Kami saling mencintai , pernikahan kami sudah tinggal menunggu hari, tapi sepertinya takdir ku harus berpisah darinya. Karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan calon suami ku meninggal dunia.
Damian, adalah putra semata wayang keluarga Adi ningrat, karena itulah aku terseret dalam masalah keluarga mertuaku saat calon pewaris tunggal mereka telah tiada.
Orang yang telah kuanggap Ibu kandungku sendiri memintaku bahkan memohon kepadaku agar aku mau membantu keluarga mereka.
Betapa terkejutnya aku mendengar permintaan dari calon Ibu mertua ku. Beliau memintaku untuk tidak membatalkan pernikahan .
Aku akan tetap menikah bukan dengan calon suamiku tapi dengan calon Papa mertuaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Damar berlalu meninggalkan Bening di dapur, melihat sosok Bening yang begitu cantik membuat sesuatu pada dirinya bangkit kembali
Tidak mau ambil resiko Damar segera masuk ke kamarnya sepertinya Damar butuh mandi air dingin
Sedangkan Bening yang telah selesai membuatkan minuman hangat untuk Damar bingung sendiri, mau ditaruh di dapur saja atau diantar kekamar
Setelah berfikir cukup lama akhirnya Bening memberanikan diri untuk mengantarkan nya menuju kamar Damar, Bening berfikir ini salah satu kuajiban istri melayani suaminya
Meski kadang Bening suka mikir bagaimana akhir rumah tangganya yang ab normal ini, dianggap putrinya sendiri tapi diminta menikahi suaminya Hhhhh Bening melangkahkan kakinya hingga berhenti tepat di depan pintu kamar milik Damar, beberapa kali Bening mengetuk pintu kamar yang ditempati oleh Damar, namun tak kunjung mendapat jawaban, dengan terpaksa Bening membuka pintu kamar dan melongokkan kepalanya
KOSONG, tidak ada Damar didalam kamar nya, hingga akhirnya Bening memberanikan diri memasuki kamar Damar dan menaruh Milo panas dan kue lapis legit itu di nakas
" Bawa kembali kue manis itu aku tidak suka"
Bening terperanjat kaget mendengar suara Damar yang tiba-tiba, Bening mengelus dadanya yang berdedub kencang efek kaget barusan
CK Damar berdecak, apa Widuri tidak memberitahukan kepada mu kalau aku memiliki masalah dengan makanan yang terlalu manis??
Bening yang hendak menghadap dengan lawan bicaranya, mendadak salting karena melihat keadaan Damar yang hanya melilitkan handuk dibagian pinggangnya, sedang dadanya dibiarkan terbuka begitu
" Mama, ah maksudnya Bu Widuri sudah memberitahu perihal itu Pak!" Bening gerogi, Bening tidak pernah dihadapkan pada situasi seperti ini
Damar menyerengit menatap wanita didepannya itu. " lantas kenapa kamu masih membawa makanan manis itu??
" Dari semua kudapan dan cemilan semua saya yang membuatnya Pak, dan untuk kue yang satu ini saya khusus buatkan untuk Bapak dengan gula yang rendah kalori, jadi rasanya tidak terlalu manis dan saya juga memakai telur premium kwalitas terbaik
Dari banyak kata yang di ucapkan oleh Bening, ada satu kata yang membuat Damar tersentuh yaitu "khusus", benarkah Bening sebegitu memperhatikan nya??"
Damar tak mengucapkan sepatah katapun, Pria itu melenggang melewati Bening begitu saja dan pergi kearah ruang baju
Sedangkan Bening yang sedari sedikit menahan nafasnya terengah, meraup udara sebanyak banyaknya
Suara dering ponsel membuat Bening kembali terjingkat kaget.
" Astagfirullah!!" seru Bening, mungkin karena efek kaget yang ditimbulkan dari Damar tadi kebawa hingga sekarang, jadinya bening sedikit parno"
Bening segera mengangkat panggilan dari ponselnya, melupakan dimana saat ini dirinya berada"
Suara tawa renyah Bening sampai ketelinga Damar, karena penasaran Damar sanpai melongokkan kepalanya melihat sedang tertawa dengan siapa istri mudanya itu.
Melihat ada ponsel yang menempel ditelinga Bening, Damar jadi mengerti kalau Bening sedang bertelepon ria, entah karena apa ternyata tanpa Damar sadari sudut bibirnya tertarik keatas
Damar segera memakai baju, ini kesempatan Damar untuk berbicara pada Bening dari hati kehati, cepat Damar berbaju dan keluar untuk berbicara dengan Bening, sayang saat Damar melangkahkan kakinya dari kamar baju, Bening sudah tidak ada, Damar hanya mampu mendesah kecewa
Sesaat Damar menatap minuman dan kue yang dibawa oleh Bening, ingatan nya tertuju dengan kata-kata Bening yang sengaja membuat kue itu khusus untuk nya, Damar duduk di kursi putar samping nakas, tanganya memotong kecil kue yang berlapis-lapis itu, ada sedikit keraguan saat ingin memasukan kue itu kedalam mulutnya, bau manis legit sudah menyeruak di penciumannya benar kah kuenya tidak terlalu manis, sedangkan baunya saja sudah begitu manis??" tanya Damar dalam hati
Lama memandanginya akhir nya Damar memasukkan kue itu kedalam mulutnya, kunyahan pertama pelan, kedua, ketiga dan seterusnya Damar mulai menikmati kue buatan Bening, rasanya manis tapi begitu pas di lidah Damar
Hingga tak terasa hampir setengah kue itu sudah berpindah ke perutnya, Damar sedikit tersentuh dengan cara Bening memerhatikan dirinya, ini untuk pertama kalinya Damar berani makan kue manis sepanjang hidupnya