NovelToon NovelToon
SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Mempertahankan kebahagiaan pernikahan nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang apa yang telah diusahakan tidak dinikmati sepenuhnya.

“Tetaplah bersama denganku, jauh darimu rasanya setiap napas berhenti perlahan. Aku mampu kehilangan segalanya asal bukan kamu, Sonia.”

_Selamanya Kamu Milikku 2_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 : Ketakutan

Matteo menemui Jason di club, dia kembali menghajar Jason lalu menggenggam baju Jason hingga pria bertubuh tegap itu merasa tercekik.

"Kenapa kau melukai Sonia hah?" tanya Matteo dengan kesal pada Jason.

"Maaf Matteo, aku hilang sabar saat mengancam dia tadi, aku memukulnya hingga pingsan, berharap dia bisa aku bawa padamu," jawab Jason.

Matteo mendorong kasar tubuh Jason dan menatap Jason dengan tatapan membunuh.

"Aku menyuruhmu untuk membawanya padaku dalam keadaan baik, tapi kau malah lancang menyakitinya seperti itu bajingan. Kau pikir, kau itu siapa? Berani sekali kau melukai Sonia." Matteo begitu geram dengan Jason kali ini.

"Aku mengerti kau marah tapi aku sudah berusaha semampuku untuk membawanya padamu." Matteo terdiam, dia duduk sambil meremas kuat rambutnya, Matteo terlihat begitu frustasi memikirkan Sonia.

Dia tidak bisa bersabar untuk memiliki Sonia, hati dan pikirannya kali ini sudah dipenuhi dengan bayang-bayang wanita itu.

"Aku berjanji padamu Matteo, aku akan membawanya ke hadapanmu besok sebelum kita kembali ke Italia." Matteo mengangkat pandangannya pada Jason, tatapan Matteo sudah mulai melunak sekarang, bagaimanapun juga, Jason adalah orang paling berjasa dalam hidupnya.

"Kuharap kau akan menepati janjimu itu, Jason." Matteo menepuk pundak Jason lalu pergi meninggalkan pria bertubuh tegap tersebut.

...***...

Sonia bergerak gelisah dalam tidurnya, dia mengigau sambil menyebut nama suaminya, keringat Sonia mulai bercucuran.

Sean terbangun karena mendengar Sonia menyebut namanya berkali-kali, mata wanita itu terpejam, wajahnya terlihat gelisah, Sean menepuk pelan wajah Sonia yang sudah dingin dan penuh dengan keringat.

Sonia membuka matanya, dia langsung duduk dan menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya, Sonia dan Sean sama-sama tidak menggunakan pakaian karena sebelum tidur, mereka melakukan hubungan terlebih dahulu.

"Kamu kenapa?" tanya Sean sambil menangkup wajah Sonia, nafas Sonia terdengar berat, ia menatap lekat wajah Sean lalu menangis sendu.

"Kamu kenapa sayang? Kamu mimpi buruk?" tanya Sean lagi pada Sonia, Sonia mendekatkan tubuhnya pada Sean dan memeluk Sean dengan erat sambil menangis.

"Aku mau pulang Sean, ayo balik ke Indonesia, aku nggak mau di sini Sean, aku takut hiks." tangis Sonia terdengar sangat memilukan, Sean mengerti kalau istrinya sekarang sedang mengalami trauma karena kejadian tadi. Sean tak bisa berkata banyak, dia hanya bisa memeluk Sonia dan mengusap lembut kepala istrinya itu.

"Oke, besok kita balik ke Indonesia ya, kamu tenang, jangan nangis lagi." Sonia menangis tersedu, tubuhnya bergetar hebat dalam pelukan Sean.

"Aku takut kalau lama-lama di sini, kita semua bisa dalam bahaya, aku nggak mau."

"Iya besok kita pulang ya, sekarang mending kamu tidur." Sonia menggeleng tegas.

"Aku takut nanti mimpi buruk lagi."

"Aku akan terjaga sampai kamu tertidur, aku nggak akan tidur sampai kamu merasa nyaman."

"Nanti kamu sakit."

"Suami kamu ini orang yang kuat, nggak segampang itu aku bakalan sakit." Sean mencoba untuk menenangkan istrinya sambil berguyon.

Sean merebahkan tubuh Sonia dan memiringkan tubuhnya sendiri menghadap Sonia. Mata istrinya kembali terpejam, tubuh Sonia terasa begitu lengket karena keringat, kali ini bukan keringat hasil persetubuhan mereka berdua namun karena mimpi buruk yang Sonia alami.

Sean mendekatkan wajahnya dan mengecup luka serta lebam yang ada di wajah istrinya itu, jika dulu dialah yang menyebabkan memar di wajah Sonia namun kali ini orang lain, dia tidak bisa memaafkan orang yang sudah membuat istrinya seperti ini.

"Kita akan pulang setelah aku memburu orang yang sudah membuatmu setakut ini sayang, aku tidak akan bisa tenang kalau orang itu masih berkeliaran di luaran sana," kata Sean dalam hati sambil mengusap wajah Sonia.

...***...

Sean membawa anak-anak dan istrinya ke kantor, karena di ruangan pribadi Sean itu ada sebuah kamar yang begitu nyaman untuk istirahat anak dan istrinya. Di dalam mobil, Sonia hanya terdiam menatap ke arah depan dengan tatapan kosong.

Sean yang melihat hal itu langsung menuju ke rumah Miller, di sana ada Nila, dia akan menitipkan Zain, Zay, dan Zoya pada Nila sedangkan Sonia akan dia bawa ke kantor.

"Kok kita ke sini?" tanya Sonia saat sampai di halaman mansion Miller.

