NovelToon NovelToon
Nasibku Yang Selalu Beruntung

Nasibku Yang Selalu Beruntung

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Pisesa Safwan

Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

persiapan lamaran

" Tidak nak, om sudah ambil seperlunya. Dan itu kebanyakan jadi om tidak akan mengambil sebanyak itu. " Ucap om pandu.

" Ayolah om jangan seperti itu, om juga sudah banyak membantu Tristan om. " Ucap Tristan.

" Sudah, sudah, sekarang kamu harus bersiap, bersihkan dirimu dulu. Nanti habis isyak jadikan mau melamar calon istrimu. " Ucap om pandu.

" Iya om jadi, Terima kasih ya om sudah nolongin Tristan hari ini. Semoga Allah membalas perbuatan baik yang om pandu lakukan hari ini. " Ucap Tristan.

" Amiin, ya sudah om pulsnh dulu, nanti om tunggu di masjid pas maghrib. " Ucap om pandu, dan berjalan pulang.

Sebenarnya tadi om pandu bilang ada acara itu, adalah bohong agar Tristan bisa ikut pulang kerumah om damar, karena Tristan sudah transaksi jadi om pandu memilih pulanh memakai motornya Tristan, dari pada harus om damar yang mengantarkan pulang.

" Alhamdulillah sayang, akhirnya kamu beli mobil yang kamu inginkan juga. " Ucap bu lilis.

" Alhamdulillah bun, itu hadiah untuk ayah dan bunda, agar besok kalau mudik tidak bingung harus naik apa. SIM ayah masih kan yah. " Tanya Tristan memandang ayahnya.

" Masih dong boy, kalau punyamu bagaimana. "

" Perpanjang yah bulan depan. " Ucap Tristan.

" Lucu ya boy, kita belum punya mobil tapi SIM nya sudah punya. Tapi sekrang alhamdulillah kita sudah punya. Dan semoga berkah untuk keluarga kita. " Ucap ayah Tristan.

" Iya yah, hmph, ayah bunda Tristan apakah boleh ngomong sesuatu. " Ucap Tristan.

" Katakanlah sayang apa yang ingin kamu katakan. "

" Tadi saat Tristan dirumah om damar bicara panjang lebar disana. Dan Tristan diangkat menjadi anak mereka. Karena mereka ingin memiliki anak laki-laki. Apakah tidak Apa-apa bun, jika Tristan juga menganggap mereka sebagai orang tua Tristan bun. " Ucap Tristan hati-hati karena takut melukai perasaan kedua orang tuanya.

" Alhamdulillah kalau begitu berarti banyak yang sayang sama kamu nak, tidak Apa-apa itu namanya menciptakan kekeluargaan untuk kita. Jadi anggap saja mereka juga orang tuamu, agar kelak jika ayah dan bunda sudah tidak ada, kamu masih punya orang tua lain nya. " Ucap bu lilis.

" Bunda kok ngomongnya sampai kesitu sih. Tristan tidak mau kehilangan ayah dan bunda, Tristan juga senang mendapatkan keluarga baru. Jadi Tristan nanti banyak yang dikunjungi saat lebaran, hahhah hahahhah. " Ucap Tristan.

" Sudah sekarang kamu mandi sana. Sebentar lagi mau maghrib. " Ucap bu lilis.

" Iya bun, Tristan kekamar dulu ya bun. "

Tristan pun berlalu menuju kamarnya, untuk melepaskan penat, dan berganti pakaian dengan menggunakan celana boxer dan kaos oblong. Dia pun berniat mau kekamar mandi, namun baru beberapa langkah ponsel nya berdering.

Dia pun kembali menuju ranjangnya dan mengambil ponsel nya, yah ada di dalam tas slempang nya , setelah melihat siapa yang menghubungi Tristan pun tersenyum.

" Assalamu'alaikum sayang. "

" Walaikum salam mas sayang, sudah sampai rumah mas. " Ucap billa di sebrang.

" Sudah sayang. Ini lagi di kamar habis istirahat sebentar, mas mau mandi dulu sayang. Kan sudah mau maghrib juga. Apakah boleh mas mandi sekarang, nanti kalau sudah selesai mas telpon lagi ya. " Ucap Tristan.

