NovelToon NovelToon
I'Ll Became A Villain'S Daughter

I'Ll Became A Villain'S Daughter

Status: tamat
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Irma Kirana

Ariana seorang artis papan atas dan multitalenta, terpaksa harus mengakhiri karirnya karena skandal. Ia menghabiskan waktunya di rumah dengan membaca novel, salah satu novel kesukaannya berjudul "Love for Stella" dimana pemeran utamanya adalah Stella yang akan menikah dengan putra mahkota dan berakhir bahagia. Tapi tidak untuk Roselia si pemeran figuran yang mencuri perhatian Ariana, Roselia mendapatkan kebencian dari semua orang karena dia adalah putri seorang penjahat, dia memiliki akhir kematian mengenaskan ditangan putra mahkota.

"Oh tuhan, tolong Roselia! Jika aku jadi Roselia, aku akan menjadi kuat dan bertahan hidup! Aku tidak akan baik pada orang-orang yang menindasku!"

Malam itu Ariana mendapatkan kunjungan dari kekasihnya, mereka berdebat dan tak sengaja dia terjatuh dari balkon dan saat terbangun menjadi sosok Roselia, di dalam novel itu dan di perebutkan oleh empat orang pria tampan didalam novel itu.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Proses perbaikan PUEBI

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Meminta penjelasan

...🍁🍁🍁...

Jika ada laki-laki normal di dunia ini, sepertinya hanya Asteorope saja yang bisa dikatakan paling normal diantara semuanya. Michael keras kepala, tempramen dan mudah salah paham, Derrick dia lembut, perhatian tapi posesif sedangkan Javier dialah yang paling parah diantara semua pria Stella. Javier adalah seorang gay, psikopat, obsesi dan ketua serikat pembunuh bayaran profesional.

Mendengar ceritanya saja walau hanya didalam novel, membuat Roselia membayangkan hal yang tidak tidak. Tentunya hal yang menjurus ke arah negatif. Lebih baik ia menghindari pria semacam ini daripada berurusan dengannya. Tapi dia akan tetap pura-pura tidak tahu apa-apa tentang Javier dan bersikap polos.

"Salam kenal tuan Martinez," balas Roselia sambil tersenyum tenang.

Javier tersenyum dingin, dia menatap gadis itu dengan tajam. Roselia berusaha menahan diri untuk tidak tegang dan setenang mungkin.

"Rupanya kau ada disini, putri mahkota?" kata Michael sambil berjalan mendekati Javier dan Roselia.

Javier dan Roselia kompak memberikan salam pada Michael, dengan membungkukkan setengah badan mereka. Michael menatap Javier dengan atensi tajam, dia langsung merengkuh tubuh Roselia seperti ingin menenangkan gadis itu.

"Sayang, aku sudah mencarimu dari tadi ternyata kau dari sini. Apa yang kalian bicarakan sampai terlihat begitu akrab?" tanya Michael penasaran.

"Tidak ada apa-apa yang mulia, saya hanya mengajak yang melihat putri mahkota berkenalan." Javier menjawab pertanyaan Michael lebih dulu. Bibirnya tak luput dari senyuman tipis.

"Berkenalan?"

Michael menatap Javier dengan tidak percaya, pasalnya dia sudah tau tentang Javier dan silsilah keluarganya. Roselia juga melihat raut wajah Michael yang tampak tidak senang dengan kehadiran Javier, pikirnya bahwa Michael juga sudah tahu tentang Javier yang seorang gay atau mungkin sudah tau tentang keluarga Javier yang berbahaya.

Ah, rasanya tidak mungkin jika mereka mengetahui tentang Javier yang seorang gay. Pasti dia hanya tau tentang keluarganya yang berbahaya.

"Benarkah hanya berkenalan saja, sayangku?' tanya Michael sambil menoleh ke arah Roselia.

"Benar yang mulia,"

"Oh, ya sudah kalau begitu." Respon Michael cuek seperti biasanya.

"Oh ya, yang mulia...selamat atas pertunangan yang mulia putri mahkota dan yang mulia putra mahkota." Kata Javier sambil tersenyum lembut pada mereka berdua.

"Terima kasih." jawab Michael cuek.

