Rel kereta api di bagian Utara kampung pandan Arum menjadi hangat di perbincangkan belakangan ini, sebab beberapa orang pernah melihat akan keberadaan seorang wanita memakai gaun berwarna merah.
Bila sudah ada yang mengatakan melihat wanita itu maka dapat dipastikan esoknya akan ada yang meninggal dunia, menurut kabar yang beredar wanita itu adalah korban pembunuhan dari suami sendiri dan wanita itu dalam keadaan hamil.
Siapa kah wanita bergaun merah itu?
Lalu siapakah suaminya?
ikuti terus kisah ini bersama dengan Novita Jungkook, kisah ini tidak ada menjiplak karya mana pun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Debat bersama Suketi
Genderuwo hitam sudah di masukkan dalam lembah kematian ketika dia harus bertemu dulu dengan Suketi sebelum nanti akhirnya akan dimasukkan dalam sungai wadah yang sangat panas itu, untuk sekarang masih membutuhkan jawaban beberapa pertanyaan nanti sehingga dia dimasukkan dalam lembah kematian dulu dan bila sudah tidak berguna maka akan segera masuk dalam sungai wadal.
Arya masih membutuhkan beberapa jawaban tentang rel kereta api yang angker itu sehingga dia memutuskan untuk menyatukan dua setan yang sudah lama menjadi karatan tersebut, walau pun ganti resikonya akan sangat banyak bertentangan karena mereka pasti adu argumen tentang rel kereta api yang sudah lama menjadi tempat tinggal bagi mereka berdua.
Di lihat juga dari sifat Suketi yang sangat keras sehingga dia tidak mungkin mau mengalah begitu saja bila genderuwo ini memutuskan untuk berbicara, Rekso juga sangat keras kepala sehingga pasti nanti muncul pertengkaran diantara mereka berdua sehingga Arya atau yang lain akan kelabakan untuk memisahkan mereka.
Kadang Arya juga kesal ketika sudah di beritahu oleh yang lain bahwa kuntilanak merah itu malah mendatangi rumah Arka dan juga rumah Seruni, Arini mengatakan bahwa kuntilanak merah memang mendatangi mereka semua untuk membuat masalah dan untung saja Arini tepat waktu ketika dia akan menyakiti serunya yang tengah hamil.
Jadi memang semua yang sudah datang di rel kereta api itu akan di hantui oleh kuntilanak merah, Saiyara mengusulkan agar nanti malam mereka mendatangi rumah Digo atau Rizki agar mereka bisa menemukan kuntilanak merah karena mungkin saja iblis itu akan mendatangi mereka berdua untuk di beri pelajaran karena sudah berani mengusik rel kereta api.
Maka yang lain juga setuju atas usul yang telah di katakan oleh Saiyara, mungkin saja memang kuntilanak merah akan bergantian mendatangi siapa saja yang sudah mengusik rel kereta api itu sebagai pelajaran karena mereka sudah berlaku kurang ajar dan bergaya mencari keberadaan dia di sana.
"Kau kenal dengan Rekso?" Arya bertanya pada Suketi yang bergaya seperti orang tua dan tidak mau tunduk pada mereka.
"Kenal." Suketi menjawab tanpa menoleh.
"Kenal sudah mati atau saat hidup dulu?" tanya Arya lagi masih berusaha untuk sabar.
"Dari hidup dan kemudian menjadi hantu gentayangan begini, yang ku sesali kenapa sejak dulu sampai sekarang aku terus bersama dengan bajingan ini." Suketi berkata dengan emosi yang sangat besar.
"Eh apa dia adalah salah satu manusia yang memperkosa dirimu?" Nana bertanya pada Suketi.
"Sudah tau kenapa masih kau tanya lagi, kenapa pula kau bawa dia ke hadapanku seperti sekarang sehingga membuat aku bertambah muak!" Suketi sangat marah.
Ternyata Rekso adalah salah satu manusia yang sudah memperkosa Suketi ketika di zaman masih hidup dulu, jadi sampai sekarang dendam itu masih terbawa di dalam hati gadis ini sehingga dia tetap tidak mau melihat bagaimana wajah arwah yang sudah babak belur di buat oleh Arya tadi di sana.
Pantas saja sikap Suketi sangat ketus ketika sudah melihat bentuk dari Rekso, ternyata dia masih menyimpan sakit hati yang sangat mendalam akibat dulu Rekso adalah salah satu manusia yang sudah memperkosa dia dan kemudian Suketi memutuskan untuk gantung diri karena tidak kuat menerima penghinaan mereka pada tubuh cantik nya itu.