" Oh iya mas tidak Apa-apa, billa hanya ingin tahu saja. Dan alhamdulillah kalau mas sudah sampai rumah , billa tunggu ya mas. Billa juga mau mandi dulu mas, Terima kasih ya mas untuk hari ini. Billa sangat senang bisa bersama mas. " Ucap billa.

" Sudah berapa kali kamu bilang Terima kasih sayang. Ya sudah mas mandi dulu, kamu juga mandi dulu saja. Nanti di sambung lagi. Assalamu'alaikum. "

" Iya mas Walaikum salam. "

Tristan pun segera keluar dari kamar dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya , setelah selesei Tristan pun berganti dengan memakain sarung dan baju koko tidak lupa pecis untuk menutupi rambutnya.

Tristan duduk di tepi ranjang nya sambil menunggu adzan, dia pun membuka aplikasi tradingnya dan melakukan kembali tradingnya. Dari pada tidak melakukan apapun jadi Tristan memanfaatkan waktunya untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah, agar memiliki tabungan untuk pernikahan nya kelak.

Setelah  15 menit bermain dan profit Tristan pun segera menuju ke masjid, namun sebelum itu dia mengirim pesan kepada billa jika mau ke masjid untuk shalat maghrib berjama'ah.

Tristan :

sayang mas ke masjid dulu ya, nanti mas hubungi jika sudah pulang.

Tidak lama pesan pun sudah centang biru yang artinya sudah dibaca oleh billa, billa pun segera membalas pesan Tristan.

Billa :

iya mas hati-hati di jalan ya mas, billa mau bantu mama untuk acara nanti malam. Jadi ketemu nanti malam saja ya mas, mungkin nanti billa sibuk bantu mama, dan billa juga harus bersiap untuk acara nanti mas.

Tristan :

Oh oke sayang, nanti habis maghrib mas juga mau bersiap, kalau begitu mas berangkat ya, assalamu'alaikum.

Billa :

Iya mas, Walaikum salam.

Setelah itu billa kembali membantu persiapan untuk nanti malam, mama mayang yang melihat anaknya selalu tersenyum dan bahagia juga ikut merasa senang.

" Sepertinya anak mama lagi bahagia ini. "

" Ah mama tahu saja. Iya ma billa bahagia ma, mas Tristan sangat dewasa dan billa selalu nyaman jika berada di dekatnya ma. Apalagi tidak menyentuh billa sedikitpun. Mas Tristan bilang. Jangan cium tangan mas dulu ya belum muhrim. Selalu seperti itu ma, billa kan jadi gemes dan pengen cepet nikah sama mas Tristan. " Ucap billa dengan senyuman manisnya.

" Memangnya kamu sudah siap jadi istri nya mas Tristan. Pernikahan itu sakral sayang tidak boleh Main-main dengan pernikahan. Jangan sampai menyesal nanti setelah menikah, tapi jika memang kamu sudah siap jadi istrinya mas Tristan. Bisa nanti mama Minta bantuan om kamu, biar diurus sekalian jadi besok atau lusa kamu sudah bisa nikah sama mas Tristan. " Ucap mama mayang.

" Benarkah ma. Kalau begitu nanti pas lamaran mama bilang saja sama mas Tristan dan keluarganya mas. Jika pernikahan nya diadakan secepatnya gitu ma. " Ucap billa.

" Kamu ini sudah gak sabaran pengen punya suami, apakah kamu sudah gak tahan mau melakukan hubungan suami istri. "

" Ih mama bukan itu ma, billa hanya ingin bisa cium tangan mas Tristan jika di antar ke kampus, dan memeluk mas Tristan jika billa mau berterima kasih ma. Mama tahu tidak mas Tristan itu selalu menuruti apapun maunya billa, bisa ngemong billa, dan mau mengalah sama billa. Nemu dimana lagi ma sosok seperti mas Tristan. Billa merasa sedang di dekat almarhum papa, jika lagi bersama mas Tristan ma. Jadi billa pengen cepet jadi istrinya mas Tristan. " Ucap billa.

1
Was pray
urusan jual beli mobil gak kelar2....😇😇😇
koen
semangat terus ya thor utk menulis nya,
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
koen
bab 1, membosankan
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu
Was pray
gak terlalu cepat nikahnya? alangkah baiknya bila tristan sukses dulu, paling enggak udah punya penghasilan tetap walau gak besar, yg penting bisa menopang hidup keluarga baru nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!