Kemudian Michael membawa Roselia pergi dari sana. Dia membawa gadis itu ke ruang istirahat khusus Putri mahkota, di saat pesta tersebut masih berlangsung.

"Yang mulia, apa tidak apa-apa jika kita meninggalkan pesta terlebih dahulu? Bukankah kita adalah tuan rumahnya?" tanya gadis itu secara retoris, sembari duduk di atas sofa empuk di sana.

Michael juga ikut duduk di samping Roselia, lalu dia berteriak meminta kepada seseorang di depan ruangan tersebut untuk membawakan minuman hangat kesana.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Hah? Apa?" Roselia mendongak ke arahnya.

"Apa aku harus mengulang lagi pertanyaanku? Aku paling tidak suka mengulang pertanyaanku!" tegas Michael sambil menatap gadis itu dengan tatapan cemas.

Apa ini hanya perasaanku saja atau memang dia sedang mencemaskanku?"

"Aku baik-baik saja."

"Mengapa kau bisa berbicara dengan pria itu? Apa kau tidak pria itu siapa?"

"Memangnya siapa dia?Dia berasal dari keluarga Martinez, kan? Keluarga yang berperan penting dalam perdagangan kerajaan ini. Kenapa kau sepertinya tidak suka aku berbicara dengan pria itu?"

Bukannya Roselia tidak tahu betapa berbahayanya Javier, tapi dia hanya pura-pura tidak tahu saja karena di cerita aslinya memang Roselia tidak tahu apa-apa dan tidak pernah terlibat dengan sosok Javier.

"Jangan tanyakan siapa dia, tapi ingatlah dan camkan hal ini baik-baik! Aku tidak suka kau berbicara dengannya dan kau harus menghindarinya, kalau kau tidak mau terjadi sesuatu kepadamu. Ini juga demi kebaikanmu."

"Demi kebaikanku? Oh, jadi kau sudah mulai peduli dengan kebaikanku?"

"Hahahaha...Kau terlalu berhalusinasi wanita monyet, aku sama sekali tidak peduli padamu tapi aku peduli dengan reputasi putri mahkota yang kau sandang saat ini! Kau adalah cerminan diriku, jadi berperanglah dengan baik selama kau menjadi putri mahkota."

"Soal itu kau tenang saja yang mulia, akting dan pelayananku tidak akan pernah mengecewakanmu."

"Pe-pelayanan?" gumam Michael yang tiba-tiba saja menunjukkan raut wajah aneh.

"Memangnya ada kata yang aneh dengan pelayanan? Maksudku... aku akan melakukan yang terbaik selama satu bulan ke depan ini dan aku harap jika kita berpisah nanti. Aku harap kita tidak ada hubungan apa-apa lagi dan kau menepati janjimu!"

"Ba-baiklah." jawab Michael sambil menghela nafas panjang.

Mengapa hatiku terasa begitu sakit saat ia mengatakan tentang perpisahan? Satu bulan...benar.... satu bulan itu adalah waktunya dan nanti aku tidak akan ada hubungan apa-apa lagi dengannya.

Tak lama kemudian Stella datang ke ruangan itu sambil membawakan air minum yang diminta. Raut wajah Michael dan Roselia terlihat sangat tidak menyambut Stella, apalagi Michael dia tapi sangat jijik dengan kehadirannya.

Secantik apapun gadis itu, kalau tidak menarik di matanya ya sudah. Michael tidak suka apalagi jatuh cinta, rasanya benar-benar tidak mungkin.

"Yang mulia, ini minumannya sudah saya bawakan." ucap Stella sambil meletakkan 11 minuman coklat hangat di atas meja. Suara Stella begitu mendayu-dayu seolah menggoda pria yang jaraknya tak jauh dengannya. Sesekali dia tersenyum manis, ekor matanya melirik pada Michael. Namun pria itu langsung memalingkan wajahnya dan tidak suka dengan Stella.

Stella bertingkah seperti wanita penggoda yang membuatnya jijik. Cantik tapi tidak menarik, itulah yang dirasakan Michael kepada Stella. Pria itu malah tertarik dengan Roselia,dia memang tidak secantik Stella tapi dia sangatlah menarik.

