NovelToon NovelToon
SUARA

SUARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu
Popularitas:40k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Mama kemana, ti? Kok ndak pulang - pulang?"
-----------

"Nek nanti ada yang ajak kamu pergi, meskipun itu mamak mu, jangan ikut yo, Nduk!"
-----------

"Nggak usah urusin hidup gue! lu urus aja hidup lu sendiri yang rusak!"
-------------
"LEA! JANGAN DENGER DIA!!"
-------------
"GUE CUMA MAU HIDUP! GUE PENGEN HIDUP NORMAL!! HIKS!! HIKS!!"
-------------
"Kamu.. Siapa??"
----
Sejak kematian ibunya, Thalea atau yang lebih akrab di sapa dengan panggilan Lea tiba - tiba menjadi anak yang pendiam. Keluarga nya mengira Lea terus terpuruk berlarut larut sebab kematian ibunya, tapi ternyata ada hal lain yang Lea pendam sendiri tanpa dia beri tahu pada siapapun..

Rahasia yang tidak semua orang bisa tahu, dan tidak semua orang bisa lihat dan dengar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 18. Di tekan keadaan.

Setelah dari makam, uti Lea menggigil parah. Lea sampai tidak mau berangkat mengaji karena uti nya sakit. Sekarang utinya Lea sedang tidur sambil menggunakan banyak kain sebagai selimut, Lea hanya bisa duduk sedih di ruang tamu.

Tiba - tiba lek Bowo nya duduk di seberang Lea, mereka seperti sedang dalam ruang investigasi yang menginterogasi tersangka. Lea tidak bisa berkata apapun hanya bisa diam menunduk, dan karena dia merasa lek Bowo terus menatap nya, Lea beringsut turun dari kursi dan hendak pergi tapi..

"Duduk, arep (mau) kemana koe?" Ujar lek Bowo.

"Mau tidur sama uti, lek." Sahut Lea.

"Mrene (sini) aku tak ngomong mbe (sama) koe." Ujar lek Bowo.

Akhir nya Lea kembali naik ke kursi, tapi dia masih menunduk saja tidak berani menatap lek Bowo nya.

"Aku ngerti koe anak mbak yu ku, tapi koe bukan cuma jadi tanggung jawabku sama uti, Lea." Ujar lek Bowo membuka percakapan.

Lea tidak mengerti kemana arah pembicaraan lek Bowo, dia hanya diam mendengarkan sambil tangan nya memainkan ujung kaos nya.

"Koe liat ndak uti sudah sakit - sakitan?" Tanya lek Bowo dan Lea mengangguk.

"Iku demi makani (ngasih makan) koe, Lea. Uti kuli di sawah tiap hari, iku buat makanmu, jajanmu, dan lain nya. Koe ndak kasihan tah sama uti?" Tanya lek Bowo, Lea meneteskan air matanya.

"Kasian.." Sahut Lea, menahan tangis.

"Kamu ndak sayang tah, sama utimu?" Tanya lek Bowo lagi.

"Sayang.. Lea sayang uti, lek." Ujar Lea.

"Nek kamu sayang, seharus nya kamu ndak bikin utimu capek. Uti sudah kecapekan makanya dia sakit, nek sudah sakit.. kamu bisa makan? Ndak toh?" Ujar lek Bowo.

Lea hanya bisa menangis, dia tidak mengerti apa yang harus di lakukan agar utinya tidak capek. Dia juga tidak mau utinya sakit karena kelelahan bekerja.

"Lea." Panggil lek Bowo.

"Dalem.." Sahut Lea, dia mendongak menatap lek Bowo.

"Nek koe sayang uti, koe ikut ke rumah mak tua mu. Ikut mereka supaya mereka yang kasih kamu makan, kasih kamu jajan. Kalo kamu sama mereka, uti jadi ndak capek - capek kuli tiap hari." Ujar lek Bowo, air mata Lea makin deras.