"Aku mau nitipin anak-anak sama mama sampai kita pulang nanti," jawab Sean.

"Kenapa gitu? Kita bawa aja anak-anak."

"Sayang, kamu itu butuh waktu untuk menenangkan diri, biar anak-anak sama mama dulu ya."

"Aku baik-baik aja kok Sean."

"Kamu lagi nggak baik sekarang, nurut aja sama aku ya." Sonia mengangguk, mereka mengantarkan Zain, Zay, dan Zoya pada Nila.

"Cucu oma udah wangi aja," ujar Nila, dia mengambil Zoya dari gendongan Sean.

"Fian mana ma?" tanya Sean.

"Loh kok nanya mama, kan dia tinggal sama kamu Sean."

"Udah dua hari ini dia nggak pulang, aku pikir dia di sini."

"Beberapa hari ini dia nggak ke sini."

"Ke mana pula itu anak."

"Kontak aja nanti, tanyain dia ada di mana," kata Sonia.

"Iya juga, aku titip anak-anak bentar ya ma."

"Iya." Nila membawa cucunya bermain bersama para pelayan di mansion Miller tersebut.

Sean dan Sonia kembali melanjutkan perjalanannya ke kantor, sepanjang perjalanan, Sonia hanya diam dan termenung.

"Sayang, mikirin apalagi sih? Kok bengong terus?"

"Aku takut Sean, semalam aku mimpi kalau kamu terluka dihajar seseorang, aku takut jika mimpiku itu menjadi kenyataan."

"Sayang, mimpi itu hanya bunga tidur, jangan terlalu dipikirkan."

"Sean awaass." Sean menginjak rem secara mendadak, beberapa orang berbadan besar dan tegap menghalangi jalan mereka, Sonia sudah terlihat begitu pucat saat ini. Sean melepaskan seatbelt dan hendak keluar mobil namun ditahan oleh Sonia.

"Jangan keluar Sean, aku takut." Sonia menangis menahan suaminya, dia sangat takut jika mimpinya semalam menjadi kenyataan.

"Jangan takut, aku akan menjaga kamu." Sean meyakinkan Sonia dan keluar dari mobil.

"Mau apa kalian menghalangi jalanku?" tanya Sean.

Lima pria berbadan besar langsung menyerang Sean tanpa menjawab pertanyaan dari Sean terlebih dahulu.

Sean sama sekali tidak kewalahan menghadapi kelima pria itu, dia mengalahkan semuanya hingga tak ada yang mampu berdiri untuk melawan dirinya. Sean mendekati salah seorang pria itu lalu menanyakan apa tujuan mereka.

"Kami diperintah untuk membawa istrimu."

"Siapa yang menyuruhmu?"

"D..dia seorang mafia besar di—"

Doorrr!!

Pria itu langsung ditembak dari jarak jauh, Sean kaget melihat hal itu, dia memeriksa pria tadi dan ternyata sudah tidak selamat.

Sean mengedarkan pandangannya untuk mencari penembak itu namun tidak ada siapapun di sana karena jalanan lumayan sepi.

Di dalam mobil, Sonia sudah tidak bisa lagi menahan ketakutannya, dia meminta Sean untuk segera masuk mobil dan pergi dari sana.

1
Manis
kok dobel Thor?
Vebi Gusriyeni: Pas update sinyalnya berulah kk
total 1 replies
Lira Cantika
Takut banget si vivi bakalan jadi boomerang buat Fian sama Naima nanti, apalagi sonia udah firasat aja kan
Lira Cantika
Sebaik itu sonia masih mau lindungin matteo, coba aja kalau sonia bilang yg sebenarnya, bukan cuma sean yg turun tangan, miller juga apalagi fian yg sayang banget ama sonia
Natasha
Kalau mau nikah emang kata org gak boleh kemana2 dulu, pamali
Natasha
Fian baru mau nikah udah kena ujian aja nih, takut banget kalau semisal nanti cewek itu malah jdi penghalang pernikahan Fian
Tammy
Sean, istrimu masih ada loh itu
Tammy
Untung Sonia bisa ngimbangin si Matteo ya
Kenzia Dira🦋
Segera hubungi keluargamu Son, jangan sampai terlena sama si Matteo
Kenzia Dira🦋
Sedih sih Liat Sean begini, sehancur itu loh dia
Latifa Andriani
Matteo ini jatohnya kek obses aja gak sih, dia pengen istrinya ada pada Sonia. Dasar gilak
Latifa Andriani
Ya ampun Sean, cinta dia jauh lebih besar ke Sonia ketimbang anak2nya. Mewek gue😭
Noer Hidayati
Mat, lo bener2 yeee, udah misahin anak sama ibuknya, istri sama suaminya. Gila emang mafia satu ini, dosaaa lu
Noer Hidayati
Pantesan aja si Sean selalu bilang kalau Sonia pergi, dia bakalan gila beneran
Kiaraaaa ❄❄❄
Yok bisa yok Sonia, kamu harus pulang, kasian anak sama suami kamu bener2 menderita, apalagi sean yg udah stres mikirin kamu
Kiaraaaa ❄❄❄
Sedih banget sean ditinggal sonia, beneran frustasi akut dia/Cry/
Agung Taimur
Kasian juga si Sean sama anak2 yg harus ditinggal Sonia.
Agung Taimur
Cerdik juga Sonia, dia gak langsung menunjukkan dirinya kalau dia gak hilang ingatan.
Dewi Dejiya
Mafia lagi saingan si Sean, bangkit lagi nih jiwa membunuhnya
Dewi Dejiya
Kesal banget dia klo gk dikasih jatah🤣
Emilie Sopyan
Pak Sean emang kacau kalau udah menyangkut bininya🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!