Dia berani, bisa menghadapi situasi, tidak takut apapun dan tanpa sadar tingkah anehnya yang sangat mabuk itu sudah mencuri perhatiannya. Entah perasaan apa yang dia rasakan saat ini dia belum menyadarinya.

"Pergilah dari sini!" ujar Michael dengan wajah dinginnya mengusir Stella.

Stella terlihat menahan kesal, dia pun melangkah pergi dari sana dengan perasaan kesal. Sementara itu Roselia tersenyum melihat Stella di acuhkan. Dalam hati dia merasa bersalah juga karena telah merebut posisi Stella sebagai pemeran utama. Bahkan kini semua pemeran pria saling berkaitan dengannya.

Roselia dan Michael duduk berdua disana, gadis itu memegang gelas dan menyeruput coklat panas itu. "Terima kasih, aku memang membutuhkannya.Coklat bisa membuat hatiku menjadi rileks."

"Jadi.... kau suka coklat?"

"Iya yang mulia, aku paling suka coklat di dunia ini." Roselia tersenyum lebar saat menikmati itu. "Tapi aku lebih suka minum minuman beralkohol sepertinya minuman beralkohol bisa membuat lebih hangat..hehe." Roselia terkekeh sambil menyeruput coklat panas yang ada di dalam cangkir tersebut.

"Jangan coba-coba untuk meminum minuman itu! JANGAN!"

"Kenapa?"

"Kau tidak ingat dengan malam itu? Kau bertingkah sangat bodoh dan tidak sadarkan diri saat mabuk!"

"Memangnya aku bertingkah apa?" kata Roselia yang memang tidak mengingat banyak saat kejadian mabuk itu.

Kemudian Michael memperjelas ceritanya.

#Flashback on

"Tampan...tolong aku..." Roselia merentangkan kedua tangannya, dia menatap Mikhael dengan memelas.

Saat itu keadaan sedang sepi, memang lorong itu sengaja di kosongkan atas perintah Mikhael. Dia tidak muncul di pesta karena kesal dengan ayahnya, dia sempat bertengkar dengan ayahnya.

"Kau mau lehermu ku patahkan?!" Ancam Mikhael pada wanita itu.

"Tampan...tolong aku, cepat...tubuhku lemas sekali." dessah wanita itu seraya menatap Mikhael.

Mikhael yang dingin, langsung melempar sepatu heels milik Roselia ke lantai. Dia tampak marah pada Roselia yang beraninya melempar sepatu ke kepalanya. Mikhael yang sangat berharga dan calon raja di negeri itu, apa Roselia tidak takut mati?

"Kau sudah gila!"

Pria itu menggelengkan kepalanya, dia pun melangkah pergi meninggalkan Roselia. Namun tiba-tiba saja dia dikagetkan dengan pelukan di belakang punggungnya, bahkan ada dua kali melingkar di tubuhnya. Roselia seperti monyet bergelantung di belakang punggung Mikhael.

"Hey! Apa yang kau lakukan? Dasar wanita monyet!" Mikhael memegang tangan Roselia yang melingkar di lehernya, saat ini kemarahannya sudah memuncak pada Roselia. "Masih untung kau tidak ku penggal, kau masih berani bersikap kurang ajar padaku!" teriak Mikhael emosi. "Lepaskan aku wanita monyet! Lepaskan!"

"Diamlah Frans! Biarkan aku mengerjaimu sedikit,"

"Auw!!" Mikhael meringis ketika gigi Roselia menggigit telinganya. Bahkan tangan Roselia semakin erat memegang Mikhael, kakinya juga begitu.

Tak cukup dengan berada di punggungnya, menggigit telinganya, Roselia juga melakukan hal yang paling dibenci oleh Mikhael. "Frans aku membencimu, karenamu aku harus berada disini! Aku benci kau!"

"Hey nona! Aku bersumpah akan MEMBUNUHMU sekarang juga kalau kau tidak turun dan meminta maaf padaku dengan cara berlutut, mencium di kakiku!" ancam Mikhael mendengus marah.

"Uwekk...."