"Lea ndak mau.. Hiks.. Hiks.." Lea menangis menahan suaranya.

"Lea mau sama uti di sini, lek. Lea ndak bakal minta jajan lagi, lea bantu uti saja.." Ujar Lea.

Bowo melihat Lea menangis ada rasa tidak tega sebenar nya, tapi memang ekonomi nya sedang benar - benar anjlok. Untuk makan sehari saja mereka harus mencari dulu, sedangkan Lea masih butuh sekolah nantinya.

"Koe bilang mau sekolah, kan?" Ujar lek Bowo, dan Lea mengangguk.

"Yang bisa nyekolahin kamu, cuma bapakmu. Uti sama lek bowo ndak bisa nyekolahin kamu." Ujar lek Bowo, makin hancur saja hati Lea.

Dia hanya bisa menunduk memikirkan apa yang harus di lakukan nya, Lea tidak mau pisah dari uti nya tapi dia juga ingin sekolah.

"Lek Bowo tunggu keputusanmu besok, nek kamu mau sekolah dan kamu sayang uti, kamu ikut sama mak tuamu.. Besok lek Bowo anter ke sana." Ujar lek Bowo, lalu pergi.

Lea menangis mendengar nya, semendadak itu lek Bowo nya membuat keputusan untuk nya. Lea yang takut hanya bisa menangis.. Dia tidak mau berpisah dari uti nya.. Akhir nya Lea menghapus air matanya, dia tenangkan dirinya lalu masuk ke dalam kamar utinya, dan masuk kedalam pelukan utinya yang menggigil.

"Lea bobo sama uti, ya.." Ujar Lea, utinya yang setengah sadar karena menggigil akhir nya memeluk Lea.

Tapi Lea tidak bisa tidur, dia takut besok akan di bawa ke rumah mak tua nya. Dan entah mengapa untuk pertama kalinya saat dirinya kalut, Lea menyebut ibunya..

"Mama, Lea ikut mama aja.." Gumam nya sambil menghapus air matanya.

Ke esokan harinya..

Lea sudah bangun, dia tidak bisa tidur takut dia akan di gendong dan di bawa pergi oleh lek nya. Dan sekarang dia pura - pura tidur, sembunyi di pelukan utinya.. Berharap lek nya tidak akan menariknya keluar dan membawa pergi ke rumah mak tua nya.

Lea tau lek Bowo ada di sana berdiri menatap nya, tapi dia pura - pura terlelap tidur sambil memeluk utinya.

"Lea!" Panggil lek nya, Lea diam saja.

"Lea, bangun!" Panggil lek Bowo nya lagi.

Lea tidak bergeming, dia pura - pura tidur dan makin menempel pada utinya. Tapi tiba - tiba tubuh nya dia angkat begitu saja, Lea refleks meraih tubuh utinya sampai utinya terkejut bangun..

"Ndak mau lek, ndak mau! Lea ndak mau ke rumah mak tua, lek.. Hiks.. hiks.." Tangis Lea pecah

"Meneng! (Diam)" Bentak lek Bowo.

"Astagfirullah, opo iki.." Ujar utinya yang terkejut.

"Wo! Kamu apain Lea!?" Ujar utinya, meraih Lea.

"Uti tolong.. Hiks.. Hiks.. Lea ndak mau ke rumah mak tua." Ujar Lea menangis sesenggukan.

"Mak, lepas! Aku tak anterin dia ke rumah bapak nya." Ujar Bowo.

"Heh! apa - apa an koe iki, Wo! Iki ponakanmu, Wo!" Ujar utinya Lea, dia masih tarik - tarikan dengan Bowo.

"Utiiii.. Hiks.. Hiks.." Lea hanya bisa menangis.

"Kita hidup sudah susah, mak! Kalo mau dia hidup ya harus ikut bapaknya!" Ujar lek Bowo.

"Ndak! Lea sama mak di sini. Nek koe ndak mau bantu mak masih mampu nguli, Wo!" Ujar utinya Lea.

