NovelToon NovelToon
Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Idola sekolah
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Alluna seorang gadis yang ceria, bertubuh kecil imut, memasuki sekolah SMU-nya, tanpa di sadarinya dia menjadi sorotan seluruh sekolah akibat dirinya telah di tolong dengan posisi di peluk oleh KETOS yang sangat populer bahkan di idamkan oleh seluruh wanita di sekolah itu.

KETOS yang dingin dan sulit tersentuh itu, tidak pernah berdekatan dengan seorang wanita, bahkan sampai ada yang menggosipkan jika pria ganteng itu adalah seorang Gay.

Bagaimana tidak ... KETOS yang bernama Alaska itu masih mencintai sahabat kecilnya, dan dalam pikirannya selalu terisi oleh sahabatnya itu yang bernama Alluna.

Namun sayang ... Alluna hilang ingatan di kala Alluna telah pergi dari kota yang sama dengan sahabatnya Alaska.

siapa sangka saat kembalinya Alluna ke kota itu, dua orang tuanya yang telah bertemu kembali yang lama telah bersahabat itu. Membuat keputusan tanpa sepengetahuan anaknya yaitu menjodohkan Alluna dan Alaska secara diam-diam.

Bagaimana kisah cintanya? yu saksikan ceitanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Ngapain sih Friska balik lagi?. Batin Alluna dengan terus menggerakkan tangannya berharap bisa terlepas dan dia bisa berlari dari ruangan kotor dan gelap ini.

Sedangkan Gisel dia merogoh handphone dalam sakunya hanya untuk menerangi ruangan itu.

Setelah lampu handphone itu menyala Gisel kembali melangkah dan tanpa sengaja lampu itu mengarah kepada kedua bola mata Alluna, yang membuat Alluna mengernyitkan keningnya dan mencoba menghindari sinar yang sedang menyorot kepada dirinya.

Ngapain pula sih Friska nyorotin gue dengan senter handphone itu, kan silau. Batin Alluna.

"Alluna ...," teriak Gisel yang telah tersorot lampu dari handphonenya itu sambil sedikit berlari menghampiri Alluna.

"Hemm mmm," suara Alluna tercekat oleh lakban yang menutupi mulutnya, dengan perasaan bahagia ternyata Gisel yang tengah mendatanginya.

Setelah Gisel berada di hadapan Alluna, Gisel langsung membuka lakban yang menutupi mulutnya.

"Aww," teriak Alluna karena lakban itu terbuka membuatnya terasa sakit.

"Sorry ya, lakban ini emang kuat daya tempelnya dan pasti sakit," ujar Gisel dengan cengirannya.

Lalu membuka kedua tangannya yang sedang terikat ke belakang dan terakhir kedua kaki Alluna.

"Lo kenapa bisa tahu gue di sini?" tanya Alluna antara bersyukur dan kaget karena sahabatnya ini bisa menemukan dengan cepat.

Alluna kira dirinya tidak akan ada satu orangpun yang akan menemukannya karena ketika tutup mulutnya dengan sapu tangan, keadaan saat itu sepi.

Alluna saat itupun pasrah, karena tahu tidak mungkin ada orang yang akan menebak jika dirinya sedang di sini.

Namun ternyata semua salah sahabatnyalah yang malah menemukannya. Setelah semua ikatan terbuka mereka berpelukan.

"Lo kuat jalan?" tanya Gisel.

"Emangnya Lo mau gendong gue kalau ga kuat?" celetuk Alluna masih bisa bercanda.

"Heh ini anak malah masih bercanda, ya gue memapah Lo lah," timpal Gisel yang masih membantu Alluna berdiri.

"Thanks, gue masih merasa lemas sel," ujar Alluna.

Dan akhirnya Alluna di papah oleh Gisel menuju ruang OSIS.

"Itu kan ruangan OSIS? kenapa Lo bawa gue ke sana?" tanya Alluna merasa takut kalau bertemu dengan Friska kembali.

"Biar rame dan kita aman, cuma ruangan itu yang masih banyak orangnya," ujar Gisel dan Alluna pasrah ke mana saja Gisel membawanya, yang terpenting dirinya masih ada yang menolong dan bisa balik ke rumah.

Sesampainya di depan ruangan OSIS, mereka berdua sempat berhenti, Gisel bingung untuk melangkahkan kakinya ke dalam ruangan itu, terlebih dia ragu karena ini pertama kalinya untuk memasuki ruangan itu, dan jelas ruangan itu bukan ruangan orang sakit atau kantor polisi yang sewaktu-waktu mereka bisa mengeluh.

Tapi mereka berdua perempuan jika bukan ke sini mereka mau ke mana?, mereka berdua jelas takut jika ada yang lain dari anak buah Friska contohnya, yang akan menangkap mereka.

Cukup lama mereka berdiri, Alluna tidak bertanya karena jelas dia pun enggan memasuki ruangan itu.

