NovelToon NovelToon
Imam Dalam Sujudku

Imam Dalam Sujudku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:33.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pernikahan yang batal membuat Namira harus menikah dengan sepupunya. Untuk menjaga nama baik keluarganya dan juga pesantren Namira tidak punya pilihan lain.
Bian, yang merupakan sepupu Namira dan juga teman masa kecilnya harus mengikuti kemauan ibunya yang memang sangat menginginkan Namira sebagai calon menantunya sejak dulu.

Karena sudah lama tidak bertemu membuat pertemuan mereka sedikit canggung dan apalagi dihadapkan pada pernikahan. Tetapi bagaimanapun keduanya pernah menghabiskan waktu di masa kecil.

Namira dan Bian sama-sama memiliki pasangan di masa lalu. Bian memiliki kekasih yang tidak direstui oleh ibunya dan sementara Namira yang memiliki calon suami dan seharusnya menikah tetapi digantikan oleh Bian. Karena perzinaan yang dilakukan calon suaminya menjelang 1 hari pernikahannya.

Bagaimana Namira menjalani pernikahannya bersama Bian yang tidak dia cintai dan sebaliknya dengan Bian.

Jangan lupa untuk membaca dari bab 1 sampai bab akhir dan jangan suka menabung Bab....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8 Saling Mengerti

Bian baru saja keluar dari kamar mandi yang baru selesai bersih-bersih. Bian melihat Namira yang memasukkan lipatan terakhir pakaiannya ke dalam lemari.

Namira memang kalau melakukan sesuatu pasti sangat bertele-tele, tidak langsung selesai begitu saja. Memiliki kebiasaan yang berbeda dengan Bian yang harus membuat Bian terbiasa dengan Namira dan begitu juga dengan sebaliknya.

Tatapi bukan itu yang mencuri perhatian Bian. Namira yang memakai piyama tidur senada dengan celana dan tanpa menggunakan hijab. Dia sebelumnya memang sudah selesai mandi dan menyelesaikan pekerjaannya.

Namira menyadari bahwa dia dilihat sejak tadi yang membuatnya melihat kearah Bian.

"Sudah selesai!" tanya Bian mengalihkan suasana canggung.

"Sudah," jawab Namira dengan anggukan kepala.

"Kalau begitu sebaiknya kamu istirahat, kamu juga pasti lelah dalam perjalanan dan juga harus memindahkan pakaian sampai selarut ini," ucap Bian.

"Apa itu merupakan sindiran untuk Namira yang memang kalau bekerja sangat lambat?" tanyanya.

"Saya tidak mengatakan apapun, kenapa kamu langsung berpikiran seperti itu," jawab Bian.

"Iya," jawab Namira.

Bian terlihat berjalan menuju sofa.

"Kak Bian!" panggil Namira dia mendekati Bian yang sekarang sudah berdiri di depan Bian.

"Ada apa?" tanya Bian.

Namira memegang lengan Bian, membuat Bian kaget.

"Hmmmm, Kakak akan tidur di sofa?" tanyanya dengan sangat gugup yang membuat Bian menganggukkan kepala.

"Ini kamar Kakak. Jadi Namira saja yang tidur di sana," ucapnya yang pasti merasa sangat tidak enak sekali jika menguasai di kamar Bian.

"Tidak usah, kamu seorang wanita dan lebih baik tidur di ranjang. Lagi pula sofa dan ranjang sama saja dan hanya beda ukuran saja," jawab Bian.

"Kalau begitu mari sama-sama tidur di ranjang," ucap Namira yang membuat Bian kaget mendengarnya.

Sementara Namira sudah memberanikan diri untuk meminta hal itu dan lihatlah betapa malunya dirinya dan wajahnya juga memerah langsung.

"Maksud Namira, kita sudah menikah dan tidak ada yang salah jika tidur 1 ranjang, Namira tidak mau dengan keberadaan Namira di kamar ini justru membuat Kakak sengsara dan ini juga bukan terjadi satu atau dua hari kedepan," ucap Namira memberikan alasannya agar tidak ada kesalahpahaman di antara mereka.

"Apa ada yang mempertanyakan soal ini kepada kamu?" tanya Bian.

"Maksudnya?" tanya Namira.

"Namira kamu di awal sudah mengatakan bahwa kamu belum siap dengan hubungan kita sebagai suami istri dan tiba-tiba kamu mengatakan seperti ini. Namira saya tidak suka melihat kamu menjadi orang lain dan harus terpaksa dalam suatu hal. Bukankah saya sudah mengatakan tidak akan memaksa kamu," ucap Bian.

"Tatapi jika tidak dimulai pelan-pelan maka sampai kapan, seperti apa yang Namira katakan bahwa ini bukan terjadi satu dua hari kedepannya Minggu bulan dan bahkan tahunan. Apa kita akan terus seperti ini seumur hidup," ucap Namira.

"Tidur di ranjang yang sama bukan berarti melakukan hal yang lain, kita berdua sama-sama mengetahui apa yang kita inginkan dan apa yang kita tidak inginkan. Sama-sama tidak siap dalam pernikahan ini,," ucap Namira yang sejak tadi berbicara begitu sangat gugup.

