Apa jadinya jika seorang Ustadzah harus menikah dengan seorang mafia yang terkenal kejam dan juga selalu bermain perempuan.
Apakah keduanya akan menerima pernikahan tersebut atau malah menolaknya ?
Antara Cinta dan ego
Antara dunia dan akhirat
Antara Hati dan Akal
dan
Antara Fara dan Althezza
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ustadzah 18
Tiga bulan berlalu,hubungan antara Altheza dan Fara masih sama.Tak ada perkembangan sedikitpun.Namun Fara sebagai wanita yang faham akan agama terus berusaha menjadi seorang istri yang bail walau terkadang effortnya selalu tak di hargai Altheza.
Fara sadar jika sejak awal suaminya sudah memperingatinya untuk tidak berharap lebih jauh.Namun Fara juga yakin jika segala sesuatunya atas kehendak Sang Pencipta.Jadi Fara lebih memilih merayu Tuhannya agar suaminya bisa sedikit melunak.
Fara baru saja selesai memasak untuk sarapan,suaminya masih belum juga keluar dari kamar padahal jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi.
Fara memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Altheza,hingga tepat di depan pintu kamar Althez ia langsung mengetuk pintu namun hingga ketukan ke tiga belum ada respon dari pemilik kamar.
Fara kemudian memanggi sang suami,baru setelah beberapa menit suaminya membuka pintu.Altheza membuka pintu dengan wajah bantalnya.
"Ada apa?" Tanya nya datar.
"Sudah jam tujuh,apa mas tidak pergi ke kantor?"
"Apa urusannya dengan mu?" Tanya nya dengan dingin.
Fara beristighfar,menghadapi Altheza memang harus extra sabar.Dingin dan datar memang sudah biasa,bahkan kalimat-kalimat sarkas pernah beberapa kali keluar dari mulutnya namun Fara masih bersikap sabar.
"Maafkan Fara mas,Fara hanya takut mas kesiangan"
"Tidak usah memperdulikanku,ingat batasanmu Fara!"
Lagi-lagi kalimat itu keluar dari mulut Altheza.Bahkan Fara sampai lupa itu kalimat ke berapa yang Altheza ucapkan untuknya.
"Aku tau mas,aku juga faham.Tapi apa salah jika Fara hanya ingin mengingatkan mas dan juga berusaha melayani suami Fara sendiri?"
"Tapi saya tidak butuh itu!"
Fara menghela nafasnya,ia tidak ingin ribut dengan suaminya.Dan seperti biasa ia harus kembali mengalah.
"Sarapan sudah Fara siapkan,hari ini Fara izin ada kajian di dua tempat dan mungkin pulangnya sedikit malam"
"Hm" Hanya itu lah jawaban Altheza,namun Fara mencoba kembali sabar.Ia meraih tangan sang suami dan menciumnya.
Seberapa kecewa dirinya pada Althez,namun Fara tak pernah melewatkan nya.Itu merupakan salah satu tanda baktinya kepada sang suami.
"Fara izin masuk kamar dulu mas,dan mungkin akan langsung berangkat.Maaf tidak bisa menemani mas sarapan"
Althez diam namun dari nada suara sang istri ia bisa tau jika istrinya memendam kekecewaan padanya.
Setelah kepergian Fara,Althez langsung meraba dadanya.Ada perasaan aneh dalam hatinya saat mendengar nada bicara Fara yang menyiratkan sebuah kekecewaan.
Althez menutup kembali pintu kamarnya,ia meraih hp nya dan langsung menghubungi seseorang.
"Tambah lagi pengawalan untuk istri saya dan ingat beri jarak jangan sampai istri saya curiga"
"Baik Tua,siap laksanakan"
"Dan segera laporkan setiap kegiatan istri saya" Perintahnya dengan tegas seolah Althez ingin semuanya jelas dan tidak tertinggal sedikitpun.
Setelah itu Althez duduk di sofa, ia menuangkan minuman dari dalam botol sisa dirinya semalam.Minuman yang selalu ia minum jika dirinya sedang tidak baik-baik saja.
"Kenapa aku merasa sedih saat melihat dia kecewa padaku?"