"Utiii.. Uti.. Hiks.. Hiks.."

"Aku yang ndak rela mak sakit makani (kasih makan) bocah iki siji, mak!" Ujar lek Bowo berjalan pergi.

"Bowo!!"

Tetangganya yang mendengar keributan dan tangisan Lea akhir nya datang, terutama ibu nya Indi yang langsung berlari meraih Lea dari Bowo.

"Wo astagfirullah! Koe ndak punya perasaan opo kepie (gimana)?? Iki loh bocah cilik, Wo.. Ya Allah." Ujar ibunya Indi, lalu mengambil alih Lea dari Bowo.

Lea menangis ketakutan di gendongan ibunya Indi, tubuh nya gemetar, dia meraung - raung sampai tersenggal - senggal sambil memeluk erat - erat ibunya Indi.

"Ndue (punya) ati ora koe iki, Wo!? Lea masih kecil koe kasar ngono, sama bocah cilik, gentar nanti!" Ujar ibunya Indi lagi sambil ikut menahan tangis.

"Ndak usah melu - melu urusan keluargaku, mbak. Sampean ndak akan mengerti, sini Lea nya." Ujar Bowo, ia hendak mengambil Lea tapi tidak bisa..

"Ndak!! Koe jadi manusia ndak ada perasaan nya sama sekali. Lea iki ndak punya ibu, bapak nya yo ndak pernah pulang, koe mustinya sayang sama ponakanmu, Wo!" Ujar ibunya Indi.

"Lah justru aku sayang makane mau tak anterin ke rumah bapak nya, kan ada bapak nya di sana. Di sini aku sama mak ndak ada duit buat kasih dia makan!" Ujar Bowo.

"Bowo!!" Bentak utinya Lea.

Kericuhan itu mengundang makin banyak lagi tetangga mereka datang, bahkan ada bapak - bapak yang menghampiri Bowo dan menenangkan Bowo supaya amarah nya redam..

"Jangan gitu wo, melas iku ponakanmu, anake mbak yu mu, Wo." Ujar salah satu bapak - bapak.

Bowo yang melihat banyak yang datang melihat akhir nya terdiam, dia melihat Lea sekilas sebelum akhir nya pergi dari sana tanpa mengucapkan apapun lagi..

"Cep, nduk." Ujar ibunya Indi.

"Bowo kenapa kok gitu sama ponakan nya, ya Allah gusti." Ujar salah satu tetangga.

"Lea, cep nduk.. Cep.." Ujar tetangga nya, mencoba menenangkan Lea.

Utinya Lea juga menangis, dia sakit hati cucu nya di perlakukan demikian oleh anak nya sendiri. Utinya Lea pikir Bowo bosa melindunginya dan Lea tapi ternyata malah ingin mengusir Lea.

"Sini nduk, sama uti.." Ujar utinya Lea.

Lea turun lalu memeluk utinya erat - erat dengan tubuh gemetar.

"Lea ndak mau ke rumah mak tua, ti.. Le- Lea ndak mauuu.. Hiks.. Hiks.." Ujar Lea, sesenggukan.

"Iyo nduk, iyo.. Cep meneng.." Ujar utinya.

"Pagi - pagi wes gawe onar si Bowo." Ujar ayah Indi.

Semua orang sedih melihat Lea begitu, anak kecil itu seolah tidak di terima kehadiran nya. Orang lain menyayanginya tapi keluarga nya sendiri seperti tidak berharap Lea ada.. Anak sekecil itu mental nya sudah terombang ambing, oleh ke egoisan orang - orang dewasa yang secara tak langsung menghancurkan nya.

"Cep nduk.. Cep.." Ujar utinya.

Setelah nya orang - orang pun pergi, mereka tidak mau Lea makin ketakutan. Hanya ibunya Indi yang menemani utinya Lea dan Lea di rumah itu.. Lea bahkan masih tersenggal - senggal di pelukan utinya.