"Kamu ternyata benar-benar sudah dewasa, kamu menyikapi masalah begitu sangat bijak," ucap Bian.

"Sebelum menikah, Namira juga belajar bagaimana tentang pernikahan. Karena tidak ingin menjadi salah sebagai seorang istri," ucap Namira.

"Tetapi sayangnya tujuan kamu belajar karena kamu juga memiliki tujuan suami dan berbeda dengan saat ini," ucap Bian.

"Maaf, Kak. Bukan itu maksud Namira, tetapi apapun itu Namira mengetahui apa yang harus Namira lakukan dan Namira pasti berusaha seperti biasanya," ucap Namira.

"Tapi saya tidak ingin membuat kamu tidak nyaman," ucap Bian.

"Namira akan berusaha nyaman. Bukankah dulu kita juga pernah tidur satu ranjang?" tanya Namira.

"Tapi itu dulu Namira di saat kamu masih 7 tahun saya 12 tahun. Sekarang kita sudah dewasa dan saya yang akan gelisah jika kita tidur satu ranjang," batin Bian.

Namira mungkin tidak tahu saja bagaimana tersiksanya seorang pria tidur di sebelah wanita. Meski terlihat begitu cuek tetapi Bian pasti memiliki perasaan seperti itu.

"Kak Bian, jadi sebaiknya kita tidur satu ranjang saja," ucap Namira yang melihat Bian sangat serius.

"Baiklah!" sahut Bian tidak mempermasalahkan hal itu walau terlihat dari wajahnya sudah mulai pucat yang sekarang keimanannya benar-benar digoda istri sendiri.

Namira melepaskan tangannya dari lengan Bian yang tersenyum dan perlahan menaiki ranjang. Namira menarik selimut yang pasti sangat menjaga jarak dari Bian dengan tidur di paling ujung.

Namira merasakan tempat tidur itu sudah dinaiki yang mana Bian juga tidur di ujung dengan membaringkan tubuhnya menatap langit-langit kamar dan sementara Namira membelakanginya.

"Selamat Malam. Kak!" ucap Namira sebelum memejamkan matanya yang membuat Bian menoleh ke arahnya.

"Selamat malam," jawab Bian dengan menghela nafas yang mungkin harus sama-sama belajar seperti Namira.

****

"Di sini kamu itu menggemaskan sekali, Mama terus memaksa kamu ingin menginap di rumah Mama yang tidak mengizinkan kamu pulang!" ucap Farah yang tampak asik dengan menantunya itu saat mereka membolak-balikkan album masa kecil.

"Mama sangat suka sekali mencubit pipi Namira. Mama tahu tidak jika waktu itu Namira rasanya pengen marah, tapi takut jadi anak durhaka," jawabnya dengan wajahnya yang masih sangat menggemaskan.

"Kamu memang anak yang sangat baik, Mama tahu dari dulu kamu tunggu begitu sangat baik, selalu mengutamakan orang tua. Namira makasih ya kamu sudah menjadi menantu saya," ucap Farah.

"Mama itu mengatakan apa, seperti Namira sudah diincar saja dari kecil yang harus menikah dengan Kak Bian," celetuk Namira yang membuat Farah tersenyum.

"Sejak dulu saya memang menginginkan kamu menjadi menantu saya dan akhirnya semua itu terjadi," ucap Farah tersenyum.

"Namira, kamu harus berusaha ya, menjadi istri yang baik untuk Bian," ucap Farah.

Namira menganggukkan kepala.

"Oh. Iya Ma, Namira mau tanya. Apa kak Bian punya pacar sebelumnya?" tanya Namira.

"Mama tidak tahu, kenapa kamu tidak tanya saja langsung padanya," jawab Farah.

"Tidak berani, takut. Wajahnya menyeramkan," jawab Namira yang membuat Farah tertawa.

"Bian itu manusia dan buka monster. Jadi jangan takut padanya. Jika ingin berbicara dengannya maka kamu harus berbicara dan jangan sungkan-sungkan mengajaknya berbicara. Memang Bian yang kamu kenal dulu pernah marah pada kamu?" tanya Farah yang membuat Namira menggelengkan kepala.

"Sangat baik dan selalu melindungi Namira. Tetapi sekarang wajahnya berubah menjadi sangat dingin. Jadi Namira sedikit takut-takut," jawabnya.

"Jangan takut, kamu harus bisa membuka diri untuk suami kamu," ucap Farah yang membuat Namira menganggukkan kepala.

Mereka kembali melihat album foto tersebut yang keduanya sama-sama tertawa ketika melihat ada yang lucu. Bian menuruni anak tangga dan melihat ke arah Namira yang terus saja memperlihatkan wajah yang sangat ceria, bertambah cantik dan sangat menggemaskan.

Hanya di saat dia begitu sangat kecewa kepada calon suaminya dan di situlah Bian melihat sosok berbeda dari wanita itu yang terlihat begitu sangat marah dengan air mata yang mengalir dan garis itu juga sangat murung di hari pernikahannya.

