NovelToon NovelToon
Hamil Anak Sang Pewaris

Hamil Anak Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: bgreen

Laura Clarke tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis. Pertemuannya dengan Kody Cappo, pewaris tunggal kerajaan bisnis CAPPO CORP, membawanya ke dalam dunia yang penuh kemewahan dan intrik. Namun, konsekuensi dari malam yang tak terlupakan itu lebih besar dari yang ia bayangkan: ia mengandung anak sang pewaris. Terjebak di antara cinta dan kewajiban.

"kau pikir, aku akan membiarkanmu begitu saja di saat kau sedang mengandung anakku?"

"[Aku] bisa menjaga diriku dan bayi ini."

"Mari kita menikah?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bgreen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penemuan tak terduga

Debu dan mesiu memenuhi udara saat Hugo dan anak buahnya terus terlibat baku tembak sengit dengan gerombolan Lukas.

Peluru beterbangan seperti lebah marah, memecah kesunyian dengan desingan maut.

"Tuan Hugo," seru seorang anak buahnya dengan napas terengah-engah, "Lukas mencoba kabur melalui pintu belakang sebelah kiri!"

Mata Hugo memicing tajam. "jangan biarkan dia lolos, aku ke sana sekarang." Tanpa ragu, ia berlari secepat kilat menuju arah yang ditunjukkan.

Jantungnya berdebar kencang, bercampur antara amarah dan tekad.

Ia tak bisa membiarkan Lukas lolos begitu saja. Jika sampai pria licik itu lolos akan sulit bagi Hugo untuk menemukannya.

Dengan langkah gesit, Hugo menyusul ke area belakang, niatnya hanya satu: menangkap Lukas hidup atau mati.

Tembakan demi tembakan terus menghujani para pengawal Lukas yang masih setia melindungi bos mereka.

Hugo terus maju, menerjang bahaya dengan keberanian yang membara.

Debu beterbangan saat Hugo berhasil menyusul Lukas yang sudah berada di belakang gedung, menuju mobilnya yang terparkir dan siap melarikan diri. Jantung Hugo berpacu, adrenalin memompa deras dalam nadinya.

Tanpa ragu, Hugo langsung memberondong tembakan ke arah pengawal yang menjaga Lukas dengan ketat.

Para pengawal, dengan sigap, membalas tembakan untuk melindungi bos mereka.

Dor! Dor! Dor!

Tembakan sahut-menyahut memecah kesunyian, menciptakan simfoni kematian di udara.

Aroma mesiu bercampur dengan bau anyir darah, memenuhi indra Hugo.

Di tengah baku tembak yang sengit, sebuah peluru dari pistol Hugo akhirnya mengenai kaki Lukas, tepat saat pria itu hendak masuk ke dalam mobil.

"Aaaaaarrkkkk..." Jeritan kesakitan Lukas memecah keheningan. Kakinya terasa panas dan berdenyut nyeri.

"Sial... sial... sial..." Umpat Lukas geram, sambil membalas tembakan ke arah Hugo dengan membabi buta.

Hugo dengan cepat mencari perlindungan di balik pilar beton, menghindari rentetan peluru yang menghujani tempatnya.

Ia bisa merasakan panasnya peluru yang lewat begitu dekat dengan tubuhnya.

Namun, dalam kekacauan itu, Lukas mengambil kesempatan untuk melarikan diri.

Dengan susah payah, ia menyeret tubuhnya masuk ke dalam mobil, diikuti oleh dua anak buahnya.

Mobil itu meraung, memecah keheningan malam, dan melaju pergi dari markas dengan kecepatan tinggi.

Hugo menggeram frustrasi. Ia nyaris berhasil menangkap Lukas.

Namun, pria itu berhasil lolos, meninggalkan Hugo dengan amarah yang membara dan tekad yang semakin kuat untuk membalas dendam.

*

Hugo terus memberondong tembakan ke arah anak buah Lukas yang mati-matian berusaha melindungi bos mereka yang melarikan diri.

Peluru demi peluru ia lesakkan, melampiaskan kekesalan atas kegagalannya.

"Sial!" umpat Hugo geram saat menyadari Lukas berhasil lolos dari cengkeramannya.

Dua anak buah Hugo segera datang membantu, menyusul ke halaman belakang untuk melumpuhkan sisa-sisa pasukan Lukas yang masih bertahan.

Dengan gerakan cepat dan terkoordinasi, mereka berhasil menaklukkan semua musuh yang ada di sana.

"shit... kita kehilangan Lukas," desis Hugo, amarah terpancar jelas dari matanya. "Laporkan hal ini pada Kody," perintahnya kepada salah satu anak buah Kody yang ikut dalam misi tersebut.

