NovelToon NovelToon
Arsaka: Sang Kultivator Lintas Dimensi

Arsaka: Sang Kultivator Lintas Dimensi

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Action / Epik Petualangan / Sistem / Fantasi / Light Novel
Popularitas:396
Nilai: 5
Nama Author: Sourcesrc

Nama Tokoh Utama: Arsaka Adyatma

Latar: Dunia Kultivator Jepang (Nihon Reikai), tersembunyi di dimensi lain.

Ringkasan Plot
Arsaka Adyatma, seorang mahasiswa teknik elektro yang realistis dari Jakarta, melakukan perjalanan wisata ke Kyoto, Jepang. Ketika ia menyentuh sebuah Gerbang Kuil kuno yang tersembunyi dimensinya, ia secara tak sengaja ditarik ke dalam Nihon Reikai—Dunia Kultivator Jepang, sebuah dimensi di mana hukum fisika digantikan oleh energi spiritual yang disebut Reiki atau Ki, dan kekuatan menentukan segalanya.

Tiba-tiba terdampar dan dilengkapi dengan sistem antarmuka mirip game yang misterius dan warisan unik Segel Naga Void yang tidak aktif, Arsaka mendapati dirinya berada di dasar rantai makanan. Ia diselamatkan oleh murid-murid dari Sekte Awan Guntur di tepi Kekaisaran Tiga Bintang, yang langsung meragukan asal-usulnya.

Novel ini mengikuti perjalanan Arsaka dari seorang Murid Tahap Awal yang naif menjadi seorang Kaisar Kultivasi yang ditakuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Arsaka tidak menghabiskan waktu lama untuk bersiap. Sebagai Murid Tertinggi, ia dengan mudah mengamankan misi "pengintaian jarak jauh" yang memberinya alasan sempurna untuk pergi. Ia meninggalkan pertahanan Sekte di bawah pengawasan ketat Yuuto dan Formasi Reiki Aktif yang baru.

Ia melakukan perjalanan selama sehari penuh, menggunakan Jubah Petir yang efisien, menuju Titik Pertemuan Tiga Air Terjun, sebuah lokasi rahasia di perbatasan yang ditandai dengan sungai yang membelah menjadi tiga air terjun yang mengalirkan Reiki Air yang tenang.

Saat ia tiba, Rana sudah menunggunya.

Dia mengenakan pakaian yang lebih gelap, jubah kulit yang membantunya berbaur di hutan, dengan belati tulang di punggungnya. Jangkar Momentum yang Arsaka berikan bersinar redup di pergelangan tangannya.

"Kau lambat," sapa Rana, tanpa basa-basi, meskipun ada senyum kecil di sudut bibirnya.

Arsaka tertawa. "Aku baru saja melakukan perjalanan dua hari dalam sehari. Itu adalah rekor bagiku."

Arsaka melangkah mendekat. Rana memindai Peran Sinergi di pinggang Arsaka, lalu menatapnya. Keheningan di antara mereka dipenuhi oleh gairah yang terpendam dari perpisahan terakhir mereka di gua Jiro.

Rana tidak membuang waktu. Dia melingkarkan tangannya di leher Arsaka dan menariknya ke dalam ciuman yang lebih lama dan lebih dalam dari sebelumnya. Itu adalah ciuman yang melepaskan semua ketegangan dari perpisahan dan semua antisipasi dari reuni mereka. Ciuman yang penuh janji dan sinergi.

"Selamat datang kembali, Jangkar," bisik Rana, setelah melepaskan diri, matanya berkobar.

"Selamat datang kembali, Badai," balas Arsaka, merasakan Reiki Petirnya menjadi tenang hanya dengan kehadiran Rana.

Mereka duduk di tepi air terjun yang tenang, fokus kembali pada misi.

Arsaka mengeluarkan peta yang ia curi dari Jaringan Bayangan dan meratakannya.

"Sekolah Naga Api Merah memiliki pertahanan yang konyol. Mereka hanya mengandalkan kekuatan mentah," jelas Arsaka, menunjuk pada peta. "Mereka memiliki tiga benteng utama, dan yang terpenting adalah Tungku Dantian Api (Kaen no Tanku)."

