Akibat kesuciannya telah diberikan pada mantan kekasihnya, pernikahan Luciana bersama Billy harus kandas karena Billy tidak bisa terima kalau istrinya sudah tidak perawan.
Apakah Luciana bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang menghadangnya dikarenakan masa lalunya yang kelam....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Gara- gara Foto
Luciana tidak mengerti mengapa Billy bisa punya foto dirinya dan Noah. Iya, pasti ada seseorang yang mengambil fotonya secara diam- diam dan memberikannya pada Billy untuk memperkeruh keadaan rumah tangganya dengan Billy.
"Mas... Aku bisa jelaskan... Itu tidak seperti yang kamu bayangkan..." ucap Luciana mencoba memberikan penjelasan pada sang suami.
"Siapa laki- laki itu...?" tanya Billy dengan ekspresi dingin.
"Mas, tolong kamu jangan salah paham dulu..."
"Siapa dia...!'' seru Billy murka.
Luciana terlonjak kaget sambil memegang dadanya. Dia lalu menghela nafas.
"Jawab...!" bentak Billy.
"Di...dia Noah..." jawab Luciana dengan tubuh gemetar.
Billy tersenyum sinis.
"Jadi dia laki- laki yang sudah mengambil keperawanan kamu...?'' tanya Billy dengan wajah memerah.
Luciana menelan ludahnya tak mampu berkata apa- apa pada sang suami.
"Kenapa kamu bisa menemui laki- laki itu lagi Luciana...!" seru Billy.
"Nggak mas ..nggak..." Luciana menggeleng- gelengkan kepalanya.
"Apa kamu mau menjalin hubungan lagi dengan mantan pacarmu itu hah...!" seru Billy sambil mengguncang- guncangkan kedua lengan Luciana.
"Mas... Enggak.... Itu tidak benar...aku tidak...
"Apa yang sudah kamu lakukan dengan dia Luci...! Apa kamu abis tidur dengan dia...! Apa kamu sengaja menemuinya karena kamu kesepian dan tidak pernah aku sentuh sehingga kamu menyerahkan tubuh kotormu itu kembali padanya...! Iya Luci...!!'' Seru Billy.
"Tidak mas... Tidak... Hik..hik... Aku tidak melakukan itu mas tidak...hik..hik..." Luciana menangis.
"Mas... percayalah padaku, aku tidak mungkin melakukan itu, aku istri kamu, aku milik kamu mas, tidak mungkin aku menyerahkan apa yang sudah menjadi milik kamu kepada orang lain..." ucap Luciana kembali menyakinkan sang suami jika apa yang dia pikirkan tidak lah benar.
Billy bukannya percaya pada ucapan sang istri, namun dia malah tertawa.
"Apa kamu bilang tadi...? Kamu tidak akan menyerahkan milikku kepada orang lain...?" Billy kembali tertawa.
"Kamu pikir aku akan percaya dengan ucapan kamu Luci...?" tanya Billy.
"Percayalah padaku mas... Aku tidak akan mungkin melakukan hal seperti itu, aku istrimu mas.... Hik..hik..." jawab Luciana sambil menangis.
"Lalu kenapa dulu kamu rela menyerahkan kesucianmu pada laki- laki yang bukan suamimu...?'' sahut Billy.
Luciana terus meneteskan air mata di kedua pipinya. Ternyata kesalahannya dulu membuat sang suami tak percaya lagi padanya. Dengan teganya Billy menuduhnya melakukan perbuatan tidak terpuji dengan mantan pacarnya yaitu Noah hanya karena sebuah foto.
"Mas... Aku memang pernah melakukan kesalahan, tapi itu dulu mas. Itu masa lalu aku. Dan aku sudah menyesalinya. Tolong mas Billy jangan beranggapan aku akan terus melakukan hal seperti itu lagi. Aku sudah berubah mas, aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi..." ucap Luciana.
Billy menatap dingin wajah sang istri. Sepertinya dia masih tidak percaya dengan ucapannya.
"Lalu kenapa kamu menemui mantan pacarmu...?'' tanya Billy.
"Aku tidak menemuinya mas, tapi kami tidak sengaja bertemu..." jawab Luciana.
Billy lagi- lagi tersenyum sinis pada Luciana.
"Oh jadi kalian tak sengaja bertemu lalu kalian berpelukan, berpegangan tangan untuk melepas rindu karena sudah lama tidak bertemu...? Begitu...?'' tanya Billy.