Mikhael terperangah ketika baju kebesarannya terkena muntahan gadis itu. Matanya melebar, dia ingin marah tapi kepalanya sudah pusing karena muntahan itu. Tubuhnya dan tubuh Roselia pun ambruk di lantai.

"Aaakhh...leganya." Roselia memegang perutnya dengan perasaan lega. Kondisi gaun, rambut dan wajahnya sudah abstrak. Wajarlah, wanita mabuk tidak mungkin sadar akan hal itu.

"Kau... benar-benar monyet! Wanita iblis..." Mikhael menahan rasa mualnya melihat muntahan itu di bajunya. "Uwek..."

#Flashback off

Wajah Roselia bersemu merah mengingat kejadian itu dan diceritakan secara rinci oleh Michael. Ia menyuruh pria itu untuk melupakan semua kejadiannya. Michael hanya tersenyum melihat Roselia yang malu-malu, namun hatinya seperti kesetrum ketika tangannya menyentuh wajah Roselia.

*****

Setelah pertunangan itu Roselia tidak bisa hidup bebas, lantaran dia sudah resmi menjadi putri mahkota dan tinggal di istana. Roselia tidak bisa sembarangan pergi keluar istana meskipun dia sangat menginginkannya.

"Haahhh... bagaimana ini? Aku ingin pergi ke pusat kota! Aku ingin pergi ke pasar, bukan berkutat dengan buku-buku seperti ini. Haaahh...tapi ini demi kebaikanku juga, aku harus tahan 29 hari lagi!"

Malam itu angin begitu semilir, menerbangkan tirai-tirai jendela kamar Roselia, melambai-lambai pada gadis itu. Dia belum bisa tidur dan terlihat begitu resah. Mungkin karena suasana baru, jadi Roselia tak bisa tidur.

Saat ia akan menutup jendela, tiba-tiba saja angin berhembus begitu kencang hingga membuat rambut panjang terurai melambai-lambai tertiup angin.

Bersamaan dengan datangnya angin itu, seorang pria bertubuh tinggi, memiliki wajah tampan dan hidung mancung, rambut berwarna hitam kelam, sudah berdiri di hadapannya dan menatapnya dengan nanar. Matanya berembun, kemudian dia berjalan mendekati gadis itu.

"As, kau adanya disini?" tanya Roselia dengan mata melebar pria itu.

Mendadak iya terasa begitu sesak melihat mata Asteorope yang menatapnya dengan begitu sendu, namun tajam. Wajahnya menyambut Roselia tanpa senyuman seperti biasanya.

Terlihat juga Asteorope tampak lelah, kantung matanya begitu tebal.

"As..." lirihnya lalu menarik tangan Asteorope masuk ke dalam kamar. Roselia pun menutup jendela kamarnya.

Tatapan Asteorope sedari tadi tertuju pada jari Roselia yang tersemat cincin permata disana. "As, kenapa kau sangat dingin? Kenapa kau ada disini? Ada apa kau menemui ku malam-malam begini? Hem..." Roselia mencecar Asteorope dengan banyak pertanyaan.

"Oh ya, aku akan ambilkan sesuatu untuk menghangatkanmu." ucap Roselia yang menyadari bahwa tubuh pria itu terasa dingin. Lalu dia pun menyadari ada luka robek di tangan Asteorope. "Astaga! Apa kau terluka? Kenapa bisa begini?"

Roselia memegang tangan Asteorope, menuntunnya ke atas sofa di kamar itu. Asteorope masih diam seribu bahasa. Sementara Roselia pergi ke kamar mandi kamar itu untuk mengambil kotak obat untuk mengobati luka ditangan Asteorope.

Dia mengobati luka ditangan Asteorope dengan hati-hati. "Kenapa kau bisa terluka seperti ini As? Ya ampun, bahkan darahnya sampai mengering, pasti luka ini sudah lama dibiarkan." oceh gadis itu lalu membalut tangan Asteorope dengan perban.

Apa ini luka bekas perang? Tapi seingatku luka bekas perang itu ada di punggungnya bukan di tangannya.

"As, kenapa kau diam saja? Apa ini sakit? Ataukah--"

"Roselia kenapa...."

"Ya?"