"Aku tahu Tungku itu," kata Rana, menunjuk sebuah simbol di peta. "Itu adalah sumber energi utama mereka, Bro. Semua Pil Api, semua Reiki Api untuk Penatua mereka ditarik dan dimurnikan di sana. Itu adalah Dantian buatan Sekte mereka."

"Tepat," kata Arsaka, tersenyum. "Menghancurkan benteng akan memicu perang frontal. Menghancurkan Tungku itu akan melumpuhkan mereka secara permanen, tanpa pertempuran besar."

Masalah: Tungku Dantian Api dijaga oleh Formasi Perlindungan Puncak Naga (Ryū-hogo no Hōjin), yang dirancang untuk menahan serangan kekuatan.

Arsaka mengeluarkan sebuah gulungan diagram teknis yang ia rancang selama perjalanan.

"Formasi mereka dirancang untuk menahan tekanan dari luar," jelas Arsaka. "Seperti benteng yang kuat. Tapi kita tidak akan menyerang benteng itu."

"Mutiara itu sangat kecil, dan kau harus meletakkannya dengan presisi nol. Ini harus dilakukan dalam satu detik," kata Arsaka.

"Kecepatan dan presisi adalah namaku," jawab Rana, senyum percaya diri.

Setelah Mutiara Pemusatan Tanah dipasang (di dalam), Arsaka akan menyerang bagian luar Tungku dengan Peran Sinergi-nya.

Arsaka akan menggunakan pedangnya untuk menghasilkan Pulsa Petir Frekuensi Tertentu (Petir yang ia temukan memiliki frekuensi yang sama dengan Reiki Tanah).

Pulsa Petir Arsaka akan melakukan perjalanan melalui tanah, diterima oleh Mutiara Pemusatan Tanah (yang bertindak sebagai receiver) di dalam Tungku. Mutiara itu akan mulai beresonansi dengan getaran Tanah dari Inti Benteng Arsaka.

"Kita akan membuat Tungku mereka menjadi gong raksasa yang dipukul dari dalam dan luar, dengan dua frekuensi yang sama," simpul Arsaka. "Tungku itu akan meledak dari dalam karena tekanan resonansi, bukan karena serangan fisik."

Rana menatap diagram itu, matanya bersinar kagum. "Ini luar biasa. Anda tidak menyerang musuh, Anda menyerang sistem mereka."

"Hanya Insinyur yang tahu cara kerja sistem," kata Arsaka, memegang tangan Rana. "Tapi rencana ini membutuhkan timing yang sempurna. Aku harus menyerang tepat setelah kau memasang mutiara. Kita harus bergerak sebagai satu unit."

Mereka menghabiskan sisa waktu di dekat Air Terjun itu untuk menyinkronkan Reiki mereka. Arsaka melepaskan Pulsa Petir terkontrol, dan Rana menggunakan Jangkar Momentum untuk merasakan gelombang Tanah Arsaka. Mereka berlatih hingga mereka bisa mencapai sinkronisasi 99,99%.

Saat matahari terbenam, Arsaka dan Rana berdiri di tepi air terjun, siap untuk misi.

"Rana," kata Arsaka, menatapnya. "Ini adalah misi yang sangat berbahaya. Ada Fase 7 di sana. Kita akan masuk ke jantung teritorial musuh."

Rana memegang tangan Arsaka, matanya menunjukkan keyakinan mutlak.

"Aku akan mencarimu, Jangkar," katanya. "Bukan untuk menyelamatkanmu, tapi untuk bertarung di sisimu. Aku tidak lagi hanya penjaga. Aku adalah Badai Malam yang menemukan fondasinya. Kita adalah sinergi. Di mana ada Tanah, di sana Angin akan mengikuti."

Arsaka mengangguk. Dia sekarang memiliki pedang, Reiki yang stabil, dan pasangan yang sempurna.

Mereka berdua mengaktifkan aura masing-masing: Jubah Petir Arsaka dan Kecepatan Angin Rana. Mereka bergerak bersama, menjadi kabut guntur dan hembusan angin, menuju markas Sekolah Naga Api Merah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!