Amora adalah putri dari keluarga kaya raya yang di titipkan pada Mira, namun karena ketamakannya dia pun rela menukar nama anak kandungnya Sofia dan menyerahkan pada keluarga si kaya raya. Segala cara pun dia lakukan agar rahasianya tak terbongkar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Dua bulan pun berlalu, namun bastian belum juga menghubungi amora, bahkan untuk sekedar membalas pesannya pun tak pernah
" Sialan kamu bastian...!!! sesibuk apa sih kamu di sana hingga tak pernah ada waktu untuk menghubungi ku?" Ucapnya membanting ponselnya
" Aku harus kesana, aku tak mau jika dia tergoda oleh wanita lain di sana" ucapnya segera menghubungi pak dirgantara
" Halo om, besok aku akan menyusul bastian, aku khawatir keadaan di sana" ucap amora
" Kamu tidak apa apa jika ke sana seorang diri? Disana belum ada bandara jadi hanya bisa di lalui dengan perjalanan darat " ucap pak dirgantara
" Gak apa apa om, demi bastian aku rela kok ke sana "
" Baiklah kamu hati hati ya, sampaikan salam om padanya "
" Baik om " jawab amora segera mengakhiri panggilannya dan mengemas beberapa pakaiannya
Sementara bastian dan Sofi kini semakin akrab, sebenarnya dari awal bastian sudah jatuh hati pada sofi karena kemiripannya dengan Sofia, sehingga dia pun seperti memiliki energi jika bersama dengan sofi
" Selamat pagi " ucap bastian masuk ke apotik namun dia nampak terkejut lantaran bukan sofi yang ada di sana melainkan seorang pria
" Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" Ucap pria itu yang tak lain adalah damar
" Maaf mas, sofi dimana?"
" Oohhh sofi, dia sedang keluar kota untuk mengambil persediaan obat, maaf mas siapa ya?"
" Perkenalkan saya bastian dokter baru yang bertugas di kota ini " jawab bastian
" Astagaaa ternyata pak dokter, maaf ya pak saya gak tau soalnya saya tidak tinggal di kota ini, dan saya memang mendengar jika ada dokter baru yang akan datang, oiya kenalkan saya damar kakaknya sofi"
" Iya mas gak apa apa, jadi sofi pergi seorang diri?"
" Iya dia memang selalu pergi sendirian, lalu ada keperluan apa pak dokter dengan sofi?"
" Tidak ada, saya memang selalu mampir dan menyapanya, ya sudah kalo gitu mas damar saya permisi ya, saya harus ke rumah sakit sekarang "
" Iya pak dokter silakan" jawab damar mengantar bastian hingga ke depan
******
Jam menunjukkan pukul tiga pagi, amora berangkat ke kota kecil tempat Bastian bertugas, dengan berbekal alamat dari pak dirgantara dia pun meminta supirnya untuk segera melaju ke sana
Tak terasa dia pun sampai di kota kecil itu dengan sedikit lelah
" Kamu tunggu saja di situ, aku akan masuk menemui tunanganku" ucapnya sedikit tak sopan pada supirnya begitu dia melihat rumah sakit dirgantara
Amora melangkah ke dalam rumah sakit yang sangat kecil baginya, semua pandangan tertuju pada sosok amora yang cantik dan seksi
" Hei kamu, dimana ruangan pak dokter?" Tanya nya pada seorang perawat
" Maaf bu, ruangannya di sana tapi pak dokter sedang tidak ada di tempat " jawab perawat
" Aku hanya bertanya dimana ruangannya bodoh, aku tak bertanya tentang ada atau tidaknya pak dokter di sana" jawabnya
" Kamu tak tau siapa aku? Aku adalah tunangan dokter bastian " Ucapnya
" Maaf bu saya tidak tau, silakan ibu ke ruangan pak dokter" ucap perawat itu
" Minggir, kamu menghalangi jalanku " ucapnya lagi hingga perawat itu sedikit bergeser
" Dasar bodoh..!!" Umpat amora sebelum melangkah
" Padahal jalan di depan tuh luas, untuk apa dia memintaku menyingkir, dasar sombong, sial sekali pak bastian jika menikahi wanita itu " ucap perawat itu sedikit kesal
Sementara amora telah tiba di ruangan bastian, dengan sedikit mengeluh lantaran ruangan bastian sangat kecil dan itu membuat amora terasa sumpek
" Astagaaaa... Tega sekali mereka memberikan ruangan kecil ini untuk bastian, bagaimana aku bisa beristirahat jika ruangannya saja sangat panas " ucapnya sebelum keluar kembali
Namun baru berapa langkah, dia berpapasan dengan bastian tunangannya
" Bastian..!!" Ucap amora terlihat bahagia dan sedikit berlari menghampiri bastian
" Amora? Bagaimana bisa kamu di sini?" Tanya Bastian terkejut
" Aku sangat merindukanmu, makanya aku menyusulmu kemari" jawabnya merangkul tangan pria tampan itu
"Lalu mengapa kamu tak memberitahukan padaku jika memang kamu akan datang?"
