💔 Dikhianati & Dibangkitkan: Balas Dendam Sang Ibu
Natalie Ainsworth selalu percaya pada cinta. Keyakinan itu membuatnya buta, sampai suaminya, Aaron Whitmore, menusuknya dari belakang.
Bukan hanya selingkuh. Aaron dan seluruh keluarganya bersekongkol menghancurkannya, merampas rumah, nama baik, dan harga dirinya. Dalam semalam, Natalie kehilangan segalanya.
Dan tak seorang pun tahu... ia sedang mengandung.
Hancur, sendirian, dan nyaris mati — Natalie membawa rahasia terbesar itu pergi. Luka yang mereka torehkan menjadi bara api yang menumbuhkan kekuatan.
Bertahun-tahun kemudian, ia kembali.
Bukan sebagai perempuan lemah yang mereka kenal, melainkan sebagai sosok yang kuat, berani, dan siap menuntut keadilan.
Mampukah ia melindungi buah hatinya dari bayangan masa lalu?
Apakah cinta yang baru bisa menyembuhkan hati yang remuk?
Atau... akankah Natalie memilih untuk menghancurkan mereka, satu per satu, seperti mereka menghancurkannya dulu?
Ini kisah tentang kebangkitan wanit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18: Penguasa Rahasia dan Kemenangan Hak Asuh
Pagi hari di Bank Mutiara Cabang Thamrin terasa sunyi dan eksklusif. Di ruang brankas pribadi yang sangat aman, Natalie menunggu bersama Daniel. Hadiningrat dan Maya menunggu di mobil di luar, siap menerima dokumen yang mungkin perlu segera dianalisis.
Daniel, yang terbang semalaman dari luar negeri, mengenakan setelan jas yang rapi. Ia memegang surat kuasa dari Natalie sebagai Ketua Dewan Direksi Whitmore Group dan permohonan pembukaan kotak deposit atas nama Orchid Holding yang kini juga berada di bawah yurisdiksi Whitmore.
"Saya tidak percaya Eliza mempercayakan dokumen rahasianya kepada saya," bisik Daniel, saat seorang petugas bank membawa mereka ke depan brankas baja berat. "Ini adalah tindakan paranoia yang berlebihan. Dia ingin memastikan dokumen itu aman dari Aaron, dan dia berpikir saya adalah orang yang paling terpisah dan bisa dipercaya."
"Eliza tidak pernah melihat kelemahan pada Anda, Daniel. Dia hanya melihat netralitas Anda," kata Natalie. "Itu adalah kesalahan fatal pertamanya: meremehkan koneksi Anda dengan saya."
Petugas bank meminta Daniel dan Eliza untuk memasukkan sidik jari. Karena Eliza tidak hadir, Daniel memasukkan sidik jarinya, dan petugas bank memverifikasi surat kuasa Natalie . Kunci berputar, dan kotak deposit baja itu ditarik keluar.
Momen Kebenaran
Natalie mendekati kotak itu, jantungnya berdebar kencang. Ini bukan hanya tentang perusahaan, ini tentang kemenangan pribadi dan masa depan Kenzo.
Di dalam Kotak Deposit Aman, ada tiga item yang tersimpan rapi:
Sebuah amplop tebal bertanda 'Menteri X'.
Sebuah buku tabungan bercover kulit yang terlihat tua.
Sebuah flash drive kecil berwarna emas.
Natalie mengambil amplop 'Menteri X' terlebih dahulu. Di dalamnya terdapat salinan asli Perjanjian Rahasia Menteri X dan Whitmore Group yang ditandatangani oleh Aaron. Dokumen itu mencantumkan rincian penuh skema pengalihan dana $60 juta, beserta ancaman hukum timbal balik jika salah satu pihak membocorkannya.
"Ini dia. Bom waktu kita," kata Natalie, menyerahkannya kepada Daniel. "Segera kirimkan salinan foto berkualitas tinggi kepada Menteri X. Katakan padanya, dokumennya sudah aman di tangan kami, dan Whitmore akan memulai proyek $30 juta secara transparan mulai minggu depan."
Hadiningrat, yang menerima foto tersebut, segera mengirimkannya. Ancaman politik itu telah dinetralkan.
Rahasia Kenzo
Natalie beralih ke buku tabungan bercover kulit yang tua. Ia membukanya. Itu adalah buku tabungan lama milik mendiang ayah Aaron, Kakek Kenzo. Bukan buku tabungan biasa, melainkan jurnal investasi.
Di halaman terakhir, ada tulisan tangan Kakek Kenzo:
"Untuk Kenzo. Warisan yang harus dilindungi. $20 Juta telah diinvestasikan dalam Dana Perwalian Independen di Swiss, yang dikelola oleh Firma Hukum W. Kunci aksesnya adalah tanggal lahir Kenzo dan kode bank rahasia yang hanya diketahui oleh istriku, Eliza. Ini adalah asuransi jika Aaron gagal. Jangan biarkan siapapun, termasuk Aaron, menyentuhnya."