"Kenapa toh, mak?" Tanya ibunya Indi.

"Ndak tau, aku yo masih turu sama Lea.. Lah kok tiba - tiba Bowo nggeret Lea mau di anter ke bapak nya. Kerasukan setan alas iku si Bowo." Ujar utinya Lea.

"Ya Allah, bocah cilik segini sudah di ombang - ambing mak.. Aku kok jadi terngiang - ngiang sama Rianti. Semalem Rianti dateng ning mimpiku, mak. Minta tolong jagain Lea, tak pikir cuma mimpi ternyata pagi - pagi Lea mau di anter ke rumah bapak nya." Ujar ibunya Indi.

"Astagfirullah.. Rianti musti sedih liat nasib anaknya koyo ngene.." Gumam utinya Le.

"Aku yo pengen sing terbaik buat Lea, tapi yo memang sekarang lagi susah. Ndak opo - opo.. Lea makan ndak makan sama uti yo, nduk.." Ujar utinya Lea.

Lea yang berada di pelukan utinya hanya mengangguk sambil masih tersenggal - senggal setelah menangis.

"Cep nduk, uti sayang Lea."

BERSAMBUNG!

1
Zuhril Witanto
moga aja Lea bisa selamat
Zuhril Witanto
nyeseknya 😭😭😭
Zuhril Witanto
gak usah nangis Kowe rus...
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
bahkan iblis aja msh bsa peduli sma Lea, kok bsa2nya manusia2 itu smpe hati menyia2kan Lea😭😭😭
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
emang iya.. bapaknya emang egois dan nggak punya hati
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
😭😭😭😭😭
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
😭😭😭😭😭ibuk juga nggak bakal ketemu kmu klo nggak pulang Lea😭😭😭
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
halahh dahh telat.. berkali-kali di tampar kenyataan juga nggak pernah ngaruh buat bapak.. Lea tetap di telantarkan😭😭😭😭
Nuari eka
loh loh looh..... reunian sama mbah buyut e mba Dara🤣🤣🤣
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
kan gue blg jg apa itu iblis buyut dara. jangan² guru gede itu Kyai amar atau tmn nya kali ya
☕︎⃝❥kucingbetina⧗⃟ᷢʷ
makin mantep sih
Husein
apakkah iblis ini masih ada hubungannya dg uyutnya dara? ato yg pake kebaya dl itu?
apa mungkin masih ada.dendam.yg blm selesai?
Nida Rania
jdi deg" gan bca'y...g sbr tnggu klnjutan'y....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
gara2 pada gak perduli sama Lea jadi nya seperti itu .. sekarang baru pada nyesel
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Puas kamu Ruslan, puas/Curse/
pergi kamu sana, gak usah sok peduli terhadap Lea. urus sana calon istrimu, jangan pernah pedulikan Lea lagi😭😭
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Hellehhh... sampe situ nangis darah pun, gak merubah keadaan tho? Lea tetap terluka, Rus/Curse/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: udah gak bisa sabar nty, pen getok si Ruslan😆
total 2 replies
Wisell Rahayu
ku ksh kopi kak thooorr biar tmbh semngttt up nyaaa dikt amat yaaa..🤭🤭🤭..nagihh nih ceritanya wlpn kdng air mata ini bercucuran..melliht ank sebaik lea dilantrkn dgn orang² dewasa yg gk punya welas asih😭😭
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
jangan2 sisa2 pengikut mbah buyut ini...cuma ganti kostum jadi merah, kerena merah melambangkan keberanian....
tapi jalan yang di pilih salah hingga mengakibatkan jiwa nya terkurung dan di haruskan mencari pengikut...
Lea, ..ayuk lawan nduk,semangat hidupmu harus kau nyalakan, jangan terjerumus dalam dunia iblis.
ayoo lea pulang nduk ....pulang yaa.
Nureliya Yajid
lanjut thor
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Waduh kenapa jadi adu mulut gitu 😂🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!