3 tahun menikah, Yusuf selalu bersikap dingin terhadap Hazel.
namun saat Hazel memutuskan untuk pergi, Yusuf seperti orang gila mengejar cinta sang istri mati-matian.
Ikuti kisahnya hingga akhir ya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sentuhan hangat
"Kenapa Hazel lama sekali? Apa terjadi sesuatu padanya?"
Karna Hazel lama tak kembali, Tommy memutuskan untuk menyusul wanita itu ke toilet.
Namun betapa terkejutnya Tommy kala mendapati sebuah papan dengan tulisan Toilet Rusak terpajang di depan pintu masuk toilet khusus wanita tersebut.
"Kalau Hazel tidak ada di sini, lalu pergi kemana dia? Apa dia sudah pulang duluan?"
Tommy mencoba mencari keberadaan Hazel di sekitaran kaffe. Namun wanita bermata biru itu tak ada dimanapun.
"Sepertinya sikapku tadi terlalu terburu-buru hingga membuat Hazel takut. Aku harus menemui Hazel dan meminta maaf."
Tommy memutuskan untuk menemui Hazel dikediaman sahabatnya yang bernama Ara.
Tommy bisa tahu tempat tinggal Hazel saat menjemputnya ketika akan berkencan tadi.
"Siapa kalian? Kalian mau apa?" pekik Tommy kala beberapa orang pria berpakian serba hitam menangkapnya, kemudian memaksa Tommy masuk ke dalam sebuah mobil berwarna hitam.
***
***
"Lepaskan aku dasar mesum!"
Hazel menampar wajah sang suami sesaat setelah ciuman itu terlerai.
"Pria lain bisa menyentuhmu dengan bebas, kenapa disentuh suami sendiri malah marah?!" pekik Yusuf dengan suara berat, netranya sudah memerah karna menahan amarah.
"Apa maksudmu mas?!" nada bicara Hazel tak kalah lantangnya dari sang suami.
"Ck, kau itu ternyata naif sekali Hazel. Setelah merayu pria lain, kau masih berani berlaga sok polos seperti ini di hadapan suamimu sendiri!" bibir Yusuf mencebik.
Yusuf kembali terbayang saat Tommy menggenggam tangan Hazel, membelai rambut panjangnya, bahkan nyaris mencium bibir wanita halalnya itu.
"Dimana pria itu menyetuhmu tadi? Di sini? Di sini? Atau di sini?" Yusuf mencium bagian tubuh sang istri yang telah terjamah oleh pria lain. Seakan mencoba menghapus semua jejak itu dengan ciumannya.
"Lepas! Ini di tempat umum tahu! Bagaimana kalau ada yang lihat?!"
Netra Hazel berotasi ke sekitar, berharap ada seseorang yang bisa ia mintai tolong.
"Kau tenang saja Hazel, tempat ini sudah aku sterilkan. Pria selingkuhanmu itu juga sudah aku bereskan! Jadi tdak akan ada orang yang bisa melihat kita." Yusuf tersenyum smirk.
Di luar sana Tyo memang sudah memblokir pintu masuk toilet, tidak akan ada orang lain lagi yang akan masuk ke dalam toilet tersebut.
"Apa yang kau lakukan pada Tommy, mas? Tolong jangan sakiti dia. Dia tidak bersalah dalam hal ini, kami hanya sedang membangun chemistry untuk peran kami dalam film baru nanti. Tidak ada hubungan apapun diantara kami." ucap Hazel dengan wajah gusarnya. Takut sekali Yusuf sampai berbuat nekat karna cemburu buta.
"Aku tidak melakukan apapun kepada pria itu, hanya memberi dia sedikit pelajaran saja agar dia tidak berani menyentuh istri orang lain dengan sembarangan lagi." balas Yusuf.
"Kau menjijikan, sampai kita akan bercerai saja bahkan kau tidak bisa membiarkan aku hidup dengan tenang." lirih Hazel, lebih terdengar seperti menahan tangis.