"Pantas saja dia tidak mau karena ternyata b******* ini adalah salah satu yang sudah membunuh dia." Maharani main mata.
"Aku tidak pernah membunuh Suketi!" Rekso tidak mau di tuduh seperti itu.
Crasssssh.
"Aaaaaaaghhhk!"
Rekso berteriak keras ketika Maharani merobek mulut dia dengan sayap besi, Maharani begitu kesal karena manusia ini masih saja terus mengelak bahwa bukan dia yang telah membunuh Suketi. mungkin saja memang bukan dia yang secara langsung membunuh Suketi, tapi tindakan dia yang sangat kejam itu malah membuat Suketi akhirnya memilih untuk meninggal dunia saja dengan cara gantung diri akibat tidak sanggup terus melayani nafsu birahi.
"Bila kau terus saja mengelak dan mengatakan bahwa ini bukan salah mu maka terima saja siksaan yang akan ku berikan!" Maharani tidak main-main bila sudah berhubungan dengan pemerkosaan.
"Ampun, Ampuni aku!" Rekso tidak kuat menahan rasa sakit pada mulut yang robek.
"Enak sekali mulut mu itu mengatakan ampun, aku dulu juga berkata hal yang sama namun tidak pernah kalian hiraukan!" Suketi menatap dengan penuh kebencian.
"Nah jadi sekarang begini, apakah kalian ada yang mengetahui soal kuntilanak merah?!" Arya tidak sabar pula mendengar perdebatan mereka.
"Sebaiknya kau tidak usah ikut campur soal urusan dia!" Suketi malah memberikan peringatan pada Arya.
"Kenapa adik ku tidak boleh ikut campur dalam urusan kuntilanak merah itu?!" Purnama datang dan langsung meletakkan tangan di pundak sang adik.
Arya sesaat menoleh menatap wajah sang kakak yang selama ini sudah terasa begitu jauh dari hidup dia, setelah sekarang kembali dekat ada rasa bahagia di dalam hati namun dia juga berusaha menekan rasa bahagia itu karena takut nanti Purnama akan menjauhi lagi karena sibuk mengurus Nolan.
"Ternyata memang aku sudah sejauh ini dari dia." Purnama membatin di dalam hati.
"Katakan sekarang di mana keberadaan kuntilanak merah yang selama ini banyak memakan korban itu!" Arya mengulang kembali pertanyaan nya.
"Aku tidak tau pasti, tapi yang jelas sepanjang rel kereta api itu memang wilayah dia!" Rekso yang menjawab karena dia berharap ada pengampunan.
"Tutup mulut mu itu!" Suketi membentak marah karena Rekso berani berbicara.
"Kenapa kelihatannya kau begitu membela kuntilanak merah itu?" Maharani jadi penasaran.
"Karena dia juga mengalami kematian yang tragis!" jawab Suketi lantang.
Kalau soal kematian yang tragis itu sudah pasti karena terlihat Dia memiliki dendam yang sangat besar terhadap semua orang yang ada di dunia ini, namun masih belum di ketahui secara pasti karena banyak simpang siur yang mengatakan bahwa ia di bunuh oleh sang suami ketika tengah hamil.
"Aku akan terus berpihak pada kuntilanak merah!" Suketi sudah memberikan pilihan dalam hidup.
"Karena kau merasa senasib dengan kuntilanak merah itu?" Maharani bertanya dengan suara pelan.
"Ya, para pria jalang dan jahanam harus menerima balasan yang setimpal atas semua perbuatan mereka!" Suketi berkata dengan suara yang sangat tinggi untuk melampiaskan emosi.
"Ah payah kalau satu lulusan." keluh Arya pula.
Suketi menatapnya penuh kemarahan karena Arya malah seolah meremehkan nasib dia yang menjadi kuntilanak ini, padahal kalau Suketi mau jujur maka Arya pasti bisa menolong dia agar menjadi kuntilanak baik dan tidak gentayangan seperti itu di gerbong yang sangat seram dan juga angker.
Selamat pagi besti, othor kesiangan bangun nya.
bacanya abis pulang kerja di saat stress karena pekerjaan yang menumpuk dan semua minta selesai sedangkan tangaku cuma 2...
selamat malma ka... lanjut besok ya buat semangat aku mengawali hari...
Nilam bnar klu tu setan makan menggunakan perut nya
kyak monster seram nya
hpne mlayu dewe🥴
dan akhir'y di buat metong juga manusia yang sok berani dan sok kuat, mana kang ngeyel pula🤣🤣🤣emang bagus kalo metong biar g bikin orang waras stres dengan kelakuan'y