Althez menghela nafasnya lelah "Bahkan dada ini merasakan hal yang aneh setiap menatap matanya dari dekat"
Althez buru-buru mengenyahkan fikiran-fikiran anehnya.Ia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Ia harus ke kantor untuk bekerja dan sedikit melupakan bayangan wajah dan suara sang istri yang kecewa kepadanya.
Fara tiba di tempat kajian pertama,sebuah mesjid besar di pinggir kota.Acara cukup meriah membuat Fara bisa sedikit melupakan masalah rumah tangganya.
Dan di tempat kedua,mesjid yang besarnya hampir sama namun berada di tengah-tengah ibu kota.Kali ini acara di buat khusus untuk para pegawai pemerintahan.
Jika di acara pertama tadi Fara hanya di temani Fatimah,di acara kedua ini ada Fadlan juga yang ikut menemani.
Fara memulai acaranya,beberapa pasang mata menatap kagum pada wanita cerdas di depannya itu.Walaupun penampilan syar'i lengkap dengan cadar,namun Fara sama sekali tidak merasa terganggu.
Fara tampil begitu menawan dengan gamis milo yang terlihat sederhana namun begitu terlihat berkelas.
Sorot kamera Live Streaming memusatkan lensanya pada wanita yang statusnya sudah menjadi seorang istri.
Dan tentu saja di seberang sana,seorang laki-laki sudah bersiap dengan layar macbook di depannya.Duduk tenang sorot mata tajam namun penuh kehangatan,menatap wajah wanita yang sejak tadi menjadi pusat retina matanya.
Kalimat-kalimat lembut selalu menjadi ciri khas dari Fara dan Altheza mulai terbiasa dan tanpa sadar ia mulai candu dengan suara Fara saat mengisi kajian.
Fara terus berbicara dan sesekali terdengar terkekeh dan bahkan tertawa kecil.
"Jika saat ini rumah tanggamu sedang diuji, jangan keluhkan kamu menyesal hidup bersama dengan dia yang telah kamu pilih, meski benar kesalahan datang darinya.Namun tetaplah berusaha bertahan.Apapun masalahmu, cukup kamu tahu bahwa memang tak ada rumah tangga yang sempurna.Semuanya memiliki ujian masing-masing.
Jika suami pilihanmu adalah lelaki yang bertakwa kepada Allah, dampingi dia dalam suka dan duka. Jadilah penopang baginya. Terima kekurangannya, syukuri kelebihannya.Bersabarlah, dan kuatkan kesabaranmu. Jangan terlalu meratapi keadaan yang menurutmu itu masalah besar. Hadapi dengan lapang dada dan mintalah pertolongan kepada Allah.Jangan bilang, kenapa aku terus yang harus begini dan begitu? Nasehat untuk suami di sebelah mana?.Bahkan saat suamimu mulai tidak memperdulikan dan menganggapmu,tetaplah bersabar.Rayu Tuhan agar hati suami kita bisa terketut karena apa? Karena hanya Allah SWT lah yang bisa menjadi penolong umatnya"
Althez diam mematung mendengar kalimat yang keluar dari mulut Fara.Apakah ia sengaja membahas tentang masalah suami istri untuk menyindirnya atau memang Fara tidak sengaja dan tidak sadar atau bagaimana.
Atlhez merasakan hal yang aneh.Hatinya bergetar saat mendengar kalimat-kalimat Fara,Altheza merasa kalimat-kalimat itu memang gambaran hati Fara sesungguhnya.
Althez memandangi wajah Fara,ia bingung dengan sikapnya yang sekarang.Dulu ia menjadi pria paling cuek dan tidak ingin banyak berurusan dengan seorang wanita.Namun ia bingung yang selalu ingin melihat dan mendengar suara Fara.
Apakah diringa sudah jatuh hati Fara??
...🌸🌸🌸...
Assalamualaikum wr wb.
Mohon maaf ya readers ku baru up.Di RL othor sedang sibuk sekali.
Apakah ada yang tau berita tentang kejadian keracunan MBG di sekolah?.
Qodarullah anak othor jadi salah satu korbannya dan harus di larikan ke rumah sakit.Tiga hari harus di rawat dan othor sibuk mengurusnya.
Mohon do'anya ya,semoga semua cepat berlalu dan kembali baik.Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan keselamatan untuk kita semua.🍃
Aamiin...🍀