NovelToon NovelToon
Membuang Suami Sampah

Membuang Suami Sampah

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lily Dekranasda

Jessy, 30th seorang wanita jenius ber-IQ tinggi, hidup dalam kemewahan meski jarang keluar rumah. Lima tahun lalu, ia menikah dengan Bram, pria sederhana yang awalnya terlihat baik, namun selalu membenarkan keluarganya. Selama lima tahun, Jessy mengabdi tanpa dihargai, terutama karena belum dikaruniai anak.

Hingga suatu hari, Bram membawa pulang seorang wanita, mengaku sebagai sepupu jauh. Namun, kenyataannya, wanita itu adalah gundiknya, dan keluarganya mengetahui semuanya. Pengkhianatan itu berujung tragis—Jessy kecelakaan hingga tewas.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua. Ia terbangun beberapa bulan sebelum kematiannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesempatan Kedua

Aku membuka mataku perlahan. Tersentak. Napasku terengah-engah, dadaku naik turun dengan cepat, keringat dingin membasahi pelipis.

Dalam sekejap, kesadaranku yang samar mulai pulih. Pikiranku berputar dengan liar..

“Aku seharusnya mati...”

Tadi aku masih di dalam mobil. Terjepit, kesakitan, menahan amarah yang memuncak. Aku ingat semuanya.

Aku yang mengendarai mobil sendirian menuju pesta, berpakaian elegan, membawa bukti perselingkuhan Bram. Aku yang menekan pedal rem, tetapi mobil tidak bisa berhenti. Aku yang kehilangan kendali… dan kecelakaan.

Aku juga ingat bagaimana Bram dan wanita itu, Fina, tertawa di dalam mobil lain. Mereka tidak sedikit pun peduli dengan kecelakaan di depan mata mereka.

Padahal itu aku. Aku, istrinya.

Jantungku berdebar kencang. Tangan gemetar, tetapi kali ini bukan karena ketakutan—melainkan karena kemarahan.

Aku menoleh ke sekeliling. Mataku membelalak.

“Ini… Bukankah ini di rumah?”

Ruangan ini.... Meja makan dengan taplak putih bersih, kursi kayu mahal, aroma makanan yang baru saja aku disajikan.

“Aku di sini? Kenapa? Bagaimana?”

Lalu aku mendengar suara yang sangat familiar.

"Kalian ini kapan punya anak? Kenapa lama sekali? Mama ingin punya cucu laki-laki!" Mama Ella. Ibu mertua ku.

Tanganku mengepal di atas pangkuan. ”Jadi aku kembali ke masa lalu?”

"Sabar, Ma. Ini juga lagi proses." Bram. Suamiku—pengkhianat itu.

Aku menoleh, mataku tajam menatapnya. Dia duduk di sana, terlihat begitu santai, seolah-olah dunia ini masih miliknya.

"Proses, proses! Proses terus! Jangan-jangan Jessy itu mandul!"

Adegan ini persis sama dengan beberapa Minggu sebelum aku meninggal dunia. “Aku... Terlahir kembali?”

Darahku mendidih.

Aku dulu hanya bisa tersenyum pahit dan menunduk saat mendengar kalimat itu. Dulu.

Tapi sekarang? Tidak.

Aku bukan lagi Jessy yang dulu.

Tanganku meraih kain taplak meja, dan menariknya dengan kasar. Semua makanan di atas meja jatuh berantakan ke lantai.

"BRUKK!!"

Semua makanan terlempar ke lantai, piring-piring pecah, suara sendok dan garpu berdenting keras.

"AAAKGH!!"

Mama Ella dan Molly menjerit. Bram melompat dari kursinya, matanya membelalak.

"JESSY!! APA-APAAN KAMU?!"

Mama Ella wajahnya merah padam karena marah.

Molly juga berdiri, menatapku dengan mata membelalak. "Kak Jessy, kamu gila?!"

Aku menatap mereka dengan sorot tajam, tidak ada lagi rasa takut. "Aku gila? Kalian semua yang gila!!"

