BEBAS PROMO JANGAN SUNGKAN YA!!!
Rania Zalora gadis kelas 3 SMA yang baru saja menginjak usia 18 tahun , harus menikah dengan seorang lelaki berusia 29 bernama Reno Andriansyah seorang pengusaha sukses .Karena kesalahan kakaknya Rania harus menjadi korban dan menikahi lelaki yang sama sekali tidak di kenalnya.
apakah pernikahan mereka akan bahagia atau dalam hitungan bulan mereka akan bercerai ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vinoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hukuman pelan
Menonton tv adalah kegiatan Rania setiap hari pada waktu malam disampingnya Reno juga melakukan rutinitasnya setiap hari yang tak lain dan tak bukan adalah bekerja.
"Om tahu gak kenapa di film-film romantis banyak adegan romantisnya?" Tanya Rania.
"Tentu saja karena itu film romantis dasar bocah, kalau itu film aksi yang akan banyak di tampilkan pasti juga aksi bela diri mereka" Jawab Reno.
"Salah Om, mereka bikin adegan romantis biar banyak yang nonton apalagi kalau pasangan yang nonton pasti pada pengen tuh" Ucap Rania sambil tersenyum.
"Dasar bocah mesum, kenapa otakmu itu di penuhi dengan pikiran mesum" Ucap Reno sambil melirik Rania.
"Aku ngomong kenyataan Om, ngapain juga mereka nonton film romantis kalau bukan untuk baper-baperan, makanya aku males nonton film romantis endingnya gampang ketebak Om pasti happy ending" Ucap Rania.
"Dasar bocah nakal tidak semua film romantis itu happy ending, aku sering menonton film romantis yang berakhir tragis" Ucap Reno.
"Tragis gimana Om, pasti ceweknya mati gara-gara penyakit bisulan kan Om terus si cowok nangis dan akhirnya mencoba minum baygon tapi sayang dia malah salah minum dan malah minum sianida, niatnya cuma pura-pura mati malah mati beneran, udah ketebak tuh Om" Ucap Rania panjang lebar.
"Dasar bocah nakal, sejak kapan ada film seperti itu di dunia ini aku tidak pernah dengar, lagipula kalaupun ada pasti yang nonton hanya bocah menyebalkan sepertimu" Ucap Reno sambil menjitak kepala Rania.
"Apaan sih Om main jitak aja aku salah apa coba" Ucap Rania tak terima.
"Jangan salah Om justru film seperti itu lebih banyak diminati apalagi buat para jomblo sepertiku" Ucap Rania lagi dengan enteng.
"Hey kamu ini sudah sah menjadi istriku dan kau itu bukan jomblo lagi bocah mesum apa kamu mengerti?" Ucap Reno tajam.
"Iya aku tahu kok Om, kan itu dulu waktu aku jomblo jangan langsung marah aja deh Om, kenapa takut ya gak aku akuin suami?" Goda Rania sambil tersenyum.
"Aku tidak takut, aku hanya mengingatkan statusmu sekarang bocah nakal jadi jangan coba-coba dekat dengan pria lain, tapi tidak mungkin juga ada pria yang akan menyukai gadis mesum sepertimu" Ucap Reno tersenyum remeh.
"Kata siapa Om, asal Om tahu saja banyak cowok yang mengejar-ngejarku di sekolah, aku bisa saja pacaran dengan mereka kapanpun aku mau" Ucap Rania.
"Berani kamu melakukan itu, kamu akan tahu akibatnya Rania" Ancam Reno dengan tegas.
Rania sedikit tertegun mendengar ancaman yang di ucapkan Reno, tadi niatnya hanya bercanda tapi sepertinya lelaki di sampinya itu menganggap ucapannya serius.
"Memang apa yang akan kamu lakukan Om, aku tidak takut!" Ucap Rania mencoba memberanikan diri menantang Reno.
Tanpa aba-aba Reno langsung mengurung Rania di bawahnya, dia menatap mata gadis yang terlihat gugup itu.
" A-apa yang kamu lakukan Om menyikirlah dariku" Ucap Rania gugup detak jantungnya berdetak tidak karuan dia menatap Reno yang juga tengah menatapnya.
"Kenapa apa kamu takut, bukankah tadi kamu bilang kamu tidak takut dengan ancamanku?" Ucap Reno sambil terkekeh pelan.
"Aku memang tidak takut padamu Om-om gila rese cepat menyikirlah sebelum aku berteriak" Ucap Rania menoleh kesana kemari berharap dapat menemukan benda yang bisa dia gunakan untuk memukul om sialan yang sedang mengurungnya itu.
