NovelToon NovelToon
Siapakah Engkau?

Siapakah Engkau?

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Pelakor jahat
Popularitas:627
Nilai: 5
Nama Author: Chiaro

Cassia adalah seorang gadis periang & cantik, ia disayang oleh semua orang sampai-sampai tak ada rasa sedih & sepi yang pernah hinggap dihatinya..

Sampai suatu ketika matanya tidak dapat melihat, dosa apa yang Ia lakukan sampai mendapatkan cobaan terberat dihidupnya..

Akankah Ia dapat melihat lagi & dapatkah Ia menerima cobaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiaro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Pak Idin, bisa dahului mobil yang itu Pak!" Ucapku dengan suara yang kencang.

"Saya usahakan nona", jawab Pak Idin sambil mencoba untuk menyalip mobil disebelahnya.

Jarak mobilku dan mobil Dion hanya beberapa mobil saja, kulihat mobil Dion ke arah mall, semoga saja aku bisa melihat Dion dengan siapa dan kami bisa bertemu, pikirku.

"Aduh Nona mobil di depan jalannya lama lagi, saya tidak bisa mengejar mobilnya lagi!" Ucap Pak Idin sambil berusaha untuk mencoba menyalip lagi mobil yang ada disampingnya.

"Sudah tak apa-apa Pak, pelan-pelan saja, saya tidak mau kita jadi kecelakaan karena terburu-buru mengejar mobil yang di depan!" Ucapku dengan setengah kecewa karena tidak bisa mengejar mobil Dion.

"Baik Nona". Pak Idin pun menurut dengan apa yang ku pinta.

Sesampainya di mall aku langsung menuju arah pintu masuk parkiran yang biasa di datangi oleh Dion, aku melihat kesana-kemari tetapi aku tidak menemukan Dion.

Langsung saja aku mengirimi Dion pesan.

"Dion bagaimana kabarmu? Kau sekarang sedang apa?, aku sedang di mall, apakah kita bisa bertemu?"

Setelah kutunggu tidak ada pesan balasan yang masuk.

Apakah Dion masih menyetir yah jadi dia tidak bisa membalas pesanku, setelah memikirkan Dion cukup lama aku melihat jam dan sudah waktunya aku bertemu dengan Claudia.

Ting satu pesan masuk.

Aku cepat-cepat melihat ponselku dan ternyata itu pesan dari Claudia bukan balasan dari Dion.

"Cas kamu dimana?, aku sedang di nail art, tempat biasa, kamu kesini aja yah."

Setelah melihat pesan Claudia, aku segera menuju lantai 1 tempat dimana Claudia sedang merapikan kukunya.

Pikiranku sekarang tertuju pada Dion, siapa wanita itu, aku benar-benar tidak salah melihat.

"Silahkan masuk Nona, ada yang bisa saya bantu?" Tanya karyawan nail art padaku.

"Oh tidak apa-apa, teman saya sedang di dalam dan saya hanya menunggunya". Jawabku sambil tersenyum ramah pada karyawan nail art itu.

"Baiklah kalau begitu, ini katalog kami siapa tau anda tertarik, terima kasih saya permisi dulu". Setelah karyawan nail art itu pergi, aku melihat-lihat katalog yang Ia berikan kepadaku, tidak ada yang menarik perhatianku dan akhirnya Claudia sudah selesai dengan urusannya.

"Cas ayo, sorry kamu lama nunggu yah?" Tanya Claudia sambil terus memperhatikan kukunya yang baru saja dirawat.

"Belum terlalu lama aku menunggumu". Jawabku sambil terus memperhatikannya.

"Oh syukurlah.., lihat cantik-cantik sekali kukuku, aku harus memperindah kukuku dulu sebelum aku menghiasinya dengan cincin berlian yang baru". Ucap Claudia sambil terus memperhatikan jari-jarinya dan aku hanya tersenyum menanggapinya.

Sesampainya di toko perhiasan, Claudia langsung memilih cincin berlian yang lumayan besar dengan harga fantastis.

"Claudia sorry, aku uda banyak pengeluaran bulan ini, apakah kamu bisa mempertimbangkan cincin yang akan kamu beli, karena aku belum pernah memakai uang sebanyak ini, nanti orang tuaku bingung" Ucapku dengan perasaan tidak enak pada Claudia.

"Benarkah, oh maafkan aku Cas, tapi aku sukaaa sekali dengan cincin ini, please.. Aku kan gak pernah meminta apapun padamu!" Ucap Claudia dengan wajah sedihnya.

"Ok tapi buat kali ini aja yah Claudia aku akan membelikan kamu cincin yang kamu pilih tapi please next time ga semahal ini". Ucapku sambil aku menyerahkan kartuku kepada pegawai toko perhiasan tersebut.