"Kalian bilang aku mandul?" Aku tersenyum sinis, lalu tertawa pelan. "Kalian nggak salah? Jangan-jangan justru Bram lah yang mandul?"

"JESSY!"

ucap Mama Ella dan Bram barengan. Bram tersentak kaget, sedangkan Mama Ella suaranya membentakku dengan wajah merah padam.

Mama Ella hampir menjerit. "Jangan sembarangan bicara, Jessy! Anak Mama nggak mungkin mandul! Keluarga kami nggak ada yang mandul!"

Molly menimpali dengan nada tajam, "Iya! Kak Bram punya adik, berarti dia nggak mandul!"

"Ma.... Molly... Sudah..." ucap Bram menenangkan mama dan adik iparku.

"Sayang... Sudah..." ucap Bram menenangkanku memegang lenganku.

Aku melepaskannya dengan kasar, hingga Bram terlihat kaget.

"Ada apa dengan Jessy hari ini?" ucap Bram dalam hati.

Aku mendengus, melipat tangan di depan dada. "Oh, jadi menurut kalian, kalau di keluarga kalian punya saudara berarti gak mandul, berarti aku yang salah? Aku juga punya Mama, jadi keluarga ku juga gak mandul." Tatapanku menusuk.

"Lagipula kalian tahu dari mana kalau aku yang mandul? Kalian dokter? Atau jangan-jangan kalian cuma asal tuduh. Jangan bodoh jadi manusia." ucapku sinis sedikit tertawa kecil.

Wajah Mama Ella memerah karena emosi. "Kamu keterlaluan, Jessy!"

"Keterlaluan? Aku?" aku tertawa. "Kalian yang keterlaluan, setiap hari selalu bertanya kapan hamil, kapan hamil, aku mandul. Kalian pikir aku ini apa?"

Bram, yang sejak tadi diam, mencoba menenangkan situasi. "Sudahlah, jangan berdebat soal ini. Jessy, tolong jangan bicara sembarangan. Molly, jangan bahas ini lagi. Kita semua bisa bicara baik-baik bukan?"

Bram berusaha meraih tanganku lagi, tapi aku menepisnya dengan kasar. Mataku menatapnya tajam, penuh penghinaan.

"Bicara baik-baik?" Aku menyeringai, suara tawaku dingin. "Dengar, Bram. Aku sudah cukup bersabar selama ini. Aku selalu diam, menerima omongan mereka, menerima perlakuan mereka, seolah-olah aku ini wanita yang pantas diinjak-injak! Tapi cukup. Aku lelah seperti ini terus."

Mama Ella menepuk meja dengan keras. "Kurang ajar kamu, Jessy! Itu mulut harus dicuci pakai sabun!"

Aku menoleh dengan santai ke arahnya. "Mungkin Mama yang perlu mencuci hati Mama pakai air suci."

"APA?!" Mama Ella bangkit dari kursinya, Molly juga menatapku seolah aku sudah tidak waras.

Tapi aku tidak peduli.

Aku lalu menatap Bram, suamiku yang penuh kebusukan. Pria yang dulu aku cintai setengah mati, tapi ternyata hanya menikmatiku sebagai pajangan.

Aku menyipitkan mata. "Bram, aku mau tanya."

Bram tampak waspada. "Tanya apa?"

Aku menyeringai. "Kamu menikahiku buat apa?"

Dia tampak terkejut. "Kenapa tiba-tiba tanya begitu?"

Aku melipat tangan di depan dada. "Jawab saja."

Bram menghela napas, lalu berkata, "Ya tentu saja karena aku mencintaimu."

Aku tertawa sinis. "Mencintaiku? Aku heran kenapa kamu masih bisa ngomong kayak gitu dengan wajah polos."

Bram mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"

Aku mendekat selangkah, membuatnya mundur sedikit. Mataku menatap lurus ke matanya. "Kalau benar kamu mencintaiku, kenapa selama ini aku selalu diperlakukan seperti ini? Kenapa aku harus menghadapi pertanyaan menyakitkan soal kehamilan sendirian? Kenapa kamu nggak pernah membelaku?!"

Bram terdiam, mulutnya terbuka ingin menjawab, tapi aku tidak memberinya kesempatan.