"Teriak saja aku tidak perduli lagi pula kita sudah menikah kenapa aku harus takut, sekarang rasakanlah hukumanku" Ucap Reno sambil mendekatkan wajahnya.
Rania menutup matanya rapat dia mencoba mengendalikan irama detak jantungnya yang semakin tak terkendali saat Reno mendekatkan wajah mereka.
Berbagai macam pikiran jelek langsung terlintas di benak Rania, mungkin ini saatnya gadis itu harus menyerahkan harta berharga yang dia miliki satu-satunya kepada om-om yang sialnya selalu membuatnya jantungnya berdetak kencang.
Cup
Reno mencium pipi Rania pelan, dia langsung menyingkir dan kembali berbaring di samping Rania yang masih menutup matanya.
"Kok gak ada lanjutanya om, lagi pemanasan ya?" Tanya Rania masih menutup mata.
"Buka matamu dasar mesum, memangnya kamu pikir aku akan melakukan apa padamu sampai harus pemanasan segala?" Tanya Reno yang membuat mata Rania terbuka.
"Katanya mau ngasih hukuman Om, gitu doang?" Tanya Rania sambil memandang Reno.
Sedikit sekali padahal setidaknya dia membayangkan ciuman panas yang akan di lakukan Reno padanya, tapi yang dia dapat hanya kecupan pelan di pipinya.
"Dasar om-om rese ngasih hukuman yang panas dikit kek, masa cuma cium pipi doang kan aku pengennya lebih" Guman Rania dalam hati.
"Dasar bocah menyebalkan kamu pikir aku akan melakukan yang tidak-tidak padamu, sadarlah bocah nakal kamu tidak semenarik itu sampai aku ingin melakukan yang tidak-tidak" Ucap Reno.
Reno memegang detak jantungnya yang berdetak tidak karuan,dia hampir saja kebablasan saat ingin mencoba mengerjai gadis di sampingnya, dia tidak kuasa menahan godaan yang menyenangkan itu.
"Dasar bodoh harusnya kamu tidak melakukan itu, kalau sudah begini kamu sendiri yang tersiksa Reno" Gumam Reno dalam hati menyalahkan diri sendiri.
"Yang tidak-tidak gimana om, praktekin dong biar aku tahu" Ucap Rania sambil cengengesan.
"Dasar bocah mesum, sepertinya otakmu sudah di penuhi dengan pikiran mesum" Ucap Reno kesal sambil menutupi wajah Rania yang terlihat menyebalkan dengan bantal.
"Ish apaan sih Om, engap tahu aku tuh gak suka di giniin" Ucap Rania sambil menyingkirkan bantal yang menutupi wajahnya.
"Makannya jangan suka bicara sembarangan bocah nakal" Ucap Reno sambil beranjak keluar kamar.
" Mau kemana Om?" Tanya Rania.
"Masak mie rebus" Jawab Reno tanpa berbalik.
"Mauu!" Ucap Rania sambil beranjak menyusul Reno ke arah dapur.
"Dasar bocah, masa kamu tidak bisa masak mie rebus seperti ini saja!" Ucap Reno kesal, dia baru saja selesai memasak mie rebus untuk mereka berdua.
"Aku bukan gak bisa Om, tapi buatanku gak seenak buatan Om" Ucap Rania sambil menyeruput mie di depannya.
"Alasan saja, lain kali kamu harus belajar masak untukku dan dirimu sendiri, kamu itu istriku sudah tugasmu melayani ku" Ucap Reno.
"Aku gak bisa layanin dapur buat om tapi aku bisa kok layanin om di kamar" Ucap Rania sambil tersenyum menggoda ke arah Reno.
"Dasar bocah nakal, kamu ini terus saja menyangkut pautkan semuanya dengan otak kotormu itu, sudahlah habiskan makananmu sebelum ku lempar kamu ke kasur eh salah ke kamar mandi maksudku" Ucap Reno meralat omongannya sendiri dia terlihat salah tingkah.
Rania tersenyum melihat Reno yang terlihat gugup dan salah tingkah, dia merasa gemas melihat Reno yang biasanya galak dan menyebalkan menjadi gugup seperti itu.
"Gak usah di ralat om, lemparnya beneran ke kasur aja" Goda Rania yang membuat Reno tambah salah tingkah.
"Raniaaaaaa" Ucap Reno dengan nada tinggi dia kesal dengan Rania yang terus-terusan menggodanya.
"Ayo Om, kuy kita ke kamar olah raga bareng" Ucap Rania senang sambil berlari pergi meninggalkan Reno yang tengah menahan emosinya yang akan meledak.
pingin ketawa tapi takut kualat.🤣🤣🤣