NovelToon NovelToon
Takdir Di Balik Lensa

Takdir Di Balik Lensa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Model / Office Romance
Popularitas:949
Nilai: 5
Nama Author: Novaa

Sepuluh tahun lalu, Sekar kenanga atmaja dan Alex Mahendra prakasa terlibat dalam sebuah perjodohan dingin tanpa cinta. Di usianya yang masih belia, Sekar hanya memusatkan pikirannya pada impian yang ingi diraihnya. Dengan segala cara dia ingin membatalkan perjodohan itu. Namun sebuah tradisi dalam keluarganya sulit sekali untuk dilanggar. Pendapatnya sama sekali tidak di dengar oleh keluarganya. Sampai pada hari pertunangannya dengan Alex tiba. Sekar dengan berani menolak putra dari keluarga Prakasa tersebut. Gadis 18 tahun itu pergi meninggalkan acara dan Alex dengan luka samar, karena ditolak dengan kasar di hadapan banyak orang.

Kini takdir kembali mempertemukan mereka dalam ikatan bisnis. Sekar yang kini menjadi model terkenal dan di kenal dengan nama 'Skye' akan menjadi wajah utama untuk ATEEA group. Sebuah perusahaan fashion ternama yang ternyata dipimpin oleh Alex Mahendra prakasa, sang mantan calon suaminya.

Akankah bisnis ini batal seperti perjodohan mereka? simak disini ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ba 29 #KENDALI DI TENGAH KEKACAUAN

​Hotel Suite Mewah, Malam Peluncuran

​Setelah memastikan Sekar dipindahkan dengan aman ke suite hotel mewah dan berada di bawah pengawasan perawat yang ditunjuk Dandi, Alex segera kembali ke ballroom untuk membereskan kekacauan. Ia harus memadamkan api sebelum media atau Miranda menggunakannya.

​Alex, dengan wajah yang kembali ke mode CEO yang dingin dan tenang, berhasil menenangkan para tamu dan media. Ia mengumumkan bahwa "model utama mengalami kelelahan mendadak" dan sudah mendapatkan perawatan. Ia memastikan tidak ada satu pun foto Sekar yang pingsan yang bocor ke publik. Keputusan ini didasari dua hal: nama baik ATEEA yang baru diluncurkan, dan yang lebih penting, keputusan Sekar yang tidak ingin siapapun mengetahui hal ini.

​Alex menghormati privasi Sekar. Ia tahu Sekar akan marah jika kelemahannya diekspos, dan setelah pengakuan emosionalnya, Alex tidak mau lagi menyakiti wanita itu.

​Setelah ballroom kosong, Alex, bersama Dandi, langsung menuju area belakang panggung. Alex memanggil seluruh tim yang bertanggung jawab atas penampilan Sekar. Tim Wardrobe, Stylist, dan Prop Master.

​Wajah Alex Mahendra tidak lagi menunjukkan kepanikan; ia memancarkan kemarahan yang tenang, jauh lebih menakutkan daripada teriakan.

​"Aku tidak ingin tahu siapa yang melakukannya," kata Alex, suaranya rendah dan penuh ancaman, saat ia menatap sepatu yang masih tergeletak di lantai dengan pecahan kaca di dalamnya. "Aku ingin tahu, bagaimana ini bisa terjadi."

​Tim Wardrobe dan Stylist saling pandang, pucat pasi.

​"Tuan Alex, kami sudah memeriksa semua properti. Kami bersumpah, kami memeriksa sepatu itu sebelum Nona Skye memakainya," ujar Kepala Wardrobe, tergagap.

​"JANGAN BOHONG!" Alex membanting tangannya ke meja terdekat. Suara benturan itu membuat semua orang tersentak.

​"Sepatu itu hanya ada di area fitting dan stage. Hanya ada lima orang di sini yang memiliki akses penuh!" raung Alex. "Model utama, aset ATEEA, terluka parah di telapak kakinya, dan kalian bilang kalian sudah memeriksa semuanya?"

​Alex mendekati Kepala Prop Master. "Apakah ada kamera pengawas di sekitar area fitting?"

​"Ada, Tuan Alex, tapi fokusnya di pintu masuk. Kami tidak memasang kamera di dalam area fitting karena masalah privasi model," jawab Prop Master gemetar.

​"Dandi," perintah Alex. "Cek rekaman kamera di pintu masuk fitting dari pukul 18:00 sampai 19:30. Aku ingin tahu siapa saja yang keluar masuk area itu."

​"Siap, Mas," jawab Dandi.

​Alex berbalik menghadap timnya lagi. Matanya menyala dingin.

​"Mulai sekarang, aku tidak mau ada yang bicara tentang insiden ini. Tidak ada yang bocor ke media. Jika aku dengar ada satu rumor pun, atau jika Skye merasa tertekan, kalian semua akan berhadapan langsung denganku dan gugatan hukum dari ATEEA," ancam Alex.

​"Dan dengarkan baik-baik," lanjut Alex, suaranya tajam. "Jika kalian tidak menemukan pelakunya dalam 24 jam, aku akan memecat seluruh tim ini dan mengajukan gugatan kelalaian yang serius. Kalian sudah tahu betapa berharganya Skye bagi ATEEA. Siapa pun yang mencoba menyakitinya, juga menyerang perusahaan ini."