Aku mencibir. "Kamu nggak bisa jawab, kan?"

Molly menyela dengan nada marah. "Kak Jessy, kamu kenapa sih? Kak Bram itu suamimu, kenapa kamu malah menyerangnya?"

Aku menatapnya datar. "Molly, aku akan mengajarimu satu hal. Seorang suami seharusnya adalah pelindung istri, bukan orang yang diam saja ketika istrinya dihina."

Wajah Molly memerah karena malu. "Tapi Kak—"

Aku mengangkat tangan, menghentikannya. "Aku nggak tertarik mendengar pembelaanmu."

Aku menoleh lagi ke Bram. "Kamu tahu, Bram? Dulu aku percaya padamu. Aku pikir, walaupun aku menikah dengan keluargamu yang seperti ini, setidaknya aku punya kamu. Aku pikir kamu akan selalu ada untukku. Aku pikir kamu akan melindungiku."

Aku mendekat lagi, suaraku rendah tapi tajam. "Tapi nyatanya, kamu nggak lebih baik dari mereka."

Aku bisa melihat rahangnya mengeras. "Jessy, cukup. Aku tidak tahu kenapa kamu tiba-tiba bertingkah seperti ini, tapi aku tidak suka."

Dan saat itu, kesabaranku benar-benar habis.

PLAKK!!

Tanganku melayang, menampar pipi Bram dengan keras.

Ruangan mendadak sunyi.

Mama Ella dan Molly terkejut, mata mereka membelalak. Bahkan Bram sendiri tampak tak percaya.

"JESSY!" Mama Ella menjerit marah. "Kamu sudah gila?!"

Aku menarik napas panjang, lalu menatap Bram tanpa sedikit pun rasa penyesalan.

"Aku tidak gila, Mama. Justru aku baru sadar selama ini aku sudah terlalu bodoh."

Bram menyentuh pipinya yang merah, matanya penuh kemarahan. "Kenapa kamu menamparku?!"

Aku tersenyum tipis. "Itu sebagai hadiah karena selama ini aku selalu diam, selalu menahan diri, selalu bersabar. Sekarang tidak lagi."

Bram merengut, nadanya penuh peringatan. "Jessy, aku suamimu."

Aku mendekat, hampir berbisik di telinganya. "Dan aku adalah istrimu jika kau ingat."

Aku bisa melihat rahangnya mengatup kuat, matanya menatapku dengan tajam. Tapi aku tidak gentar.

Aku melangkah mundur, menghela napas seolah merasa lebih lega. "Aku capek!!!"

Aku menatap mereka semua, lalu berbalik, berjalan keluar dari ruang makan tanpa sedikit pun menoleh ke belakang.