Damian tersenyum kecil yang melanjutkan menuruni anak tangga dan suara langkah kakinya terdengar oleh Namira dan juga Farah yang menoleh ke arahnya

Bersambung.....

1
Teh Euis Tea
dan dari pura2 nayra suka benaran sm bian, oon nya bian jg hayut dgn permainan nayra
Oma Gavin
bian yg oon bin goblok banget ternyata kamu masuk jebakan nayra sebenarnya nayra iri dgn kebahagiaan namira yg sangat kamu cintai dan farah yg juga sangat menyayangi namira itu membuat nayra bikin ide konyol untuk merebut mu dari namira dan gobloknya kamu menyetujui ide konyol tersebut
Rieya Yanie
sikap bian dan kayra keterlaluan..meskipun sndiwara namun sangta menyakitkan
jangan jangan kayra malah jatuh cinta beneran sama bian
Teh Euis Tea
biarkan dulu namira disana, biar bian merasa kehilangan yg sabgat dlm dan si nayra sadar dan.pergi dari kehidupan bian karna yakin si nayra suka sm bian
Oma Gavin: menurut ku justru nayra akan komporin bian buat melupakan namira cuma zahra dan Ilham akan jadi garda terdepan melindungi namira dari pelakor sahabat nya sendiri
total 1 replies
Teh Euis Tea
aku sih yakin klu nayra emang menyukai bian
Endang 💖
nayra udh jatuh cinta sama bian, mknya dia sengaja buat kek gitu
Teh Euis Tea
si nayra mungkin awalnya cuma niat main2 tp kebawa baper
Oma Gavin
feeling ku nayra justru kebablasan mencintai bian dan ide konyol ini dari nayra ternyata nayra ngga sebaik yg dikira namira sabahat lucknut menikam dari belakang bukannya menyadarkan malah ambil kesempatan, bian juga oon bin goblok nya ngga ketulungan manut saja sama nayra dan selalu bela nayra didepan namira, biarkan saja bian kelimpungan dan nyesel cari namira sendiri, untuk zahra tolong dikuliti itu sahabat mu nayra udah ada bibit pelakor dan ingin menguasai bian seutuhnya
Teh Euis Tea
si nayra lama2 songong nih, emang sih namira salah telah menyuruh bian nikah lg tp bian jg sudah abay sm namira, janji makan mslam ga jd karna bian pergi sm nayra, sampai2 namira nunggu ky orang ilang di lestoran, kasian aku sm part itu
Nayla Arshaka
lbih baik mundur aja la Namira .dr pada kmu merasakan sakit yg lbh dlm...
smua berawal dr keegoisan mu .
dan skrg lpaskan dengan keikhlasan mu...
blm mnikah aja perhatian bian Uda gak ada buat kamu .
gmn klw mereka mnikah ... mngkin kmu akan mnjdi org asing ... bismilah .mundur dan lepaskan bian Namira...
Angga Gati
ak sedih thor...namira pd akhirnya terluka...lebih baik mundur sekarang drpd melihat bian & nayra menikah yg ada makin tambah sakit.
Teh Euis Tea
nayra bian awalnya kalian emang cuma niat dekat sj tp sekarang kalian mungkin saling suka dan aku balik kasian sm namira
Oma Gavin
ternyata bian dan nayra beneran mau nikah ya sudah sekarang giliran namira yg mundur dari pada kamu sakit hati melihat keromantisan nayra dan bian apalagi saat nanti nya nayra hamil jadi perceraian lebih baik, biarkan bian bahagia dgn nayra bukankah itu awalnya yg kamu mau namira
Oma Gavin
pasti kejutan ultah nya bian dan nayra selama ini cuma ngeprank menyadarkan namira yg keras kepala dan egois, gimana enak ngga di cuekin bian
Oma Gavin
gimana rasanya namira ini yg kamu mau masih tetap meminta bian nikah dgn nayra yg ada kamu ngga dianggap lagi apalagi nayra pinter mengambil hati bian, semoga ini hanya konspirasi bian dan nayra menyadarkan dirimu namira yg egois dan keras hati tidak mau mendengarkan pendapat suami
Teh Euis Tea
syukurinnnnn gimana namira mantapkan, itu blm nikah loh km merasa tersusih apalg udah nikah sakit ati dong atau mungkin km langsung di buang sm bian

baru kali ini loh aku baca novel malah setuju sm poligami abusnya gedeg aku sm sinamira
Teh Euis Tea
sok sokan sih nyuruh bian poligami giran di cuekin km nyesel
syukurin rasain aj km namira
Oma Gavin
semoga nayra dan bian sedang memainkannya peran buat menyadarkan namira yg egois karena tekanan farah ngga mikirin perasaan bian sama sekali yg tulus mencintai nya
Oma Gavin
gayamu namira sok kuat dan ikhlas belum juga nikah bian dan nayra kamu sudah cemburu berat, makanya ngga usah punya ide konyol yg ada justru kamu yg tersingkir dan sakit hati sendiri, cari penyakit punya suami sebaik bian masih saja banyak drama
Teh Euis Tea
udah mulai ada xemburukan lo sm nayra makanya di pikir itu blm di poligami km udah merasa cemburu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!