NovelToon NovelToon
Buried Love

Buried Love

Status: tamat
Genre:Duda / Cerai / Tamat
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: NuKha

Susah payah Bellinda Baldwig mengubur cintanya pada mantan suami yang sudah menceraikan enam tahun silam. Di saat ia benar-benar sudah hidup tenang, pria itu justru muncul lagi dalam hidupnya.

Arsen Alka, berusaha mendekati mantan istri lagi saat mengetahui ada seorang anak yang mirip dengannya. Padahal, dahulu dirinya yang menyia-nyiakan wanita itu dan mengakhiri semuanya karena tidak bisa menumbuhkan cinta dalam hatinya.

Haruskah mereka kembali menjalin kisah? Atau justru lebih baik tetap berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 20

Bellinda membawa nampan berisi tiga gelas jus strawberry. Meletakkan minuman itu ke atas meja. Lalu menghampiri Colvert, berjongkok di samping si kecil, mengusap puncak kepala, dan tidak lupa menanggapi aduan putranya tadi. “Jangan bicara seperti itu pada daddymu, Sayang. Ingat pesan Mommy.”

Colvert langsung menunduk dengan kepala mengangguk. Patuh sekali kalau mommynya yang memberi nasihat. “Jangan membenci.”

“Anak pintar.” Bellinda mengacak-acak rambut putranya dengan gemas. “Sekarang, minta maaf dengan daddymu.”

“Aku tidak salah apa pun, dia yang sombong, Mommy ... kenapa harus minta maaf?” Kali ini Colvert baru protes, tapi mata menatap sebal pada tetangga baru yang menyunggingkan senyum kemenangan. “Lihat, dia mengejek aku.” Tangannya menunjuk Arsen.

“Apa? Aku sejak tadi duduk diam,” sahut Arsen tidak mau dituduh. Padahal ia sempat tersenyum saat melihat putranya mengangguk patuh kala dinasehati oleh Bellinda. Terkesan lucu, kalau dengannya angkuh sekali, tapi ketika menghadapi mantan istrinya langsung menjadi anak yang penurut. Reaksi bocah itu bisa berubah-ubah sesuai dengan orang yang diajak bicara.

“Jangan bertengkar terus dengan daddymu, Sayang. Ayo, kalian berdamai.” Bellinda menepuk pelan punggung putranya. Kemudian membisikkan sesuatu. “Kalau tidak ada daddymu, Colvert tidak mungkin ada di sini bersama Mommy. Jadi, jangan perlakukan dia seperti orang asing, oke?”

“Ya sudah, biar aku saja yang minta maaf.” Arsen mengulurkan tangan pada putranya.

Colvert bukannya menjawab, tapi cukup menepukkan telapak mereka. Dia lalu mengabaikan Arsen untuk duduk dipangkuan Steven yang sejak tadi hanya diam mengamati perdebatan.

Justru Bellinda yang menjadi tak enak pada Arsen karena putranya terkesan angkuh. “Mohon maklum, ya? Pelan-pelan akan ku beri tahu. Sekarang butuh proses untuk dia menerima realita.”

Arsen mengangguk dan tidak menyalahkan Bellinda lagi setelah ia melihat bagaimana wanita itu bisa mempengaruhi kepatuhan putranya. Juga tidak menjelekkannya sedikit pun. Mungkin selama ini aku yang terlalu banyak berburuk sangka dengannya.

Bellinda berdiri dan membiarkan tiga laki-laki itu bermain sesuka hati. “Aku buatkan camilan, ya.”

“Mau, Mommy ... apple pie,” pinta Colvert.

Bellinda mengangguk. Untung masih ada sisa bahan apple pie yang tadi pagi sekali digunakan untuk membuatkan mantan suaminya.

Bellinda berkutat di dapur. Sementara itu Colvert, Steven, dan Arsen tetap di ruang tamu. Ketegangan diantara mereka kembali pekat ditandai dengan aksi saling tatap.

Arsen menatap tajam tak suka pada Steven yang memangku putranya, Steven membalas dengan datar, dan sorot mata Colvert sengit pada si tetangga baru.

“Aku jadi diomeli Mommy gara-gara kau, pulang, sana,” usir Colvert.

“Dia yang seharusnya pulang,” tolak Arsen seraya menunjuk wajah Steven. “Bukan siapa-siapa juga di sini, kan?”

“Aku daddynya Colvert,” balas Steven tidak mau langsung mengalah.

Arsen tersenyum sinis. “Ada orang tidak tahu malu sepertimu? Jelas-jelas aku yang daddynya Colvert. Kandung.” Menekan dan mepertegas kalau bocah kecil itu miliknya. “Dia terbuat dari bibit unggulku.”

Steven menyunggingkan sebelah bibir. “Kita tanya saja pada anaknya langsung. Siapa yang dianggap Daddy.”

“Oke.” Arsen dan Steven pun menatap Colvert bersamaan. “Jadi, yang mana daddymu?”

“Steven.” Colvert langsung menjawab dengan lidah menjulur ke arah Arsen.

Seketika jawaban itu membuat si duda membulatkan mata. “Oke, sana akui sebagai daddymu.” Dia lekas berdiri.

Arsen bukan mau keluar atau merajuk, tapi pergi ke dapur untuk menghampiri mantan istri yang sedang menguleni adonan. Tiba-tiba memeluk wanita itu dari belakang dan diperlihatkan pada Colvert. “Ku ambil mommy kesayangamu kalau kau tidak mau memanggilku Daddy.” Dasar manusia yang tak tahu cara mengambil hati anak bersifat angkuh, dia sampai mengancam untuk sekedar mendapatkan pengakuan.

1
Wahyunni Winarto
satu kata

kapokkk impass kan😀😀😀
Wahyunni Winarto
ngakakk
Bungkusdong Dotcom
bisa persis gitu ya bapak anak. sama2 suka nyalahin orang
Bungkusdong Dotcom
padahal ajak aja anak2 madhiaz kenalan sama anak arsen, pasti cepat akrab
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
sumpah..nguakak guling2 eike🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rismawati Damhoeri
nggak kasih bonus chapter, satu ajaa..thorrr....
Isranjono Jono
dingin dia thor😁😁😁
Isranjono Jono
kurang ajar kau arsen
Atiek Endang Mintarti
keep strong belinda
Vina Vina
Aku nangis tau alasan mamanya Belinda...
Almun
maksudku enak,maaf typo
Almun
maaf kak cuma ngasih saran daripada pakai kata kau mending pake kata Mu kayak "Akan membawamu" kan lebih enek dibaca dari pada "akan membawa kau" jadi teruss semangatt kak jalan cerita kakak semua menarik tinggal sedikit sedikit merubah yg kurang sampai nantinya jadi sempurnaa/Ok//Ok/
Irma Wangsa
ia ular kasur lebih ganas bisa nya 🤣🤣
Indah Rohmiatun
aku sangat terharu thor ,semangat 😥😥😥👍👍
Indah Rohmiatun
hu hu emang enak mas duda 🤣🤣🤣
Rahmaniar
seru ceritanya 👍👍
Endang Sulistia
di depan momy langsung imut....tapi di belakang momy amit amit si clov 🤣🤣🤣
Endang Sulistia
cie..cie...jatuh cinta katanya...🤦🤣🤣🤣
Lita
menarik kayaknya
Nur Fadillah
buah jatuh gk jauh dari pohonya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!