NovelToon NovelToon
Two Promises 2

Two Promises 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:622
Nilai: 5
Nama Author: Penulis Anonim

Season kedua dari "Two Promises"

Musim panas telah berlalu, dan Minamoto Haruki akhirnya berhasil menjalin hubungan dengan Yoshimoto Sakura. Namun, perjalanan waktu Haruki untuk menyelamatkan kekasihnya baru saja dimulai.

Seiring berjalannya waktu, bayang-bayang masa lalu mulai mengancam kebahagiaan mereka. Haruki harus menghadapi konflik internal keluarga Yoshimoto yang gelap, dan yang lebih mengerikan, rahasia besar yang selama ini disembunyikan Sakura mulai terungkap perlahan.

Akankah Haruki mampu mengungkap kebenaran dan mengubah takdir yang menanti? Atau, akankah usahanya sia-sia, membawa mereka pada akhir yang tragis seperti di masa lalu?

Saksikanlah perjuangan mereka dalam 'Two Promises 2"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 17 - Pintu harapan untukku

PADA HARI KEEMPAT FESTIVAL SEKOLAH...

[2 Oktober — 2015]

[•] SMA Hoshizora

*POV Haruki

"Megumi... dia mengirimkan pesan padaku kalau dia tidak akan tampil di panggung dan memintaku untuk tidak mencarinya!"

Perkataan Yoshino-san, membuat dadaku terasa sesak.

"—Eh? Megumi... menghilang?!"

Sekilas, aku kembali mengingat senyuman itu—senyum melankolis miliknya.

Yoshino-san yang berada di depanku saat ini—tangan dan bibirnya bergetar—panik.

"Apakah kamu tahu dia ada di mana... Minamoto-kun?!"

"Maaf, Yoshino-san... aku tidak tahu."

Apa-apaan itu... Megumi?! kenapa kamu malah lari?

"Kenapa kamu bisa tidak tahu, Minamoto-kun?! bukankah kemarin kamu bertemu dengannya?!"

"Maaf... Megumi tidak mengatakan apa pun padaku."

Aku menundukkan kepala—menyesal karena tak menyadari arti di balik senyuman itu.

Yang kemarin Megumi katakan adalah: Aku juga... berasal dari masa depan.

Aku masih belum memahami perkataannya. Kenapa... Megumi bisa kembali ke masa lalu?

Diam termenung—aku memutar otakku untuk memahaminya.

Pikiranku tertuju pada kata "Juga" yang diucapkan olehnya.

Apa itu berarti kalau dia tahu aku berasal dari masa depan?

Kalau itu benar... kenapa dia terus menyembunyikannya dariku?

Megumi... apa yang sebenarnya ingin kau sampaikan padaku?

"Kalau begitu, bisakah kamu membantuku mencarinya... Minamoto-kun?"

Permintaan Yoshino-san memecah lamunanku.

Kalau sudah begini...

"Baik, Yoshino-san. Aku akan mencarinya sampai dapat!"

Setelah itu, aku mulai berlari—mencari Megumi di seluruh area sekolah sambil berteriak memanggil namanya.

Hari ini, hari keempat festival sekolah. Seharusnya Megumi tampil di panggung kontes kecantikan setelah istirahat makan siang nantinya.

Masih sempat... masih ada banyak waktu sampai dia tampil nantinya.

Waktu itu, akan aku manfaatkan sebaik-baiknya.

Tunggulah aku Megumi... aku pasti akan menemukan keberadaanmu!

* * *

DI SAAT YANG SAMA, MEGUMI...

[•] Taman

*POV Megumi

Sambil duduk di salah satu bangku di taman, aku memandangi layar ponselku.

[Mai-chan]📞

: Mai-chan, selamat pagi.

: Maaf, aku tidak akan datang ke sekolah hari ini.

: Aku juga tidak akan tampil di panggung hari ini.

: Maaf ya... Mai-chan.

: Jangan cari aku. Biarkan aku sendiri.

: Terima kasih, Mai-chan.

: Kamu ada di mana, Megumi-chan?!

: Nee, Megumi-chan. Cepat beri tahu aku!

: Kenapa kamu menghilang, Megumi-chan?!

: Megumi-chan!

"Maaf ya, Mai-chan. Saat ini, aku hanya ingin menyendiri untuk beberapa waktu."

Beberapa jam yang lalu aku mengirimkan pesan kepada Mai-chan—memberitahunya untuk tidak mencariku.

"Meskipun aku bilang begitu... kamu pasti akan tetap mencariku, kan, Mai-chan?"

Selain Mai-chan, mungkin teman-teman sekelasku saat ini sedang panik mencari keberadaanku.

Mungkin dia juga sama...

"Maaf... semuanya."

[5 Agustus — 2002]

[•] Fukushima

Hari itu... aku sedang mencari gantungan kunci kesayanganku yang hilang di antara semak-semak di taman.

"Aduh... ada di mana ya? perasaanku tadi jatuh di sini... padahal itu pemberian ibu."

Sambil menahan tangis, aku mencari gantungan kunci itu selama hampir satu jam.

Dan pada saat itu, Haruki datang dan melihatku di sana.

"Kamu sedang apa, Megumi?"

Aku berbalik sambil panik—tersenyum menyembunyikan tanganku di belakang.

"Aku gak ngapa-ngapain kok, Haruki-chan."

Sambil tersenyum pahit—berusaha untuk tidak membuat Haruki mengkhawatirkanku.

