Gharial El Barrack, seorang pria yang dijodohkan dengan selebriti papan atas. Namun, hasratnya justru hanya bangkit ketika bersama sang adik, Liliyana.
Hingga suatu kejadian membawa Liliyana terjebak dengan kegilaan Gharial.
Akankah mereka bersatu? Sementara di mata umum, cinta mereka adalah cinta terlarang?
Noted : Banyak umpatan kasar, dan kata-kata nyeleneh. Kalau tidak suka harap skip!
Salam anu 👑
Follow Ig @nitamelia05
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Percaya Diri
"Di mana kamu? Pulang sekarang!" cetus Alessandro ketika panggilan telepon sudah terhubung dengan putranya, Ghara. Dari nada suaranya, pria paruh baya itu seperti sedang emosi, hingga menutup panggilan itu secara sepihak.
Ghara sudah membuka mulut, tetapi urung ketika menyadari bahwa sang ayah tidak menerima jawaban apapun, kecuali pulang!
"Ck, Bokap lu gunanya marah-marah mulu sih, Li. Gak bosen apa?!" gerutu Ghara seraya menyimpan ponsel ke dashboard mobil. Dengan kesal dia menyalakan mesin, lalu membawa kendaraan roda empat itu kembali ke jalan raya.
"Gitu-gitu juga kan Daddy kita!" timpal Lily, sambil mengusap bibir menggunakan punggung tangan. Berharap rasa yang pernah Ghara berikan segera menghilang. Meskipun ia akui bahwa semua itu membawa nikmat.
"Calon mertua lu tuh, Li."
Mendengar itu, Lily langsung merasa merinding, hingga bulu-bulu halus di tubuhnya meremang seketika. Apa jadinya ketika seseorang yang selama ini dia anggap kakak, berubah status menjadi suaminya.
"Idih, Kakak tuh percaya diri banget yah?"
"Ya haruslah, lu kira setelah gue nyatain perasaan bakal ada canggung-canggung gitu. Gak, persetan sama itu semua. Gue cuma mau elu!" jawab Ghara, padahal dalam hati dia sudah ketar-ketir, takut jika Lily akan menjauh darinya secara perlahan.
"Kalo ternyata aku jauhin kakak gimana?" tanya Lily dengan kedua alis yang menaut, penasaran dengan jawaban Ghara.
"Gue buat elu bunting, ntar juga dikawinin!" jawab Ghara sekenanya. Membuat Lily langsung melebarkan kelopak matanya dengan sempurna. Astaga, sebenarnya otak Ghara ini terbuat dari apa? Hingga menganggap semua masalah dapat diatasi dengan mudah.
Saking gemasnya, Lily langsung menabok lengan Ghara sekuat tenaga. "Sembarangan!"
"Ya terus elu maunya gimana? Gue perjuangin pake cara baik-baik gak mau, giliran gue nekad malah gak terima," ujar Ghara seraya melirik ke arah Lily yang sedang mencebikkan bibirnya. "Tuh bibir jangan manyun terus, ntar gue cipokkk lagi baru tahu rasa!"
"Ck, kesel aku ngomong sama Kakak! Gak ada gunanya sama sekali."
"Enak langsung main ya, Li?" goda Ghara seraya menaikturunkan alisnya. Akan tetapi Lily lebih memilih untuk diam, sebab jikalau dia tanggapi sudah pasti Ghara akan semakin senang menggodanya.
"Ya elah, tadi pas gue cium-cium perasaan sampe merem melek. Giliran udah sadar, guenya diambekin."
Ghara tak fokus menyetir, karena lagi-lagi pandangannya jatuh pada sosok cantik yang ada di sampingnya. Akan disayangkan jika Ghara melewatkan kesempatan berduaan dengan Lily, karena setelah ini dia akan berhadapan dengan sang ayah, yang gunanya cuma maki-maki.
"Lu nafas aja Jeky bangun mulu, Li. Gimana gue gak tergila-gila."
"Berisik!" teriak Lily, dia menyesal karena pernah setuju untuk berkenalan dengan Jeky. Sebab Jeky yang ada di pikirannya berbeda dengan Jeky yang dimaksud Ghara.
Ghara terkekeh kecil, lalu tangan kirinya terangkat untuk menjawil dagu Lily. "Besok kita naik ke tahap berikutnya."
Kening Lily mengerut. Dengan tatapan penuh curiga. "Tahap apaan?"
"Tahap gedein dada."
"Mommy, Daddy, Kak Gharanyaaaa!!!" teriak Lily merengek.
***
Sementara di lain tempat, Keysha sedang diantar pulang oleh salah satu temannya yang menjadi aktor. Bahkan dia juga yang menyelamatkan Keysha yang hampir tenggelam di kolam renang, sebab sejak Keysha datang, dia selalu memperhatikan wanita cantik itu.
"Kenapa lu gak pernah bisa liat gue sih, Key?" tanya Marcell, seseorang yang selama ini sudah menunjukkan perhatiannya pada Kesyha. Namun, sayang Keysha justru lebih memilih bertunangan dengan Ghara.
Dia sengaja meminta izin pada paman Keysha untuk mengantar wanita cantik itu, karena dia ingin memiliki waktu berdua.
Sementara Keysha yang baru sadar, mengernyitkan keningnya, dengan kepala yang terasa berputar-putar. Namun, saat dia melirik ke samping, bayangan wajah Ghara tiba-tiba saja datang, membuat hasratnya kembali bangkit. "Sayang."
Marcell langsung terkejut mendengar panggilan itu, hingga dia melirik cepat. "Key, aku mau anter kamu pulang."
"Sayang, aku mohon bantu aku," ujar Keysha seraya mengusap lengan Marcell. Sebab air kolam tak cukup mendinginkan pikirannya.
"Maksud kamu apa, Key?"
"Aku mau kamu, ayo kita lakukan sekarang. Aku siap," ujar Keysha, seraya menurunkan resleting dress-nya. Membuat Marcell tak fokus menyetir, dan berakhir dia berhenti di sisi jalan.
Dan tepat pada saat itu, Keysha langsung merangkak ke atas tubuh Marcell. Tak adanya penolakan, membuat Keysha merasa senang, hingga dia tersenyum, sebab dalam bayangannya pria ini adalah Ghara.
"Ayo kita lakukan di sini."
"Lakukan apa?" tanya Marcell kebingungan, sementara Keysha langsung menyerobot, dengan membungkam mulut Marcell dengan bibirnya.
***
Jangan lupa ritual nya😌😌😌
"maen apa dad?? "😆😅