"Mas, itu tidak seperti yang kamu bayangkan, itu hanya foto, kejadiannya tidak seperti itu mas..." sahut Luciana.
"Jadi menurutmu foto itu ada yang mengeditnya begitu...! Sudahlah Luci... Kamu tidak usah banyak alasan lagi. Aku tidak akan percaya sama kamu...!" seru Billy.
"Mas...! Aku sudah mengatakan yang sejujurnya....! Lihat mata aku mas...! Apa kamu melihat kebohongan di mata aku...! Nggak kan mas...! Jangan hanya karena aku pernah mengecewakan kamu satu kali, lalu kamu tidak pernah percaya padaku lagi...!'' seru Luciana karena lelah pada sang suami yang tidak juga mau percaya dengan apa yang sudah dia jelaskan padanya.
Billy kembali menatap wajah Luciana, kali ini dengan tatapan marah karena Luciana berani berteriak padanya. Nafas Billy pun memburu hingga dadanya naik turun dengan cepat.
"Aku memang tidak akan pernah percaya sama kamu Luci...!" seru Billy lalu segera keluar dari kamar.
"Mas...! Kamu mau ke mana...!'' panggil Luciana namun Billy tidak memperdulikannya. Dia terus menuruni anak tangga dan keluar dari rumah.
Luciana kembali menangis merasa kesal pada Billy karena setiap kali bertengkar pasti Billy selalu pergi dari rumah dan meninggalkannya.
Hingga malam hari Billy belum juga pulang ke rumah. Luciana sudah beberapa kali menelponnya namun tidak diangkat.Pesan yang dia kirim pun tidak dibalas dan tidak dibaca sama sekali. Tentu saja Luciana bertambah kesal.
Tiba- tiba ponsel Luciana berdering. Luciana segera mengambil ponselnya di atas nakas berharap itu adalah telpon dari sang suami. Namun ternyata bukan. Panggilan tersebut berasal dari nomor yang tidak dikenal. Luciana pun tidak berniat untuk menjawabnya.
Namun ponselnya kembali berdering. Dengan perasaan kesal akhirnya Luciana pun mengangkat telpon tersebut.
"Haloo..." ucap Luciana.
"Halo sayang..." jawab seorang pria di ujung telpon sana.
Luciana melebarkan matanya merasa kaget karena dia tidak asing dengan suara pria tersebut.
"No...Noah... I..ini Noah...?'' tanya Luciana.
"Iya sayang aku Noah..."
Luciana menghela nafas. Dia tentu saja merasa heran kenapa Noah bisa tahu nomor ponselnya.
"Ngapain kamu nelpon aku, aku sudah bilang sama kamu kan, jangan mendekatiku lagi. Aku sudah menikah Noah..." ucap Luciana dengan nada ketus.
"Memangnya kenapa kalau kamu sudah menikah...? Lagi pula kamu tidak bahagi kan dengan pernikahan kamu...?'' sahut Noah.
Mata Luciana kembali melebar begitu mendengar perkataan Noah.
"No...Noah... A..apa yang kamu katakan..? Kamu jangan bicara sembarangan ya..." ucap Luciana.
Dan di ujung telpon terdengar suara Noah tertawa. Lalu Noah mengatakan pada Luciana bahwasannya dia sudah tahu tentang permasalahan yang dialami oleh Luciana dan Billy. Iya, Noah tahu segalanya. Bahkan soal Billy yang sering pergi keluar kota dan dia tidak mau menyentuhnya lagi pun Noah mengetahuinya.
Luciana pun langsung menebaknya jika Noah tahu akan semuanya karena ada seseorang yang memberitahunya. Iya, pasti Vina sahabat Luciana yang telah memberitahu Noah. Karena Luciana hanya cerita pada Vina saja tentang permasalahan rumah tangganya. Luciana pun berdecak , merasa kesal karena sahabatnya itu tidak bisa menjaga rahasianya.
"Ayolah sayang, buat apa kamu mempertahankan pernikahan kamu yang tidak bahagia itu. Ceraikan dia, dan kembalilah padaku sayang..." ucap Noah.
"A..apa...? Kamu ini bicara apa Noah... Jangan gila kamu, aku nggak mungkin bercerai dari Billy. Dengar ya Noah, tolong jangan ganggu aku lagi, dan jangan mencampuri urusan aku dengan Billy. Kamu bukan siapa- siapaku lagi, dan kamu tidak berhak ikut campur...'' ucap Luciana dengan tegas.