Itu adalah kejutan besar. Kakek Kenzo tidak sepenuhnya mempercayai Aaron, dan telah mendirikan Dana Perwalian Rahasia untuk Kenzo, senilai $20 Juta. Eliza yang mengelola kunci tersebut. Ini menjelaskan mengapa Eliza begitu yakin mereka bisa bertahan; dia memiliki cadangan uang Kenzo yang tidak tersentuh.
"Ya Tuhan," bisik Daniel. "Eliza tahu tentang ini. Dia menyembunyikannya dari Aaron dan Anda. Ini berarti dia sengaja menyalahgunakan posisi wali dan menyembunyikan aset Kenzo yang seharusnya ia tahu."
"Dan flash drive emas ini?" Natalie memasukkan flash drive itu ke laptop yang dibawa Daniel.
Di dalamnya ada rekaman video dan audio. Sebagian besar adalah rekaman rapat direksi lama dan komunikasi pribadi Eliza. Namun, ada satu rekaman audio yang sangat jelas:
[Audio Clip] Eliza: "Aku harus pastikan Natalie diceraikan sebelum Kenzo berusia lima tahun. Semua aset perwaliannya harus tetap berada di bawah nama keluarga ini. Aaron, pastikan Natalie menandatangani pengabaian penuh atas hak wali."
Rekaman ini membuktikan bahwa perceraian Natalie dan pengabaian hak wali Kenzo adalah bagian dari konspirasi finansial yang disengaja oleh Eliza untuk mengontrol aset perwalian Kenzo.
Kemenangan di Ranah Hukum
Pukul 15:00, di kantor Daniel. Natalie dan Daniel duduk berhadapan dengan pengacara Eliza, Tuan Handoko.
Tuan Handoko memulai dengan arogan. "Nyonya Natalie, kami telah menyiapkan surat balasan untuk gugatan hak asuh Anda. Berdasarkan liputan media, motif Anda jelas hanya pembalasan dendam pribadi yang pahit. Klien kami, Nyonya Eliza, akan mengajukan bukti ketidakstabilan emosi Anda akibat perceraian, dan Tuan Aaron akan tetap menjadi wali yang sah."
Natalie memotongnya, ekspresinya dingin. "Apakah klien Anda memberitahu Anda tentang Dana Perwalian $20 Juta milik Kenzo yang didirikan oleh mendiang Kakeknya, yang klien Anda kelola kuncinya?"
Wajah Tuan Handoko langsung memucat. "A-apa yang Anda bicarakan?"
Daniel mengambil alih, menyerahkan salinan catatan Kakek Kenzo dan transkrip audio dari flash drive emas.
"Nyonya Eliza telah terbukti menyembunyikan aset perwalian Kenzo senilai $20 Juta, sebuah tindakan penipuan fidusia yang serius, Tuan Handoko. Dan, rekaman audio ini menunjukkan bahwa klien Anda mengatur perceraian Nyonya Natalie dan pengabaian hak wali Kenzo semata-mata untuk mengamankan kontrol atas dana ini."
"Bukti ini mengubah kasus ini dari gugatan hak asuh biasa menjadi kasus penggelapan aset perwalian anak," lanjut Daniel, nadanya penuh otoritas. "Karena klien kami, Nyonya Natalie, kini juga adalah pemilik saham mayoritas Whitmore Group, dia memiliki stabilitas finansial dan etika yang tidak bisa Anda sangkal. Sementara klien Anda, Tuan Aaron, terbukti tidak stabil dan terlibat dalam skema korupsi politik yang kini kami bersihkan."
Natalie mengakhiri perdebatan. "Tuan Handoko, saya akan mengajukan laporan polisi atas dasar penipuan fidusia terhadap Eliza, kecuali dia segera menyerahkan semua kunci dan kode akses Dana Perwalian $20 Juta dan setuju untuk menandatangani surat persetujuan hak asuh penuh saya atas Kenzo. Negosiasi ini berakhir hari ini."
Tuan Handoko menatap dokumen-dokumen itu—bukti penipuan dan konspirasi yang tidak terbantahkan—lalu mengangguk pasrah. "Saya akan menyampaikan ini kepada Nyonya Eliza."
Sore itu, Daniel menerima telepon dari Tuan Handoko. Eliza setuju. Dia telah kehilangan perusahaan, dan kini, dia harus melepaskan Kenzo.
Natalie memegang surat persetujuan itu. Ia tidak lagi peduli dengan nama "Elara" atau "Natalie". Yang penting, Kenzo kini aman, dan Natalie memegang kendali penuh atas hidupnya dan perusahaannya.
.