"Kenapa kau ada disini? Kenapa kau tinggal di istana putri mahkota?" tanyanya dengan suara dingin dan mata yang berkaca-kaca.

"Eungh---itu---a-aku, sebenarnya aku--" Roselia terlihat kebingungan harus menjelaskan semua ini dari mana.

Darimana aku harus menjelaskan padanya tentang semua ini?

"Aku kesini untuk meminta penjelasanmu Roselia, kenapa kau bertunangan dengan putra mahkota?! Bukankah kau pernah mengatakan padaku bahwa kau tidak akan terlibat dengan cinta apalagi keluarga kerajaan. Lalu kenapa sekarang kau seperti ini?!"

Asteorope berbicara seperti orang yang sedang patah hati dan seperti orang yang dikhianati cintanya oleh Roselia. Ya, terhianati sebab dia merasakan perasaan tidak biasa pada Roselia dan dia bahkan telah menitipkan gelang giok yang berharga kepada gadis itu. Sebagai penanda, bahwa Roselia kelak akan menjadi permaisurinya. Duduk di samping singgasananya, menjadi pendampingnya seumur hidup dan dari anak-anaknya. Tapi semua fantasinya hancur ketika melihat ada cincin yang tersemat di jari manis gadis itu.

Sangat sakit!

Sesak dadanya!

"Maafkan aku As, aku tidak bisa menjelaskan apapun padamu untuk saat ini."

"Tidak Roselia! Aku ingin penjelasan darimu sekarang juga!"

"As,"

"Roselia, tahukah kau kenapa malam-malam begini aku datang ke kamarmu? Apa kau pernah ada perasaan padaku? Apa benar tidak ada cinta di hatimu untukku? Kenapa kau begitu tega menyakitiku begitu dalam..." Asteorope terisak sambil memegang tangan gadis itu.

Kening gadis itu berkerut dengan kedua alisnya yang menyatu, sungguh ia tidak paham dengan apa yang dikatakan Asteorope tentang cinta.

"As...apa kau bilang? Kenapa kau bertanya seperti ini? Cinta? Aku sama sekali tidak memiliki perasaan itu padamu, kita kan hanya berteman saja."

"Teman? Kau kita kita teman?" Asteorope tersenyum tipis, bulir air mata mulai jatuh membasahi pipinya.

"Iya, kita hanya teman..."

"Tidak! Kita bukan teman karena aku mencintaimu!"

Akhirnya dia mengutarakan cinta meski tidak dalam keadaan yang romantis. Kedua mata biru itu melebar, mendapatkan pernyataan Cinta dari Asteorope membuatnya tercengang. Ia menelan ludahnya dengan kasar, ia tak menyangka akan mendapatkan pernyataan cinta dari dua orang pria Bucin Stella.

As... mencintaiku?

...****...

1
Erna Masliana
pasti cewek.. bar bar lagi 🤣🤣🤣
Erna Masliana
selamat Jav..aku senang kamu move on
Erna Masliana
bodo amat lah mereka mah.. nanti juga lama lama kena karma
Erna Masliana
ih biarin lah biarkan sumber masalah hancur dulu..kamu buru tuh s Liam.. kabur lagi dia
Erna Masliana
hancurkan!!!
Erna Masliana
syukurlah
Erna Masliana
Pierre kau menyulut peperangan
Erna Masliana
saran yang bagus
Erna Masliana
Cain panjang umur lah.. baru juga Ariana merasakan kasih sayang seorang ayah masa mau tinggal lagi
Erna Masliana
jangan amnesia kasian As
Erna Masliana
Cain?..Cain bawa Ariana ke Albarca
Erna Masliana
mati lagi? pergi ke Albarca ajalah jangan di dunia mu..di dunia mu kau sangat menderita
Erna Masliana
bagus Theo
Erna Masliana
pasti lah
Erna Masliana
keterlaluan kau
Erna Masliana
kau sangat baik As
Erna Masliana
si Captain Amerika bukan sih
Erna Masliana
Mama nya Ariana? jangan cewek tadi adeknya Ariana
Erna Masliana
betul JAV mereka berdua yang salah.. mending kamu makan aja.. biarkan mereka membereskan masalah sendiri
Erna Masliana
satu sama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!