"Selama kamu tidak bahagia hidup dengan suamimu, maka aku akan berusaha merebutmu dari dia. Lagian buat apa sih kamu mempertahankan suami yang tidak perduli dengan kamu,sayang..." sahut Noah.
"Lebih baik kamu kembali padaku. Aku akan menikahi kamu dan membahagiakan kamu. Aku masih mencintai kamu sayang..." sambung Noah.
"Aku yakin , kamu juga masih mencintai kamu kan sayang..." lanjut Noah.
"Noah...jangan bicara sembarangan kamu, aku punya suami...'' ucap Luciana kembali kesal.
Dan di ujung telpon, Noah kembali terkekeh.
"Katakan padaku ,kamu masih mencintaiku kan sayang...?'' tanya Noah.
Luciana terdiam tidak mau menjawab pertanyaan Noah. Noah kembali terkekeh.
"Kenapa diam sayang...? Kamu masih ingat dengan semua yang pernah kita lakukan dulu kan sayang...? Kita dulu selalu melakukan penyatuan hampir setiap malam di apartemen...? Kamu masih ingat kan, kamu selalu puas dengan apa yang aku lakukan padamu hingga kamu tak berdaya..." ucap Noah.
"Noah hentikan... Apa kamu sudah gila..." sahut Luciana yang tidak sanggup lagi mendengarkan apa yang Noah katakan padanya.
Iya, mendengar apa yang diucapkan oleh Noah, tentu saja pikiran Luciana langsung kembali ke dua tahun lalu di mana mereka masih tinggal bersama di apartemen. Setiap apa yang mereka lakukan di atas tempat tidur tiba- tiba menari- nari di ingatan Luciana.
"Kenapa ..? Kau sedang mengingatnya sayang...? Atau kamu ingin melakukannya lagi denganku...?" tanya Noah.
"Kamu gila Noah... " seru Luciana lalu mematikan sambungan telponnya.
"Noah benar- benar gila..." Luciana membanting ponselnya di atas tempat tidur.
Luciana lalu meremas rambutnya sambil menggeleng- gelengkan kepalanya. Iya, Luciana benar- benar tidak bisa menghilangkan bayangan ketika dia dan Noah sedang bercumbu di apartemennya.
"Oh astaga.... Apa yang sedang aku pikirkan..." ucap Luciana sambil menggeleng- gelengkan kepalanya.
Luciana menghembuskan nafasnya dengan kasar. Iya, tentu saja Luciana merasa kesal. Permasalahannya dengan Billy hingga kini masih belum juga bisa diselesaikan, namun kini ditambah lagi dengan kedatangan Noah yang membuat masalah rumah tangganya menjadi semakin runyam.
Luciana lalu membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia mencoba memejamkan mata untuk menghilangkan bayang- bayang Noah dari dalam pikirannya. Tapi semakin Luciana memejamkan mata, bayangan kebersamaannya dengan Noah semakin jelas. Di mana seluruh ruangan apartemen Noah sudah mereka jelajahi untuk melakukan penyatuan.
Iya, mereka pernah melakukannya di dalam kamar, di kamar mandi, di sofa ruang tamu di meja makan bahkan di dapur. Semua telah mereka coba untuk melakukan penyatuan tubuh mereka dan sensasinya begitu luar biasa.
"Oh ya ampun... Kenapa aku terus mengingatnya..." Luciana kembali membuka matanya.
Kemudian Luciana bangun dari tempat tidur. Kemudian di pergi ke kamar mandi. Iya, dia sudah tidak tahan dengan dirinya sendiri. Tubuhnya terasa panas dan tubuh bagian intinya terasa berdenyut- denyut tak karuan. Dan tak ada cara lain selain Luciana kembali memuaskan dirinya sendiri.
Setelah berada di dalam kamar mandi Luciana membaringkan tubuhnya yang sudah polos di atas bath up. Sambil memejamkan mata, dia memainkan jarinya di area sensitifnya hingga dia mencapai puncak dan nafasnya tersengal- sengal. Dan lagi- lagi Luciana membayangkan melakukannya bersama Noah.
"Oh ya ampun ... Kenapa aku jadi seperti ini..." Luciana mengacak- acak rambutnya.
Luciana lalu bangun dari bath up kemudian berdiri di bawah shower dan mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Sekitar sepuluh menit Luciana membiarkan tubuhnya terguyur air dingin. Kemudian dia mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhnya, lalu memakai pakaiannya kembali.