"Terserah apa katamu saja!" balas Yusuf dengan wajah datarnya.
"Kau adalah istriku Hazel. Selama kau masih berstatus sebagai istriku, lebih baik kau jaga batasanmu dengan tidak berhubungan dengan pria lain!" peringati Yusuf.
"Aku tidak punya hubungan dengan pria manapun!" Hazel mencoba meyakinkan.
"Jalan berduaan dengan pria lain tanpa seizin suami, kalau bukan selingkuh lalu apa namanya?" nada bicara Yusuf terdengar tenang, namun penuh dengan tekanan.
Yusuf tersenyum puas melihat raut kecemasan di wajah sang istri.
Spontan Hazel mundur ke belakang saat pria itu semakin mengikis jarak di antara mereka.
"K-Kau mau apa mas? Jangan macam-macam ya!" Hazel mencoba menolak sentuhan Yusuf. Namun tak dihiraukan oleh pria yang menyandang status sebagai suaminya itu.
Yusuf mengungkung tubuh indah sang istri dengan tubuh kekarnya, jarak mereka begitu dekat, membuat Hazel bisa mencium aroma parfum pria itu yang memabukan.
Sekujur tubuh Hazel terasa meremang.
"Akh!" lenguhan lolos begitu saja kala tangan kekar sang suami mulai bergerilya menelusup masuk ke dalam dress yang Hazel kenakan.
"Kau begitu haus akan sentuhan seorang pria bukan? Kalau begitu aku akan memuaskanmu malam ini." Yusuf membuka kancing kemejanya dengan cepat.
"Tidak! Aku tidak mau! Lepaskan aku!" Hazel beusaha melarikan diri, namun malah berakhir dalam pekukan pria itu semakin dalam.
"Shit!" umpat Hazel kala tubuhnya malah merespon sentuhan sang suami, bahkan menuntut lebih.
"Apa penulis senja saja tidak cukup untuk jadi selingkuhanmu? Kenapa kau masih menggoda aktor rendahan itu juga? Kesabaranku ada batasnya Hazel! Sampai kapan kau akan mengujiku seperti ini?!" bisik Yusuf tepat di telinga sang istri, nyaris terdengar seperti berbisik.
"Apa kau begitu tidak tahan kesepian hingga mencari kepuasan dari pria lain? Apa saja yang sudah kalian lakukan? Apa kalian sudah tidur bersama?!"
Kata-kata tajam Yusuf, menyadarkan Hazel kalau dirinya memang tidak pernah berarti apa-apa di mata Yusuf.
"Jadi kau menganggapku seperti itu mas?" tanya Hazel dengan netranya yang mulai berembun.
Hazel yang sempat terlena oleh sentuhan pria itu, kembali sadar akan posisinya di hati Yusuf.
Walaupun kata-kata Yusuf selalu tajam, tapi tak pernah terasa sesakit ini.
"Lepaskan aku!" Hazel mendorong dada bidang sang suami agar kembali tercipta jarak dianatara mereka.
"Jangan gunakan air mata palsumu untuk menghapus semua dosamu Hazel!" Yusuf tidak merasa iba sedikitpun melihat wajah sendu sang istri.
"Kau harus diberi pelajaran agar kau sadar akan statusmu!" Melihat wajah memelas sang istri, gairah Yusuf malah semakin terbakar.
Yusuf membungkam bibir Hazel dengan ciuman panasnya sebelum Hazel sempat membalas kata-katanya lagi.
Suasana di dalam toilet tersebut kini menjadi hening, hanya suara isak tangis Hazel dan suara erangan Yusuf saja yang terdengar.
Hazel tak pernah menyangka jika sentuhan hangat dari sang suami yang selama ini Hazel dambakan, akan ia dapatkan dengan cara seperti ini.
Bersambung.