1
Cicih Sophiana
luh yg akan menyesal Fina...
Cicih Sophiana
knp yg dituduh Jessy? jelas" si Fina heran tuh orang... minuman yg si Fina kasih kok gak di curiagai
Cicih Sophiana
persahabatan yg keren...
Cicih Sophiana
Jessy orang pintar orang hebat... sahabat" jg orang" hebat tp kok dia jadi bodoh di kluarga nya si Bram... di jadikan pembantu di perintah" di hina kok gak mikir gitu loh... apa bener klo krn cinta orang pinter jadi bodoh yah... hadeh
Cicih Sophiana
Bram tolong dong ceritain ke aq... rasanya seperti apa sih racun teh hijau🤭🤣🤣🤣
Cicih Sophiana
buaya dan ulet keket...
Nor Azlin
sangat puas thor kerana pengorbanan jessy terbalas dengan sempurna nya.. keluarga mantan mertuanya berantakan begitu juga dengan hubungsn nya dengan jalang Fina terungkap sudah dengan kenyataan yang pahit buat Bram sekeluarga ...sekarang lagi satu kenyataan yang tidsk disangkakan bahawa Eve itu adalah jessy dari singkstan nama panjang nya yah ...nanti2 tunggu dulu apa dulu masa nikah jessy hanya menguna kan nama awal nya kah atau nama penuh nya buat nikah sama si Bram yah 🤔🤔🤔sudah pasti nama penuh kan kenapa di Bram pada tidsk tau Eve itu jessy yah aahh dudah lag lagian mereka udah cerai 😂😂😂 itu enggsk penting pun lanjutkan thor
Nor Azlin
sangat2 puas deh melihat satu keluarga di nalukan denfan kenyataan yang sanat pahit untuk ditelan yah...akhirnya dendam mu terbayar sudah & rasa sakit hati mu berkurangan walau pun tidak banyak tetspi itu udah lumaysn bagus deh ...semoga cepat di lamar pak jason yah😄😄lanjutkan thor
Nor Azlin
🤣🤣🤣🤣🤣asik deh rasakan itu lihat baik2 gimana rasa percaya diri mu itu udah jatuh kan ...mana suara nya yang mengatakan orang lain mandul 😆😆😆😆terlalu percaya diri kamu lupa kali kalian berdua sebelum nya memeriksa kesihatan kesuburan lho Bram atau kamu udah terlena dengan anak orang lain lalu melupakan tes kesuburan mu yah ck ck ck sangat menyedihkan deh ...lanjutksn thor
Nor Azlin
bukan nya si Fina yang ada di rumah yah bukan nya menyapu habuk atau nisa psnggil tukang bersih2 yang kerja pake beberapa jam buat bersih2 yah ...bisakan di panggil seminggu seksli atau satu minggu dua kali datang kerumah buat bersih2 ...waktu memberi hafiah masa mula darang rumah bisa beli baju yanh harga beribu bust molly juga donat buat si mama nya Bram itu juga bulan murah kan😂😂😂 bisa kamu bagi cuma2 mau mengambil hati kataksn ini buat manggil orang buat bersih2 tidak mau apa selama tiga hari si Fina buksn nya kerja tapi bertemu sama ayah anak nya itu yah 🤔🤔🤔🤔 bisa jadi tu ...lanjutkan thor
Cicih Sophiana
Bram gak tau yah klo Jessy uang nya banyak... Jessy kerja dari rumah berarti dia punya keahlian yg orang lain tdk tau
Nor Azlin
sebentar lagi kamu pake topi hijau deh Bram topi hijau yang akan membust mu mslu sampsi tidak bisa mengangkat muka mu pada tamu2 mu nanti yah bahkan kamu juga Fina nya ...kamu banggakan memberikan penerus buat si mandul Bram kan jadi nikmati lah pesta perusahan si mandul itu yah berbahagia lah kalian semuanya sebentar lagi kalian akan jatuh sejatuh jatuh nya yah ...ayo jessy tunjukan siapa diri mu yang sebenarnya yah biar mata keluarga toxic si Bram terjatuh melihat siapa diri mu ...lanjutkan thor
Cicih Sophiana
pasangan Bram dan si Fina... pasangan yg men ji ji kan
Cicih Sophiana
keren Jessy pelakor yg berwajah malaikat sedang bertingkah... blm nanti hamil nya ketauan klo itu bukan anak si Bram... hamil sama siapa yah?
Cicih Sophiana
🤣🤣🤣🤣🤣 Jessy ikut senang rada nya... aq jahat yah krn senang mereka sakit... rasain kalian sekarang yg sakit bukan Jessy...
Cicih Sophiana
ternyata Jessy orang hebat... teman" nya pun orang" hebat
Cicih Sophiana
qta lihat Jes apa yg akan terjadi...
Nor Azlin
🤣🤣🤣🤣 kamu tidak paham boy kerana orang yang lagi jatuh cinta itu memang anih2 iyah kan nanti juga kamu merasakan apa yang bos mu rasakan bila udah ketemu dengan orang yang tepat buat mu ...semoga rencana,jessy nya berjalan mulus tampa ada hambatan & ganguan lain nya yah Aaammmiiinnn...lanjutkan thor
Cicih Sophiana
santai Jes kamu lebih segala nya dari ulet keket murahan itu...
Cicih Sophiana
ohh rencana nyamau membunuh Jessy dgn cara meracuni atau mencelakai dgn mobil yg di rusak rem nya... bia dab sekali kalian ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!