"Eh ... Lo lihat itu Alluna kan...?, kenapa dia?" tanya Rauf dengan menyenggol Zyan yang ada di sampingnya.

"Iya benar ..., kenapa dia?" timpal Zyan dan mereka langsung keluar ruangan hanya untuk menghampiri Alluna dan Gisel.

"Kenapa Lo Lun?" tanya Rauf dengan muka memandang Alluna penuh keseriusan.

Alluna bingung menjawab, dia malah menyenggol Gisel, dan itu tak lepas dari perhatian Zyan juga Rauf.

"A-anu Ka ini ... , Alluna ... lemas, tadi dia sempat pingsan, aku bingung ka mau di bawa ke mana? semua tempat sepi," jelas Gisel jujur dan ngasal jawab, jawaban pingsan dia asal jawab karena orang lemas pastinya sudah pingsan dan itu yang lewat di otaknya begitu saja.

Apa dia cenayang? tepat banget jawabannya. Batin Alluna heran.

"Ya ampun ... sini biar Ka Rauf bantu," tawar Rauf dan kini Alluna di papah oleh Rauf.

Zyan dan Gisel berjalan di belakang mereka, "Tunggu ..., ke mana teman kalian yang cowok itu? biasanya dia selalu ada di antara kalian?" tanya Zyan karena heran cuma Gisel yang bantu Alluna.

"Maaf ka, sebenarnya Rendra dan Ka Alaska sedang ngejar Friska juga teman-temannya," jujur Gisel kembali.

Membuat langkah Zyan dan Rauf terhenti, lalu dengan kompak menatap ke arah Gisel. Membuat Gisel jadi bingung di buat kala kedua pria itu telah menatapnya penuh dengan pertanyaan juga penjelasan.

Zyan dan Rauf saling tatap, "Jelaskan pada kami Sel, sebenarnya ada apa?" tanya Rauf dan tangan itu masih setia memegang pundak Alluna.

"Alluna hilang dan ternyata di sekap di ruangan gudang di belakang sekolah Ka, dan aku yang membawa Alluna sedangkan Ka Alaska juga Rendra mengejar 3 cewek itu," jelas Gisel dan membuat Zyan juga Rauf menghela nafasnya dengan kasar juga menahan amarahnya.

"Ke mana arah mereka pergi?" tanya Zyan.

"Ke arah parkiran ka," ujar Gisel.

"Rauf bantu Gisel aja ya, gue bantu mereka," ujar Zyan dengan berlari ke arah parkiran yang Gisel maksud.

Rauf membulatkan kedua bola matanya. Kenapa mesti gue?, tapi mereka cuma cewek, dengan 3 cowok pastinya bakal kalah, kesian juga Alluna kalau gue tinggal di sini mereka ga kenal siapa-siapa?. Batin Rauf yang awalnya ingin membantu Alaska juga namun bingung dia telah membantu Alluna dan tidak mungkin juga meninggalkan mereka.

Akhirnya Rauf kembali memasuki ruangan OSIS dengan memapah Alluna, mereka duduk di sebuah kursi dan Rauf memberikan mereka minum, dan itu tak lepas dari pandangan kawan-kawan OSIS-nya yang masih berada di ruangan itu.

Ketika salah satu temannya hendak berbicara, tak lama Alaska dan yang lainnya tiba, dan membawa ketiga perempuan itu.

Dengan kasar Alaska juga Rendra melepaskan Friska juga Trisna dengan kasar hingga membuat mereka tersungkur.

Mereka jelas merasakan sakit di area lututnya karena terbentur oleh keramik di ruangan itu, dan semua itu tidak lepas dari pandangan semua orang yang berada di ruangan itu.

"Rauf tolong panggil guru BK dan lainnya," ujar Alaska yang tidak ingin mengambil tindakan sendiri.

Dan itu membuat Friska dan Trisna melangkah dengan kedua lututnya mendekati Alaska dengan kelima jari berada di depan dada mereka.

"Gue mohon Alaska ... jangan laporkan kita, kita janji ga akan ulangi lagi, dan Alluna please maafkan kita ya mau ya, aku mohon jangan laporkan kita," pinta Friska dan membuat Alluna mengerutkan keningnya dan diam seribu bahasa.

Sedangkan Pretty "Lepaskan tangan gue Zyan ..., sakit tahu," berontak Pretty kala tangannya masih di tahan di belakang punggungnya.

"Mau kabur? atau mau coba memohon dan memelas kaya mereka?, ga ... diam Lo, kalau ga Lo duluan yang gue seret ke hadapan BK," tegas Zyan dengan sinis dan amarah.

Sedangkan Friska terus memohon dan Alaska terus melayangkan mata elangnya penuh amarah, jika saja dia pria mungkin sudah di bogem oleh Alaska di muka Friska namun sayang dia perempuan, Alaska menahannya.

Bersambung ...

1
dira rahmi
Terimakasih 😍💋
🌸 Yowu-Kim 🌸
Fighting ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!