Namun Haruki sepertinya sudah menyadarinya sejak dia muncul di belakangku.

"Kamu bohong ya, Megumi? bukannya tadi kamu sedang mencari sesuatu di semak-semak itu?!"

"Tidak kok, Haruki-chan. Aku tidak sedang mencari apa pun."

"Lalu di mana gantungan kunci yang biasa kamu bawa itu?—kamu kehilangan itu?!"

Seberapa kuat aku menyembunyikannya, Haruki pasti bisa mengetahuinya.

Menangis—aku meminta Haruki untuk membantuku mencarinya. Haruki pun ingin membantuku.

Setelah itu, aku dan Haruki—kami mencari gantungan kunci itu bersama-sama.

[2 Oktober — 2015]

"Ah... sudah lama sekali ya, kejadian seperti itu."

Haruki... bisanya kau selalu melihatku, sampai kau menyadari sesuatu yang berbeda dariku.

Saat ini, aku bukan kabur, Haruki...

"Aku hanya ingin, mengujimu sekali lagi untuk meyakinkan hatiku... Haruki."

* * *

[•] SMA Hoshizora

•Ruang kelas 3-C

*POV Haruki

Saat ini, Yoshino-san, Sakura, Hana, dan aku sedang berkumpul di dalam ruang kelas—membahas Megumi yang menghilang.

Sudah hampir 4 jam berlalu sejak kabar Megumi yang menghilang diketahui oleh siswa yang lainnya.

Semuanya panik—mencari Megumi yang tak diketahui keberadaannya.

"Bagaimana ini, Haruki-kun, sampai saat ini Megumi-chan masih belum ketemu... "

Dengan wajah sedih, Sakura mengeluh padaku.

"Tenang saja Sakura, aku pasti akan menemukannya!"

Sampai sekarang, dia masih belum juga ketemu. Padahal aku sudah mencarinya di banyak tempat, tapi masih belum ketemu juga.

Megumi... di mana kau?

"Nee, Minamoto-kun. Bagaimana ini?—kontesnya sebentar lagi dimulai."

Yoshino-san bertanya padaku, aku menoleh lalu menjawabnya.

"Yoshino-san... kapan giliran Megumi dimulai?!"

"Eh... um, kalau tidak salah dia berada di urutan kelima," jawab Yoshino-san. "Memangnya kenapa, Minamoto-kun?"

Urutan kelima, ya... waktunya tidak ada banyak. Bagaimana caranya—

Saat itu, aku terpikirkan satu tempat yang paling mungkin dikunjungi olehnya saat ini.

"Umm, kenapa kamu tersenyum, Haruki?" tanya Hana memiringkan kepalanya.

Aku—tersenyum?

"Hana, semuanya... tolong ulurkan waktu untukku."

Sakura memiringkan kepalanya dengan bingung. "Apa maksudmu, Haruki-kun?"

"Kalian bernegosiasilah pada panitia untuk menempatkan Megumi di urutan terakhir yang tampil. Aku pasti akan menemukannya!"

"—Eh? memangnya kamu tahu dia di mana, Minamoto-kun?!" tanya Yoshino-san padaku.

Dengan tersenyum tipis—yakin kalau tebakanku benar, aku pun menjawab pertanyaan Yoshino-san.

"Aku tahu dia di mana, Yoshino-san... jadi, ulurlah waktu untukku menemui dan berbicara padanya."

Megumi... ada banyak hal yang ingin aku bicarakan padamu. Tunggulah aku... Megumi.

* * *

DI SAAT YANG SAMA...

[•] Taman

*POV Megumi

Sudah lama sekali waktu berlalu sejak aku memutuskan untuk tidak hadir hari ini.

"Sepertinya sudah dimulai, ya... kontes kecantikan."

Dan sampai sekarang, belum ada orang yang menemukanku di sini.

..."....."...

"Kamihara Megumi... sepertinya sekarang kau sudah mengerti, akibat dari memberitahu orang lain tentang dirimu yang berasal dari masa depan."

Saat aku sedang duduk tanpa memikirkan apa pun—sosok itu muncul kembali di hadapanku.

Aku mengangkat wajahku—melihat sosok itu secara langsung.

"Apa-apaan itu... kau baru muncul sekarang—setelah semua yang terjadi? jahat sekali, ya, kau."

"Ya, aku adalah orang yang jahat, Kamihara Megumi." ujar sosok itu merentangkan kedua tangannya.

"Jadi... kau muncul hanya untuk membicarakan itu?"

"Tentu saja tidak, Kamihara Megumi... " jawab sosok itu.

"Lalu, untuk apa kau muncul sekarang?!"

Sosok itu tersenyum tipis, "Kau beruntung kali ini, Kamihara Megumi."

"Beruntung?... apa maksud—"

Sebelum aku selesai berbicara, sosok itu memotong perkataanku—berkata sambil menunjukku dengan jari telunjuknya.

"Minamoto Haruki... sebentar lagi dia akan sampai ke sini, untuk menemuimu, Kamihara Megumi."

Haruki?—dia akan sampai ke sini?

"Sepertinya pintu harapan masih terbuka lebar untukku, ya, .... "

Sosok itu tersenyum—tertawa kecil sebelum berbicara kembali.

"Beruntungnya dirimu, ya, Kamihara Megumi."

Setelah mengatakan itu—dia menghilang secara perlahan.

Tak lama setelah sosok itu menghilang—Haruki telah sampai dengan napas yang terengah.

"Akhirnya aku menemukanmu... Megumi."

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!