Pertemuan yang tidak disengaja pada hari itu membuat Gadis yang berasal dari desa bertemu dengan seorang Pria yang akan merubah hidupnya.
“Namaku Rian….siapa namamu?”
Ini karya pertama author mudah-mudahan kalian bisa menerimanya, salam sayang selalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona~felic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 18
Rian tersenyum memandang Gadis dan berkata
”magsud gue…. Gimana ama loe??? Apa loe udah ada orang yang akan ngedampingin loe nanti sampai saat loe tua??”
Gadis terdiam,dan tiba-tiba memukul lengan kanan Rian,”koq malah nanya ke aku? Aku kan bilangin kamu untuk bisa berdamai dengan keadaan kamu, karena kalo dibiarkan begini terus, hubungan keluarga kamu ga bakalan sehat Rian. Nanti menyesal loh klo udah terlambat.” Kata Gadis Sambil membelalakkan matanya.
lagi-lagi Rian menatap lekat mata itu, begitu dalam menyelami apa yang ada di depannya. Mencoba mencari mengapa ia suka sekali melihat mata itu, begitu bening dengan bingkai mata bulat dan berwarna hitam pekat.
Tiba-tiba Rian berdiri” gue mau masuk dulu Dis.soalnya, gue besok mau pergi ke Kalimantan ngurusin proyek pembangunan yang masih belum selesai. Mungkin juga gue perginya lama. Jadi jangan rindu ama gue ya.” Selorohnya sambil mengedipkan matanya genit.
Gadis hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku tuan mudanya yang satu ini, sambil terus melihat ke arah Rian yang berlalu pergi menjauhinya, dan dengan segera juga Gadis bangkit dari tempat duduknya untuk pergi ke kamar dan beristirahat.
Sepeninggal Rian ke Kalimantan, Gadis merasa ada yang hilang. Namun dia tidak sadar akan hal itu, dia tetap pergi ke taman tiap malam memandang bintang di langit untuk mengurangi rasa kangennya pada sang ibu. Hingga 2 minggu berlalu saat Gadis terhanyut dalam lamunan duduk di bangku taman,dia dikagetkan dengan seseorang yang menutup kedua matanya. Gadis memegang tangan yang penutup pandangannya. Dari aroma parfum ia dapat mengenali bau ini.
“Rian……” katanya lirih.
Tangan itu terbuka,dan Gadis menengok ke belakang. Dilihatnya senyum yang selama ini selalu terbayang ketika ia berada sendiri di taman, senyum yang selalu menghiburnya dikala sedih, tanpa berkata-kata Gadis mengitari bangku dan mengarah menuju Rian berada. Tanpa sadar Gadis memeluk erat tubuh Rian, sedangkan Rian terpaku kaget akan sikap Gadis padanya. Memang ia akui kalo Rian sangat merindukan Gadisnya,tapi ia masih malu untuk mengungkapkan perasaan itu. Karena Rian takut Gadis akan menjauh pergi darinya bila ia menyatakan perasaan yang selama ini ia rasakan. Namun Rian juga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk memeluk Gadis, ini pertama kalinya mereka berpelukan setelah dekat. Namun tiba-tiba Gadis tersadar dan melepas pelukannya. Gadis menunduk karena malu, ia merutuki dirinya karena berani memeluk tuan mudanya. Sedangkan Rian hanya tersenyum simpul,dia bahagia melihat tingkah Gadis. Tidak sia-sia ia mempercepat pekerjaannya di Kalimantan, karena ia sudah sangat rindu pada Gadis. Ingin menghubungi Gadis,tapi Rian tidak punya nombernya, makanya dia kesal pada dirinya sendiri karena lupa meminta nomber Gadis,sedangkan kalo menghubungi telpon rumah ia merasa enggan sekali.
”Koq udahan pelukannya? Aku kan belum puas peluk kamu Gadis!!?!” Goda Rian.
Gadis mengangkat kepalanya karena merasa aneh dengan ucapan Rian, “aku…?” Katanya Membeo.
Rian tersenyum dan balas bertanya,” emangnya kenapa dengan aku?”
“Kerasa ada yang aneh……ga biasanya kamu bilang aku, kan biasanya juga bilang gue elo???!” Tanyanya sambil menyipitkan matanya.
Rian terkekeh mendengarnya” emang ada aturan kalo aku itu ga boleh bilang aku? Harus gitu bilang gue elo???” Tanyanya balik.