Dan Luciana segera keluar dari kamar mandi. Dan alangkah terkejutnya Luciana ketika dia melihat Natasya berada di dalam kamarnya.
"Natasya... Ngapain kamu di sini...?'' tanya Luciana.
Iya, tentu saja Luciana khawatir jika Natasya mengetahui apa yang sudah dia lakukan di kamar mandi karena tadi Luciana mengeluarkan suara yang cukup keras dari mulutnya saat dirinya mencapai puncak.
"Kamu kok malam- malam mandi...?'' tanya Natasya sambil menatap wajah kakak iparnya dengan intens.
"Me..memangnya kenapa kalau aku mandi..." sahut Luciana.
"Ya nggak papa sih, memang kamu nggak takut masuk angin...? Sekarang kan sudah jam sepuluh malam...?" tanya Natasya.
"Nggak, biasa aja..." jawab Luciana merasa lega karena dia yakin jika Natasya tidak tahu apa yang baru saja dia lakukan di dalam kamar mandi.
Natasya lalu tersenyum sinis pada kakak iparnya yang tidak dia sukai.
"Kamu mau ngapain ke sini...?'' tanya Luciana merasa tidak suka dengan kedatangan adik iparnya tersebut.
Iya, bagaimana Luciana akan menyukainya, adik iparnya itu tidak pernah bersikap baik padanya. Dia selalu menyindir Luciana bahkan berani menghinanya.
"Aku cuma mau lihat kamu aja..." lagi- lagi Natasya tersenyum sinis.
"Kak Billy pergi dan tidak pulang malam ini karena kalian habis bertengkar kan...?'' tanya Natasya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
Luciana menghela nafas.
"Kamu itu benar- benar perempuan gila dan tidak tahu malu ya Luciana...Kamu sudah tahu kan kalau kak Billy masih marah sama kamu karena kamu telah menipunya. Tapi sekarang kamu dengan tidak tahu dirinya selingkuh di belakang kak Billy..." ucap Natasya sambil menatap sinis Luciana.
"Kamu ini biacara apa...? Siapa yang selingkuh...? Kamu jangan bicara sembarangan Natasya...!" Luciana tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh adik iparnya tersebut.
Natasya tertawa.
"Hei Luciana... Kamu pikir aku tidak tahu apa yang kamu lakukan kemarin di depan cafe...? Kamu diam- diam menemui laki- laki selingkuhan kamu kan..." sambung Natasya.
"Siapa dia...? Apa dia salah satu langganan kamu...? Dibayar berapa kamu sekali tidur dengan dia...?'' tanya Natasya.
"Kurang ajar kamu Natasya...!!"
"Plakk..." Luciana menampar pipi Natasya.
"Auw..." Natasya kesakitan sambil memegangi pipinya yang panas akibat ditampar oleh Luciana.
"Beraninya kamu menamparku Luci...!'' seru Natasya mengangkat tangannya hendak membalas menampar balik Luciana.
Namun Luciana dengan sigap menahan tangan Natasya hingga dia tak berhasil menamparnya.
"Itulah akibatnya kalau kamu berani kurang ajar sama aku Natasya..." ucap Luciana sambil menatap tajam mata sang adik ipar.
"Apa jangan- jangan kamu yang sudah mengirim foto itu pada kakakmu ya..." sambung Luciana.
"Iya ...kenapa memangnya....! Memang kamu selingkuh kok...! Rasain kamu ya Luci.. Sebentar lagi pasti kakakku bakalan menceraikanmu...! Dasar p*lacur...!!" Natasya mendorong tubuh Luciana hingga mundur beberapa langkah ke belakang.
Setelah itu Natasya pergi begitu saja dari kamar kakaknya. Tentu saja Luciana begitu geram dengan tingkah adik iparnya itu. Luciana segera menutup dan mengunci pintu kamarnya kemudian dia naik ke atas kasur untuk segera tidur. Namun sekali lagi Luciana tidak bisa tidur. Apa yang terjadi hari ini benar- benar telah mengganggu pikirannya.
Bersambung....
dan buat bily menyesal..
.dn luciana tinggalkn bily.
kmbli kpda noah..
atau cari kbhgian sendri
smngt oithor upnya
lbih menyakitkan kelakuan bily..
udah cerai sajaaa...
balikan sama noah sn hidup bahagiaaa
tpi aku berharap balikan dn menikah.hidup bhgoa dg noah