" Kenapa? Agar kamu bisa menolak? Aku tidak bodoh bastian "
" Lalu sama siapa kamu kemari?"
" Sama supirku, dia sedang menunggu di mobil " jawabnya
Bastian segera mengambil ponselnya di dalam saku jas dokternya kemudia menghubungi seseorang
" Halo pak imron, bapak bisa datang ke rumah sakit sekarang?" Tanya bastian melalui saluran telepon nya
" Iya tuan, baiklah saya akan ke sana sekarang" jawabnya kemudian segera melangkah ke rumah sakit
" Siapa yang kamu hubungi bastian?" Tanya amora
" Sebaiknya kamu ikut pak imron ke rumah, beristirahatlah. kasihan supir kamu, dia juga butuh istirahat"
" Tapi siapa pak imron?"
" Orang kepercayaannya papaku "
" Aku tidak mau, aku hanya ingin bersamamu di sini"
" Tapi aku juga sedang sibuk, jadi ikutlah bersama pak imron "
Tak lama pak imron pun datang dan segera menghampiri bastian
" Tuan, ada apa? Kenapa memanggil saya kemari?" Tanyanya
" Pak, tolong bapak antarkan mereka ke rumah, biarkan mereka beristirahat" ucap bastian
" Baik tuan, ayo nona silakan ikut saya " ucap pak imron sopan
" Panggil aku nyonya, aku ini tunangan bastian dan sebentar lagi kami akan menikah dan aku akan jadi nyonya bastian, ngerti gak kamu?" Ucap amora pada pak imron
" Amoraaa...!! Apa apaan kamu? Kamu bisa gak sih ngomong gak kasar kayak gitu" ucap bastian
" Maaf nyonya, silakan ikut saya" ucap pak imron
" Gak, aku mau di sini saja, lebih baik kamu pulang bersama supir saya " ucap amora
Pak imron menatap bastian untuk meminta persetujuan
" Iya pak gak apa apa, bapak pulang saja, biarkan amora di sini "
" Baik tuan kalo begitu saya permisi" ucapnya
Bastian kembali masuk ke dalam ruangannya dan tak lama dia pun bersiap untuk pergi lagi
" Bastian kamu mau kemana?" Tanya amora
" Aku sedang sibuk, ada banyak pasien yang membutuhkan ku"
" Tapi aku di sini juga membutuhkanmu bastian"
" Maaf, pasienku lebih penting darimu"
" Tapi gimana kalo aku bosan?"
" Pulang saja, kembali ke rumah orangtuamu jika kamu merasa bosan, aku juga tak pernah memintamu untuk kemari kan?" Jawab bastian segera keluar dan meninggalkan amora
" Dasar bastian sialan " gumamnya mengepalkan tangan
ayo thor lanjut critanya bikin gedeg buat penasaran semoga fikiran orang kaya itu berubah heeee