​Setelah melampiaskan amarahnya, Alex kembali menenangkan diri. Ia tahu kemarahannya tidak akan membantu Sekar sekarang. Ia harus fokus pada perawatan dan pemulihan Sekar.

​"Dandi, lupakan rekaman itu sejenak. Aku akan kembali ke suite. Hubungi kantor pusat Mahendra Group. Aku ingin Tim Keamanan Khusus Mahendra Group mengurus insiden ini, bukan tim hotel. Hanya orang-orangku yang boleh tahu," perintah Alex.

​Alex menatap sepatu berdarah di lantai, hatinya dipenuhi tekad yang dingin. Ia tahu musuhnya sekarang bukan hanya Miranda, tetapi siapa pun yang berani menyentuh Sekar. Ia akan melindungi Sekar dengan semua kekuatan yang ia miliki, bahkan jika itu berarti mengorbankan bisnisnya.

​Hotel Suite Mewah, Kamar Sekar

​Alex kembali ke suite mewah yang sudah disiapkan untuk Sekar. Ia menarik napas dalam-dalam, mengendalikan kemarahan dan kepanikan yang baru saja ia rasakan. Ia harus kembali ke mode 'Alex Mahendra yang dingin dan logis'.

​Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan membiarkan perasaan menguasai. Ia harus berhati-hati agar tidak termakan omongan sendiri yang dari awal hanya ingin membalas dendam atas sakit hatinya dan membuktikan dominasinya.

​Alex membuka pintu kamar, yang dijaga oleh Dandi di luar. Di dalam, perawat sedang merapikan alat-alat. Sekar sudah bangun dan bersandar di bantal, wajahnya masih pucat, tetapi matanya sudah terbuka dan memandang ke luar jendela.

​Melihat Sekar sadar, Alex langsung mengubah lagi sikapnya. Ia memasang topeng profesional yang dingin dan menjaga jarak.

​"Bagaimana kondisinya?" tanya Alex datar pada perawat, mengabaikan Sekar seolah Sekar tidak ada di sana.

​"Luka sudah dijahit dan dibalut, Tuan. Nona Skye hanya butuh istirahat total. Saya sudah berikan penenang ringan," jawab perawat.

​Setelah perawat pergi, menyisakan Alex, Dandi, dan Mila, keheningan mencekam menyelimuti ruangan. Alex berdiri di dekat kaki tempat tidur, tangannya terlipat di dada.

​"Peluncuran sukses. Tidak ada yang bocor ke media. Kau akan beristirahat di sini sampai lukamu sembuh total," kata Alex, nadanya seperti memberi instruksi pada bawahannya.

​Sekar memejamkan mata sejenak, menerima tone dingin Alex yang kembali. Ia menduga Alex telah menyesali luapan emosinya tadi malam.

​Namun, alih-alih merespons dengan ketus atau sinis seperti biasanya, Sekar memilih pendekatan yang tak terduga. Ia mengangkat matanya, menatap Alex dengan tatapan yang tulus, dan bukan tatapan Ice Maiden.

​"Alex," panggil Sekar pelan, menggunakan nama depannya, bukan gelar formal.

​Alex tersentak.

​"Aku... aku ingin mengucapkan terima kasih," ujar Sekar. "Mila menceritakan bagaimana kamu bertindak. Kamu sigap menolongku, memastikan aku aman, dan bahkan... merobek baju mahalmu sendiri untuk menekan lukaku."

​Permintaan maaf dan ucapan terima kasih tulus dari Sekar ini seperti bom diam-diam. Alex yang siap menghadapi tantangan, penolakan, atau sinisme, kini dihadapkan pada kelembutan dan rasa syukur.

​Monolog Batin Alex: Dia berterima kasih? Dia tidak mencaciku karena melanggar privasinya? Kenapa dia tidak berteriak?

​Kekokohan Alex runtuh. Ia merasa canggung dan bingung. Tujuannya adalah membuat Sekar menderita dan tunduk, bukan membuat Sekar berterima kasih.

​Sekar melanjutkan, nadanya menunjukkan penyesalan yang mendalam. "Aku juga minta maaf. Aku tahu betapa pentingnya Ascension bagi ATEEA. Acara itu menjadi sedikit bermasalah karena diriku. Seharusnya aku lebih hati-hati."

​Alex tidak tahan lagi. Ia tidak bisa mempertahankan topengnya saat Sekar bersikap lembut. Tembok balas dendamnya hancur. Ia berjalan menuju jendela untuk memunggungi Sekar, mencoba menyembunyikan kebingungannya.

​"Tidak ada yang perlu kau sesali," desis Alex, suaranya sedikit parau. "Kau tampil dengan sempurna. Kau adalah bintangnya. Justru kami yang seharusnya minta maaf. Kami akan mencari tahu siapa yang melakukan ini."

​Sekar menyadari perubahan ekspresi Alex yang cepat. Sekar tahu, pria ini rapuh di bawah lapisan keangkuhan.

​"Terlepas dari apa pun yang terjadi di masa lalu, Alex," kata Sekar, suaranya semakin rendah. "Terima kasih telah menyelamatkanku malam ini."

​Alex hanya bisa mengangguk kaku, tetap memunggungi Sekar. Ia tahu ia telah kalah, sepenuhnya. Permainan balas dendam itu tidak lagi berarti, kini yang tersisa hanyalah kepedulian yang rumit dan mendalam.

​​

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!