"Wow cincin baru di jari yang terawat, memang sangat indah" Claudia terlihat senang sekali seperti orang yang tidak pernah membeli cincin berlian.

"Cas... Sorry aku boleh minta satu perhiasan lagi? Pleaseeee... Kali ini aja yah.... Ayolah... "

"Ya ampun Claudia, cincinmu saja sudah mahal lho...!" Ucapku tak habis pikir, mau berapa banyak yang Claudia mau.

"Ayolah... Cas, aku hanya minta kalung emas saja dan ini tidak mahal, mbak saya mau yang ini." Claudia mengambil satu kalung dan langsung menyerahkannya pada pegawai toko.

Aku tidak dapat berkata apapun pada Claudia, tapi kulihat itu adalah kalung untuk pria apakah Claudia tidak salah pilih, ah tapi biarlah aku lagi malas bicara dengannya, pikirku..

Tiba-tiba Claudia merangkul tanganku.

"Terima kasih yah kamu emang baik, baik banget malah". Ucap Claudia berseri-seri dan aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Claudia habis ini kita mau kemana?" Tanyaku sambil terus melihat ke arah sekeliling mall, karena aku masih penasaran dengan keberadaan Dion.

"Aku mau pulang saja Cas, karena aku ada tugas kuliah". Ucap Claudia sambil mengirim pesan pada seseorang.

"Claudia jadi kamu kemari hanya untuk beli cincin berlian saja, ck ck ck... ". Aku cemberut sambil mengatakan itu pada Claudia.

"Ya ampun Cas jangan sensian gitu, aku kan bilang aku ada tugas kuliah jadi ga bisa temenin kamu keliling-keliling, sorry yah... Kalau gitu aku pulang dulu yah, kamu keliling dulu aja di mall, bye Cas" Ucap Claudia sambil pergi meninggalkan diriku yang masih mematung gak percaya sama kelakuan Claudia.

Oh iya aku hampir melupakan Casen, mendingan aku janjian sama Casen, lagian apa juga yang Ia mau bicarakan aku jadi penasaran.

"Halo Casen, kita jadi ketemu?"

"Hi Cas, kamu uda selesai janjian ama temen kamu?, aku masih ada kuliah, kalau jam 5 gimana aku jemput kamu, terserah kamu dimana". Jawab Casen diseberang sana.

"Okelah aku tunggu kamu di mall yah, sambil aku lihat-lihat, awas kamu kalau lama datangnya". Setelah itu akupun mematikan sambungan teleponku.

Kira-kira ada yang mau aku beli tidak yah.. Tapi.. Aku sudah menghabiskan banyak uang, kasian papa mamaku bekerja tapi aku yang menghabiskannya, jadi aku mengurungkan niatku untuk belanja dan aku memilih duduk di samping jendela agar aku bisa menikmati pemandangan lalu lintas yang padat diluar sana.

Sambil menunggu Casen, aku membeli snack dan minuman, aku melihat ponselku tapi gak ada pesan dari Dion.

Aku mengirim pesan pada orangtuaku selain aku ingin tahu bagaimana keadaan mereka, aku juga ingin meminta maaf kepada mereka karena aku telah menghabiskan uang yang cukup banyak.

"Hi mama, mama apa kabarnya disana? Apakah honeymoon kalian menyenangkan, aku harap menyenangkan karena sampai benar-benar tidak ada kabar sama sekali kepadaku. Mama maaf aku akhir-akhir ini boros sekali, jangan marah padaku yah.. Dimana kalian? Setidaknya aku ingin mendengar suara kalian, aku merindukan papa dan mama, cepatlah kembali"

Setelah mengirim pesan kepada orangtuaku, aku meneruskan menikmati snack dan minuman yang aku beli, ya ampun kalau sendirian seperti ini rasanya sepi sekali, lagipula gak habis pikir aku sama Claudia, setelah dapat yang Ia inginkan langsung lah Ia pergi, lalu sambil menghembuskan nafas dengan kasar akupun bersandar pada kaca disampingku, lalu seketika aku melihat mobil yang familier, dari kejauhan aku memang tidak dapat melihat plat mobilnya tapi aku yakin itu mobil Dion, dia sedang menunggu siapa disana, karena aku tak mau kehilangan jejak Dion lalu cepat-cepat aku turun kelantai bawah ke arah Dion berada..

1
lin
seru nih...semangat thorr lanjutkan..jangan lupa mampir
Meliora
Puas hati!
aratanihanan
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
Khansa_nana_jennie22
Menginspirasi banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!