANGAN LUPA BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE

DUKUNGAN TEMAN-TEMAN SEMUA SANGAT BERHARGA.....LOVE YOU ALL.....

1
Kasih Bonda
next Thor semangat
Arbaati
udah tak kasih vote Thor....Hayuk lanjuuut....
Linda Liddia
Semangat thor lanjut donk up ato crazy up..
Kostum Unik
Up lg kak
Lee Mbaa Young
semangat wilona,,
Kasih Bonda
next Thor semangat
Arbaati
nyesek Thor /Sob/
Kostum Unik
Up lagi kak
Kasih Bonda
next Thor semangat
3sna
ttp ada wc umum
Retno Harningsih
lanjut
Kostum Unik
Banyakin kisah Wilona dong kak.. Jgn Aryan terus. Pengen bgt Aryan ktm Wilona dg wajah baru biar makin nyesek nyesel /Panic/
Lee Mbaa Young
pezina oleh pelacur. Wes cocok. terusno smpe kenek penyakit
Lee Mbaa Young
Wes cocok iku, pezina oleh pezina.
Wes to gae duso seng okeh bar iku garek entuk karmane.
ko lek wes miskin po knek penyakit br tau rasa.
Lee Mbaa Young
waowww kali ini Amanda dpt lawan yg sepadan.
bagus bagus biar tmbh hancur nnti.
dah bner si anak dpt wanita baik hidup tertata mlh di hancurkan.
Sekarang balik lagi Aryan suka mabuk dan free sex. sakit kau nnti Amanda kl tau Aryan bgitu 🤣
Kostum Unik
Up lagi kapan kk author
Retno Harningsih
lanjut
Daulat Pasaribu
taik kelen semua nya.klo bisa kena karma kalian sekeluarga.biar tau kalian penyesalan karna uda nyakitin hati istri yg begitu tulus
Daulat Pasaribu
kasian juga jadi wilona,uda setia,penurut sampai rela ninggalin keluarganya malah diselingkuhi.tapi pelajaran juga buat wilona
Kasih Bonda
next Thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!