Pengawal itu mengangguk patuh dan segera menghubungi Kody, menyampaikan berita buruk tentang kegagalan mereka.

Tiba-tiba, suara seorang anak buah Hugo terdengar melalui alat komunikasi yang terpasang di telinga Hugo. "Tuan, Anda harus segera ke lantai dua, ruang kerja Lukas. Kami menemukan seorang wanita terikat dan dikurung di ruang rahasia di ruangan Lukas."

Hugo terdiam sejenak, antara terkejut dan penasaran. "Aku segera ke sana," jawabnya dengan nada sedikit kesal.

Kehilangan Lukas sudah cukup membuatnya jengkel, dan sekarang ada wanita misterius yang ditemukan di ruang rahasia.

*

Sesampainya di ruangan yang dilaporkan oleh anak buahnya, Hugo mengamati sekeliling ruang kerja Lukas dengan tatapan kesal.

Debu dan aroma pengap memenuhi ruangan, menambah kesan suram dan terabaikan.

"Apa bantuan sudah datang?" tanya Hugo kepada salah satu anak buahnya, suaranya terdengar berat.

"Ya... mereka dalam perjalanan. Sebentar lagi tiba," jawab anak buahnya, berusaha menenangkan Hugo.

"Ambil semua senjata yang ada, jangan sisakan satupun. Bawa juga semua berkas yang ada di sini agar bisa kita periksa di markas," perintah Hugo tegas. Ia ingin memastikan tidak ada satu pun petunjuk yang terlewatkan.

"Baik, Tuan. Bagaimana dengan wanita yang ada di ruangan itu?" tanya anak buah Hugo, mengarahkan pandangannya ke sebuah pintu di sudut ruangan.

Hugo mengangguk, lalu berjalan menuju pintu tersebut. Ia membuka pintu itu perlahan, dan mendapati sebuah ruangan gelap dengan pencahayaan minim.

Di tengah ruangan, terlihat seorang wanita dengan wajah terluka dan tubuh yang penuh memar.

Tangan dan kakinya dirantai ke dinding, membuatnya tidak bisa bergerak.

Hugo perlahan mendekati wanita itu. Ia tampak sangat lemah, hanya bisa terduduk lemas dan menatap Hugo dengan tatapan kosong.

"Siapa kau?" tanya Hugo lembut, berjongkok di depan wanita itu. Ia berusaha menunjukkan bahwa ia tidak berniat menyakitinya.

"B-bunuh a-aku," ucap wanita itu pelan, suaranya nyaris tak terdengar. Tatapannya kosong dan datar, seolah tidak ada lagi harapan dalam hidupnya.

"Kau ingin mati?" tanya Hugo, alisnya berkerut. Ia tidak mengerti mengapa wanita ini ingin mengakhiri hidupnya.

"Bu-nuh a-aku," ucap wanita itu lagi, nadanya semakin lirih.

Hugo menghela napas panjang. Ia berdiri dan berbalik pergi dari ruangan itu, meninggalkan wanita itu dalam kegelapan dan keputusasaan.

Ada sesuatu dalam diri wanita itu yang membuat Hugo merasa tidak nyaman.

Ia tidak tahu apa itu, tapi ia tahu bahwa ia tidak bisa membunuhnya.

*

Para pengawal yang dipanggil Hugo akhirnya tiba di markas Lukas.

Mereka segera bergerak cepat, mengumpulkan semua senjata yang ditemukan di markas tersebut dan mencari petunjuk yang mungkin mengarah pada keberadaan Lukas.

Setiap sudut dan celah diperiksa dengan teliti, berharap menemukan informasi tentang tempat persembunyian Lukas saat ini.

"Bawa wanita itu ke markas," perintah Hugo kepada anak buahnya, menunjuk ke arah ruangan tempat wanita misterius itu dikurung. "Cari tahu siapa wanita itu sebenarnya."

Anak buahnya mengangguk patuh dan segera masuk ke dalam ruangan.

Mereka dengan hati-hati melepaskan rantai yang mengikat kaki dan tangan wanita itu, lalu membawanya keluar dari ruangan gelap tersebut.

Wanita itu tampak bingung dan ketakutan, tetapi ia tidak melawan saat dibawa pergi.

Setelah semua urusan selesai, mereka bersiap untuk kembali ke markas mereka.

Hugo memandang sekeliling markas Lukas yang kini kosong dan sunyi.

Ia merasa tidak puas dengan hasil misi kali ini. Lukas berhasil lolos, dan ia hanya mendapatkan seorang wanita misterius yang tidak diketahui identitasnya.

1
Lucyana H
visulnya lebih suka yg asia,
aurel
hai Thor aku sudah mampir jangan lupa mampir juga di karya aku " istri ku adalah kakak ipar ku "
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!