Setelah Aku Tahu Suamiku Selingkuh

Andre merangkul istrinya yang tidur membelakanginya.

"Sayang, maafkan aku ya. Aku tidak akan ingkar janji lagi. Beri aku satu kesempatan lagi. Aku janji, besok aku akan menjemput Violet dan menghabiskan waktu dengan kalian berdua" ucap Andre sambil memeluk istrinya yang berpura-pura tidur.

Rosa bisa mendengar semua itu. Tapi dia sengaja, berpura-pura tidur. Dia sungguh tidak ingin bicara dengan suaminya. Dia masih terpengaruh dengan video yang dikirimkan oleh Sandra padanya.

Tangan yang merangkulnya itu, adalah tangan yang sama. Yang Andre gunakan untuk meremass dan memeluk tubuh Sandra.

Pagi harinya, Rosa terbangun lebih dulu. Dia menyiapkan pakaian kerja untuk suaminya. Lalu sarapan untuk suaminya. Dan semua seperti biasanya.

Rosa juga memasangkan dasi untuk suaminya seperti biasanya.

"Aku sangat mencintaimu" ucap Andre saat Rosa merapikan dasinya.

Rosa mengusap dasi di dada Andre itu.

'Penipu, jika kamu mencintaiku. Kamu tidak akan mengkhianatiku mas' batin Rosa.

Rosa tersenyum, untuk tersenyum seperti itu sungguh tidak mudah.

"Sudah rapi mas, aku lihat Violet dulu ya!"

Andre menahan Rosa, dengan cepat memeluk pinggang istrinya itu dari belakang. Andre mencium leher dan bagian belakang telinga Rosa. Jika hal seperti itu dulu memang Rosa tersenyum. Sekarang justru rasanya, itu membuat Rosa menjadi sangat marah.

"Mas, sudah siang. Aku lihat Violet dulu ya!" kata Rosa yang segera melepaskan tangan Andre darinya.

Andre terdiam, dia mulai merasa istrinya berubah. Dulu, meskipun sedang datang bulan, Rosa akan tetap mau bercumbu dengannya. Berciuman sampai Andre merasa puas. Sekarang, di peluk sebentar saja, Rosa seperti menghindar.

Tapi kemudian Andre menggelengkan kepalanya perlahan.

"Apa yang aku pikirkan? istriku sangat mencintaiku. Dia mungkin masih marah karena aku ingkar janji kemarin. Aku akan menebusnya hari ini" gumamnya.

Dan ya, hari ini Andre menepati janjinya. Dia bahkan datang ke sekolah Violet sebelum waktunya. Steven yang tiba disana pun hanya bisa melihat dari dalam mobilnya di kejauhan. Dia tidak langsung pergi, karena dia menunggu Violet benar-benar keluar. Dia tidak mau sampai, jika tiba-tiba Andre ada urusan, Violet malah tidak ada yang menemaninya menunggu Rosa.

Sementara itu, tak lama kemudian Rosa dan Nesia juga tiba disana. Nesia bahkan langsung pergi. Dia enggan sekali bertemu dengan Andre.

"Sayang" kata Andre yang langsung meraih tubuh istrinya ke pelukannya.

Rosa tidak menolak. Tapi tidak juga membalas pelukan Andre itu. Dari dalam mobil, Steven yang melihat itu mengepalkan tangannya.

"Tuan, apa kita harus pergi sekarang?" tanya supir Steven.

"Iya, kita pergi" jawab Steven yang sudah melihat Rosa. Maka dia yakin, Violet akan aman.

"Hari ini kita pergi ke taman bermain, aku akan menemani kalian seharian. Aku akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan kalian" kata Andre yang terus saja memeluk istrinya, dan tak ingin berada jauh dari istrinya.

Rosa hanya mengangguk dan tersenyum. Dia juga ingin memberikan lebih banyak waktu untuk Andre bersama dengan Violet. Meski dia tahu dari Nesia. Kalau suaminya bisa punya banyak waktu seperti itu, karena Sandra sedang ada di luar kota. Jika tidak, mungkin saja Andre akan ingat janji lagi.

Beberapa hari berlalu seperti itu, sangat harmonis. Hingga 3 hari sebelum kepergian Rosa dari rumah itu. Dan hari ini memang Andre sengaja mengajak Rosa makan malam romantis di sebah villa. Lengkap dengan banyak bunga mawar sebagai hiasan. Dan candle light dinner yang begitu romantis.

"Sayang, aku suapi!" kata Andre pada Rosa.

Rosa tersenyum dan membuka mulutnya. Hingga ponsel Rosa berbunyi. Sebuah pesan, disana terlihat Andre mengirimkan uang sejumlah 10 milyar pada Sandra.Dengan tambahan pesan dari Sandra,

'Lihat! dia sangat sayang padaku. Aku bukan bekerja di luar kota ini. Aku sedang liburan, apakah dia pernah memberikan uang saku sebesar ini untuk liburanmu? aku rasa tidak! Rosa... suamimu sudah jadi milikku'

Rosa menggenggam kuat ponselnya. Bukan Andre tidak pernah memberikannya uang saku sebanyak itu. Tapi Rosa yang lebih ingin berhemat. Dia memikirkan masa depan putrinya, dan jaminan hari tua kedua mertuanya.

Malah suaminya memberikan uang sebanyak itu pada wanita simpanannya. Rosa merasa sangat emosi.

'Tahan Rosa, tahan. Tinggal 3 hari lagi. Bertahanlah Rosa!' batinnya mencoba menguatkan dirinya sendiri.

"Sayang, pesan dari siapa?" tanya Andre.

Rosa berusaha mengukir senyum kembali di wajahnya. Meski benar-benar sulit dia berusaha melakukan ini.

"Nesia mas"

"Bisa matikan saja ponselmu. Aku juga sudah matikan ponselku. Aku ingin malam ini hanya kita..."

Rosa mengerti apa yang di inginkan suaminya. Dia juga tidak bisa beralasan dia datang bulan lagi. Maka Rosa hanya bisa berpura-pura sakit.

Rosa memegang perutnya.

"Aduh, mas. Perutku sakit!"

Rosa menghubungi Nesia, dengan cepat.

"Halo Nes, aku ada di villa pribadi mas Andre di South Resort. Tolong kirimkan aku dokter, perutku sakit sekali!"

Andre terdiam sejenak. Dia baru mau telepon dokter pribadi keluarga mereka. Tapi melihat Rosa yang meringis kesakitan. Andre pun segera menyimpan ponselnya lagi. Dan segera membantu Rosa.

"Sayang, aku akan ambilkan air hangat" kata Andre yang terlihat panik dan segera berlari ke arah dapur, setelah membantu Rosa berbaring di tempat tidur.

Rosa melihat ke arah suaminya pergi.

'Maaf mas, aku berbohong padamu. Tapi, kamu yang lebih dulu berbohong padaku' batin Rosa.

***

Bersambung...